NovelToon NovelToon
FOSKAITA "Return Of The Wind"

FOSKAITA "Return Of The Wind"

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: MataKatra

Seorang remaja benama Freis Greeya hari memikul takdirnya sebagai penerus dari WIND. Untuk menghentikan pertumpahan saran dan pemberontakan yang dilakukan Para Harimau.

Ini adalah kisah cerita perjalanan Freis Greeya dalam memenuhi takdirnya sebagai seorang WIND, Sang Pengendali Angin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MataKatra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harse Greg

Bulan Ke 1 Tahun 1248

Sekarang jantungnya telah tertembus oleh Pedang Anemo yang menjadi warisan Kuil Anemos. Harse sadar inilah akhir dari kisah hidupnya. Ia tak memiliki kemampuan lagi untuk membusungkan dada dengan penuh kebanggaan. Tangannya telah dipenuhi oleh noda darah dan kematian.

Sesaat setelah pemuda penerus WIND mencabut pedang yang menusuk dan menembus jantungnya, tubuhnya langsung terjatuh lunglai ke tanah. Dan ketika tangannya menyentuh dada miliknya. Terasa dengan jelas darah yang dengan deras mengalir dari lubang di dadanya.

Harse menatap kedua mata pemuda di hadapannya itu. Pemuda yang bahkan ia tidak tau namanya. Pemuda yang memikul beban sebagai penerus WIND. Pemuda yang kedua orang tuanya telah ia bunuh tanpa belas kasih.

Tanpa ia sadari mulutnya bersuara dengan sendirinya.

"Maaf...."

Mata pemuda itu menjadi kebingungan mendengar perkataannya. Ya. Ia mungkin sebenarnya pemuda yang berhati mulia dan bersih. Dan ialah yang telah merubahnya menjadi seorang iblis. Iblis yang dipenuhi oleh dendam dan kebencian.

Harse pun mulai perlahan-lahan memejamkan kedua matanya. Dan ia mulai tenggelam dalam ingatan dan kilas balik perjalanan hidupnya.

Kematian telah datang menghampirinya.

Dan penantiannya panjangnya telah usai.

****

Saat itu ia sedang duduk memejamkan matanya merenungkan semua pembicaraannya dengan Lott Greg. Sampai tiba-tiba tubuhnya dikejutkan oleh terjangan tubuh kecil. Seorang anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun, yang bermata coklat dan berwajah persis seperti saat ia masih kecil dulu. Anak itu memakai pakaian putih dengan bentuk dan corak persis seperti kebanyakan anak di Igrios - Pemukiman Ras Harimau -. Ia adalah Faar Greg, cucunya.

Faar menerjang, meloncat dan menjatuhkan tubuhnya di pangkuan Harse Greg.

"Kakek!!!"

Faar tertawa riang di atas pangkuan Harse. Dan Harse pun tertawa melihat keriangan cucunya.

"Ada apa Kek? Kenapa kakek terlihat sedih?"

Harse terkejut dengan perkataan cucunya. Ia pun membelai kepala cucunya dengan lembut sambil berkata.

"Tidak ada apa-apa Faar, kakekmu ini cuma sedang melamun saja."

"Oh... begitu ya..."

Kemudian cucunya mulai membenahi cara ia duduk di pangkuannya. Dan Faar pun mulai menyandarkan punggung kecilnya di dadanya. Sesaat kemudian cucunya itu mulai memejamkan kedua matannya. Tertidur di pangkuannya. Harse perlahan mulai membelai kepala cucunya dengan lembut mengantarkan cucunya ke dalam mimpi-mimpi indah.

Kemudian ia kembali teringat percakapannya dengan Lott Greg. Keinginan dari pemimpinnya,Tuannya. Tentu ia sudah bersumpah setia kepada Lott Greg. Tapi jauh di dalam hatinya ia merasa beban itu terlalu berat. Ia harus membawa malapetaka di Left'tigris. Menghancurkan kedamaian yang telah ada. Membujuk dan menghasut anak-anak muda di Igrios untuk ikut membantu mewujudkan mimpi Tuannya, Lott Greg.

Entah berapa banyak darah yang akan ia tumpahkan dengan kedua tanggannya. Berapa banyak duka dan kesedihan yang akan ia datangkan. Dan berapa banyak kematian yang akan ia injak dengan kedua kakinya.

Esok kedua tangannya akan kotor dan hina. Terlalu kotor untuk membelai kepala Faar, cucunya. Terlalu kotor untuk memasukkan makanan di mulutnya.

Di masa mendatang ia akan menjadi laki-laki yang hina dan kotor untuk dikenang oleh anak dan cucunya.

****

Di hadapannya terpampang pemandangan yang begitu hina. Tuannya Lott Greg dengan angkuh dan arogannya menendang tubuh Raja Drias, Raja dari Kerajaan Lef'tigris.

Tapi meski berkali-kali tubuh raja itu terbanting ke tanah, ia terus bangkit dan kembali menerjang Tuannya, Lott Greg.

"Kau!!! Iblis terkutuk!!! Kenapa? Kenapa kau melakukan ini semua?"

Raja Drias berteriak sambil terus menerjang ke arah Tuannya.

"Kau manusia bodoh! Apa yang membuatmu berpikir jika kau memiliki hak untuk menjadi tuanku? bahkah rajaku?!"

Lott berteriak sambil menampar Raja Drias. Dan tubuh raja itu langsung terlempar jauh.

Lalu terdengar suara tawa lantang dari Tuannya. Tawa penuh kemenangan. Tawa yang begitu memekakkan telinganya. Mengganggu hatinya.

Dan Lott pun berkata, "Jangan takut. Kau tidak akan pergi sendiri. Aku akan memastikan istri dan kedua anakmu ikut bersamamu. Menemanimu di akhirat."

"Bajingan!!!"

Raja Drias pun berlari menerjang Tuannya sekali lagi.

Dan pemandangan yang terlihat kemudian adalah tangan kanan Lott telah menembus dada raja itu, Raja Drias, raja dari Kerajaan Kokki'al.

Sesaat sebelum ia menemui ajalnya, Raja Drias berkata.

"Kumohon... Lepaskan... istri...dan anak...ku..."

Ia melihat Lott hanya menyeringai dengan angkuh dan menjijikan mendengar permintaan dari Raja Drias.

Dan dari balik pintu itu terdengar suara teriakan lantang yang memanggil nama Tuannya. Ia adalah Thaos Greg, pahlawan Lef'tigris, dan kebanggaan Igrios dan Ras Harimau.

Pertempuran antara Tuannya, Lott Greg, dan Thaos pun tak terelakkan lagi.

****

Sepasang pendekar pedang itu menyerangnya dengan begitu hebatnya. Meskipun mereka hanya seorang manusia yang bertarung melawannya bahkan tanpa Kristal Enichtis. Mereka hanyalah Ras Manusia.

Apa yang membuat mereka dapat bertarung dengan begitu hebatnya?

Ya, jawabannya sederhana. Beban yang mereka pikul lah yang membuat mereka menjadi kuat dan gentar melawannya.

Sepasang pendekar pedang di hadapan Harse kala itu menyadarkannya tentang arti dari kekuatan hati. Hati yang kuat dan tak gentar oleh kejahatan dan ketamakan ia bawa dan sebarkan di Kuil Anemos.

Perannya kali ini adalah sebagai harimau yang bengis, tamak, dan dipenuhi kedengkian. Sedangkan sepasang pendekar pedang di hadapannya adalah orang suci, pahlawan yang menyucikan segala kejahatan serta kedengkian yang ia bawa.

Ia terus menghadapi serangan sengit yang mematikan dari sepasang pendekar pedang itu.

Dan bagaimana dengan akhir dari kisah mereka?

Tentu tak seindah kisah-kisah di kitab-kitab renungan yang dibaca dan diajarkan oleh pendeta di kuil-kuil. Bagaimanapun juga ini adalah kenyataan. Kenyataan selalu beralan seusai dengan fakta. Sehebat apapun sepasang pendekar pedang di hadapannya, pada akhirnya mereka harus menghadapi fakta bahwa rekan-rekannya tidak cukup mampu untuk mengatasi kesenjangan kekuatan antara Ras Harimau dan Ras Manusia. Rekan-rekan mereka telah jatuh dan tewas di tangan para prajuritnya.

Kemudian apa yang terjadi selanjutnya? Pengeroyokan yang dilakukan olehnya berserta para prajuritnya terhadap mereka, sepasang pendekar pedang itu.

Dan tak berselang lama kemudian tubuh mereka berdua telah tergeletak di tanah dipenuhi oleh luka-luka sayatan dan tusukan tombak kamayari. Menanti ajal datang menjemput mereka.

Saat salah satu prajuritnya menghampiri kedua pendekar pedang itu dan berniat mengakhiri nyawa mereka, Harse berteriak dengan lantang.

"Hentikan!!!"

Sontak prajuritnya terkejut mendengar teriakannya. Kemudian prajuritnya mundur, menjauhi tubuh kedua pendekar pedang itu.

"Pergilah! Mereka adalah bagianku. Biarkan aku yang mengakhiri hidup mereka. Kalian semua pergi dari sini dan periksa sekali lagi apa masih ada pasukan dan pendeta yang tersisa di kuil ini."

Kemudian para prajuritnya menundukkan kepala dan melangkah pergi melaksanakan perintahnya.

Saat para prajuritnya telah menjauh dan menghilang dari pandangnya, Harse berjalan menghampiri sepasang pendekar itu.

"Kenapa?"

Tanya pria di hadapannya itu.

"Dapatkah aku paling tidak mengetahui nama kalian berdua. Untuk setidaknya memberi rasa hormat terakhirku kepada kalian."

"Kau..."

Terlihat laki-laki itu hendak berteriak kepadanya. Tapi perempuan disampingnya menyentuh pundaknya serta menatapnya sejenak. Isyarat untuk menghentikan pria disampingnya.

Dan perempuan itu memalingkan wajahnya ke arah Harse. Wanita itu menatap mata Harse dalam-dalam dan berkata.

"Tulus kah perkataan mu barusan?"

Harse menjawab pertanyaan itu dengan menganggukkan kepalanya.

"Namaku adalah Ann... sedangkan... suamiku bernama Sebastian...."

Suara perempuan itu mulai terbata-bata.

"Jika anda benar... benar... menghormati kami... paling tidak... le... lepaskan anak kami... biarkan ia hidup dan pergi... dari... sini..."

"Baiklah..."

"Teri...ma... kasih..."

Dan kemudian perempuan itu menjatuhkan tubuhnya diatas suaminya, dan memeluknya.

Harse saat itu berdiri mematung dan menyaksikan sepasang pendekar pedang itu perlahan-lahan mulai memejamkan kedua matanya. Menyambut akhir dari kisah hidup mereka.

Lalu tak berselang lama kemudian datang salah satu prajuritnya mengabarkan bahwa pasukan yang menjaga di perbatasan hutan telah tewas tertebas oleh pedang. Dan dari beberapa prajurit yang menjadi saksi berkata ia tewas oleh seorang lelaki tua yang menggendong bayi di tangan kirinya.

Harse mulai mengerti apa yang disampaikan oleh wanita di hadapannya ini.

"Apa yang harus kita lakukan Komandan? Haruskah kita mengejar mereka?"

"Tidak! Biarkan mereke pergi. Lebih baik kita berkumpul dan segera pergi membantu penyerangan di Ibukota Kerajaan Kokki'po."

"Baik, Tuan!"

Kemudian prajuritnya berjalan pergi menjauh.

Mungkin anak itu adalah anak yang ditakdirkan. Penerus dari WIND. Anak yang akan membawa kembali kedamaian di Prosdimos. Membawa kembali kedamaian yang telah kurampas. Saat itu tiba biarlah pedangnya menembus jantungku, untuk membayar semua dosa yang telah kulakukan.

Dan Harse pun melangkahkan kakinya pergi. Untuk kembali menjalankan tugasnya. Sumpahnya kepada Tuannya, Lott Greg.

****

Tangan-tangan ini telah kotor oleh darah dan tangis,

Tubuh ini telah hina oleh ratapan dan jeritan,

Kaki ini telah najis menginjak-injak tubuh-tubuh mati ini,

Tubuh dan jiwa ini terlalu kotor untuk menanti akan masa depan,

Maka biarlah takdir itu membawa pedangnya,

Dan menembus jantung yang bersembunyi dengan pengecutnya di dalam tubuh ini.

1
🫡topi emas off✈︎
seram juga harimu nya
😂
geraldena
nabung chap dlu thor
MataKatra: siap kak
total 1 replies
🫡topi emas off✈︎
done mampir novelnya bagus, nanti mampir lagi klo ada waktu
MataKatra: ya kak. makasih... jgn lupa ninggalin like ya... hehehehe
total 1 replies
🫡topi emas off✈︎
kayak kaki manusia
😂
Delita bae
bintang datang ,mangat ya upnya👍🙏
Citra Nova
mantap kak
Delita bae
💪💪💪💪💪💪👍👍🙏
Delita bae
salam kenal jika berkenan mampir juga👋👍💪💪🙏
Kun
Pas baca Thaos mesti jadi Thanos Thor hhh, up terus Thor
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Aku nunggu update terbaru setiap harinya, semangat terus author!
MataKatra: halo kak...
salam ya...
kok lama gak ngikutin novel ku.
klo ada waktu jgn lupa mampir sama baca ya... udah sampai jauh lho...
mohon dukungannya selalu ya kak...
dan tolong jgn tinggalkan daku...
MataKatra: makasih kak... 😄😄😄
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!