Pendekar Jahat Legendaris

Seorang gadis yang sebelumnya dianggap gembel kini mengundang decak kagum dari semua orang.

Kekuatan yang ia miliki nyatanya tidak sesuai dengan penampilannya yang terlihat lemah, seperti tangan kurus keringnya yang mirip sapu. Namun, kenyataannya, ia melibas habis semua lawan yang dihadapinya dengan kemudahan yang mencengangkan.

Tak hanya gadis gembel tersebut, pertunjukan mengagumkan juga ditunjukkan oleh Baek Ling, Chen Yue, Ma Huge, Lien Hua, dan Zhao Fu. Masing-masing dari mereka dengan percaya diri menyapu bersih lawan-lawan mereka seolah-olah bertarung di dalam taman bermain.

Melihat mereka, bahkan para orang dewasa pun merasakan ketidakberdayaan—bagaimana mungkin mereka bisa mengalahkan keenam orang ini?

Luo Yan, setelah mengalahkan Pangeran Mahkota Yin Huo yang dianggap sebagai calon juara, juga memberikan penampilan yang spektakuler, menarik lawannya seolah sedang merobek kertas. Gambaran itu membuat penonton terdiam, tidak tahu harus berkata apa.

"Apakah mereka bertujuh tidak terkalahkan?" bisik salah seorang penonton, heran.

"Benarkah mereka tidak menggunakan tenaga dalam?" tanya yang lain, meragukan kenyataan.

"Aku merasa mereka tidak mungkin kalah bila tidak saling bertemu satu sama lain," tambah seorang lagi.

Semua orang sepakat. Pertandingan ini bagaikan playground bagi ketujuh orang tersebut. Ketika mereka bertemu satu sama lain, sulit untuk membayangkan ada yang mampu mengalahkan mereka.

Di sisi lain, Luo Yi tidak ingin mendengarkan semua percakapan itu. Dalam hatinya, ia berharap ketujuh orang ini bisa berbagi gelar juara, agar anaknya, Luo Yan, juga mendapatkan kemenangan. Ia tidak ingin melihat Luo Yan bertarung melawan keenam orang hebat lainnya.

"Mereka jelas adalah monster. Kekuatan mereka bahkan sudah mencengangkan di usia lima belas, aku tidak bisa membayangkan pencapaian mereka di masa depan," komentarnya, tertegun.

"Kupikir mereka adalah generasi jenius abad ini, kenapa bisa mereka lahir bersamaan?" keluh penonton lainnya, dada mereka berdegup kencang.

Saat ini, tersisa hanya tujuh orang setelah Luo Yan berhasil mengalahkan Pangeran Mahkota Yin Huo, pertunjukan menarik kembali akan segera dimulai.

Babak pertama mempertemukan Luo Yan melawan Yin Huo, dan Luo Yan berhasil menjadi pemenang dengan cukup mengesankan.

Di babak kedua, Yuan Rui menghadapi Ma Huge. Pertarungan berlangsung dramatis, dengan Yuan Rui sempat kesulitan di awalnya. Namun, seiring waktu, pemenang mulai terlihat; Yuan Rui mengepalkan tangannya ke udara setelah berhasil menarik Ma Huge keluar dari wilayahnya dengan kekuatan luar biasa.

Babak ketiga adalah pertarungan antara Chen Yue dan Zhao Fu. Chen Yue berjuang sekuat tenaga, seluruh uratnya tampak menonjol, namun akhirnya Zhao Fu keluar sebagai juara berkat perbedaan fisik yang terlalu mencolok.

Babak keempat mempertemukan Lien Hua dan Baek Ling. Baek Ling, satu-satunya pendekar beladiri yang mampu menyamai kemampuan Yuan Rui di masa lalu, dengan mudah menentukan jalannya pertempuran. Lien Hua tidak mampu menahan serangan ledakan tenaga dari Baek Ling dan terjatuh ke tanah.

Melihat Lien Hua terjatuh, penonton melotot dan sorakan penuh kemarahan terdengar—mereka adalah penggemar rahasia dari Lien Hua yang merasa terkhianati.

Pertarungan berlanjut, dan akhirnya Luo Yan bertemu Baek Ling. Senyum lebar menghiasi wajah Luo Yan, sementara Baek Ling tampak sedikit terganggu dengan ekspresi lucu di wajah rivalnya.

"Kenapa kau tertawa?" tanyanya dengan alis terangkat.

"Hahaha, hanya sedikit teringat akan masa lalu," jawab Luo Yan sambil tertawa kecil, mengingat kenangan ketika mereka berdua masih berjuang merebut hati orang yang sama.

"Aku adalah Baek Ling. Kau cukup hebat bisa bertahan sampai sekarang, tetapi langkahmu hanya akan berhenti di sini," tantang Baek Ling, wajahnya menunjukkan tekad yang kuat.

"Menarik sekali. Apakah kau sungguh bisa menghentikanku?" Luo Yan balas bertanya, aura percaya diri terpancar dari dirinya.

"Hmph! Kau terlalu banyak bicara," sahut Baek Ling, siap untuk bertarung.