Bertransmigrasi Menjadi Istri Pengganti

Tang Zhixia menundukkan kepalanya dan fokus pada mie yang ada di dalam mangkuk, lalu berkata dengan ringan, "Jika kamu ingin memakannya, buat saja sendiri. Aku juga membuat banyak mie hari ini. Aku tidak tahu apakah aku akan membuatnya lagi di masa depan."

Lu Yanran dari paman ketiga baru berusia delapan tahun.

Tetapi kedua putra dari keluarga paman kedua, Lu Minghui, enam belas tahun, dan Lu Mingyang, sepuluh tahun, semuanya mengikuti orang tua mereka dan masuk ke dalam rumah tanpa muncul, tidak berkata apa-apa atau melakukan apa pun dan menunggu makanan dengan tenang.

Lu Mingxu yang berusia tiga tahun tahu dia harus membantu menggali sayuran liar, jadi mengapa mereka hanya mau memakannya tanpa bekerja?

Dia tidak pernah menikmati perlakuan dari keluarga kaya, dan dia tidak bisa melayani orang seperti itu!

Melihat Tang Zhixia dalam keadaan sehat dan penuh energi, Xu Ao diam-diam mengambil telur rebus yang ada di mangkuknya dan menaruhnya di mangkuknya.

“Kamu belum pulih. Makan lebih banyak.”

Lu Wenxiu melihat setengah telur di mangkuk kecil Lu Mingxu dan Lu Jinxi, dan akhirnya mengumpulkan keberanian untuk mengatakan sesuatu yang bermanfaat: "Kamu harus memiliki kehidupan yang baik. Setelah selesai makan, kamu dapat beristirahat sementara saya mencuci piring."

Putra tertua dalam keluarga memiliki semangat yang sama, tetapi Tang Zhixia adalah satu-satunya yang memiliki alasan yang sama. Sulit untuk membantah alasan yang diberikan oleh Xia.

Wanita tua itu ingin berbicara terlalu banyak, tetapi mie yang sudah dimasak ada tepat di sebelahnya.

Mereka juga tidak membuatnya kelaparan, jadi apa yang bisa dia katakan saat ini?

Orang tua itu memandangi telur rebus di mangkuknya dengan bingung, menunduk dan berkata, "Apa yang membuatmu ribut saat makan?"

“Jika kamu tidak lapar, kembalilah ke rumahmu dan diamlah di sana.”

Tang Zhixia mengangkat alisnya dan tersenyum dan setuju: "Benar. Bagaimanapun, semuanya ada dalam mimpi, dan tidak ada kekurangan makanan."

Dengan lelaki tua itu mengatur nada dengan satu kalimat, tidak peduli seberapa besar ketidakpuasan yang dia ungkapkan, dia hanya bisa menelannya kembali dengan wajah cemberut.

Bibi kedua dan bibi ketiga yang ngotot tidak bisa terkena asap masakan, mulai menyingsingkan lengan baju dengan wajah datar. Setelah bersusah payah beberapa kali, akhirnya mie yang ada di dalam panci dimasukkan ke dalam mangkuk.

Hanya saja akar ranting murbei yang direbus di musim panas memiliki ciri khas dan penuh ketangguhan.

Bubur yang mereka masak seperti adonan dan sangat tidak enak.

Setelah akhirnya menunggu sampai semua orang makan, Bibi Lu mengertakkan gigi dan berkata, "Lu Ao, kudengar kamu keluar untuk mencari uang? Di mana uang yang kamu hasilkan?"

Paman Lu, yang perutnya kenyang, juga berkata dengan wajah dingin: "Wanita tua itu bertanggung jawab atas pengeluaran rumah tangga, dan kamu tidak bisa menyimpan uang yang kamu dapatkan kembali."

Wanita tua itu menatap Lu Ao dengan tatapan yang dalam, maksudnya tidak terucapkan.

Alis Tang Zhixia berkedut dan dia akan menyela ketika ada telur lagi di dalam mangkuk.

Dia menaruh total dua untuk Lu Ao, satu di depan dan satu di belakang, dan semuanya ada di mangkuknya.

"Kamu……"

"Aku kenyang."

Lu Ao melambai padanya dengan telapak tangan menghadap ke belakang, mengambil Lu Jinxi yang belum bisa menggunakan sumpit, dan berkata dengan ringan sambil memberinya makan dengan sumpit: "Itulah yang ingin saya katakan."

Dia menatap orang-orang yang menatapnya dengan ekspresi tenang, dan berkata dengan tenang: "Saya pergi mencari pekerjaan dengan penduduk desa hari ini, dan saya bisa mendapatkan enam koin tembaga sehari."

Seekor telur bisa dijual seharga satu sen, tapi dia hanya bisa mendapatkan enam telur dalam satu hari jika bahunya lelah.

Tang Zhixia melihat telur-telur di mangkuknya dan tiba-tiba tidak bisa menelannya, tetapi nada suara Lu Ao tetap tenang.

"Saya sudah bertanya kepada orang-orang. Masih kekurangan pekerja di sana. Siapa yang akan pergi bersama saya besok?"

Segera setelah percakapan berubah, masalahnya dibagikan secara merata kepada semua orang. Bibi Lu, yang pertama menyerang, bertanya dengan kaget: "Apa maksudmu?"

"Apa lagi yang bisa kumaksud?"

Lu Ao menyeka mulut kecil Lu Jinxi dan berkata: "Bibi Kedua, tidak ada alasan untuk duduk santai dan menikmati kesuksesan."

“Sekarang kamu di sini, kamu harus beradaptasi dengan peraturan di sini.”

Dia mengabaikan wajah pucat semua orang dan berkata pada dirinya sendiri: "Zhizhi benar. Kakek dan nenek telah bekerja keras sepanjang hidup mereka. Wajar jika putra tertua membesarkan dua orang tua, tetapi kalian tidak bisa."

“Makanan yang kita miliki sekarang di rumah tidak akan bertahan lama, dan akan sulit untuk tetap hangat dan kenyang di musim dingin. Berbaring di rumah sepanjang hari tidak akan bertahan.”

Merupakan tanggung jawabnya yang tidak dapat disangkal untuk menghidupi orang yang lebih tua, merawat adik-adiknya, dan merawat istrinya.

Tapi tidak ada lagi orang yang tidak relevan dalam tanggung jawabnya.

Melihat semua orang marah dan menolak menjawab, Tang Zhixia tersenyum dan menabuh genderang: "Kakek, menurutmu apa yang dikatakan Lu Ao masuk akal?"

Apakah kamu tidak ingin menjawab pertanyaan itu?

Kalau begitu bawalah seseorang yang cukup berbobot. Kita harus mengambil kesempatan ini untuk membicarakan masalah ini hari ini!

Lelaki tua itu memandangnya dalam-dalam, tetapi tidak berbicara.

Tang Zhixia tidak merasa putus asa, dan berkata perlahan: "Lu Ao mendapat enam koin tembaga sehari, bagaimana dia bisa menghidupi begitu banyak orang?"

"Tetapi jika paman kedua dan paman ketiga mengikuti, maka itu akan menjadi delapan belas sen sehari, yang hampir tidak cukup untuk menghidupi keluarga."

Setelah dia selesai berbicara, dia menunjukkan bahwa dia tidak memiliki motif egois, dan berkata dengan serius, "Satu orang dari keluarga tiga taring akan menghasilkan uang, dan sisanya akan dibagi di antara pekerjaan-pekerjaan sepele di rumah. Bukankah ini adil dan memuaskan untuk semua pihak?"

Kami makan bersama dan kami harus melakukan pekerjaan kami bersama.

Kebenaran semacam ini masuk akal kapan saja.

Wanita tua itu membuka mulutnya berulang kali tetapi tidak bisa berkata apa pun untuk membantah. Dia menatap lelaki tua itu dengan wajah gelap: "Pak Tua, ini ..."

“Begitulah seharusnya.”

Orang tua itu segera menutup matanya dan berkata dengan suara serak: "Anak kedua, anak ketiga, kamu akan pergi bersamanya besok. Mulai hari ini, orang harus berkontribusi pada setiap ruangan di dalam dan di luar rumah."

Pasangan jangka panjang harus memberi contoh dalam segala hal, dan pasangan kedua dan ketiga tidak boleh terlalu berdiam diri dan menikmati kesuksesan.

Jika tidak, cepat atau lambat keluarga yang terfragmentasi ini akan berantakan.

Tang Zhixia menangkap kekeraskepalaan lelaki tua itu dan menolak memisahkan keluarga dan mencapai target dengan satu pukulan. Begitu tujuannya tercapai, dia tahu apa yang sedang terjadi dan berhenti berbicara.

Paman Lu, yang tiba-tiba diberi tugas, terlihat sangat jelek.

"Ayah, apa yang ingin dilakukan Lu Ao adalah pekerjaan kasar. Bagaimana saya bisa melakukan hal seperti itu?"

“Saya terbiasa bersikap kasar dan untuk sementara waktu tidak dapat menemukan pekerjaan yang lebih mudah. ​​​​Paman kedua saya sebaiknya mencobanya.”

Lu Ao tersenyum dan berkata, "Jika Anda dapat menemukan pekerjaan elegan yang tidak memerlukan usaha untuk menghasilkan uang, maka saya dapat melakukan pekerjaan kasarnya sendiri."

"Kamu……"

"Aku akan pergi!"

Paman Lu, yang kesehatannya selalu buruk, berkata dengan wajah gelap: "Bukankah ini hanya tentang menghasilkan uang? Baik bagi semua orang untuk mendapat bagian!"

“Lu Ao, aku ikut denganmu!”

Lu Ao berkata dengan rendah hati, dan Paman Lu melepaskan tangannya dan kembali ke ruang belakang.

Jarang sekali makan tanpa bubur, namun suasana di akhir makan agak berat.

Tang Zhixia menghentikan Lu Wenxiu mencuci piring dengan alasan bahwa dia sendiri yang memasak nasinya, dan menyerahkan sisa pekerjaannya kepada bibi ketiga, memberi isyarat agar dia membawa anak itu kembali ke rumah sendirian.

Segera setelah Lu Ao menyerahkan enam koin kecil di sakunya kepada wanita tua itu, menyiapkan obat yang ingin diminum Tang Zhixia, dan kembali ke gudang barat, dia melihat wanita itu membuat isyarat dengan mantelnya.

Dia berkata dengan suara serak, "Kenapa..."

"Tepat pada waktunya."

Tang Zhixia melambaikan tangannya dan melemparkan sepotong pakaian tua ke arahnya yang tidak akan dia pakai. Setelah memastikan lokasinya, dia berkata, "Saya tidak dapat menemukan guntingnya. Tolong bantu saya merobeknya menjadi kain sebesar telapak tangan."

Lu Ao tidak mengerti apa yang akan dia lakukan, tetapi gerakan tangannya sangat cepat.

Setelah selesai merobek pakaian lamanya, Tang Zhixia pun mengambil jarum dan benangnya.

Dia melipat kain robek itu menjadi beberapa lapisan dan menjahitnya jahitan demi jahitan ke bagian dalam jas hitam, tepat di tempat bahunya berada.

"Pakaianmu tidak banyak. Setiap bagiannya sudah usang dan kamu harus mengeluarkan uang untuk membelinya. Buatlah lebih tebal dan tahan lama."

"Cuma celahnya saja, dan ukurannya mungkin sedikit berbeda. Bisakah kamu mencobanya nanti?"

Lu Ao tidak menyangka dia akan memperhatikan detail seperti itu. Dia tertegun sejenak dan menoleh dan berkata, "Oke."

Tang Zhixia berpura-pura tidak menyadari ketidaknyamanannya, menggigit benang di tangannya dan berkata langsung pada intinya: "Aku dengar maksudmu, pekerjaan yang kamu dapatkan dengan Saudara Wu hanya untuk waktu yang singkat, tidak akan bertahan lama?"

Lu Ao menggosok pakaian yang sudah diperbaiki dan berkata tanpa sadar: "Saya mungkin bisa melakukannya selama lebih dari sebulan. Musim dingin dimulai lebih awal di sini, dan kita tidak bisa membakar tempat pembakaran saat cuaca sudah dingin."

Membakar tempat pembakaran?

Tidak perlu membakar batu bara hitam di tempat pembakaran.

Tanah di barat laut itu istimewa, dan batu bata biru yang dihasilkan selalu terkenal.

Selain itu, pakaian Lu Ao hanya rusak di bagian bahu, jadi dia mungkin tempat pembakaran batu bata.

Sang pangeran benar-benar pergi memindahkan batu bata hanya untuk mendapatkan uang dengan cepat.

Tang Zhixia mengambil kesimpulan di dalam hatinya dan berkata dengan tenang: "Menunggu hingga sebulan kemudian bukanlah solusi jangka panjang. Saya ingin mendiskusikan sesuatu dengan Anda."

“Jika kamu sudah sibuk selama beberapa waktu, bagaimana kalau kita mencari cara lain untuk menghasilkan uang?”

Lu Ao tiba-tiba berkata: "Pilih cara lain?"

"Apakah kamu punya ide?"

Tang Zhixia tersenyum misterius: "Bagaimana menurutmu."