"Mas, aku hamil." ujar Bella menemui laki-laki berperawakan tampan itu di kantornya. Laki-laki yang malam itu menghabiskan waktu bersama Bella.
"Hamil? yakin itu anak saya?" tanyanya dengan sinis sambil menatap Bella dengan tajam.
"Iya Mas, ini anak kamu." jawab Bella apa adanya.
"Bagaimana bisa saya percaya itu ajak saya, sedangkan di malam itu kamu saja tidak berdarah sama sekali!!" ujarnya tanpa perasaan.
DEG...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
SALAH KAMAR MEMBAWA BAYI
24
Kejadian di pesta tadi membuat Delano termenung di kursi ruang kerjanya yang ada di rumah. Tidak pernah terpikirkan olehnya akan bertemu dengan wanita yang 10 tahun lalu mengaku hamil anaknya yang di hasilkan dari cinta satu malam mereka.
Wajah yang dulu tidak terlalu banyak berubah, hanya saja sekarang terlihat lebih dewasa dari 10 tahun lalu. Pikiran Delano menerawang ke masa lalu yang tidak bisa dia lupakan sampai sekarang.
Flasback on
Huek ... Huek ...
Delano memuntahkan isi perutnya, hanya saja tidak ada satupun makanan yang keluar dari mulutnya selain air. Sudah beberapa hari ini Delano mengalami hal yang sama membuat laki-laki tampan itu bingung dengan dirinya.
"Anda masih muntah Pak? apa tidak sebaiknya anda periksa ke dokter biar jelas anda sakit apa," ajak Raja kepada atasannya itu. Dirinya juga bingung dengan apa yang terjadi kepada atasannya dalam beberapa hari ini.
"Mungkin saja saya masuk angin Ja," balas Delano mengusap pelan mulutnya.
"Kalau anda masuk angin tidak mungkin sampai berhari-hari Pak, apalagi anda sampai muntah tanpa mengeluarkan makanan kecuali air saja. Lebih baik di bawa ke rumah sakit, nanti kita jadi tahu apa yang harus di lakukan dengan sakit anda ini Pak," ujar Raja prihatin.
"Benar juga kata kamu Ja, nanti sehabis makan siang kita kecil rumah sakit." Raja lantas mengangguk. Lagian atasannya itu juga tidak ada pertemuan dengan kliennya hari ini.
****
Seperti kata mereka di awal tadi, jika sehabis makan siang akan ke rumah sakit dan kini Delano serta sekretarisnya sampai di rumah sakit termahal di kota mereka. Maklum saja orang kaya mah kan gitu, nggak akan mau kerumah sakit kecil apalagi jika alatnya tidak lengkap sama sekali.
Tidak perlu menunggu antrian, saat ini Delano sudah berada di ruang dokter.
"Jadi saya sakit apa, Dok?" tanya Delano setelah di periksa.
"Dari pemeriksaan saya tubuh anda baik-baik saja Pak, tida ada gejala sakit sama sekali." jawab dokter itu.
"Kalau saya baik-baik saja, lalu kenapa saya sampai muntah-muntah dalam beberapa hari ini? bahkan untuk makan saja saya sampai kesusahan mencarinya karena memang tidak ada yang menggugah selera saya." papar Delano bingung.
Apakah dokter ini salah dalam memeriksa dirinya, atau dokter asal jawab saja? Beragam pikiran buruk bersarang di kepala Delano tentang dokter di depannya.
"Apa anda sudah punya istri?" Delano kaget dengan pertanyaan dokter di depannya. Lagian apa hubungannya sakit yang dia derita dengan pertanyaan dokter itu.
Delano menggeleng. "Lagian buat apa dokter sampai menanyakan saya punya istri atau tidak? saya ini sakit bukan mau memberikan data pribadi saya sama dokter." Dengus Delano tidak suka. Lagian kenapa juga ranah pribadinya sampai di tanya sama dokter di depannya ini. Seperti tidak ada pertanyaan yang pantas saja yang ditanyakan.
"Dari pemeriksaan saya, bapak ini mengalami yang namanya sindrom couvade atau kehamilan simpatik." jawab dokternya membuat Delano kaget .
"Sindrom couvade?" ulang Delano membuat dokter itu menganggukkan kepalanya.
"Iya Pak, sindrom couvade merupakan kondisi ketika suami merasakan gejala kehamilan yang dialami oleh istrinya." jawab dokter lagi.
Delano terdiam dengan jawaban dokter, pikirannya melayang pada minggu lalu dimana seorang wanita datang ke kantornya mengatakan dirinya sedang hamil anaknya.
"Apakah benar itu anakku? jadi wanita itu tidak berbohong?" tanya Delano pada dirinya sendiri.
"Maksudnya Pak?" tanya dokter yang tidak paham degan ucapan Delano.
"Ahhh tidak ada apa-apa Dok, kalau begitu saya permisi." Delano langsung saja keluar dari ruangan dokter itu dengan pikiran menerawang
TBC