NovelToon NovelToon
ANYELIR

ANYELIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Dendam Kesumat / Permainan Kematian
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Anyelir adalah salah satu nama apartemen mewah yang terletak di sudut kota metropolitan. Suatu hari terjadi pembunuhan pada seorang wanita muda yang tinggal di apartemen anyelir 01. Pembunuhnya hanya meninggalkan setangkai bunga anyelir putih di atas tubuh bersimbah darah itu.

Lisa Amelia Sitarus harus pergi kesana untuk menyelidiki tragedi yang terjadi karena sudah terlanjur terikat kontrak dengan wanita misterius yang ia ditemui di alun-alun kota. Tapi, pada kenyataan nya ia harus terjebak dalam permainan kematian yang diciptakan oleh sang dalang. Ia juga berkerjasama dengan pewaris kerajaan bisnis The farrow grup, Rafan syahdan Farrow.

Apa yang terjadi di apartemen tersebut? Dan permainan apakah yang harus mereka selesaikan? Yuk, ikutin kisahnya disini.

*
Cerita ini murni ide dari author mohon jangan melakukan plagiat. Yuk! sama-sama menghargai dalam berkarya.

follow juga ig aku : @aca_0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Lisa menghela nafas berat, ia memperhatikan penjaga keamanan yang mengantarkan nya masuk kedalam lift hingga setelahnya ia sendirian diluar pintu apartemen.

Kendati apartemen Anyelir adalah apartemen mewah dan memiliki penjagaan ketat tetap saja suasana sepi kentara sekali. Lisa tidak masuk kedalam, ia menapaki lantai lorong apartemen, netra cokelatnya menelisik sekeliling, memperhatikan lantai warna hitam mengkilap. 

Lisa terus berjalan sambil terus memperhatikan. Ia membasahi bibir keringnya, kepalanya menunduk tatkala dua orang keluar dari dalam lift. Secara sekilas lisa dapat melihat bahwa kedua orang itu mengenakan setelan formal, pria dan wanita. Nampaknya mereka adalah sepasang kekasih.

"Nona!" Seseorang memanggil dari belakang. Lisa menoleh, lagi seorang pria mengenakan seragam keamanan berjalan mendekat. Ada brewok tipis menghiasi pipinya, rambutnya dipotong pendek, postur tubuhnya tinggi tegap. Orang itu berhenti tiga langkah dari Lisa, 

Abdi Suryono, name tag yang tertulis di dada kanan seragamnya. 

"Ada apa pak?" Tanya Lisa, ia tidak sedang melakukan kesalahan jadi hal apa yang sebenarnya membuat petugas keamanan repot-repot menghampirinya. Sudah dua orang yang mendatangi nya hanya karena ia berada diluar.

"Jangan berkeliaran di luar tengah malam, bahaya." kata Abdi, wajahnya sungguh serius, terkesan datar juga tanpa ekspresi. 

"Saya hanya berjalan sebentar mencari angin," ujar Lisa mulai kesal.

"Lagipula tidak ada aturan yang mengharuskan penghuni apartemen tidak boleh berjalan-jalan di lorong," Lisa melanjutkan. Semakin janggal saja. 

"Hanya aturan tidak tertulis, semua penyewa memahami aturan tersebut. Karena kamu anak baru jadi saya memperingatkan," kata Abdi, lalu kembali berjalan untuk melakukan patroli malam. 

"Bahaya kenapa?" Lisa menyusul. 

Abdi berhenti, sejenak dia hanya memandangi Lisa. Ada pancaran misterius di matanya saat suaranya mengudara, "Tidak ada yang tahu bahaya apa. Tapi, sudut paling terang ditempat ini pun bisa menjadi ancaman berbahaya untukmu."

Setelah itu, Andi meninggalkan Lisa yang terdiam sendirian ditengah lorong. Bahkan sampai pria itu menghilang masuk kedalam lift, Lisa masih terdiam. sudah dua orang yang memberi peringatan, ditambah lagi dengan naluri sensitif Lisa, nampaknya tempat ini benar-benar tidak aman.

Setengah berlari gadis itu kembali kedalam apartemen nya. Ia mengunci pintu lalu masuk ke kamar, ia mengambil buku bersampul biru diatas nakas lalu undangan yang tadi ia terima.

Dress code untuk besok malam adalah warna biru. Sebuah kebetulan yang aneh.

Dengan segala keterbatasan infomasi yang Lisa punya, ia mulai mencari tentang apartemen Anyelir melalui situs internet.

Namun, ia tidak menemukan sesuatu yang aneh, tidak juga mendapatkan secuil informasi yang mencurigakan. Artikel yang ia baca banyak memuat tentang kemewahan dan privilege yang dimiliki Anyelir. Seperti betapa lengkapnya apartemen tersebut, juga betapa nyamannya tinggal disana.

"Bahkan tidak ada artikel tentang pembunuhan Aruna. Uang memang memiliki kekuatan mengerikan," Lisa menghela nafas panjang. ia kira akan mudah mencari tahu tentang Anyelir 09 dan 27. Tapi, ternyata tidak akan mudah mendapatkan informasi nya disini.

Tidak bisa mendapatkan informasi apartemen Anyelir. Lisa beralih membaca artikel tentang Aruna.

Berita paling menarik yang Lisa temukan adalah Aruna baru putus dari Fathir dua bulan lalu setelah menjalin hubungan selama tiga tahun. Fathir juga bekerja sebagai aktor, sebagai sesama selebriti tentu memang bisa saja mereka terlibat cinta lokasi.

Menariknya mereka tidak pernah terlibat satu project yang sama. Aruna dan Fathir berkenalan saat sedang menjadi investor di salah satu lembaga anak yatim.

Dua bulan setelah putus dari Fathir, Aruna dengan gamblang menginformasikan akan menikah dengan anak seorang politikus. Tentu saja berita itu mengejutkan dan membuat fans terbagi menjadi tiga kubu, yang pertama fans Aruna yang menghormati apapun pilihan Aruna. Yang kedua Fans couple Aruna dan Fathir yang tidak Terima dengan kandasnya hubungan idola mereka.

Ketiga adalah fans Fathir yang tidak Terima dengan Kabar pernikahan Aruna. Segala macam ujaran kebencian memenuhi laman instagram Aruna.

"sulit juga menjadi selebriti," Bahkan Lisa merasa capek hanya dengan membaca begitu banyak komentar jahat di akun Aruna.

Lisa mengambil buku catatan dan mulai menuliskan beberapa hal. Aruna mungkin dibunuh oleh Fathir atau orang suruhannya, atau bisa saja Aruna bunuh diri karena tidak tahan dengan hate komen yang ia terima.

"Tapi, sepertinya tidak mungkin bunuh diri deh."Bahkan sampai hari ini kondisi TKP Aruna seolah sengaja tidak dipublik. Bagaimana caranya dia mati, atau bagaimana kondisinya saat ditemukan tidak ada yang tahu kecuali polisi.

Setelah mencari beberapa waktu Lisa menemukan nama polisi dan detektif yang menyelidiki kasus kematian Aruna. Ia harus menemui kedua orang ini. Sepertinya ia hanya bisa memulai penyelidikan dari kematian Aruna, barangkali mungkin ada hubungan nya dengan dua apartemen yang hendak ia selidiki.

Setelah menyelesaikan beberapa catatan, Lisa memutuskan untuk tidur agar besok bisa bangun pagi. Baru saja gadis itu membaringkan badannya di kasur, bel berbunyi. Refleks Lisa berdiri, dahinya mengerut samar matanya melirik kearah jam dinding. Sudah pukul sebelas malam, siapa yang bertamu semalam ini?

Dengan enggan Lisa bangun dari ranjang. Ia berjalan di sepanjang ruang tengah sambil meraba-raba, sengaja tidak menghidupkan lampu. Memanfaatkan cahaya dari layar ponsel ia berhasil mencapai pintu.

Ada layar interkom di samping pintu yang bisa digunakan untuk melihat siapa yang datang bertamu. Lisa menekan layarnya, kemudian ia bisa melihat keadaan di luar pintu.

Hanya saja ia tidak melihat siapapun. Lisa mulai meragukan pendengarannya, bisa saja ia hanya salah dengar karena sudah sangat mengantuk.

"huh.. sepertinya aku terlalu memikirkannya." Lisa menghembuskan nafas lega dan kembali ke kamarnya.

Ting...

Lima menit kemudian bel kembali berbunyi.

"Sial. kenapa aku terus mendengar suara bel? Aku harus segera tidur agar tidak berhalusinasi lagi." Gumam Lisa sepenuhnya yakin bahwa yang ia dengar hanya halusinasi karena ia kelelahan dan butuh tidur.

Ting... Ting...

Bel kembali berbunyi. Kali ini ditekan dua kali. Lisa membuka lebar kedua matanya, kantuknya hilang seketika. Gadis itu berjalan gontai keluar, kembali memeriksa melalui layar interkom.

Apa itu?

Satu kotak paket tergeletak tidak begitu jauh dari pintu.

Lisa membuka pintu, netra nya menatap sekitar. Tidak menemukan ada orang lain, Lisa membawa kotak tersebut masuk.

Tanpa di sadari sejak tadi pintu lift sedikit terbuka. Sepasang mata mengintip keluar, memperhatikan gerak-gerik Lisa. Wajahnya ditutupi masker hitam, dia juga memakai sweater hitam pakai tudung, sepenuhnya menyembunyikan identitas dirinya.

Setelah Lisa masuk kembali, orang itu berjalan keluar. Dia berdiri dua inci dari pintu, menatapnya lekat seolah matanya bisa menembus masuk kedalam sana. Dia keluarkan sepucuk surat berhiaskan pita lalu diletakkan di celah pintu, setelahnya ia pergi-entah kemana.

...***...

Jangan lupa vote, komen dan subscribe.

follow juga ig : aca_0325

1
Lunaire astrum
penasaran 😯😯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!