Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Ozy kaget melihat keluarga almarhum istrinya datang ke rumah, Ozy mempersilahkan Kaka dan adik iparnya masuk kedalam rumah.
"Datang kesini kenapa tidak bilang kan bisa Ozy jemput di bandara?" tanya Ozy, Ozy duduk disamping Kaka iparnya.
"Sengaja Ozy tidak bilang sama kamu, kenapa kamu tega cabut semua fasilitas yang dipunya Dea karena Dea jahatin istri miskin kamu hah?" tanya Oik kesal karena keponakannya merasakan hidup susah.
"Tega sekali kamu memperlakukan Dea seperti itu Ozy, kalo tidak bisa membahagiakan Dea biarkan anak kamu diurus sama kami saja." ucap Ikhsan sengaja, selama ini Ikhsan ingin sekali kuasai perusahaan milik kakak iparnya tapi tidak bisa, karena Ozy selalu menolak keluarga ikut kerja di kantor.
"Kalian tega sekali bicara seperti itu, Suratmi istri terbaik pilihan Ozy jadi kalian tidak pantas menghina Suratmi seperti itu, soal Dea anak itu sudah keterlaluan jahatin Ibu nya masa sengaja jatuhin air panas yang lagi dipegang. Dikasih hukuman biar ada efek jera untuk Dea bukan berarti tidak sayang dan peduli sama Dea." lanjut Ozy tidak ingin disalahkan dan salah faham karena keputusannya.
"Kita tidak mau tahu Ozy, sekarang pilih cabut hukuman kamu ke Dea atau kamu harus kehilangan Dea selamanya karena Dea akan kita urus karena dirumahnya ini sudah tidak ada yang sayang sama Dea setelah Ibu nya meninggal dunia." ucap Oik sengaja, Oik ingin sekali dibelikan barang-barang mewah sama Dea, jika Dea tinggal dirumahnya.
"Tidak bisa Dea tetep tinggal disini, kalo ke rumah kalian sekedar nginep saja tapi bukan untuk tinggal selamanya!" tegas Ozy tidak ingin kehilangan anak.
Ozy kecewa sama Dea cerita-cerita sama keluar almarhum istrinya, akhirnya jadi salah faham dan keluarga istrinya mau ambil Dea.
Oik kesal sekali mendengar ucapan Ozy larang Oik urus Dea langsung, gagal sudah keinginannya untuk memanfaatkan keponakannya selama tinggal dirumahnya.
**
Dea siap-siap ke ruang tamu karena mendengar Om dan Tante nya sudah datang ke rumah, Dea ingin tinggal dirumah Om dan Tante nya supaya tidak ketemu sama ibu dan saudara tirinya.
"Waktunya kedepan biar ayah tahu rasa kehilangan gue dirumah ini, suruh siapa berani memberikan hukuman karena gue kerjain perempuan tua kampung itu." ucap Dea tidak merasa bersalah sama sekali.
Dea langsung dorong kopernya keluar dari kamar dan jalan menuju ruang tamu ketemu keluarga almarhum Ibu nya.
**
Bik Sumini kasihan melihat Airin setiap dikamar kosong, selalu tiduran dan wajahnya basah karena habis nangis.
"Sabar iya Non menunggu kedatangan Ibu kandung Non, tidak tega setiap hari melihat Non seperti ini terus nangis dalam diam dikamar ini sendirian." ucap Bik Sumini pelan melihat majikannya tidur sambil peluk kertas yang masih bersih karena dilaminating sama Airin supaya tidak rusak dan sobek.
Bik Sumini pelan-pelan keluar dari kamar setelah melihat majikannya ternyata tidur dikamar kosong, merasa lega melihat majikannya ada dirumah.
**
Suratmi merasa bersalah melihat anak tirinya nangis karena tidak diijinkan tinggal dirumah saudara ibu kandungnya.
"Biarin saja Mas, Dea tinggal di sana beberapa hari setelah itu Mas susul Dea untuk dijemput." ucap Suratmi berusaha peduli sama keinginannya Dea.
"Tidak ada, selama hukuman Dea tidak boleh tinggal di sana lama dan ini sudah malam, lebih baik semuanya ke kamar untuk istirahat bahaya jika malam-malam bawa mobil jarak jauh." ucap Ozy tidak ingin anaknya pergi.
"Iya sudah kalo Ayah tidak mau Dea pergi dari sini, berarti Ayah harus usir tiga perempuan benalu dari rumah ini jika Ayah mau Dea tetep ada disini!" tegas Dea sengaja ambil kesempatan usir Suratmi dan anak-anaknya.
"Sial Lo Dea, kita juga anak kandung Ayah punya hak yang sama tinggal disini, Lo jangan bertingkah terus menerus jadi manusia Dea!" bentak Lisa emosi karena Dea selalu usir dirinya dari rumah orang tuanya sendiri.
"Tapi kita beda Ibu, jadi kalian tidak punya hak tinggal disini, tinggal Ayah pilih mau kehilangan Dea atau kehilangan perempuan-perempuan sampah itu dari rumah ini!" tegas Dea memberikan pilihan berat untuk Ozy pilih.
"Sampai kapan pun Ayah tidak akan mau kehilangan siapapun. Dea, Bunda, Lisa, dan Lilis keluarga Ayah dan wajib tinggal bersama Ayah tidak ada yang boleh pergi dari rumah ini, jika kalian kesini untuk paksa Dea tinggal bareng selamanya maaf Ozy tolak keinginan kalian!" tegas Ozy tidak ingin keluarga almarhum istrinya terlalu ikut campur sama urusan rumah tangganya.
Dea semakin kesal mendengar keputusan Ozy larang Dea tinggal selamanya dirumah Tante dan tidak mau usir Suratmi, Lisa, dan Lilis dari rumah.
**
Airin senang sekali melihat Koko dan temen-temennya datang ke rumah untuk sarapan bareng, padahal dirumah Koko sudah diberikan ART untuk membuat kan sarapan tetep saja anak-anak asuhnya masih mau makan dirumah.
"Kaka kira kalian tidak kesini karena sudah ada Bik Titin dirumah?" tanya Airin sambil tuangkan nasi kedalam piring.
"Kita sudah sepakat walaupun ada Bik Titin merapihkan rumah dan bisa masak, tapi kita selalu mau makan bareng Kaka karena sudah biasa Ka jadi kita kesini deh seperti biasanya." ucap Koko senang makan bareng Kaka angkatnya.
"Bener Ka, kita merasa sepi jika makan tanpa ada Ka Airin apa lagi sarapan atau makan malam kalo siang kan Kaka kerja jadi sudah biasa makan tanpa kita." ucap Iin tidak menyangka punya Kaka angkat perempuan cantik, baik, dan royal seperti Airin.
"Terimakasih anak-anak kalian selalu senang makan bareng kakak, iya sudah sarapan yuk sebelum kalian ngamen." lanjut Airin langsung mulai makan.
Sejujurnya Airin tidak ingin anak-anak asuhnya masih ngamen, tapi anak-anak asuhnya tidak betah seharian dipanti asuhan tanpa ada kegiatan diluar dengan bebas akhirnya ijinkan anak asuhnya tetep ngamen walaupun selalu diawasi sama karyawannya Airin diam-diam.
**
Suratmi tidak menyangka jika Lisa berhasil mendapatkan kerjaan di perusahaan desain interior terkenal di kota Solo, penantian panjang menunggu anak keduanya mendapatkan kerjaan.
"Semoga kamu betah kerja iya Ka, jangan ngeluh capek dan tetep semangat kerja sayang."ucap Suratmi ikut senang, akhirnya anak keduanya bisa kerja juga seperti Dea.
"Amin Bunda, Lisa akan berusaha keras untuk bekerja dan sukses seperti Ayah supaya bisa membanggakan Ayah dan Bunda." ucap Lisa optimis bisa sukses.
"Kita harus buktikan kalo kita bisa sukses diluar perusahaan milik Ayah, walaupun dengan usaha sendiri tapi bisa sukses tanpa bantuan Ayah sekalipun." ucap Lilis sambil melirik Ozy, Lilis kecewa sama Ozy membuat Lilis mau membuktikan jika Lilis dan Lisa bisa sukses tanpa bantuan Ayah nya sama sekali.
"Maafkan Ayah Nak, apa kalian masih mau jalanin anak perusahaan kita? Jika kalian mau kalian bisa pegang perusahaan itu dan perusaahan pusat Kak Dea yang jalanin?" tanya Ozy tidak mau dianggap pilih kasih.
"Tidak boleh mereka jalanin perusahaan yang sudah berkembang begitu saja, perusahaan itu ada karena ide almarhum Ibu Dea jadi Dea lebih berhak menjalankan perusahaan itu bukan mereka mengerti!" tegas Dea tidak ingin saudara tirinya ikut campur sama urusan perusahaan.
"Dasar serakah, egois, dan gila harta. Kita bisa mandiri tanpa perusahaan itu jangan lagi minta perusahaan itu kita jalankan Ayah karena kita tidak ingin berantem karena perusahaan terus menerus capek dan kita sudah bekerja juga ditempat lagi!" tolak Lilis dengan tegas.
Sudah malas berharap menjalankan perusahaan milik Ozy, karena tidak akan dikasih juga sama Kaka tirinya yang egois dan gila harta. Lisa dan Lilis sudah bertekad akan sukses dengan pilihan sendiri dan dengan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.
Suratmi bangga sama kedua anaknya yang tidak manja dan tidak minta haknya untuk mendapatkan posisi yang bagus, berharap kedua anaknya bisa sukses dengan pilihannya sendiri.
Perasaan sedih Ozy rasakan karena tidak bisa memaksa Dea merelakan satu perusahaan untuk dipegang Lisa dan Lilis, Ozy tidak ingin membuat Dea sedih karena kehilangan perusahaan yang tidak bisa Dea jalankan.
double y thor