setelah terbangun di tubuh wanita asing Agata sirley kembali di buru oleh dokter gila yang dengan ambisi nya yang menggila untuk menghidupkan kembali istri nya dengan melakukan eksperimen pemindahan jiwa .
sangat di sayangkan ternyata dokter gila yang menginginkan nya itu tak lain adalah ayah nya sendiri .saat ekperimen itu hendak di lakukan Agata tiba tiba saja berubah pikiran. ia tidak terima jika harus mati sendirian bukankah itu tidak adil untuk nya ?.
hingga akhirnya Agata mengaktifkan bom mematikan rancangan sebuah keluarga yang menjadi incaran seluruh orang . pulau santalia yang menjadi tempat berakhirnya eksperimen itu .
Agata tidak akan pernah bisa mati sebelum ia benar benar meratakan ke tanah orang orang yang menyakiti nya . akankah semua nya seperti yang di bayangkan nya atau kah ia harus kembali pada tuhan yang telah mentakdirkan nya untuk sengsara selama hidup nya ?.
novel ini adalah sekuel kedua dari SECOND LIFE AGATA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
teman lama
asap hitam yang membumbung tinggi terlihat pekat di kejauhan . Suara deru dari baling baling helikopter di tengah sunyi nya malam itu .
bulan yang bersinar terang di atas sana seolah menjadi saksi bisu pertempuran kedua kubu yang telah lama bermusuhan itu .
Satu persatu kelompok dari sirley musnah oleh orang orang kakek Jordy . ia tidak membawa terlalu banyak anak buah nya .hanya beberapa namun mereka yang paling terlatih .
Kemampuan dan juga kecepatan mereka di tengah pertarungan sudah tidak di ragukan lagi oleh kakek Jordy .itu sebabnya ia tidak membawa seluruh pasukannya.
" tuan .tuan muda Axel telah menunggu perintah dari anda untuk selanjutnya" ujar salah satu anak buah nya memberitahu kakek Jordy .
ia hanya berdehem pelan " tinggalkan tempat ini " ucap nya lalu mulai berjalan dengan tongkat nya yang selalu setia ia pegang .
Meski telah menginjak kepala enam . namun kakek Jordy masih terlihat sangat bugar .bahkan beliau masih sangat mampu dalam melakukan berbagai aksi hingga memimpin penyerangan.
" kakek aku tidak ingin menunggu hingga esok pagi. Aku tidak mau berada lebih lama lagi disini . Istri dan putra ku membutuhkan di rumah " ucap Axel sudah tidak sabaran melalui sambungan telepon.
Kakek Jordy menghembuskan nafas panjang " pikirkan baik baik Axel . Aku tidak ingin mengambil resiko " ujar kakek Jordy .
sangat berbahaya jika mereka langsung menyergap ke mansion besar sirley dan juga markasnya . Tidak ada jaminan untuk keselamatan bayi Leona .
" kakek justru sangat berisiko jika terlalu lama . penyerangan ini pasti telah di ketahui oleh sirley . bukan tidak mustahil jika ia membunuh bayi perempuan ku ." desak Axel .
" baiklah.. Biarkan aku sendiri yang bertamu ke mansion sirley .atur lah rencana sebelum aku di bunuh dengan brutal " ujar kakek Jordy .
Tutt
Sambungan telepon di putuskan secara sepihak . Hal itu justru membuat Axel frustasi. Ia tidak akan mungkin membiarkan kakek nya masuk ke sarang musuh . sama saja itu dengan mengantarkan nyawa ke sana .
disisi lain ia tidak tenang jika sesuatu yang buruk menimpa Leona .ia tidak ingin menyesali hingga tidak berkesudahan sepanjang hari nya . sebelum nya ia memiliki tanggung jawab terhadap putra putrinya dan juga istri nya .
Dan ia ingin membuktikan bahwa ia berguna sebagai seorang ayah dan juga suami . Janji nya pada Agata untuk segera membawa pulang Leona terus saja terngiang ngiang di kepala nya .
" tuan tolong tenangkan diri anda .jika tidak maka semua ini akan gagal dan memberikan resiko besar pada nyonya Agata . mengingat jika nyonya masih dalam keadaan lemah begitu juga dengan mental nya saat ini " Ardan memeringatkan pada bos nya itu .
Axel menoleh ke arah Ardan . Ia melupakan jika istri dan anak nya masih berada di mansion .tidak menjadi hal yang tidak mungkin jika salah satu musuh nya mengambil kesempatan untuk menyerang istri nya di sana .
" bagaimana dengan nyonya Ardan ? " tanya nya
" nyonya baik baik saja tuan . Anda tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya. tuan besar Jordy memerintahkan asisten Chen untuk menjaga nyonya dan menempatkan pengawal bayangan di sana " jelas Ardan .
" syukurlah kalau begitu ." ucap Axel.
" kalau begitu suruh pasukan kita untuk segera bersiap . kita akan melakukan penyerangan ke markas utama sirley dan membawa pulang kepala bajingan tua itu " perintah Axel .
" baik tuan . "
Tiba tiba saja Axel terdiam sambil berdiri .sepertinya pria itu baru menyadari sesuatu.
" ada apa tuan ? apakah ada sesuatu yang anda khawatir kan ?" tanya Ardan bingung saat ia melihat respon Axel yang sedang bimbang .
" Ardan apa kita telah melewatkan sesuatu disini ? "
" apa ?"
" ini berbeda dari rencana awal Ardan . mengapa kakek tidak turut serta membawa asisten Chen dan menempatkan nya untuk Agata ? apakah ia sudah membaca pergerakan dari sirley? " ujar Axel mengingat sesuatu .
Seolah tersadar Ardan juga mengangguk mengiyakan " benar tuan sebelumnya tuan Chen juga ikut dalam misi ini .namun entah kapan ia kembali ke Frankfurt seorang diri " tambah Ardan .
" Ardan aku ingin kembali " ucap Axel tiba tiba yang membuat Ardan terkejut seketika .
" t-tapi tuan bagaimana dengan -"
Axel memotong ucapan Ardan ." sesuatu yang besar sedang mengancam Agata . Aku tidak bisa menjamin bahwa tidak terjadi sesuatu pada nya .itu sebab nya kakek langsung menyuruh paman Chen segera kembali " jelas Axel .
" tidak tuan . Anda tidak bisa untuk kembali begitu saja .saat ini tuan besar Jordy telah memasuki wilayah mansion sirley " jelas Ardan .
" apa ? "
" kakek benar benar nekat melakukan semua nya .bawa seluruh pasukan untuk menuju kesana . Aku akan menyusul kesana " seru Axel .
Ardan memandu perjalan untuk menuju ke mansion sirley. sedangkan Kakek Jordy kini dengan berani nya masuk kesana seorang diri tanpa gentar sekalipun .
" ahahah bagaimana kabarmu teman lamaku ?" ujar tuan sirley .ia menyambut kedatangan tuan Jordy lalu mengajak nya untuk minum sedikit .
" apa sekarang Maxwell sudah tidak memiliki tatakrama lagi hingga bertamu tengah malam begini ?" ujar tuan sirley dengan menohok .
tanpa basa-basi ia langsung menunjukkan ketidaksukaan nya terhadap tuan Jordy Maxwell.
" teman lama ku .bukankah itu hanya berlaku untuk tamu saja . Kurasa aku tidak perlu untuk memperjelas dari mana mansion ini di bangun ? Bukan begitu kawan?" jawab tuan Jordy dengan sedikit mengejek..
terlihat perubahan besar di raut wajah tuan sirley . sepertinya pria tua itu sedang menahan kekesalannya.
" bagaimana kabar mu sekarang? Apa kau kesini hanya untuk mengatakan hal itu ? Kurasa kau tidak perlu untuk menjilat ku dengan berbasa basi lagi " ujar tuan sirley to the point'.
" tentu saja bukan untuk itu . Ada hal yang kuinginkan dari mu ." ucap tuan Jordy .
" wow ..ada apa dengan Maxwell? Bukankah anda terlalu berani tuan Jordy Maxwell? Datang seorang diri ke kandang musuh lalu dengan berani mmegutarakan keinginan mu ? Apa kau berpikir kau masih berada di wilayah Frankfurt?" ejek tuan sirley .
" apa yang perlu ku takutkan dari orang seperti mu . aku merasa heran bagaimana sirley bisa di pimpin oleh orang seperti mu .anda tidak melakukan kecurangan kan tuan sirley?"
sontak saja hal itu membuat emosi tuan sirley seketika terpancing.
dengan gerakan cepat langsung menodongkan senjatanya pada tuan Jordy .
" kau terlalu banyak bicara tuan Maxwell. " desis nya .
Bukannya merasa takut . justru tuan Jordy mengeluarkan bungkus rokoknya lalu mulai menghisap batang nikotin itu .ia tampak sangat santai di balik kaca mata nya yang menutupi sebagian wajah keriputnya.
" bukankah ini terlalu cepat sirley ? Sebaiknya bersantai saja .aku bahkan belum sempat mengenang kenangan lama kita .bukankah begitu banyak hal yang perlu untuk diingat kembali ?" ucapnya dengan santai .
...----------------...