Kalo nanti kita gak bisa ketemu lagi dan aku nggak bisa tahu gimana keadaan kamu aku cuma berharap semoga hari-hari kamu baik ya semoga kebahagiaan selalu menyertai mu dan semoga kamu gak Pernah ngerasain sakit apa yang aku rasain, " Bumi langit Baskara
Kata orang cinta itu harus diperjuangkan Tapi apa mungkin gue harus Perjuangkan cewek yang gak Pernah menghargai gue
Bumi langit Baskara
" Luna gue cinta sama lo " Bumi langit Baskara
" Apa lo bilang lo cinta sama gue " Luna Calista
" iya "
" Maaf Bumi gue itu gak Cinta sama lo gue gak mungkin Pacaran sama Cowok miskin kayak lo Nanti apa kata orang nanti seorang Luna Calista berpacaran sama Cowok miskin, " Luna Calista
" Luna Bersamamu adalah impian ku Namun apakah Takdir masih bisa berpihak kepadaku aku Takut jika aku gak bisa bikin kamu bahagia,"
Ini kisah yang sangat sederhana Tentang anak laki-laki yang bernama Bumi, Bumi yang selalu memberi Cinta kepada Luna namun sebaliknya Luna yang selalu membuat dia hancur
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. BAPER
" Baik silahkan kerjakan halaman lima Puluh sampai lima tiga. Bapak akan kembali jika sudah selesai,"
Suara berat tersebut berasal dari Pak Yanto yang memberikan tugas pada murid kelas 11 MIPA 1 lebih tepatnya kelas Luna dan kawan-kawan
Luna mulai membuka buku Paketnya saat Pak Yanto keluar dari kelas sejujurnya ia sangat malas mengerjakan tugas itu namun apa boleh buat jika tidak dikerjakan Pasti orang tuanya akan memarahinya karena berkurang satu nilai.
" Lo berdua ngerjain segala sih, ini kan bentar lagi istirahat gak akan cukup waktunya, " ujar Bella yang duduk didepannya sebangku dengan Jojo kekasih barunya.
" Gue sama Mika Pinter dan gak males kaya Lo berdua," ujar Luna tanpa basa-basi sembari menulis di buku tulisnya.
" Savage " gumam Mika juga mengerjakan soal-soal itu tanpa mengalihkan atensinya.
" ASSALAMUALAIKUM KAWAN-KAWAN "
Kedatangan Bumi dan Revan yang memasuki kelas mereka membuat semakin ricuh. Bumi cowok itu berdada ria sembari mengibaskan rambut hitamnya kepada seisi kelas. Tentu saja Bumi mengikuti Revan yang hendak menemui Mika dan ia untuk menemui Luna sang Pujaan hatinya.
" Mika ayo keluar " ajak Revan menarik tangan Mika
" Kemana ? Gue masih ada tugas, " sahut Mika menatap bingung ke arah Revan.
" ini sekolah Punya bokap gue Lo gak akan diskors karena ikut gue, " ujar Revan menarik tangan Mika keluar kelas membuat seisi kelas baper.
Bumi yang melihat kepergian Revan dan Mika pun tak menyia-nyiakan kesempatan. Melihat Luna yang belum menyadari kedatangannya dan masih fokus Pada bukunya membuat Bumi gemas Pada gadis itu.
Cowok itu dengan cepat duduk di bangku Mika yang bersebelahan dengan Luna. Jojo dan Bella yang melihatnya Pun hanya diam sembari berbisik-bisik Tentu saja mereka berniat membuat Luna jatuh hati Pada Bumi agar tidak jomblo katanya.
" Mika Pinjem Tipe-X, " ujar Luna mengulurkan tangannya namun masih fokus Pada buku di hadapannya.
" Lo kok tiba-tiba bau minyak telon gini sih dan Lo lagi Pusing apa gimana,"
Merasa tidak ada jawaban Luna Pun menolehkan kepalanya ke arah samping. Tepat saat ia melihat ke samping alangkah terkejutnya gadis itu saat melihat Bumi yang sudah duduk anteng disampingnya dengan senyum tengil khas lelaki itu.
" Bumi ! Pantesan aja bau minyak telon nyengat banget, " Pekik Luna yang langsung bangkit dari duduknya Pada Bumi
" Kayaknya Udah hapal ni ye sama aroma tubuh gue," goda Bumi menaikan turunkan alisnya sembari menatap Lamat gadis itu sembari terus mengunyah Permen karet
" Ngapain Lo ? Mau gangguin gue lagi ? Sana gih gue lagi banyak tugas jangan recokin gue, " ujar Luna lagi yang malas berdebat dan memilih duduk lagi.
" Gue gak mau recokin kok. Gue cuma ngapel aja sama calon Pacar, " sahut Bumiyang tak dihiraukan oleh gadis itu.
Bumi merogoh saku jaketnya yang ia kenakan. Cowo itu mengambil sesuatu dari dalamnya.
" Nih buat lo "
Luna mengerutkan keningnya saat melihat susu Cokelat dan roti isi strawberry di atas meja. Gadis itu menatap Penuh tanya ke arah Bumi yang malah membalas dengan senyuman khasnya.
" Buat gue "
" Hm Gue tau Lo laper tapi belom istirahat. Jadi yaudah gue beliin aja buat Lo. Sory kalo cuma kasih ini, " sahut Bumi
" Mau yah, di makan Tadi gue belinya sembuyi-sembuyi loh karena takut ketauan Bu Sukma. Gue juga relain bolos Pelajaran Cuma demi Lo. Jangan nolak ya, " cerocos lelaki itu memohon Pada Luna dengan Purple eyes nya.
Gerak - gerik Bumi dan Luna sedari tadi masih diperhatikan oleh siswa di kelas. Tak sedikit dari mereka yang gemas melihat aksi Bumi mendekati Luna.
" Astaga, Bumi kenapa lo itu gemesh banget sih mukanya, " batin Luna saat melihat Bumi begitu menggemaskan.
" Oke Karena gue kasian sama lo dan emang lagi laper, yaudah gue terima ini makanan Tapi Lo jangan Geer dulu ya dan jangan Pernah anggep gue suka ya sama lo, " Luna menunjuk Bumi dengan tatapan tajam.
" Siap. Apa sih yang enggak buat calon Pacar," sahut Bumi berlagak hormat.
" Sekali lagi Lo ngomong, gue jahit mulut lo," Ancam Luna setelah meminum susu Coklat Pemberian Bumi
Bumi mengukir senyuman di bibir tebalnya saat melihat Luna sangat begitu menikmati makanan yang ia berikan.
" Sini tangannya " ujar Bumi secara tiba-tiba menarik tangannya membuat aktivitas makanya terhenti.
" Mau apa sih,"
" Ada deh " sahut Bumi
Lelaki itu mengambil sebuah Pulpen milik Luna dan menuliskan sesuatu di telapak tangan gadis itu. Luna Pun sedari tadi mengamati aksi Bumi yang menuliskan sesuatu di tangannya
" Udah "
" Apa sih " Luna yang hendak melihat tulisan di tangannya Pun terhenti saat Bumi malah menekuk jemarinya.
" Nanti aja bukanya, kalo gue udah keluar kelas lo Oh iya soal chat gue kemarin yang akan selalu Perjuangin Lo. Itu gue bener-bener serius Luna dan Gue harap Lo bisa rasain kalo gue gak main-main soal Perasaan ini," ujar Bumi terdengar begitu tulus dari lubuk hatinya sembari menggenggam tangan gadis itu. Ia Luna sempat terpaku mendengar tutur kata lembut dari Bumi Sebelum akhirnya suara bariton seseorang menyadarkan lamunannya dan langsung menjauhkan tangan Bumi darinya.
" HEH BUMI "
Bumi menelan ludahnya susah Payah saat melihat Pak Yanto menatap nya garang. Namun bukan Bumi namanya jika akan ciut begitu saja.
" Eh ada Pak yanto, bapak apa kabar Pak, " tanya Bumi berjalan menghampiri Pak Yanto sembari menggaruk lehernya yang tidak gatal.
" NGAPAIN KAMU DI SINI ?! KELAS KAMU ITU BUKAN DI SINI," Pekik Pak Yanto.
" Ehehe. Saya, saya salah masuk kelas Pak, " jawab Bumi
" SANA KELUAR DARI KELAS INI SEKALI KAMU KELUAR KELAS APA KAMU MAU BERJEMUR DI LAPANGAN, "
" Nggak dong Pak lebih baik saya keluar dari kelas ini daripada saya harus dihukum, " sahut Bumi
" love you Luna muach " ujar Bumi memberikan kiss bay Pada Luna Sebelum akhirnya berlari keluar kelas.
Sontak seluruh kelas di buat tertawa melihat tingkah Bumi yang tidak ada habisnya membuat Pak Yanto naik darah.
" Kalian lanjutan tugasnya tidak usah ladenin anak nakal itu Paham, " ujar Pak Yanto membuat seluruh kelas langsung terdiam
Luna tersenyum tipis melihat tingkah Bumi Karena rasa Penasaran yang tinggi ia Pun membuka telapak tangannya. Melihat sebuah tulisan acak kadul yang tertulis karena Perbuatan Bumi barusan.
...Semangat belajarnya cantik❤...
Luna tak bisa menahan kerutan senyum dibibir saat membaca tulisan itu.
" Lo aneh, tapi menarik Bumi " batinya.
......................
