Kampung Jabang Mayit

Kampung Jabang Mayit

Di suruh Pergi Kedesa Yang Isinya Iblis

    Hai pembaca tercinta dalam cerita kali ini tuh mungkin banyak sekali cerita seramnya, jadi bagi kalian yang penakut bacanya jangan tengah malam selamat membaca!..

Beberapa hari belakangan rumah candra sering didatangi sama orang_orang, berpakaian rapih dan pakai dasi gitu. Ya bapak sama ibunya kelihatan kaget pas bayar rumah itu, apalagi satpam dan pembantu dirumahnya itu sudah pada dipulangin. Karena udah ngga sanggup bayar mereka, bahkan candra udah ngga pernah lagi datang ke usaha material kayu.

Yang bisa di bilang itu satu_satunya usaha bapaknya, candra yang memang sudah bantuin semenjak candra lulus kuliah. Usaha material kayu itu sudah lama banget, bapaknya candra tekuni semenjak kelahiran yuni. Yeni itu kakaknya candra yang sekarang ini udah nikah, dan dibawa ikut suaminya ke sebrang pulau jawa.

Beberapa hari belakangan ini bapak dan ibunya sering cekcok, membahas gimana cara membayar hutangnya di bank. yang gak bisa dibilang sedikit itu hasil gara_gara itu, suasana rumah jadi benar_benar gak harmonis.

Hari itu bapaknya bilang:

    "Candra, bapak sama ibu mau ngomong penting. Tak lama lagi rumah ini akan disita, bapak tunggu diteras.. ucap bapak.

   "Ya pak sebentar lagi candra ke teras, sebenarnya candra gak kaget mendengar ucapan bapaknya barusan. Yang bilang rumah ini mau disita, karena jumlah hutang yang jumlah hutang itu memang gede banget. ya udah mau gak mau harus direlain, jauh sebelum ini keuangan keluarga candra ini bisa di bilang sangat_sangat diatas. Gak pernah tuh yang ngerasain susah apa aja yang dia mau, langsung terwujud dia mau motor langsung ke dealer sikat. Saking kayanya keluarga candra waktu itu, tapi sekarang udah kebalik.

Bapaknya candra salah ngambil langkah, dan itu konsekuensinya berat.

Sampai diteras ibunya candra langsung ngomong. "Gimana can kamu sudah dapat kabar dari teman_teman kamu?

    "Ya bu semua ini emang kesalahan bapak aja, terlalu berani ngambil resiko ke bank. Kata gamma juga gak ada apa_apa di material kayu, murni soal usaha aja gak ada hal aneh yang berkaitan dengan ghaib.

    "Sudah_sudah bapak sudah telepon kang agung di ksmpung, besok kamu pergi saja ke desa rangkas punah. Tinggal sementara disana lagian dulu itu juga rumah kakek ambar dan nenek sari juga, lusa ibu sama bapak kerumah kakak kamu buat tinggal disana ngga ada jalan keluar lagi.

Ya ibu penasaran aja gimana saran bapak kamu, gak papa kan sementara tinggal disana.

Kalau harus tinggal dirumahnya kang agung, cuma masalahnya dari kecil sampai besar. Candra belum pernah ke desa itu, karena biasanya kang agumg yang main kerumahnya candra. Dan candra disitu nyaranin pada bapaknya agar mempertahankan rumah dan usahanya, karena sayang kan udah dibangun dengan susah payah.

Lalu terlihat pak abas langsung seperti sedang memikirkan sesuatu, sambil menghisap rokoknya dia yang kaya pusing banget.

    "Tapi ingat kamu disana cukup tinggal aja, kalau mau bertani atau berkebun boleh ngga papa. Asal jangan bertingkah di desa itu.. kaget dan bingung lah kan candra, apa nih maksudnya jangan bertingkah.

Ibu dewi ibunya candra langsung menjawab, "Yang di bilang jangan bertingkah itu maksudnya jangan aneh_aneh gitu lho. karena kang agung itu bisa dibilang orang yang cukup terpandang, disana tokoh masyarakat lah istirahatnya.

Kalau si candra bikin aneh_aneh, ya takutnya mungkin bisa bikin malu atau gimana. Dan disitu abbas bilang "iya maksudnya itu, bener yang ibu kamu bilang..

    "Kalau rumah kakak kamu itu cukup luas, mungkin bisa ikut kesana tapi gimana keadaannya kaya gini. Lagian kata kang agung dirumah juga kosong, banu sama istrinya baru aja keluar desa baru hamil muda. papar ibu..

   "Ya udah ibu capek mau istirahat dulu...candra merasa ada yang ditutupi oleh mereka, tingkah mereka sangat aneh.

Saudaranya kenapa kok sampai keluar dari desa, hanya karena sedang hamil muda, Ya sudahlah setelah obrolan itu candra balik ke kamar.

Di kamar pas lagi packing barang_barang yang akan dibawanya, tiba_tiba ibunya candra ngetok pintu..dan memanggilnya dari arah luar.

    "Candra.. terdengar suara ibu dari arah depan kamar.

    "Masuk aja bu.. ucap candra. setelah berada dikamat anaknya itu ibu dewi cuma mengingatkan candra, kalau_kalau ada yang ketinggalan.

    "Besok jam 7.00 harus sampai diterminal karena cuma ada satu bus saja, yang akan berangkat ke kotanya kang agung itu makanya jangan sampai telat.. jelas ibu dewi.

Jarak dari kotanya ke desa rangkas puna itu memakan waktu 14 jam, kurang lebih jadi candra kalau berangkat jam 7.00 pagi. Sampai sana sekitar jam 8 atau 10 malam nanti, kalau sudah sampai disana nanti bakal dijemput sama seseorang yang bernama basrah.

Nah dia itu adalah supirnya kang agung, candra cuma mengangguk mengiyakan ucapan ibunya. Sambil terus packing barang_barangnya dia, disitu dia melihat ada yang gak biasa dari muka ibunya.

Habis ngasih pesan_pesan gitu ibunya bengong, kayak lagi mikirin apa gitu tatapannya kosong. Sambil ngliatin fhoto keluarga, yang ada diatas meja kerjanya candra.

Candra pun lanjut packing sampai selsai, setelah selsai candra sengaja bilang begini ke ibunya. Ahh selsai juga nih bu, dia bilang begitu supaya ibunya tersadar dari lamunannya.

Sejujurnya candra nungguin ibunya menjelaskan, kenapa kok tadi dia sikapnya aneh? apalagi setelah pak abbas bilang kalau banu sama istrinya keluar desa karena hamil. Tapi ibunya itu cuma diam dan ngga lama beliau bilang pakai suara yang pelan banget, Semoga tidak terjadi.

Tapi candra merasa ibunya berkata repleks, ketika candra nanya.. "Maksudnya apa bu? ibu dewi langsung nunduk dan nyium kening candra.

Beliau tidak menjawab pertanyaan candra tadi, beliau malah bilang.. "Baik_baik ya nanti disana, dan candra bisa merasakan kalau ibunya ngomong gitu sambil nangis. kerasa banget karena waktu nyium kening candra, terasa basah oleh airmatanya lalu ibu keluar dari kamarku.

Disitu candra cuma diam dia pikir kenapa ibunya kok aneh banget, apa karena desa itu tempat pamannya tinggal desa rangkas punah. Candra langsung mengambil hpnya dan dia kirim pesan ke temannya si gamma, habis ngirim pesan candra matiin lampu siap_siap buat tidur.

Sambil rebahan dia mikir umurnya yang sudah 27 tahun ini, gak lama ada sebuah pesan masuk sepertinya dari gamma. Candra ngecek pesan dari pemuda temannya itu ngebaca balasan dari gama, candra bukannya tenang tapi malah sebaliknya.

Apalagi candra percaya banget gitu loh pada omongannya gama setelah berteman dengannya cukup lama. Dia udah tau kaya gimana orangnya, kenapa kok gama kelihatan panik.

___tbc___

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!