Kehidupan rumah tangga Mika dan Tomi sangatlah romantis walaupun pernikahan mereka belum di karuniai anak. Namun di tahun ke tiga krikil-krikil kecil mulai berdatangan.
Suami yang selama ini di percaya, di sayangi dan di cintai ternyata menusuk mika dari belakang.
" Maafkan aku, aku khilaf "
Dunia mika seakan runtuh ketika mendengar kata maaf dari suaminya. Hati mika seakan di tusuk dengan ribuan pisau belati bahkan dadanya berdeguk lebih cepat dari sebelumnya.
Air mata yang selama ini tidak pernah membasahi wajah mika, kini luntur juga. Tidak hanya di khianati oleh sang suami tapi mika juga di khianati oleh sahabat yang selama ini selalu menampung curahan isi hati mika.
Nasi sudah menjadi bubur, waktu tidak bisa di putar, kini mika hanya bisa menelan pahit kisah rumah tangganya.
Mampukah mika bertahan dan satu atap dengan sahabat yang kini telah menjadi madunya? Atau mika mundur mencari kebahagiaan yang baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31 KECEPLOSAN
Di taman belakang mamah dan papah sudah menyiapakan alat bakar, mamah sangat antusias kapan lagi mereka bisa kumpul seperti ini.
" Mamah kami pulang " Seru mika sambil memakan es krim miliknya.
" Dek, usia kamu itu sudah tua tapi kenapa kelakuan kamu masih seperti bocah " Ledek erik.
" Papah lihat tuh kakak " Adu mika kepada papah nya.
" Erik! Bagimu mika sudah dewasa tapi bagi papah mika adalah gadis kecil papah " Ucap papah mencium pipi mika.
Mika menjulurkan lidahnya kepada sang kakak " Berani sama aku? Aku aduin sama papah wekkk " Ledek balik mika.
Dimas yang melihat perselisihan adik kakak itu hanya bisa tersenyum sambil membantu mamah untuk menyiapkan keperluan bakar-bakar.
Sambil menunggu makanan di bakar erik mengambil gitar dan mulai memainkannya.
Mika yang tau musik ia langsung menyumbangkan suaranya merdunya.
Cemara pohon ramping
Daunnya halus langsing
Bergerak-gerak kian kemari
Seperti tangan penari
Ketika angin lalu
Menyentuh daun cemara
Terdengar desir di telingaku
Sebuah lagu merdu...
Papah dan mamah sudah tau bagaimana indahnya suara mika, mereka ikut menikmati lantunan lagu yang di bawakan oleh mika. Lagu cemara.
Ketika angin lalu
Menyentuh daun cemara
Terdengar desir di telingaku
Sebuah lagu merdu...
Daun bagaikan menari di dahan
Ketika angin berhembus perlahan
Angin, angin bertiuplah terus
Sejuk nyaman mengelus
Lemah, lembut semakin mengeras
Angin bertiup segar
Lemah, lembut semakin mengeras
Desir daun terdengar..
Dimas yang sedang membakar ikut mendengarkan suara indah mika, suara yang lembut di nyanyikan oleh orang yang periang seolah lagu itu hidup.
" Den, awas gosong " Tegur bibi.
" Eh ia bi, maaf " Kata dimas langsung mengangkat daging yang sudah terlihat gosong.
Bibi tersenyum melihat dimas yang salah tingkah " Kalo suka di ucapi den, jangan di pendam nanti jerawatan hehehe.. Sini sama bibi saja " Kata bibi yang langsung mengambil alih.
Dimas tersenyum kikuk, dimas tidak menyangka jika aksinya akan di ketahui oleh bibi.
Setelah memberikan panggangan kepada bibi dimas ikut ngumpul dengan kedua orang tua mika. Dimas duduk di samping erik yang masih memainkan gitar.
Daun bagaikan menari di dahan
Ketika angin berhembus perlahan
Angin, angin bertiuplah terus
Sejuk nyaman mengelus
Lemah, lembut semakin mengeras
Angin bertiup segar
Lemah, lembut semakin mengeras
Desir daun terdengar...
Prok.. Prok.. Prok..
Papah dan mamah langsung bertepuk tangan " Wah putri papah ternyata masih memiliki suara merdu " Seru papah.
" Papah ih " Ucap mika malu-malu.
" Lihat tuh pah, putri kita malu-malu gitu hehehe.. " Ledek mamah.
" Mamah benar "
Dimas tersenyum melihat pipi mika yang memerah " Tidak hanya cantik kamu juga memiliki suara yang indah " Celeltuk dimas. Entah sadar atau tidak ucapan dimas menjadi perhatian orang yang ada disana.
Plak..
" ingat dia bini orang " tegur erik.
Dimas mengusap lehernya " Kan kalo memuji tidak ada salahnya " Timbal dimas.
Papah dan mamah langsung saling pandang mendengar ucapan dimas itu.
Tidak ingin menjadi pusat perhatian mika langsung berdiri menghampiri bibi yang sedang memanggang daging.
Setelah mika tau jika dimas memiliki rasa kepadanya sebisaa mungkin mika menjaga jarak karena mika tidak ingin memberikan harapan palsu kepada dimas.
Dimas menyadari jika mika menjaga jarak darinya tapi dimas tidak akan putus asa karena ia yakin akan mendapatkan apa yang ia mau.