NovelToon NovelToon
Pedang Pusaka

Pedang Pusaka

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Pulau Terpencil / Penyelamat
Popularitas:873
Nilai: 5
Nama Author: Cut Tisa Channel

Pedang Pusaka menceritakan tentang seorang manusia pelarian yang di anggap manusia dewa berasal dari Tiongkok yang tiba di Nusantara untuk mencari kedamaian dan kehidupan yang baru bagi keturunannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cut Tisa Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siaw Jin Tertangkap

Pagi itu, disebuah hutan rimbun yang lebat. Terlihat dua orang gadis kecil bersama kakak lelaki mereka sedang di bawa oleh beberapa orang pria kasar dengan paksa.

"Lepaskan aku, lepaskan,, Plaaakh,," Jeritan gadis kecil berusia 8 lebih terhenti setelah menerima tamparan pria kasar yang menggendongnya.

Mereka bertiga dibawa menuju ke puncak bukit yang tampak seram dari situ. Setelah menaiki bukit ular itu, para pria kasar yang merupakan bawahan ratu bukit ular dihadang oleh seorang remaja yang menunggangi seekor kuda hitam.

"Mau kalian apakan ketiga orang itu?" Seru remaja tampan yang duduk dengan tenang di atas kudanya.

"Lim Siaw, kami di culik, tolong ka,," belum sempat anak kembar itu habis berkata, mulutnya telah dibekap oleh kepala bandit.

"Lepaskan kan mereka sebelum bocah sakti menghajar kalian". Kata kata yang di keluarkan oleh Shu Meng Shi membuat pria kasar itu pucat.

Tanpa berkata kata lagi, mereka segera menyerang Siaw Jin yang langsung melawan mereka semua dengan kepandaian nya.

Tendangan dan tamparan mengenai wajah para bandit itu. Beberapa puluh menit kemudian, terlihat kereta bersama beberapa pengawal tiba di sana.

Saudagar Shu yang melihat para bandit yang menculik anaknya kini di hajar oleh Siaw Jin tampak sangat gembira.

"Tuan muda, mereka telah menculik anak anakku. Tolong kami".

Kata kata yang dikeluarkan oleh Saudagar Shu cukup membuat Siaw Jin semakin berat menghajar mereka.

Jika sebelumnya para bandit itu hanya mendapat memar saja dari tendangan dan tamparan bocah sakti, kini ada beberapa yang terkilir serta patah lengan tangan dan kakinya.

Setelah semua bandit itu dapat di lumpuhkan, Siaw Jin segera meminta Saudagar Shu untuk segera pergi membawa keluarganya.

"Mengshi, mengyao, minho, cepat naik kereta". Perintah ayah mereka dengan wajah panik.

Baru saja tuan Shu pergi dari tempat itu, datang lah bos para bandit itu yang dikenal dengan sebutan datuk bukit ular atau ratu bukit ular.

Melihat belasan anak buahnya dihajar, nenek tua itu segera menyerang Siaw Jin. Awalnya dia memandang rendah karena menganggap Siaw Jin hanyalah seorang bocah yang bisa berkelahi.

Namun ketika beberapa gebrakan pertama dirasakannya, wanita tua itu segera mendapatkan kenyataan bahwa kemampuan beladiri bocah itu memang sangat tinggi.

"Siapakah kau bocah tampan?" seru wanita itu dengan suara kasar.

"Dia bocah sakti ratu, tugas kami digagalkannya". Sahut bawahan ratu bukit ular yang masih meringis kesakitan.

Dengan kemarahan meluap, wanita tua itu segera bersuit nyaring. Tak berapa lama, datang lah hampir seratus orang bandit yang tadinya berpencar di daerah itu.

Setelah Siaw Jin dikeroyok beramai ramai, akhirnya dengan jaring khusus yang di lemparkan para bandit itu, Siaw Jin pun tertangkap yang kemudian langsung dibawa ke markas mereka di puncak bukit atas perintah ratu ular.

Dengan sikap tenang, Siaw Jin yang dibalut berlapis lapis jaring hitam itu dibawa bersama kuda dan buntalan pakaiannya yang digantung di punggung kudanya.

Sesampainya mereka semua di markas ratu bukit ular, Siaw Jin segera di jebloskan ke penjara ruangan bawah yang pengap dan gelap.

Siaw Jin tanpa takut duduk diam bersemedi di ruangan kecil itu hingga sore harinya makanan dan minuman diantarkan.

###~***~###

Telah lama kita tidak melihat keadaan di tempat Xiansu. Dimana lima orang murid langsung Xiansu sedang berlatih pagi itu di ruang belakang rumah yang luas itu.

Setelah mereka berlatih hingga hampir siang, Xiansu memanggil mereka semua ke tempat duduk berjajar bulat yang ada di ruang Lianbutia.

"Siaw Gin, Sie Liong, besok aku akan ke kota raja bersama Meilan dan Naya. Kalian jagalah Siaw Kim dan Tetap berlatih bersama paman Bu".

"Kenapa aku tidak dibawa Guru? Aku juga ingin ikut ke kota raja". Seru Siaw Kim ngambek.

"Aku kesana dalam keperluan rahasia. Sie Meilan dan Naya tidak ada yang mengenali. Sedangkan kau sudah dikenal oleh mereka. Dengar saja kata ku, kelak aku pasti akan membawamu ke tempat yang lebih bagus". Tutup Xiansu yang lalu mengajak mereka makan siang bersama.

Tugas memasak makanan untuk mereka dibagi secara bergilir. Jadi Xiansu dapat fokus mengajar silat kepada murid muridnya.

Benarkah Xiansu tidak membawa Siaw Kim karena alasan yang dikemukakannya? Sebenarnya itu hanya alasan saja.

Diantara kelima muridnya, Xiansu melihat bakat yang berbeda beda. Namun bakat terbesar ada di dalam diri Naya dan Meilan.

Tujuan Xiansu membawa kedua gadis kecil itu adalah untuk melatih cara menghimpun tenaga dalam yang sangat tepat dilakukan oleh Meilan yang berusia 7 tahun itu.

Sedangkan Naya yang usianya 10 tahun itu akan dilatih kecepatannya dalam ilmu meringankan tubuh. Memang selain tujuan tersebut, Xiansu baru saja mendapatkan surat beberapa hari yang lalu untuk berkunjung ke rumah jenderal Bao karena sesuatu keadaan yang sangat genting.

Maka selesai mereka semua makan, latihan pun kembali di lanjutkan.

Durgha dibantu nyonya Bu terlihat mempersiapkan pakaian Xiansu dan kedua anak yang akan dibawa besok.

Sore harinya, seorang kusir tiba disana mengendarai kereta kuda kecil yang dapat menampung ketiganya.

Xiansu yang dipanggil oleh Rambala segera menjumpai kusir kereta itu.

"Biar aku sendiri yang membawa kereta, kau boleh pulang duluan dengan kuda itu. Jangan lupa sampaikan terimakasih ku kepada Sie Han". Ucap Xiansu sesampainya dia di situ.

"Baik, saya mohon diri tuan tuan". Jawab si kusir yang memang salah seorang pekerja Sie Han di perbatasan Tibet.

Sekembalinya Xiansu ke tempat melatih muridnya, dari jauh dia melihat Siaw Kim, Siaw Gin dan Sie Liong seperti bermalas malasan dalam latihannya.

Memang, ketiga murid nya itu, seperti kurang berminat dan semangat dalam berlatih. Entah karena sudah merasa lebih bisa dari Meilan dan Naya.

Atau mungkin mereka merasa telah dewasa sehingga sedikit enggan menuruti segala latihan yang di berikan Xiansu.

Begitulah keseharian Xiansu yang sudah di cap sebagai manusia dewa, namun masih ada juga rasa kekecewaan yang bersarang di hatinya.

Di lain tempat, Siaw Jin masih saja bersemedi setelah lewat tengah malam. Makanan yang dibawa oleh bandit bandit itu dilahapnya dengan rakus.

Sedikitpun dia tidak menyangka bahwa dalam makanan dan minuman yang diberikan padanya, dicampurkan dengan racun racun yang dapat melumpuhkan otot otot tenaga dalam.

Sungguh sangat licik kelakuan ratu bukit ular itu. Namun tanpa dia sadari sedikitpun, justru racun yang diberikan kepada Siaw Jin untuk mencelakakannya malah menjadi energi pembuka jalan darah di tubuh Siaw Jin berkat Racun dan ramuan pemunah bisa yang dulu di dapatnya semasa di rumah hartawan Ki.

Pemilik bukit ular itu ingin agar bocah sakti menjadi bocah lemah, namun dia telah salah perhitungan. Siaw Jin yang memang telah kuat, jauh berpuluh kali lipat lebih kuat setelah memakan makanan beracun yang berkontraksi dengan ramuan Shifu, ramuan Xiansu dan racun berbisa yang diberikan oleh hartawan Ki dahulu.

Malam itu, malam ke tujuh Siaw Jin berada di dalam kurungan bawah tanah di rumah ratu bukit ular. Cuaca malam itu sangat bagus dengan bulan purnama yang di kelilingi bintang bintang terang menyinari langit hingga ke bumi.

Dalam tubuh Siaw Jin berjibaku antara beberapa macam tenaga yang saling berlawan ingin keluar.

Siaw Jin yang dikurung, tiba tiba melompat menembus kerangkeng kayu kuat yang hancur akibat gempuran tubuhnya yang mengandung tenaga dahsyat.

Kentongan dibunyikan dan puluhan orang menyerbu ke tempat itu. Semua yang mendekat kearahnya ibarat laron mendekati api besar yang langsung berjatuhan kesana kemari terkena amukan Siaw Jin yang seperti bukan dirinya lagi.

Setiap pukulan dan tendangan bocah itu mengandung aroma maut yang mengincar siapa saja yang berani mendekat.

Tak lama kemudian, terlihatlah ratu bukit ular di temani seorang kakek yang wajah nya sangat buruk sekali dengan kesaktian yang luar biasa.

Namun lawan mereka kali ini meskipun masih kecil, bukanlah anak biasa. Melainkan bocah sakti yang kini bertambah besar tenaga keluar dari tangan nya yang masih sedikit mungil itu.

Saat kedua datuk itu menyerang Siaw Jin, mereka terkejut sekali mendapat kenyataan pukulan mereka dapat di tangkis dan lengan mereka terasa sakit.

Para bandit bawahan ratu bukit ular kini terlihat berkeliling di sekitar arena pertarungan.

Sejam kemudian, mulai lah tampak bahwa meskipun di keroyok dua datuk sesat, Siaw Jin tak kalah lihai, bahkan perlahan dia mampu mendesak sepasang kakek nenek itu yang mulai mundur mundur di terpa pukulan dan tendangan Siaw Jin.

Hingga satu saat ketika kaki bocah itu mendarat di pipi ratu bukit ular dan tinju nya mengenai kepala datuk tua itu yang membuat keduanya terlempar beberapa meter.

Kesempatan itu dipakai oleh Siaw Jin untuk melarikan diri secepatnya melewati arah utara bukit setelah menjatuhkan 13 orang bandit bawahan ratu ular.

Lolos lah Siaw Jin dalam keremangan malam itu. Sebenarnya jika mereka semua mengejar, akan mudah terlihat karena malam itu memang lumayan terang.

Namun kedua datuk itu merasa jerih kepada bocah super sakti yang tidak seperti manusia biasa.

Setelah lari dengan kencang, jauh sebelah utara bukit ular, Siaw Jin beristirahat di sebuah kuil yang sudah tidak terpakai hingga dia tertidur nyenyak setelah letih tubuhnya mengeluarkan banyak energi.

BERSAMBUNG. . .

1
anggita
terus 💪berkarya. moga novel ini sukses banyak pembacanya.
Cut Tisa Channel: terimakasih
total 1 replies
anggita
like👍+ iklan☝
Cut Tisa Channel: thanks ya kk
total 1 replies
anggita
Iblis bermuka Ular... 👿.. 🪱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!