Kisah dua legenda hidup yang merubah dunia dan menjadikannya tempat abadi untuk semua orang tersenyum. Dunia yang diberikan keabadian atas selesainya semua persoalan-persoalannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juan Aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenyataan nya
Sekarang aku begitu bingung, setelah semua ini. Apa ini sementara hanya delusi ku saja. Atau semua ini lebih dari kenyataan nya. Sambil melihat wajahku ke cermin di tempat tidur, sehabis mandi masih terbalut handuk di bawah perutku sampai kakiku. Menatap wajahku sendiri melihat lekukan tubuhku. Berpikir dan bergumam seperti yah biasa saja menurutku bagian bidang ini, yah garis nya memang terlihat bagus wajahku juga tidak kusam tidak seperti saat menghadapi persoalan rumit kerajaan itu atau teka-teki labirin yang membuatku mimisan itu.
Kenapa orang-orang di kelasku begitu terkejut ya. Bukannya pria memang seperti ini, di duniaku dulu para master atau leluhur mereka yang menyandang posisi dan kehormatan di wilayahnya juga seperti ini kurasa wajahnya dan lekukan di tubuh nya. Apa ini berbeda dengan cara mereka melihatku?, bahkan beberapa gadis tersipu malu dengan perlahan berbalik ke belakang sambil terburu-buru. Mungkin hanya menurutku sendiri aku yang aneh. Bahkan otot lenganku juga masih belum terlalu terlihat garisnya.
Namun yah beberapa ratus sit up sebelum tidur dan peregangan tubuh sebentar saja sudah seperti latihan ringan buatku. Kurasa waktu liburan aku melakukannya 3000 kali sehari.
Semakin banyak situasi yang tak terduga kurasa, walau aku hanya melakukan yang menurutku biasa saja dan wajar seperti berendam air es atau latihan menahan nafas dalam air sebelum lari melihat pemandangan sekitar apa itu tidak wajar?.
Kupikir sangat wajar dan yah aku melakukanya.
Sesudahnya aku memakai pakaian tidurku dan bersiap untuk hari selanjutnya. Karna ini semester akhir mungkin ada beberapa acara sebelum kelulusan beberapa hal
seperti waktu itu.
Pertandingan ringan, permainan teka-teki.
Bela diri mungkin aku ingin mencoba beberapa muscle memori yang kulakukan di duniaku sebelumnya. Di duniaku sebelumnya aku bisa memukul jatuh 10 pohon besar dengan pukulan ringan kalau di sini satu pohon besar mungkin tanganku akan penuh perban besoknya.
Kupikir aku perlu mengambil selimutku dan lekas tidur, menghadapi sikap orang sekelasku yang berbeda esok hari dan beberapa master/ahli yang melihatku akhir-akhir ini. Saat terbuai perlahan dalam tidurku bintang-bintang di langit malam ini sungguh indah kurasa dan terlelap begitu saja tanpa memimpikan kehidupanku lagi sebelumnya kupikir ada bermacam-macam reaksi atau pemicunya untuk melakukan itu. Kupikir juga jika aku terlalu memikirkannya, atau lelah saja mimpi itu akan muncul lagi.
Walau tempat itu memang benar-benar bagus setiap sudut tempat ataupun pemandangannya tidak akan pernah tergantikan.
Tidur yang panjang tidak seperti biasanya rasa lelah, letih, dan otot tubuhku yang sedikit nyeri perlahan mulai pulih seperti diperbaiki ulang. Walau ketika pagi rasa nyeri nya masih ada.
Aku terbangun di antara pagi merapikan tempat tidur. Membersihkan tubuh, menata keperluan kelas yah apa lagi, setelahnya pergi menuju penjara itu lagi dengan segala persoalan yang dibuatnya untuk di kerjakan oleh orang yang tidak tahu apa-apa ini.
Kenyataan ini atau delusi, menuju gerbang perlahan-lahan menuju kelas. Belum melakukan apa-apa sekarang ada 3 gadis cantik menyapaku.
Hei kudengar namamu En ya, selamat pagi apa tidurmu nyaman tadi malam. Berkata seorang gadis di depanku, lalu ya aku tidur cukup nyaman malam tadi. Ah?!, katanya dengan terkejut, aku memindahkan kursiku di sebelahmu. Katanya dengan penuh semangat.