Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Salman membawa Ela keruangan rahasia yang biasanya ia gunakan untuk beristirahat kalau sedang kelelahan dan hanya ia yang tahu tentang ruangan rahasia ini.
"M-mas Salman mau apa?" Tanya Ela yang sudah berada di tempat tidur.
"Mau memberikan hukuman kepada istriku yang sedang cemburu" jawab Salman sambil mencium bibir istrinya.
Ela langsing tertawa terbahak-bahak ketika suaminya menganggap kalau ia sedang cemburu dengan Casandra.
"Aku tidak cemburu karena aku melihat Mas Salman yang mengusir Casandra keluar" ucap Ella
Ella mengatakan kalau dirinya percaya dengan Salman dan Iya tapi hanya ingin menguji suaminya
Salman yang mendengarnya langsung menggelitik tubuh Ela sampai Ella tertawa terbahak-bahak
Kemudian Salman membuka pakaiannya dan pakaian yang dikenakan oleh istrinya
"M-mas Salman mau apa? ini kantor" ucap Ela.
"Siapa yang bilang kalau ini rumah makan?" Salman meminta istrinya untuk minta khawatir karena ruangan ini sudah tetap suara dan tidak ada orang yang bisa mendengar suara ambigu mereka
Salman langsung mendekat dan naik keatas tubuh istrinya dengan tangan yang mulai berjalan kemana-mana.
"M-mas..." Ela mulai terbuai dengan apa yang dilakukan oleh suaminya saat ini sampai ia lupa kalau sekarang sedang berada di perusahaan.
Salman tersenyum saat melihat istrinya yang sudah seperti cacing kepanasan yang siap untuk di eksekusi.
"Apakah kamu sudah siap sayang?"
Ela menganggukkan kepalanya sambil menatap wajah suaminya yang akan melakukan permainan inti.
"Aku akan memberikanmu sensasi baru" ucap Salman yang langsung mematikan lampu kamar rahasia dan ia mengambil tali untuk mengikat tangan dan kaki istrinya sampai menyerupai huruf X
Salman meminta istrinya untuk tidak takut dan setelah itu ia menutup mata Ela dengan kain.
Tangan Salman kembali berjalan kemana-mana sampai Ela merasa bulu kuduk berdiri semua.
Salman pun langsung melanjutkan melakukan ritual olahraga bersama selama satu jam dan akhirnya mereka berdua kelelahan
Ia langsung membuka ikatan tangan dan kaki istrinya.
"Istirahatlah dulu nanti Mas akan membangunkanmu" pinta Salman yang kembali memakai pakaiannya dan ia keluar dari kamar rahasianya.
Salman membuka kunci ruang kerjanya dan setelah itu ia kembali bekerja
Jam menunjukkan pukul enam malam dimana waktunya Salman untuk pulang kerja.
Setelah mematikan laptopnya Salman langsung keluar dari ruangannya dan segera menuju ke rumah.
Salman belum menyadari kalau dirinya meninggalkan istrinya yang masih ada di kamar rahasia.
Dan seperti biasa sebelum pulang ke rumah ia membeli makanan untuk istrinya.
Setelah selesai membeli makanan Salman kembali melajukan mobilnya menuju ke rumah.
Tak butuh waktu lama untuk Salman untuk sampai ke rumah.
"Kenapa lampu rumah masih belum dihidupkan? Sayang, Mas pulang" Salman mengetuk pintu rumah dan seketika ia langsung sadar kalau ia meninggalkan istrinya di perusahaan.
Ia pun langsung masuk kembali ke dalam mobil dan segera menuju ke perusahaan.
Sementara itu Ela yang baru saja bangun melihat kamar yang sangat gelap sekali.
Ela tidak berani beranjak dari tempat tidurnya dan ia memanggil suaminya.
"Mas Salman, Mas Salman dimana? Mas!" Ela sangat takut sekali dengan ruangan yang begitu gelap.
Ia mencoba untuk mencari ponselnya yang berada di dalam tasnya tetapi ia tidak bisa menemukan tasnya dalam keadaan gelap.
Ela menangis sesenggukan di dalam kamar rahasia dan berharap agar suaminya lekas masuk ke dalam.
"Mas Salman, kamu dimana Mas?" Ela kembali menangis dan memanggil nama suaminya.
Ceklek!
Suara pintu yang dibuka dan segera Salman menghidupkan lampunya.
Salman melihat istrinya yang sedang menangis ketakutan.
"Mas Salman..." Ela langsung memeluk suaminya.
Salman meminta maaf karena ia lupa jika Ela masih berada di kamar rahasia.
"Jadi tadi Mas Salman sudah pulang ke rumah?" tanya Ela.
Salman menganggukkan kepalanya dan ia meminta maaf kepada Ela.
Ela yang mendengarnya langsung memakai pakaiannya dan segera ia keluar dari kamar rahasia.
"Sayang kamu mau kemana? Mas minta maaf" Salman segera mengikuti istrinya yang sedang marah kepada dirinya.
Ela tidak menghargai panggilan dari suaminya dan ia langsung masuk kedalam lift tanpa menunggu Salman.
"Suami macam apa yang bisa lupa dengan istrinya" gumam Ela dengan wajah yang jengkel.
Pintu lift terbuka dan Ela langsung berlari mencari taksi.
Salman melihat istrinya yang sedang memanggil taksi dan segera ia berlari menyusulnya.
Tetapi Salman kalah cepat sehingga Ela berhasil naik kedalam taksi.
Salman pun langsung masuk kembali ke dalam mobil dan segera ia mengikuti kemana istrinya pergi.
"Sayang maafkan aku," gumam Salman yang seperti orang bodoh karena lupa dengan istrinya sendiri.
Tak lama kemudian Ela telah sampai di rumah dan ia masuk kedalam kamarnya.
"Menyebalkan sekali kamu Mas, bagaimana bisa kamu lupa kalau aku masih ada di kamar rahasia" ucap Ela dengan nada emosi.
Ela yang akan masuk ke kamar mandi tiba-tiba dikejutkan dengan suaminya yang sudah sampai di rumah.
"Sayang jangan seperti ini, maafkan aku" ucap Salman sambil menggenggam tangan Ela.
"Lalu aku harus seperti apa? Bahagia? Tertawa terbahak-bahak karena suamiku lupa dengan istrinya sendiri?" tanya Ela.
Salman menghela nafasnya saat mendengar perkataan Istrinya yang begitu marah kepadanya.
"Sayang, Mas tadi memang lupa dan tidak sengaja meninggalkan mu. Tolong maafkan Mas" ucap Salman dengan wajah memelas.
"Baiklah aku akan memaafkan Mas Salman tapi ada syaratnya" pinta Ela.
Salman pun meminta istrinya untuk mengatakan apa persyaratannya agar ia mau memaafkan suaminya.
"Syaratnya adalah...."
Brugh!
Seketika Sulfi langsung jatuh pingsan di hadapan suaminya.
"Sayang jangan bercanda, ini tidak lucu. Sayang!" Salman mengira kalau istrinya pura-pura pingsan.
Ia menepuk-nepuk pipi istrinya tetapi tidak ada respon sama sekali sehingga membuat Salman lekas membopong dan membawa istrinya ke rumah sakit.
Salman mempercepat laju mobilnya agar lekas sampai di rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit Salman langsung memanggil dokter agar segera memeriksa keadaan istrinya.
Dokter meminta Salman untuk keluar dan menunggu di luar ruang UGD.
Salman berdiri di depan ruang UGD dengan berjalan mondar-mandir.
Tak lama kemudian dokter keluar dan memanggil Salman.
"Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Salman dengan wajah cemas.
"Tekanan darah pasien sangat rendah dan itu penyebab kenapa pasien bisa pingsan" jawab dokter.
Dokter meminta agar Ela dirawat di rumah sakit selama satu hari.
Salman pun menganggukkan kepalanya dan meminta agar istrinya dipindahkan ke ruang VVIP.
Ia tidak mau jika ada seseorang yang mengganggu istrinya yang sedang istirahat.
Dokter memanggilnya perawat dan memintanya untuk memindahkan Ela ke ruang perawatan yang diinginkan oleh Salman.
Perawat langsung mendorong brankar dan memindahkan Ela ke ruang VVIP.
Sesampainya di ruang perawatan Salman duduk di samping tempat tidur istrinya yang masih belum sadarkan diri.
Ia sangat menyesal karena tadi sudah meninggalkan Ela sendirian di perusahaan.