NovelToon NovelToon
Suamiku Guru Galak

Suamiku Guru Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

"Karena kamu yang menggagalkan acara pernikahan ini, maka kamu harus bertanggung jawab!" ucap pria sepuh didepannya.
"Bertanggung jawab!"
"Kamu harus menggantikan mempelai wanitanya!"
"APA?"

****
Bagaimana jadinya kalau seorang siswi yang terkenal akan kenalan dan kebar-barannya menjadi istri seorang guru agama di sekolah?!?

Yah dia adalah Liora Putri Mega. Siswi SMA Taruna Bangsa, yang terkenal dengan sikap bar-barnya, dan suka tawuran. Anaknya sih cantik & manis, sayangnya karena selalu dimanja dan disayang-sayang kedua orang tuanya, membuat Liora menjadi gadis yang super aktif. Bahkan kegiatan membolos pun sangatlah aktif.

Kalau ditanya alasan kenapa dia sering bolos. Jawabnya cuma satu. Dia bolos karena kesetiakawanannya pada teman-teman yang juga pada bolos. Guru BK pusing. Orang tua juga ikut pusing.

Ditambah sikapnya yang seenak jidatnya, menggagalkan pernikahan orang lain. Membuat dia harus bertanggung jawab menggantikan posisi mempelai wanita.

Gimana ceritanya?!!?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : Jadi Beneran Lo Dah Married????

Urusan ranjang?

Urusan ranjang?

Urusan ranjang?

Urusan ranjang?

Nggak. No way!!!!!

Gue kan masih sekolah. Nggak mau, nggak mau.

Liora merinding mengingat ceramah Ustadzah Handayani tadi. Ucapan-ucapan bijaknya terus berputar di pikirannya, terutama tentang peran istri sebagai pendamping hidup.

"Menjadi istri bukan hanya tentang mencintai, tapi juga tentang memahami dan mendukung," kata Ustadzah dengan suara yang penuh semangat. Liora meringis. Ia tahu, dia belum bisa menjadi istri seperti itu.

Dia juga ingat akan kata-kata Ustadzah tentang pentingnya komunikasi dan keintiman dalam rumah tangga.

"Istri harus menjadi teman, sahabat, dan partner yang sejati bagi suaminya,"

Liora bergidik membayangkan kata-kata menyerahkan diri sepenuhnya pada suaminya.

Hatinya terasa berdebar. Gadis itu merasa campur aduk antara rasa takut, rasa ingin tahu, dan rasa siap. Dia tahu bahwa peran istri tidak hanya tentang cinta, tapi juga tentang komitmen, pengorbanan, dan kepercayaan.

Tapi mau bagaimana lagi? Dia masih belum siap. Memikirkannya saja membuatnya takut.

"Kenapa melamun?" tanya Agam yang baru keluar dari kamar mandi.

Lamunan Liora langsung buyar. Ia terkejut mendapati suaminya hanya melilitkan handuk sebatas pinggang sampai lutut. Sungguh ia malu dan gugup sendiri.

"Ih, Aa. Kenapa nggak pakai baju sih?" teriak Liora, pipinya bersemu merah.

"Aku habis mandi," jawabnya santai.

"Iya. Tapi kan bisa pakai baju di kamar mandi?"

"Aa lupa bawa ganti," jawabnya seraya membuka lemari pakaian.

"Ck," decak gadis itu malu sendiri.

"Kenapa? Kamu tergoda ya?" godanya tersenyum jahil.

"Hah, a-apa?"

"Emmmm, kamu terpesona ngeliat tubuh suamimu ya?" jahilnya sambil kedip-kedip.

"Ssshhhh, siapa juga yang tergoda? Ehm, aku cuma risih....!" katanya gugup, "Lagian nggak mungkin aku tergoda. Aku kan nggak ada perasaan apa-apa sama Aa. Aku menghargai Aa sebagai guru saja. Nggak lebih!"

"Bener gitu? Yakin nggak tergoda? Yakin nggak ada perasaan apa-apa? Coba sini lihat! Lagian nggak bayar kok. Ini semua halal untuk kamu liat dan sentuh!"

Mata Liora melotot mendengar kata-kata absurd suaminya itu. Nggak nyangka, guru yang selama ini di sekolah dikenal dengan guru galak, ternyata punya sisi mesum juga.

"Astaghfirullah!"

*******

Keesokan harinya.

Seperti biasa, Liora dengan senyum mengembang berjalan melangkah menyusuri koridor sekolah. Tangannya terayun-ayun dengan penuh semangat.

Saat hendak memasuki kelasnya berniat ingin menyapa Dora dan Sinta, tiba-tiba ada tangan misterius bau terasi membekap mulutnya.

Gadis itu tidak bisa berteriak, karena tangan misterius itu membekapnya kuat. Liora dengan cepat mengaktifkan insting bela dirinya. Dengan tarikan kuat, dia membuat tubuh si pelaku terangkat. Sekali hentakan, tubuh itu terbanting ke lantai. Liora segera melepaskan bekapan dan berdiri, siap menghadapi serangan berikutnya.

"Aww!" pekik seseorang yang sangat familiar.

"Tito.....!" seru Liora menatap tak percaya. Ternyata tangan misterius bau terasi itu, tangannya si Tito.

"Sakit, Anjir!" katanya sambil memekik kesakitan.

Liora meringis. Tidak menyangka, bantingannya sangat kuat. Padahal tadi pagi ia hanya makan roti dan susu kambing bunting. Tak menyangka membuat Tito terbanting bagaikan karung terigu berjamur yang harus dibuang.

"Lo ngapain pake bekap mulut gue, Dodol! Mana bau kancut basi lagi.....!" ujar Liora mengusap-usap hidungnya. Enek sendiri.

Tito yang tak percaya dengan omongan sahabatnya, ia pun langsung mencium tangannya sendiri. Lalu satu detik kemudian, ekspresinya lucu, seperti orang yang mau muntah.

"Anjing. Bener banget. Bau terasi.....!"

Liora terkekeh geli. Benar-benar persahabatan somplak.

"Lo ngapain pake bekep gue sih? Untung cuma gue banting!"

"Sadis banget Lo, Li!" kesalnya, "Tenaga Lo bener-bener kayak samson!"

"Udah deh. Cepetan bilang. Napa tadi Lo bekep gue? Mana tangan bau terasi!"

"Hehehehe. Sorry!" kata pria berkulit sawo itu, "Sini deh. Gue pengen ngomong sesuatu. Ini penting, Li!" Tito menarik tangan Liora ke tempat yang sepi dan aman dari kuping-kuping tak bertanggungjawab seperti kupingnya Ratu the geng.

Selain mereka dikenal sok kaya, sok seksi, sok cantik, sok kecentilan dan sok-sok yang lain, mereka juga dikenal sebagai biang gosip. Lambe dobleh mereka dikenal.

"Ada apa sih?" Liora mengerengit heran dengan sikap sahabatnya itu.

"Sekarang, jujur sama gue. Beneran Lo dah married? Dan suami Lo, Pak Agam?"

Mata Liora melotot tajam. Ia langsung membekap mulut lemesnya Tito dengan kesal.

Gimana nggak kesel? Dia yang narik-narik, ngajak bicara ditempat yang aman. Eh, malah Tito ngomongnya kenceng banget.

Gimana kalo ada yang denger. Nggak berabe tuh? Sial emang si Tito. Untung sahabat sendiri.

"Ih, bau ketek tangan Lo, Li!" misuh pemuda itu, hampir muntah.

"Emang. Barusan ketek gue gatel. Tangan gue yang baru aja bekep congor bawel Lo tuh buat garuk ketek!"

"Idih, Buset. Jorok banget, Lo!" ucap Tito melet-melet, mau muntah. Liora pun ngakak.

"Makanya kalau punya suara tuh dikecilin dikit. Gimana kalo ada orang yang denger?"

Mata Tito menatap tajam.

"Jadi bener informasi itu? Lo emang udah married sama Pak Agam?"

Liora emang harus jujur sama Tito. Sahabatnya itu sudah terlanjur tahu. Sudah basah, sekalian aja mandi. Batin Liora.

"Iya. Gue emang dah married. Puas Lo!"

"A-pa? Ja-jadi bener Lo dah married?" seru Tito, mulutnya terbuka lebar. Mungkin saking tidak percayanya.

"Iya, Tito. Gue dan pak Agam emang dah married." Jawab Liora mantap.

"Kok bisa? Gimana ceritanya?"

"Ceritanya panjang Tito. Mungkin kalau diceritakan sekarang, sampai jam pulang baru selesai!"

"Kalau gitu, diperpendek.....!"

"Lo pikir celana diperpendek segala.....!" sungut gadis itu.

"Asal Lo tau. Sebenarnya gue dan pak Agam itu nikah karena sebuah kesalahan yang tidak disengaja. Gue......Bla....Bla....Bla!" Liora menceritakan inti kejadiannya secara detail pada Tito. Pria itu nampak penuh perhatian mendengarkan keluhan sang sahabat.

Hingga selesai, Tito pun paham dan mengerti. Saat itu dia juga tidak sengaja mengantarkan Liora ke rumah sakit. Tidak menyangka saja, setelah malam itu, Liora dinikahkan dengan Pak Agam secara sembunyi-sembunyi. Yah meskipun hanya keluarga besar yang tahu, tetap saja sebagai sahabat, Tito sedikit kecewa karena tidak menikmati hidangan pestanya. Eh, maksudnya tidak menghadiri acara pernikahannya.

Tito menghela nafasnya panjang. Ia melirik ke arah sahabatnya, menatap penuh keheranan.

"Kenapa? Lo mau kasian sama gue karena bernasib miris.....!" senyum sinis tercetak di bibir tipis milik Liora.

"Bukan.....!" Jawab Tito terlihat serius.

"Terus apa? Aneh dan menyedihkan ya.....?" bibir Liora membentuk senyum tipis.

"Gue heran aja. Kok Pak Agam mau nikah sama cewek modelan elo.....!"

Liora menoleh ke arah Tito. Perasaan haru dan sedihnya langsung menguap mendengar kalimat Tito terakhir. Wajah Liora langsung berubah sinis dan menakutkan. Ia pandang Tito tajam-tajam.

"DASAR TITO SIALAN. EMANG NAPA DENGAN GUE.......?!?" TERIAK Liora mengambil ancang-ancang ingin menabok kepala sahabat laknatnya itu.

Kurang asem emang si Tito......

Bersambung.....

Xixixixixi.....

Komen dong biar ruame......

1
Christina Hartini
lupa dia kl sdh punya suami, ciuman pertamanya untuk suaminya ...lha tuh td suaminya apa gendaannya😀😀😀🥰🥰🥰
Christina Hartini
hahaha dasar barbar suruh jd orang yg Sholehah malah tanya tawuran boleh...jelas enggakkk😀😀😀🥰🥰🥰
sri rahayu rahayu
Luar biasa
Christina Hartini
syukur biar kamu GK barbar lagi Lion panggilan sayang ponakan🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
semoga Liora bener " berubah JD lebih baik dan Sholehah y ....
☠☀💦Adnda🌽💫
lagian ngapa nikah nya sama bocah p guru harus sabar banyak "🤭🤭
Christina Hartini
perempuan yg pernah laki²nya marah² pada Liora😘
☠☀💦Adnda🌽💫
mana ngerti romantis anak bar bar bgtu pak guru dia ,ngertinya bikin onar 🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
ada yg mulai cembokur .....harus lah y p guru jaga istri kecilnya yg bar "🤭🤦
Nur Adam
lnjut
نور✨
Ketahuan jadinya😱
نور✨
Pipit krisdayantul dari tadi aku bacanya krisdayantuyul😭😭🤣
نور✨
🤣🤣🤣🤣🤣
نور✨
jadi ghibahin Yanto🤣🤣 lupa nanya tentang Liora
نور✨
🤣🤣🤣🤣
Queen Aliyah
adeknya Agam kyknya satu server sama si lion 😁
Queen Aliyah
lion 😁😁😁
Aditya HP/bunda lia
wuih .. keren nya nama art Liora krisdayantul .. ngakak aku thor baca novelmu ini nyengir terus aku ... lanjut thor 💪😘
Queen Aliyah
tak bantun doa dari sini pak guru ,biar jinak si lion ☺️
Queen Aliyah
kudu sabar bnyk "p Agam ngadepin lion ☺️☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!