NovelToon NovelToon
Cinta Telah Berpaling

Cinta Telah Berpaling

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:128.7k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Follow IG : base_author

Membaktikan kehidupannya untuk imamnya, peran yang dilakoni Thalia Ruth selama 4 tahun menjalani hidup berumah tangga dengan Andre Miles, suaminya. Di tinggallkan kedua orang tuanya karena kecelakaan menjadikan Thalia yang yatim piatu sepenuhnya menggantungkan hidupnya pada Andre dengan kepercayaan yang tanpa batas. Bagaimana Thalia menjalani kehidupannya setelah Andre mencampakkannya setelah memperoleh semua yang diinginkan?? bahkan ibu mertua pun mendukung semua perbuatan suaminya yang ternyata sudah direncanakan sejak lama.
Menjadi lemah karena dikhianati atau bangkit melawan suaminya... manakah yang dipilih Thalia?
Siapkan tisu dan alat tempur sebelum membaca 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 16

Sebelumnya..

"Kamu ndak salah alamat, Nduk? Yakin ini apartemen yang dihuni Kakakmu?" Bu Puspita memerhatikan gedung bertingkat yang ada di depannya. Sebuah apartemen mewah yang berdiri di pusat kota Surabaya.

Mentari memeriksa lagi ponselnya, mencocokkan alamat yang di kirim Kakaknya sebulan yang lalu, "Benar, Bu. Ini apartemennya."

Seorang security yang sedang berjaga di depan lobi mendatangi mereka. "Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?" tanya security itu sangat ramah.

"Malam, Pak." Balas Ibu dan anak itu bersamaan. "Saya ingin mengunjungi Kakak saya yang tinggal di apartemen ini."

"Kalau boleh tau, siapa namanya?"

"Nama Kakak saya, Monalisa Laurent, Pak. Ini alamatnya. " Jawab Mentari seraya menunjukkan alamat Mona.

"Oh... Nona Mona. Mari, saya antar." Ajak security itu. Ibu Puspita, dan Mentari mengekori langkah security yang berjalan di depan mereka, masuk ke dalam apartemen.

Mereka masuk menaiki sebuah lift, tidak ada percakapan antara mereka hingga lift tersebut berhenti. Kemudian ketiganya keluar, melanjutkan langkah sampai di sebuah unit yang bertuliskan angka 190. "Ini unit Nona Mona," tunjuk security itu.

"Matur suwun, Pak. Sudah mau mengantar kami. " Ucap Mentari tersenyum lembut.

"Sama-sama, Nona." Setelah menjawab, security itu kembali bertugas.

Mentari menekan bel yang terletak di samping pintu. "Kira-kira Kakakmu ada, ndak ya? Ibu sudah rindu sekali dengan Kakakmu."

Ya hampir satu bulan, tepatnya setelah Mona mengunjungi Ibunya di rumah sakit, Mona belum mengunjungi keluarganya lagi. Sebagai seorang Ibu, Bu Puspita memahami putrinya yang tengah sibuk bekerja untuk mengais rezeki. Maka dari itu, Ibu Puspita mengajak putri keduanya yang sedang libur untuk menemui Mona.

Akhirnya pintu unit apartemen yang ditempati Mona terbuka. Ibu Puspita tersenyum dan dalam menit yang sama senyumannya luntur. "Pak Andre? " Sebut Ibu Puspita terkejut dengan keberadaan Andre, atasan putrinya, begitu juga Mentari dan tentu saja Andre sendiri.

Bu Puspita terdiam, mencoba memahami situasi di dekatnya. Keberadaan Andre di apartemen putrinya pada malam hari, mengundang pertanyaan di benaknya.

"Siapa yang datang, Sayang?" Mona menyusul Andre yang berdiri di ambang pintu. "I-Ibu, " sebut Mona terbata, tidak kalah terkejutnya.

Keempatnya saling melempar pandang. Hening dan mencengkam, begitulah kondisi suasana disana.

"Ayo, Ibu... kita masuk." Mona hendak menuntun Ibunya, namun Ibu Puspita segera menepisnya. "Mona akan menjelaskan kepada Ibu."

Pada akhirnya mereka duduk kecuali Mentari. Gadis berusia 17 tahun itu memilih masuk ke kamar Kakaknya. Tidak ingin ikut campur.

Kembali ke ruangan keluarga.

10 menit berlalu, Mona masih berdiam membuat Bu Puspita kehilangan kesabarannya.

"Sekarang jelaskan kepada, Ibu. Apa yang terjadi?" Bu Puspita membuka suaranya meminta penjelasan. Apakah dugaannya benar jika sang putri memiliki affair dengan Andre yang tak lain atasannya sendiri.

”Aku... dan Mas Andre menjalin hubungan, Bu."

Bu Puspita terkesiap, wanita itu menatap putrinya dan juga Andre secara berganti. "Astaghfirullah... " gumam Bu Puspita terkejut mendengar pengakuan putrinya.

"Maaf Pak Andre, bisakah anda pulang? Saya ingin bicara dengan putri saya."

Sejoli itu sejenak beradu pandang, sebelum akhirnya Andre pun berpamitan lalu melangkah keluar dari apartemen kekasihnya.

"Sejak kapan kamu menjalin hubungan dengan atasanmu?" Tuntut Ibu Puspita menatap tidak ramah ke arah putrinya.

"Sudah tiga bulan, Bu." Aku Mona dengan membalas tatapan Ibunya.

Bu Puspita menghela napas, kemudian menghembuskannya dengan kasar seolah melepaskan beban berat di dadanya. "Atasanmu itu sudah memiliki keluarga, Nduk. Apa kamu tidak sadar jika yang kamu perbuat akan melukai perasaan istrinya?!" Mona tidak menyahuti pernyataan Ibunya, dia diam seribu bahasa. Tidak ada sedikit rasa sesal di hatinya karena ia terlalu mencintai Andre.

"Sekarang jawab pertanyaan Ibu. Apa yang kamu banggakan dari hubunganmu bersama pria itu?" tanya Bu Puspita.

"Kami saling mencintai, Bu. Dan Aku sangat bahagia bisa bersama Mas Andre."

"Tinggalkan pria itu sebelum semuanya terlambat, Nduk! " pinta Bu Puspita setengah memohon, suaranya yang lembut pun memelan agar Mona mau mendengar nasehatnya.

"Aku tidak mau Ibu!" bantah Mona, nada suaranya penuh tekanan, "aku tidak ingin berpisah dengan Mas Andre!"

"Kenapa kamu keras kepala?!" Bu Puspita menjeda kalimatnya, mengatur napasnya yang berhembus memburu. Ingin rasanya Ia marah pada putrinya itu namun Ia berusaha sabar.

"Karena aku mencintainya, Bu. Dan aku yakin Mas Andre adalah laki-laki yang tepat buatku," bela Mona

"Dengarkan Ibu baik-baik. Sampai kapan pun, Ibu tidak akan merestui hubungan kalian!"

"Mau setuju atau tidak, aku tidak perduli. Aku akan tetap mempertahankan hubunganku dengan Mas Andre."

"Ya Allah... sekarang katakan, apa yang membuatmu ingin bertahan dengan pria itu?"

"Karena di rahimku, ada buah cinta kami, Ibu! Aku sedang mengandung anaknya." Ujar Mona sambil mengelus perutnya yang masih rata

Mendengar jawaban putrinya, Bu Puspita membulatkan matanya, terkejut. "Hamil... " ulang Bu Puspita. Kabar berita yang harus menjadi suka cita karena akan mempunyai seorang cucu, justru Bu Puspita tidak merasakan kebahagiaan apapun.

"Astagfirullah... Ya Allah, " Bu Puspita memekik seraya memegangi dadanya yang terasa sakit. "Selain merebut suami orang, kamu juga berbuat zina, Mona! Kamu telah melakukan dosa besar."

Bu Puspita tertunduk lemas, ia menangis, meraung karena telah merasa gagal mendidik putri pertamanya. Marah, kecewa, dan sedih yang dirasakan saat ini. Tapi apa yang bisa diperbuat jika yang dihadapi sudah takdir yang digariskan untuknya. "Ya Allah.. Apa kesalahan hamba sehingga putriku telah menjadi pendosa." Raung Bu Puspita.

Mentari yang mendengar Ibunya menangis pun keluar dari kamar mendekati Ibunya dan menenangkannya. "Sebaiknya... kita kembali ke Probolinggo, Nduk. Ibu kecewa dengan Kakakmu."

Sementara itu, seorang gadis berusia 19 tahun sedang asyik bernyanyi sambil membuka kulkas yang terletak di dapur. Ia mengeluarkan botol minum, lalu menuangkan air ke dalam gelasnya.

"Suaramu sangat bagus, Ta... "

Tita yang terkejut, memutar kepalanya, melihat pemilik suara bariton tersebut. Sosok pria yang dikaguminya. "Eh, Pak Andre, " sebut Tita tersenyum kikuk, "baru pulang ya, Pak?"

"Ya. Kamu belum tidur?" Andre balik bertanya. Netra legamnya memperhatikan Tita, putri satu-satunya Mbok Sum dan Pak Rahmat. Gadis itu menggunakan kaos kebesaran berwarna putih dipadu celana pendek sebatas lutut. Meskipun usianya masih muda, Tita memiliki tubuh yang sangat indah dengan warna kulit mulus yang eksotis. Terlihat jika gadis itu merawat tubuhnya dengan baik.

"Belum Pak, saya sedang mengerjakan tugas kampus. Bapak ingin kopi?" Tawar Tita dengan senyum manis yang merekah.

"Boleh... " Balas Andre. Tita pun memasak air. Sambil menunggu air matang, gadis itu pun meracik kopi.

Dan pergerakannya tak lepas dari perhatian Andre. Tita yang sadar tengah diperhatikan pun menjadi salah tingkah. "Kopi anda, Pak." Tita menaruh secangkir kopi buatannya di depan Andre.

"Terimakasih, Tita. " Andre menerimanya dengan tak melepaskan pandangannya dari gadis itu

Mendengar Andre menyebut namanya membuat jantung Tita bergejolak. "Sama-sama, Pak."

Andre tersenyum. Manis.....

.

.

.

🤭 Monggo julid 🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️

1
🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ𝕸у💞ᵇᵃˢᵉ
karma mu baru di mulai mona,jadi nikmati aja kalo km dapat perlakuan kasar andre
🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ𝕸у💞ᵇᵃˢᵉ
karna andre sudah tidak cinta lg sama km mon
🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ𝕸у💞ᵇᵃˢᵉ
hayoloh ... andre sudah tidak mempercayaimu lg monmon,siap² bentar lg km di tendang 😂
🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ𝕸у💞ᵇᵃˢᵉ
idiihh superhero buayaaa 🐊🐊🐊
🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ𝕸у💞ᵇᵃˢᵉ
tak akan ketemu Ndre ... Thalia sudah berada di tempat yg aman
🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ𝕸у💞ᵇᵃˢᵉ
wajarlah Tita sakit hati,mona sudah menghina ibunya
🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ𝕸у💞ᵇᵃˢᵉ
ngaca mon ngaca sana 😏
🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ𝕸у💞ᵇᵃˢᵉ
laah km gak sadar dulu juga kamu hasil ngerebut c andre dr Thalia,ga enak kan kalo punya km di rebut orang mon 🥱blm juga di rebut sudah ketakutan km mon mon
🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ𝕸у💞ᵇᵃˢᵉ
hillih dress mahal juga percuma kalo kena minuman masih tetap basah mah 🙄pake yg anti air biar ga basah mon
🍭ͪ ͩ🐣ᷡ ᷤ𝕸у💞ᵇᵃˢᵉ
dulu belum suka sama Adrian karna masih suka sama c Andre
n4th4n14e4
🥰🥰🥰
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
selamat menuai buah hasil tanmaanmu mon
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
Andre sudah dibutakan oleh cinta pada tita
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
emang enak Mon,apa yg thalia alami sekrg kau merasakan nya
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
untung bukan sampah masyarakat
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
jelaslah,thalia udh diamankan sama Angga dan Leon,jadi kau Takan bisa menemukan nya dre
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
ingat kok Thor, apalgi kalo tgl muda🤭
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
baguslah tita, banyak bertindak,dari pada dibales ucapan gak bakal puas🏃‍♀️🤭
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
Oalah pantes si Mon Mon curiga terus kalo tita yg kasih obat penggugur kandungan, dia sendiri sih yg udh bikin tita sakit hati😌
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
sepertinya tita ketahuan ya memiliki perasaan buat Andre
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!