NovelToon NovelToon
Logika & Hati

Logika & Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Slice of Life
Popularitas:457
Nilai: 5
Nama Author: Arifu

Rehan, seorang sarjana Fisika, tinggal di Jakarta dan mengandalkan logika dalam segala hal. Suatu malam hujan, ia berteduh di sebuah warkop dan bertemu Dinda, seorang pelayan yang cantik dan ramah. Rehan merasa ada sesuatu yang berbeda, tetapi ia tidak percaya pada perasaannya. Untuk membuktikan apakah perasaan itu nyata, Rehan memutuskan untuk melakukan eksperimen ilmiah tentang cinta, menggunakan prinsip-prinsip sains yang ia kuasai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arifu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Logika, Hidup dan Warkop

Rehan memandang layar laptopnya dengan ekspresi datar, seolah kata-kata pada skripsinya sedang menertawakan hidupnya. Satu bulan lalu, ia telah resmi menyandang gelar Sarjana Fisika, tetapi kehidupan setelah kelulusan tak semudah persamaan diferensial. Di hadapannya, secangkir kopi instan yang mulai dingin adalah satu-satunya pelarian dari kenyataan.

"Rehan, lu masih nongkrong di sini aja? Nggak cari kerja?" suara Ardi, sahabatnya sejak SMA, memecahkan kesunyian.

"Kerja? Buat apa? Gue kan masih menganalisis persamaan hidup gue," jawab Rehan santai sambil menyandarkan tubuhnya di kursi kayu yang hampir patah.

Ardi mendengus. "Analisis? Dasar otak logika. Hidup itu nggak bisa diselesaikan pake rumus, bro. Lu tuh kayak resistor, cuma nahan arus hidup tanpa gerak maju."

Rehan menatap Ardi dengan mata menyipit. "Resistor? Kalau gue resistor, lu kondensator deh. Nampung banyak potensi, tapi kerjaan nol besar."

Tawa pecah di warkop kecil itu, tempat favorit mereka untuk menghabiskan malam minggu. Rehan bukan orang yang suka keramaian, tapi warkop ini menawarkan kenyamanan tersendiri.

Sebagai seorang fisikawan, Rehan terbiasa melihat dunia melalui angka dan grafik. Baginya, semua hal di alam semesta ini punya hukum yang mengaturnya. Gravitasi, termodinamika, elektromagnetik—bahkan hubungan manusia pun bisa dijelaskan dengan konsep interaksi. Namun, satu hal yang tak pernah ia pahami adalah cinta.

"Ada yang kurang di hidup gue, Di," ujar Rehan tiba-tiba, memandangi langit-langit warkop yang penuh coretan spidol.

"Kurang apa lagi? Lu udah punya gelar, otak encer, temen gokil kayak gue... apa lagi?"

Rehan menghela napas panjang. "Gue rasa... gue butuh variabel baru dalam hidup gue. Mungkin sesuatu yang... nggak bisa dijelaskan pake hukum Newton."

"Ah, gue tau! Lu butuh cewek, bro!" Ardi berseru dengan semangat.

"Cewek? Lu pikir cinta itu apaan? Reaksi kimia doang. Kombinasi hormon oksitosin sama dopamin. Nggak ada yang spesial," tukas Rehan, meski di dalam hatinya ia tak yakin dengan kata-katanya sendiri.

Namun, malam itu semesta tampaknya punya rencana lain. Saat Rehan hendak membayar kopi, matanya tertumbuk pada seseorang di balik meja kasir. Wanita muda dengan rambut terurai, senyumnya sederhana tapi begitu menenangkan.

Untuk pertama kalinya, Rehan merasa sesuatu yang tak bisa ia definisikan.

Rehan tidak segera bergerak dari tempatnya berdiri. Untuk beberapa saat, ia hanya memandangi wanita di balik meja kasir itu. Ada sesuatu dalam dirinya yang aneh. Hatinya, yang selama ini ia pikir hanyalah pompa biologis, tiba-tiba berdetak lebih cepat.

"Mas, mau bayar atau mau berdiri aja di situ?" suara lembut itu menyadarkan Rehan dari lamunannya.

"Oh, iya... eh, kopi... eh, maksudnya, totalnya berapa, ya?" Rehan gagap, dan itu membuat Ardi yang sedang menunggu di pintu menahan tawa.

"Sepuluh ribu, Mas," jawab wanita itu sambil tersenyum tipis.

Rehan merogoh sakunya dan menyerahkan selembar uang dua puluh ribu. Namun, saat wanita itu hendak memberikan kembalian, Rehan malah berkata, "Nggak usah, sisanya buat bayar... eh, gravitasi meja di sini."

Wanita itu mengernyit. "Gravitasi meja?"

Ardi, yang mendengar itu, langsung tertawa terbahak-bahak. "Gravitasi? Rehan, lu lagi ngelucu, kan?"

Rehan menggaruk belakang kepalanya, mencoba menyelamatkan dirinya sendiri. "Iya... iya, buat tips maksudnya."

Wanita itu tersenyum lagi, kali ini sedikit geli. "Terima kasih, Mas. Kalau ada gravitasi meja yang mau diperbaiki lagi, jangan ragu mampir, ya."

Rehan hanya mengangguk kikuk sebelum berjalan keluar bersama Ardi. Hujan sudah mulai reda, tapi pipi Rehan terasa lebih panas daripada biasanya.

Di perjalanan pulang, Ardi terus menggodanya.

"Bro, itu apa tadi? Gravitasi meja? Nggak biasanya otak fisika lu error kayak gitu!"

"Diam, Di. Itu cuma... refleks. Otak gue lagi nggak sinkron sama mulut," jawab Rehan dengan nada datar, meskipun wajahnya masih merah.

"Ah, sudahlah. Gue ngerti kok. Itu cinta pada pandangan pertama, kan? Akui aja," ledek Ardi.

"Cinta? Ngaco lu. Nggak ada yang namanya cinta pada pandangan pertama. Itu cuma ilusi otak, efek visualisasi akibat eksitasi korteks prefrontal," tukas Rehan, mencoba terdengar meyakinkan.

"Terserah lu, tapi kalau gue jadi lu, gue bakal balik lagi ke warkop itu besok malam. Siapa tau gravitasi meja-nya butuh tips tambahan," sahut Ardi sambil tertawa.

Malam itu, Rehan tidak bisa tidur. Biasanya, ia menghabiskan waktu malamnya dengan membaca buku atau merancang teori baru tentang alam semesta. Tapi kali ini, pikirannya terus kembali ke warkop itu. Tepatnya, ke senyum wanita bernama Dinda.

"Kenapa gue kepikiran terus, sih?" gumamnya sambil menatap langit-langit kamar.

Ia mencoba menjelaskan perasaannya dengan logika. "Mungkin ini cuma reaksi neurokimia... mungkin juga hanya rasa kagum... atau—"

Rehan menghela napas. Untuk pertama kalinya, otaknya yang penuh logika tidak mampu memberikan jawaban yang memuaskan.

1
pisanksalto
bagus tata kalimatnya. dialognya juga enak, ngalir. cuma tiap pergantian scen entah kenapa kurang mulus rasanya. tp overall ok. aku penasaran sama masa kecil bayu dan rara
Arifu: Terima kasih, tapi kak mohon maaf untuk cerita ini mau saya hapus, kakak mungkin bisa cari yang lain di profil saya, siapa tau suka dengan cerita yang lain
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!