GAIRAH SUAMI KU
"lepaskan,tolong ....jangan seperti ini pak. Saya ngak mau " teriak nadine saat dia yang baru saja memapah pria yang dia tolong,
"tolong saya,tubuh saya terasa panas " ucap pria itu,wajah nya sudah memerah dan tatapan nya penuh dengan kabut gairah.
sreeek....sreeet
Pria itu menarik kemeja yang dipakai oleh nadine,dia langsung mencium nadine dengan kasar. Nadine terus menolak ,tapi tenaga nya tak bisa menghentikan kegilaan pria itu. Dia menangis dan tetap berusaha melepaskan diri,tapi semua nya sia-sia.
"hiks...hiks...jangan pak,seminggu lagi saya menikah. Tolong jangan lakukan ini pada saya" teriak nadine,dia menangis dan memohon pada pria yang sudah menarik paksa seluruh pakaian yang dia pakai hingga kini dia sudah polos.
"saya akan bertanggung jawab,saya yang akan menikahi mu" ucap pria itu dengan suara serak nya
Malam itu,menjadi malam yang panas bagi kedua nya . Sekaligus malam yang naas,nadine hanya bisa pasrah karena memang dia sudah tak bertenaga lagi .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 07
⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Ibu Melati merasa enggan berpisah dengan Nadine,dia merasa cocok bersama dengan Nadine. Apalagi Namira juga baik pada nya, membuat nya merasa nyaman berada di dekat mereka .
"Kami harus segera pergi bu,ibu ngak apa-apa kami tinggalkan . Kan ada pak supir " ucap Nadine,dia sudah merasa lelah juga
"Sebentar, tunggu anak saya datang ya. Dia masih dijalan,saya ingin mengenalkan kalian dengan anak saya" ucap bu melati yang berusaha menahan Nadine dan Namira.
"Ibu punya asam lambung ? " tanya Nadine dan ibu Melati menganggukan kepala nya saja .
"Tidak terlalu parah sih,hanya saja beberapa bulan ini sering kambuh" jawab bu melati
"Sebaiknya jangan terlalu banyak pikiran bu,hal itu juga bisa memicu asam lambung kambuh. Makan juga harus pas,kalau pun lagi ngak selera. Ibu bisa ngemil,biar ngak kosong perut nya " jelas Nadine,dia pernah memperlajari hal itu dari internet.
"Hah....saya ngak pernah mikirin apa pun,cuma satu aja. Anak tunggal saya tu sudah matang untuk menikah tapi dia malah sibuk dengan usaha nya dan usaha keluarga kami ,membuat saya kepikiran kapan dia mendapatkan istri kalau sibuk seperti itu saja " jelas ibu melati yang mengeluarkan unek-unek nya begitu saja.
"Memang nya berapa usia anak ibu ?" tanya Namira yang penasaran.
"Tiga puluh tahun,sudah sangat matang untuk menikah. Apalagi hampir semua teman nya sudah menikah dan memiliki anak,ada yang satu ada yang dua . Tapi dia masih begitu-begitu saja " jawab bu melati dengan kesal .
"Mungkin belum ketemu jodoh nya bu,di tunggu saja " ucap Nadine yang berusaha menenangkan bu melati agar asam lambung nya ngak kambuh lagi .
Drrtttt....drrrtt
Ponsel Nadine bergetar,dia melihat panggilan dari ibu nya dirumah. Dengan cepat Nadine mengangkat panggilan itu, wajah nya tiba-tiba terlihat khawatir.
"Kami akan segera pulang bu" ucap Nadine dengan suara serak nya, dia berbicara di telpon oleh ibu nya
"Maaf bu,seperti nya kami ngak bisa bertemu dengan anak ibu. Ayah kami jatuh dari kamar mandi, baru saja . Kami harus segera pulang " jelas Nadine yang kini sudah berkaca-kaca.
"Ah....ya ya ,ngak apa-apa nak. Apa perlu diantar sama supir ibu? biar lebih cepat, kita pergi bersama saja " ucap ibu Melati tapi Nadine menggelengkan kepala nya
"Ngak usah bu,kami bawa motor tadi kok.Lebih cepat naik motor bu" jawab Nadine yang kini sudah berdiri
"Kami permisi dulu bu,pak jaga bu melati. Jika berjodoh pasti kita ketemu lagi bu" ucap Nadine yang langsung berdiri dan berjalan bersama Namira yang masih terkejut .
Baru saja beberapa langkah Nadine dan Namira pergi,Emir datang menghampiri ibu nya daŕi arah lain. Dia menatap ibu nya yang duduk didepan toko seperti gelandangan, jika saja ibu nya memakai pakaian kotor dan tak pantas pasti dia yakin kalau ibu nya gelandangan.
"Bu....kok duduk disini ?"tanya pria yang memiliki wajah tampan itu,dia menatap ke arah mata ibu nya yang menatap ke arah lain.
Terlihat punggung seorang wanita,tubuh bagian belakang nya berisi dan memiliki bentuk sempurna . Emir yakin jika pemilik tubuh itu pasti sangat cantik,benar-benar wanita yang ideal tapi kenapa ibu nya menatap seperti itu pada wanita didepan nya.
"Wanita itu, dia yang menolong ibu tadi " jelas ibu Melati tanpa melihat wajah Emir.
Emir terpaku,sekilas Nadine menatap ke arah samping. Terlihat sedikit wajah Nadine dari samping hingga dia kembali mengingat wanita yang hampir di tabrak oleh supir nya dulu,wanita yang sama menurut nya .
"Kamu kenapa lama sekali datang nya ? Kan jadi ngak bisa ibu kenalin sama Nadine " bentak ibu Melati, bahkan mata nya sudah melotot ke arah Emir membuat Emir terkejut .
Tadi nya Emir lah yang ingin memarahi ibu nya karena tidak sarapan lebih dulu dan pergi ke pasar tradisional, dia ngak mau ibu nya kenapa-napa karena ayah nya yang sudah meninggal akibat kecelakaan. Dia ingin menjaga orang tua tunggal nya saat ini ,tapi malah dia yang dimarahi oleh ibu nya karena wanita yang bernama Nadine itu .
"Memang nya kenapa kalo Emir lama? Ibu udah ngucapin makasih kan ?" tanya Emir dengan nada kesal nya, dia membantu ibu nya untuk berdiri bahkan mulai menggendong tubuh nya membuat ibu nya merasa malu .
"Kok malah digendong? Ibu bisa jalan sendiri kok " bentak ibu Melati tapi Emir ngak perduli dan memilih untuk tetap menggendong nya hingga ke mobil.
Emir menjalankan mobilnya ,sementara mobil ibu melati sudah dibawa lebih dulu pulang kerumah mereka yang ada disini . Tadi nya Emir tinggal diluar negeri sendiri,dia membangun perusahaan nya sendiri disana dan sekarang semakin besar.
Kedua orang tua nya tinggal di negara ini,sebulan yang lalu ayah nya mengalami kecelakaan saat pulang dari perusahaan yang baru saja akan dibangun . Ayah nya ingin membuat perusahaan baru lagi ,tapi saat akan pulang kerumah nya sebuah truk menabrak nya hingga ayah nya meninggal ditempat.
Semua nya murni kecelakaan,karena memang sang supir juga mengantuk saat itu. Setelah mengalami koma dan sadar sebentar ,sang supir juga akhirnya meninggal . Sehingga mau tak mau Emir kembali ke negara ini dan menjalankan perusahaan ayah nya disini lebih dulu,Sedangkan perusahaan miliknya disana dia serahkan pada sahabat nya yang merupakan asisten nya.
"Ayah nya jatuh dari kamar mandi,makanya mereka ngak bisa menunggu kamu datang " ucap ibu nya dengan nada merajuk
"Kalau begitu kita kerumah nya saja,biar Emir berhenti didepan buat beli buah " jawab Emir,dia ngak mau ibu nya merajuk seperti ini .
Ibu Melati mengernyitkan dahi nya cukup dalam,dia lupa meminta nomor telpon atau menanyakan alamat rumah Nadine. Dia pun menepuk kening nya cukup kuat hingga terdengar suara meringis di bibir bu melati,kemudian dia mengalihkan pandangan nya pada wajah sang putra yang ikut mengernyitkan dahi nya juga karena bingung melihat sikap sang ibu .
"Ibu ngak tau rumah nya, cuma tau nama nya aja " jawab Ibu Melati
"Ya sudah,ibu bisa telpon dia "ucap Emir dengan santai
Plaaak
"Aaww....sakit bu,kok malah mukul Emir?" teriak Emir cukup keras,karena lengan nya terasa panas akibat pukulan sang ibu
"Ngak usah ajarin ibu,kalau ibu tau udah dari tadi ibu telpon " jelas ibu Melati dengan ketus karena kesal pada Emir,Emir hanya tertawa saja.
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘