Ratu Queen Natalia, sosok yang anggun dan bijaksana, terjebak dalam cinta segitiga dengan Raja Baldrick, suaminya yang tampan namun penuh rahasia, dan Selir Eliana, wanita muda yang memiliki pesona yang memikat hati sang raja. Cinta dan kegelisahan merajut benang-benang takdir di antara ketiga sosok tersebut, menciptakan pusaran emosi yang membingungkan.
Sementara itu, di Kerajaan Luminara, Raja Aldrich, pemimpin yang berani dan teguh, merencanakan untuk menjadikan Ratu Queen Natalia sebagai ratu di hatinya. Kekuatan dan ambisi, cinta dan dendam, terpilin rapat dalam permainan politik dan asmara yang rumit di antara dua kerajaan yang saling berlawanan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Fox_wdyrskwt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
༺ ༻ BAB 16 ༺ ༻
...✧༺♥༻✧...
Dalam keadaan yang penuh dengan kemarahan dan kebimbangan, Baldrick melanjutkan latihan pedang dengan penuh kekerasan, memaksa dirinya untuk terus melatih meskipun tubuhnya lelah. Dalam kegelapan pikirannya, suara ibunya bergema di telinganya, mengingatkannya akan kebenaran yang sulit untuk diterima.
Perkataan ibunya, "Aldrich adalah adik tirimu", "Dia adalah saudaramu","Aldrich adalah adik tiri mu", "dia adik mu", "dia sodaramu", "kau harus tau dia adik mu","ibu mohon jaga persaudaraan kalian", "Dia adikmu jaga dia", terus bergema di kepala Baldrick, menciptakan konflik batin yang begitu mendalam.
Dalam keputusasaan dan kebingungan, Baldrick akhirnya melemparkan pedangnya dengan keras ke tanah, sambil menutup kupingnya dan menangis tersedu-sedu.
Baldrick, "Tidaaaaaak... aku benci dia...." Melempar pedang dengan keras ke tanah.
"Dia bukan adik ku", "aku tak akan mau" ia berteriak menutup kupingnya.
Dalam momen keputusasaan dan ketidakmampuan untuk menerima kenyataan yang sulit, Baldrick merasakan kebencian dan keputusasaan yang melanda hatinya. Konflik internal yang begitu kuat menciptakan lapisan kegelapan dan keputusasaan dalam dirinya.
Dalam kondisi yang penuh dengan emosi yang meledak-ledak, Baldrick merasakan penderitaan yang mendalam dan kebingungan yang tak terkendali. Dalam keputusasaan yang membelenggu, ia berusaha menghadapi konflik batin yang terlalu berat untuk dipikul sendirian.
Dalam keheningan yang menyelimuti Baldrick setelah melemparkan pedangnya dengan keras, ia merasa terombang-ambing di antara gelombang emosi yang melanda hatinya. Perkataan ibunya terus menghantui pikirannya, menciptakan kekacauan yang tak terbantahkan dalam dirinya.
...✧༺♥༻✧...
Ratu Queen Natalia yang menyaksikan adegan tersebut dengan hati yang terpukul, mendekati Raja Baldrick dengan lembut dan penuh kasih.
Dengan suara yang hangat, ia berbisik, "Yang Mulia, biarkan aku membantumu mengatasi penderitaan yang menghantui dirimu. Kita akan hadapi ini bersama-sama, aku akan selalu berada di sampingmu."
Baldrick, yang masih diliputi oleh emosi yang bertabrakan, merasa sentuhan lembut Ratu Queen Natalia memberikan sedikit ketenangan di tengah kekacauan emosinya.
Dalam keheningan yang tercipta setelah badai emosi, Baldrick merasakan kehadiran Ratu Queen Natalia sebagai sumber kekuatan dan dukungan yang sangat dibutuhkannya.
Dengan perlahan-lahan, Baldrick mulai mengendalikan emosinya yang meledak-ledak, dan merenungkan kata-kata Ratu Queen Natalia dengan hati yang terbuka.
Dalam momen keheningan dan introspeksi, Baldrick mulai merangkul keputusan untuk menghadapi kebenaran yang sulit dan menerima konflik batin yang menghantuinya.
Dalam momen yang penuh dengan kelembutan dan kehangatan, Ratu Queen Natalia meraih wajah Baldrick dengan penuh kasih sayang. Dengan suara yang lembut, dia berkata, "Yang Mulia, aku tahu kau menderita."
Dia memeluk Baldrick yang tengah menangis, mencoba memberikan kekuatan dan dukungan dalam saat-saat kelemahan yang melanda.
Ratu Queen Natalia, "Kau raja bukan. Kau sudah janji padaku. jika kau jadi raja, kau akan tegar. Lalu kenapa kau jadi lemah sekarang? Bangkitlah, tunjukkan padaku raja sejati."
Dalam dekapan yang penuh cinta dan kehangatan dari Ratu Queen Natalia, Baldrick merasakan kehadiran yang menguatkan dalam kelemahan yang sedang dialaminya. Kata-kata Ratu Queen Natalia menggugah hatinya yang terluka, membangkitkan kekuatan dan tekadnya yang terpendam.
Dengan perlahan-lahan, Baldrick mengangkat wajahnya dan bertatap mata dengan Ratu Queen Natalia. Dalam matanya yang penuh dengan keputusasaan, terpancar keberanian dan tekad yang baru.
Ia pun merenungkan janji-janjinya dan tekadnya untuk menjadi raja yang tegar dan penuh dengan keadilan.
...✧༺♥༻✧...
Dalam momen yang penuh dengan kekuatan emosi dan keberanian, Baldrick mulai mengangkat dirinya dari kelemahan yang melanda. Dengan dukungan dan cinta dari Ratu Queen Natalia, ia berjanji untuk bangkit dan menunjukkan pada dunia bahwa dia adalah seorang raja sejati.
Dalam kekuatan dan kebijaksanaannya, Ratu Queen Natalia mengajak Baldrick untuk melepaskan masa lalu dan melangkah ke depan dengan penuh keadilan dan kebaikan.
Ratu Queen Natalia, "Biarlah masa lalu berlalu, sekarang kau harus menjadi adil, Yang Mulia. Aku tahu ini sulit, namun biarkan kedamaian melanda kerajaan kita."
"Ingat kata-kata ayahmu, apa pun yang terjadi, tetaplah menjaga profesionalisme antara Kerajaan Luminara dan Kerajaan Harmonia. Kerja sama harus tetap ada. Jangan biarkan kebencian menutup hatimu, jadilah pembawa damai, Yang Mulia." Ucap Queen Natalia
Dalam nasihat bijak dan penuh kelembutan dari Ratu Queen Natalia, Baldrick merenungkan kata-kata tersebut dengan hati yang terbuka. Dia merasakan kehangatan dan kebijaksanaan dalam setiap kata yang disampaikan, dan tekadnya untuk menjaga kedamaian dan kerjasama antara kerajaan-kerajaan tersebut semakin membara.
Dengan tekad yang baru dan semangat yang menyala-nyala, Baldrick berjanji untuk memimpin dengan keadilan dan kebijaksanaan, sesuai dengan cita-cita ayahnya. Dia mengangkat kepalanya dengan penuh keyakinan, siap untuk membawa kedamaian dan kerjasama di antara kerajaan-kerajaan tersebut.
...✧༺♥༻✧...
Dalam momen yang penuh dengan harapan dan perubahan, Baldrick bersiap untuk menghadapi masa depan dengan penuh keberanian dan tekad yang baru. Dengan dukungan dan cinta dari Ratu Queen Natalia, dia siap untuk menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana.
Dengan tekad baru yang berkobar di dalam hatinya, Baldrick bangkit dari duduknya. Jejak air mata masih terlihat di pipinya, namun matanya memancarkan tekad yang kuat.
Dia menatap Ratu Queen Natalia dengan tatapan penuh syukur dan tekad. "Kau benar, Ratu," katanya, suaranya terdengar lebih mantap dari sebelumnya.
"Aku akan menjadi raja yang adil dan bijaksana. Aku akan menjaga perdamaian antara Luminara dan Harmonia, seperti yang ayah ajarkan." Ucap Baldrick
Ratu Queen Natalia tersenyum lembut, sebuah senyuman yang penuh dengan kelegaan dan kebanggaan. Ia meraih tangan Baldrick dan menggenggamnya erat. "Aku tahu kau bisa, Yang Mulia,"
katanya. "Kau adalah raja yang hebat, dan aku akan selalu berada di sisimu."
Baldrick menarik napas dalam-dalam, seolah-olah menghirup udara segar setelah terbebas dari beban berat yang selama ini membebaninya. Dia berjalan menuju jendela, memandang ke arah kerajaan yang luas terbentang di hadapannya.
Matahari pagi menyinari istana dengan gemerlapnya, memberikan secercah harapan baru bagi kerajaan dan bagi Baldrick sendiri. Dia telah membuat keputusan, dan dia akan menjalaninya dengan penuh keberanian dan tanggung jawab. Masa lalu memang menyakitkan, namun masa depan masih terbuka lebar untuk dibentuk.
Suasana hati Baldrick yang baru saja menemukan kedamaian seketika berubah. Rasa bahagia karena ingin mengajak Ratu Queen Natalia jalan-jalan seketika sirna tergantikan oleh sedikit kekhawatiran.
Ia baru saja menemukan kedamaian batin, dan pertemuan mendadak dengan sang ayahanda membuatnya sedikit was-was. Apakah ayahnya akan kembali menyinggung permasalahan Aldrich? Ataukah ada hal lain yang membuat ayahnya memanggilnya? Pikiran-pikiran itu memenuhi benaknya.
Ratu Queen Natalia mengamati perubahan raut wajah Baldrick. Dengan lembut, ia menggenggam tangan Baldrick. "Jangan khawatir, Yang Mulia,"
katanya, memberikan ketenangan pada Baldrick. "Apa pun yang terjadi, aku akan selalu ada untukmu."Ucap Queen Natalia
Seorang pengawal istana datang menghampiri mereka dengan langkah tergesa-gesa. Ia memberi hormat dengan sopan sebelum menyampaikan pesan dari Raja. "Yang Mulia Raja Baldrick,"
kata pengawal itu,
"Yang Mulia Raja meminta Yang Mulia Raja Baldrick untuk segera menghadap."
Baldrick menghela napas, mencoba untuk menenangkan dirinya. Ia menatap Ratu Queen Natalia, memberikan sebuah tatapan yang menenangkan. "Aku akan kembali," bisiknya. "Tunggu aku di sini."
Dengan langkah yang teguh namun hati yang sedikit gelisah, Baldrick mengikuti pengawal istana menuju ruang pertemuan ayahnya. Pertemuan ini akan menentukan langkah selanjutnya dalam hidupnya, dan ia berharap pertemuan ini akan membawa lebih banyak kedamaian daripada masalah.
...✧༺♥༻✧...
...Bersambung......
