Tuan Muda Arogan

Tuan Muda Arogan

Kecelakaan

"Verni! Bangun Verni!! Aku mohon Sayang," ucap Tuan Muda Seibert terakhir sebelum ia tidak sadarkan diri akibat kecelakaan nahas yang menimpa Tuan Muda dengan kekasihnya.

Breaking news tentang Tuan Muda dan Verni yang dilansir adalah kekasihnya membuat gempar seluruh jagad maya dan seluruh negeri ini.

Tuan Muda dan Verni dilarikan ke rumah sakit, tapi nahasnya Verni justru menghembuskan nafas terakhirnya ketika hampir sampai ke rumah sakit. Hal itu baru disadari oleh Tauke Chan saat ia siuman.

*********

"Sayang! Anak kita kecelakaan!! Ayo kita ke rumah sakit," ucap Mommy Hellen membangunkan suaminya, Tuan Besar yang sedang tertidur lelap.

"Apa sih Honey?" tanya Tuan Besar masih mengumpulkan nyawa untuk bangun. Sedangakan Mommy Hellen sudah menangis saat ini.

"Ada apa Honey?" tanya Tuan Besar memperbaiki posisi duduknya dan membuka matanya.

"Anak kita, Sei, dia kecelakaan dengan Verni."

"Apa?! Kecelakaan! Ayo kita kesana." Mereka bergegas untuk bersiap menuju ke rumah sakit yang pastinya dikawal dengan delapan bodyguard nya.

Sesampainya di rumah sakit milik Tuan Besar, ada asisten pribadi Tuan Muda alias Seibert yang sedang berjaga dan siaga. "Eden, gimana kondisi Sei?"

Eden, asisten pribadi Tuan Muda langsung menunduk hormat di hadapan Tuan Besar. "Tuan Muda masih dalam proses pemeriksaan. Tapi... "

"Tapi apa Den?" tanya Mommy Hellen tidak sabaran sampai mencengkram bahu Eden. Tauke Besar mencegah istrinya berbuat hal seperti itu.

"Honey, tenang ya.. "

"Tenang gimana, Sayang? Aku harus tahu semuanya!"

Eden menghela nafas sebelum berbicara.  Namun, belum juga berbicara muncullah keluarga Verni. "Ini semua salah Seibert!! Seharusnya ia tidak melibatkan Sandra dalam hal ini! Dasar tidak tahu diri!" seru Tuan Rei dengan kilatan mata yang tajam menghujam pandangan ke kedua orang tua Tuan Muda.

"Ada apa ini?" tanya Tuan Besar dengan nada tenang walaupun dalam hatinya ia sangat cemas.

"Verni meninggal! Dan ini adalah salah dari Sei!! Dan apa yang bisa ia lakukan sekarang?! Hmmm!" seru Tuan Rei yang akan menonjok Tuan Besar tapi dihadang oleh beberapa bodyguard yang berjaga.

Tauke Besar pun kaget bukan main. Tidak bisa mereka bayangkan, rasanya seperti mimpi. Kenapa ini bisa terjadi?

"Saya akan tanggung jawab. Berapa yang Anda inginkan, Tuan Rei?" tanya Tuan Besar.

"Anda  pikir dengan uang, masalah bisa beres! Anda salah  Tuan Besar! Saya tahu Anda dari keluarga konglomerat tapi tidak seharusnya Anda seperti itu!"

Tuan Besar pun hanya bisa diam tanpa bicara sedikitpun. "Bawa Tuan Rei pergi, tenangkan beliau" ucap Tuan Besar pada bodyguard nya itu.

"Tuan!! Tuan Besar!!" Tuan Rei dibawa pergi. Sedangkan Mommy Hellen menangis. Tangisnya makin pecah mendengar Sandra, kekasih anaknya meninggal.

"Verni... "

*********

Beberapa jam kemudian...

Dokter yang menangani Tuan Muda pun keluar dengan membuka masker. Hal itu langsung disambut pertanyaan yang bertubi-tubi oleh Mommy Hellen dan Tuan Besar.

"Bagaimana keadaan anak saya, Dok?" tanya Tuan Besar. Dokter spesialis itu hanya diam membisu tanpa suara. Melihat dokter tidak gercep dalam memberikan jawabnya, Mommy Hellen benar-benar benci.

"Jawab Dok! Gimana kondisi anak saya!"

"Tuan Muda berhasil kami selamatkan, Nyonya, Tuan Besar. Akan tetapi... "

"Tetapi apa?! Katakan!"

Dokter itu menghela nafas lagi ketika akan mengungkapkan kondisi nahas yang menimpa pewaris Metro Group itu.

"Tauke Muda mengalami kelumpuhan permanen." Mendengar hal itu, Tuan Besar dan Mommy Hellen merasa dunia berhenti secara tiba-tiba. Harapan akan Tuan Muda menjadi seorang pewaris utama Metro Group menjadi sia-sia.

"Apa?! Lumpuh?!"

"Iya Nyonya, tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memulihkan walaupun itu sangat kecil kemungkinannya."

*********

Setelah dipindahkan di ruang inap super mewah, Tuan Muda sadar dengan dikelilingi oleh orang tuanya dan asisten pribadinya, Eden.

"Syukurlah kamu sudah sadar, Nak. Mommy sangat khawatir dengan kamu." Mommy Hellen mencium punggung tangan Tuan Muda.

Tuan Muda memegangi kepalanya. "Verni... Verni dimana, Mom? Aku harus minta maaf padanya juga," ucap Tuan Muda yang berusaha bangkit.

Mommy Hellen makin sedih. "Tenang ya, Nak."

"Verni! Dimana dia, Mommy?" tanya Tuan Muda khawatir dengan kondisi kekasihnya.

"Verni... Verni telah meninggal." Tauke Chan yang mendengar hal itu langsung histeris.

"TIDAK! TIDAK MUNGKIN! AKU HARUS MENEMUI SANDRA! AKU HARUS MINTA MAAF PADANYA!!"

Dan tiba-tiba Tuan Muda merasa kalau kakinya tidak bisa digerakkan sama sekali.

"Ada apa dengan kaki ku?!"

Tuan Besar turun tangan menenangkan putranya itu. Dibantu juga dengan Eden yang selalu memberikan afirmasi positif juga.

"Ada apa ini?! Kakiku kenapa tidak bisa digerakkan?" tanya Tuan Muda makin tidak habis pikir.

"Kamu lumpuh, Sayang." Bak disambar petir di siang bolong. Hal ini membuat Tuan Muda tidak bisa berpikir jernih lagi.

"MOMMY BERCANDA, KAN? JAWAB MOM!!!!"

"Mommy gak bercanda, Nak. Kamu lumpuh." Hancur sudah semua hidup Tuan Muda mulai detik itu. Hari itu juga, hidupnya sudah kelam, hitam, dan ia tidak berniat lagi untuk hidup lagi.

*********

Beberapa bulan kemudian....

Musibah tidak hanya menimpa Tuan Muda, tapi juga adiknya yang bernama Agash Hanggara yang meninggal akibat sakit yang dideritanya beberapa tahun lalu yaitu gagal ginjal.

Seorang Bella Anjasari berkabung sampai beberapa minggu. Ditambah lagi, belum lama ini perusahaan asuransi terbesar yang dikelola Agash harus mengalami defisit yang sangat tajam mengakibatkan perusahaan harus tutup. Tuan Besar, tidak mau membantu sama sekali karena Agash hanyalah anak angkatnya. Bahkan istri Agash yang kelilit hutang karena insiden penutupan perusahaan itu saja tidak ada yang membantu hingga mau tidak mau Bella mengemis pada mertuanya untuk menghidupi Lauren, anak semata wayangnya.

"Tolong kami, Mommy Daddy," ucap Bella yang berlutut di hadapan Tauke Besar.

Tauke Besar berhati dingin, ia tidak mau tahu soal Lauren, cucunya dan Bella, istri dari Agash.

"Maaf kami tidak bisa bantu kami, Bella. Kami sudah sangat kecewa dengan Agash yang diam-diam sudah mengkorupsi semua uang perusahaan asuransi yang saya wariskan pada dia."

Bella yang sangat butuh bantuan dari mertuanya, ia pun makin memohon. "Saya mohon Dad, ini demi Lauren. Apapun akan saya lakukan. Apapun itu."

Sedangkan Mommy Hellen tidak tega dengan Sakiya. "Sayang, kita harus bantu Bella dan cucu kita, Lauren."

Karena permintaan dari istrinya, Tuan Besar membuat tawaran untuk Bella. "Kamu bilang akan melakukan apapun?"

"Iya Dad."

"Baik, Daddy dan Mommy akan bantu kamu dengan syarat kamu harus mengurus Sei alias kakak ipar kamu, Tauke Muda yang kini berada di daerah pesisir pantai di wilayah barat."

Bella mengerutkan dahinya. "Mengurus?"

Tuan Besar mengangguk, "Iya, mengurus kakak ipar kamu. Dia lumpuh dan tidak ada semangat hidup. Dan tugas kamu mengembalikan harapan kami satu satunya, pewaris Metro Group. Untuk kebutuhan jangan khawatir. Disana sudah tercukupi dan kamu akan mendapatkan gaji 15 juta/perbulan."

Bella tidak ada pilihan lainnya selain menurut. "Baik, saya akan lakukan, Dad."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!