NovelToon NovelToon
Kampung Jabang Mayit

Kampung Jabang Mayit

Status: sedang berlangsung
Genre:Demon Slayer / Kumpulan Cerita Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:588
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Buat yang penakut jangan baca sendirian!!!

Tentang sebuah desa, yang mana desa ini atau kampung sangat misterius.

Di cerita ini kita bakal ngikutin perjalanan seseorang yang bernama candra, dimana keluarganya terlilit hutang gitu yang lumayan banyak.

Candra disuruh orang tuanya buat pergi kerumah pamannya, yang bernama kang agung disebuah desa yang bernama rangkas punah. desa itu sendiri menyimpan cerita misteri yang sangat mengerikan.

Nah bagaimana cerita selanjutnya penasaran kan?
yukk kita baca bareng_bareng, biar takutnya bareng_bareng.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bekas Kuku Ni itoh Mematikan

  Dalam keadaan panik dan hampir kehabisan nafas, akibat cekikan Ni itoh Candra mendengar suara deheman dari arah jendela.

   "Ehemm" Suaranya sangat berat.

  "Sialan dia lagi, siapa dia sebenarnya" habis Ni itoh ngomong gitu, Candra sudah tak sadarkan diri.

  "Sudah jangan dipaksain, padahal kau belum sembuh jangan dulu beraktifitas. Bangun_bangun Candra merasa pijatan dikaki dan dengar suara Kang Panjul, dan lehernya udah perih banget ternyata itu kang panjul yang lagi mijitin kakinya Candra.

Tapi Candra disitu kaget banget karena tiba-tiba udah pakai jaket yang lain, yang sama sekali belum yang keluarin dari dalam tasnya.

"Ya sudah jangan banyak gerak dulu, istirahat dulu aja Bu Yani sama Pak Agung juga tahu Candra lagi sakit" Pesan Kang Panjul.

"Ya kang Makasih" Ucap Candra

"Ya udah nanti Akang antar makanan di kamar kamu, udah jangan bangun dulu" Habis ngomong gitu Kang Panjul keluar dari kamar.

Candra langsung buka resleting jaketnya yang nutupin bagian lehernya, bener aja Candra merasa lehernya ada bekas tancapan kuku lumayan dalam terus dia keingat sama kaosnya semalam.

  Dan anehnya disitu Candra udah ganti baju, yang dia ingat semalam itu dia pakai baju corak warna hitam. Sekarang sudah pake baju warna merah, yang jadi pertanyaan adalah siapa yang udah gantiin bajunya.

  Terakhir yang Candra ingat itu ada suara, deheman dari jendela tapi gak tau itu suara siapa. Apa iya itu budi Kang Panjul udah balik lagi tuh kekamar, bawain makanan buru_buru Candra resleting lagi jaketnya sampai keatas supaya gak kelihatan.

  Siangnya Candra merasa badannya udah enakan, apalagi tadi udah dikasih obat sama Kang Panjul.

  Kang Panjul bener_bener ngira kalau Candra ini demam, padahal yang Candra rasain hanya sakit dileher doang. Bingung dia ngobatinnya gimana, karena kan gak mungkin dong dia pake jaket terus di dalam rumah.

  Tapi kalau jaket itu di buka orang rumah pasti melihat, apa mereka ngga curiga akhirnya lagi_lagi ke inget nih sama temennya gama. Dia coba buat bangun dari kasur dan berencana buat pergi, ke perbatasan desa nih pengen beli pulsa.

  Sewaktu Candra keluar kamar ketemu sama Mak ela, dan makela nanya: "Mau kemana Candra? emang sudah sembuh"

   "Mau beli pulsa Mak" Ucap Candra setelah itu dia pun berlalu ke belakang, dan di belakang Kang Panjul seperti biasa lagi sibuk di halaman belakang.

 Untungnya disitu Mak ela ngga curiga sama sekali.

******

  Gak butuh waktu lama Candra sudah ada diatas jalanan kampung yang menuju perbatasan desa, motor dia kebut tuh sampai dia ngelewati pohon besar. Yang ada di percabangan waktu itu, yang dimana pertama kalinya Candra melihat sosok Ni itoh.

  Tapi Candra gak mau berhenti dia terus tancap gas, dan gak lama kemudian dari jauh Candra melihat ada seseorang yang berdiri disamping jalan. Dengan pakaian yang familiar baju dan celana sobek, sama rambut gondrong sontak Candra langsung memperlambat laju motornya itu.

  Dan dia dekatin tuh orang, orang gila itu ngarahin Candra buat keluar dari jalur tanah dan masuk kedalam hutan. Dalam hati Candra terus bilang:

    "Gak mungkin, nih budi" terus orang gila itu bilang:

   "Simpan saja disitu nggak bakal kelihatan orang, aman" budi langsung tutupin tuh motornya Candra. Pakai daun_daun sama ranting_ranting habis itu

Habis itu dia benerin tuh rambutnya.

Tuh kan bener itu Budi dan itu untuk kedua kalinya Candra ketemu sama dia, di terminal dan sekarang ada di sini.

"Jangan ngomong dulu cepet turunin resleting jaket kamu luka itu bahaya" Setelah itu Budi ngambil baju dari balik punggung dan dilemparnya baju itu ke arah Chandra. Dan itu adalah baju yang semalam Candra pakai yang bekas di muntahin sama Ni itoh, bahkan masih ada bekas darahnya Berarti benar Budi yang nolong dia malam itu.

"Tahan Gak bakal perih supaya luka kamu malam ini kering besok udah sembuh" Di situ Budi mengobati luka di lehernya Chandra pakai ramuan dari dalam botol isinya itu daun-daunnya yang udah ditumbuk.

Daun-daun itu ditempel di luka Chandra dan yang Candra rasakan cuma dingin.

"Telat sedikit saja lewat kamu hari ini Chandra" Ucap Budi.

"Gimana bisa kamu sampai ke kampung ini Bud, awalnya aku nggak percaya sama pesan Gamma yang ia kirim. Kamu tinggal di mana selama di sini" Tanya Candra merasa heran.

"Soal itu aku susah untuk ngejelasin Chandra, tanya aja sama si Gama aku dan hutan itu kayak gimana" Ujar Budi.

"Kaos ini nggak mungkin aku bawa pulang kerumah, bahaya" Ucap Candra.

"Jangan terlalu senang aku datang dan nolongin kamu berkali-kali, kalau bukan karena perintah gama aku nggak bakal sudi berurusan sama ni itoh" Ucap Gama ketus.

"Aku makasih banyak, tapi Sumpah aku nggak ngerti dengan semua ini" Di situ Budi ngejelasin, awalnya Ni itoh itu harusnya sudah mati kalau bukan karena ritual neloninnya, ngorbanin nyawa setiap janin dalam kandungan usia 3 bulan. Dan yang memulai awalnya dan membuat Ni itoh semakin menjadi-jadi, adalah keluarga besarnya Chandra.

Candra cuma diem aja di situ ia bingung nanggepinnya gimana, tapi nggak ada alasan buat nggak percaya omongannya Budi apalagi semalam dia sudah nyelamatin Chandra.

"Nyawa, kamu nggak akan bisa keluar lagi dari kampung ini Chandra. Ni itoh itu sudah benar-benar berdampingan sama iblis, Gak ada yang bisa menebusnya dan melepaskan orang yang tahu dengan hal.

"Apalagi bapak kamu dulu jadi musuh utamanya, karena sudah melarang kakek dan Pak Agung bersekutu sama Ni itoh" hanya karena nafsu duniawi.

"Bud Semuanya cuma kebetulan" Ucap Candra.

"Apa rencana Tuhan itu kebetulan, tiba-tiba kamu ngomong sama aku di bawah pohon ini tengah hutan. Dan udah dua kali kamu harusnya udah mati, tapi aku selamatin" Disitu Candra cuma diam. Gak tau mesti ngomong apa sebenarnya Candra panik, tapi ngga tau mau jawab apa.

"Ritual tadi yang aku tau cuma dikit, Akbar sama Agung dua anak kakek kamu yang lebih tau. Tugas aku cuma nyelamatin kamu dikampung ini, lebih tepatnya lebih tepatnya mengundur kematian kamu. Sana pergi jangan lanjut beli pulsa bahaya, ada Ni itoh diperbatasan pulang aja kerumah. Daripada nyawa kamu melayang" Ucap Budi.

Darimana si budi ini tau kalau Candra ingin beli pulsa, sebelum pergi Candra nanya ke Budi tentang apa yang mesti ia lakuin selanjutnya.

Tapi Budi hanya bilang hati_hati aja, secara Budi ini juga manusia gak bisa menjamin apa_apa. yang penting Candra ini sadar, kalau nyawanya sudah benar_benar berada diujung tanduk.

"Ini bawa, olesin jangan sampai ada yang tau. Terus ini simpen dan bawa kemanapun kamu pergi, selama berada dikampung ini"

sebuah botol kecil yang isinya daun sama kain putih, Candra tanya" Kain putih ini isinya apa?

"Kain putih itu isinya keris kecil, itu makhluk yang waktu itu dilihat oleh Candra pas pertama kali datang di desa rangkas punah. Yaitu kaki besar berbulu yang ada di belakangnya Ni itoh deket pohon besar" Candra cuma ngangguk aja dia telan semua kata\_katanya si budi.

____Tbc___

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!