NovelToon NovelToon
Godaan Suami Tetangga

Godaan Suami Tetangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Tukar Pasangan
Popularitas:63.6k
Nilai: 5
Nama Author: rishalin

Arumi Khoerunisa, seorang wanita yatim piatu yang peristri oleh seorang pria yang selalu saja menghina dirinya saat dia melakukan kesalahan sedikit saja.
Tapi kehidupan seketika berubah setelah kehadiran tetangga baru yang rumahnya tepat disampingnya.

Seperti apakah perubahan kehidupan baru Arumi setelah bertemu tetangga baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Erlan kembali berbalik dan hendak keluar dari dapur untuk mengurangi rasa malu tapi ujung bajunya kembali merasa di tarik seseorang.

Tak kembali salah paham, Erlan akhirnya kembali menoleh ke belakang. Tapi kali ini memang Arumi yang meraih ujung bajunya.

Entah kenapa Arumi merasa tak rela saat melihat Erlan hendak beranjak dari dapurnya.

"Katanya tadi Mas Erlan mau nyobain opor ayam buatan aku?" tanya Arumi sambil menundukkan pandangannya.

"Beneran nih aku boleh nyobain? Gak papa emang kalau numpang makan disini?"

"Asal jangan lama-lama aja."

Erlan seketika tersenyum lebar, ia merasa senang mendapat tawaran dari Arumi.

Arumi kembali ke arah kompor lalu mengambil mangkuk dan memasukkan beberapa potong opor ayam.

Arumi membawa semangkuk opor ayam itu kembali ke arah Erlan yang setia menunggu di meja makan.

Arumi kini ikut duduk di hadapan Erlan, ia tersenyum puas saat melihat Erlan menikmati masakan buatannya.

"Mbak Rika lagi gak ada di rumah ya?" tanya Arumi memulai percakapan.

"Istri saya kerja Mbak, nanti pulangnya sore." Erlan menghentikan kunyahannya sejenak untuk menjawab pertanyaan Arumi.

"Kerjaan Mas Erlan udah beres?"

"Kerjaan?"

"Tadi Mas Erlan lagi kerja kan?"

Bukan menjawab Erlan kini justru malah tertawa.

"Kok malah ketawa sih?" tanya Arumi heran.

"Ternyata emang bener kalau dari tadi Mbak Arumi merhatiin aku."

Arumi seketika membungkam mulutnya yang tanpa sadar sudah membocorkan rahasianya. Ia kini hanya menundukkan pandangannya.

"Kerjaan aku udah beres kok." Jawab Erlan yang tak tega melihat Arumi menahan malu.

"Emangnya tadi Mas Erlan lagi motret apa?"

"Tadi aku cuma foto beberapa sampel produk salah satu perusahaan." Jawab Erlan menjelaskan.

"Mbak Arumi mau lihat?"

"Emhh enggak kok, aku cuma nanya aja." Jawab Arumi gugup.

"Mas Erlan pernah jadiin Mbak Rika sebagai objek foto?" Ucap Arumi mengalihkan pembicaraan.

"Enggak Mbak."

"Kenapa?"

"Aku kurang suka menjadikan seseorang sebagai objek foto, aku lebih suka motret alam, hewan atau hal-hal lain yang gak berhubungan sama kehidupan seseorang."

"Ooh gitu ya Mas..." Jawab Arumi singkat.

"Mbak Arumi mau jadi objek foto aku?" tanya Erlan tiba-tiba membuat Arumi kaget dibuatnya.

"Enggak kok Mas, lagian Mas sendiri kan yang bilang kalau kurang suka orang." jawabku lagi-lagi karena sungkan.

"Kalau buat Mbak Arumi aku bikin pengecualian. " Goda Erlan. Membuat Arumi seketika menunduk malu.

Saat mereka tengah asyik mengobrol tiba-tiba saja ponsel milik Erlan berdering.

Erlan hanya menatap layar ponselnya tanpa berniat panggilan itu.

Setelah ponselnya berhenti berdering Erlan kembali memasukan ponselnya ke dalam saku.

"Aku pamit pulang ya Mbak." Ucap Erlan.

Arumi hanya mengangguk menanggapi ucapan Erlan. Erlan segera bangkit dari duduknya lalu melangkah keluar dapur.

Namun saat hendak melintasi semak-semak Erlan kembali berbalik lalu menatap ke arah Arumi.

"Oh iya Mbak. Aku lupa bilang makasih. Makasih ya kolak ayamnya, rasanya manis kaya Mbak Arumi. Kayanya lain kali Mbak Arumi masaknya gak boleh sambil liatin aku deh! Biar opor ayamnya gak berubah jadi kolak ayam." Erlan terkikik geli saat melihat wajah Arumi seketika memerah. Lalu menerobos semak-semak untuk kembali ke rumahnya.

"Masa opornya manis sih??" Arumi seketika berbalik dan melangkah ke arah meja makan lalu mencoba opor ayam buatannya.

Baru menyeruput ujung sendoknya saja Arumi sudah di buat bergidik. Rasa opor itu benar-benar terasa aneh, rasa yang seharusnya asin dan gurih itu berubah menjadi sangat manis.

***

Setelah kepergian Erlan, Arumi di buat senyum-senyum sendiri saat mengingat hal-hal konyol yang terjadi di dapur tadi.

Perasaan Arumi seketika berubah hangat, ia tak lagi merasa bosan berdiam diri di rumah. Kini Arumi bahkan mengulang aktivitas memasaknya.

Ia pastikan kali ini masakannya tak akan berubah manis. Karena bisa-bisa ia di maki Ibrahim kalau suaminya tau ia membuat kesalahan.

Meski perasaannya terhadap Erlan sedikit terasa kurang pantas. Tapi, ya mau bagaimana lagi!! Arumi yang ingin sedikit meredakan luka di hatinya.

Saat tengah asyik memasak ponsel milik Arumi tiba-tiba saja berdering.

Arumi segera melangkah menuju kamar karena ponselnya memang berada disana yang rupanya ia mendapat satu pesan dari suaminya.

[Dek hari ini Mas mau dimasakin lobster ya, Mas lagi pengen banget makan lobster.]

[Tapi ini udah mau sore Mas, aku gak bakal sempet kalau harus kepasar dulu. Di kulkas juga gak ada stok. Di sekitar sini juga gak ada yang jual lobster.] Arumi membalas pesan Ibrahim.

Baru saja pesan itu terkirim, ponsel Arumi kembali berdering, tapi kali ini Arumi mendapat panggilan dari Ibrahim.

Arumi dengan cepat menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan itu.

"Heh, Arumi!" Bentak Ibrahim di seberang sana.

"Kamu itu, jadi istri gak guna banget sih. Suami lagi mau makan sesuatu, jawabannya malah gitu. Kalau emang bahannya gak ada, ya kamu tinggal cari! Berusaha dong! Itu tuh buat nyenengin suami kamu Jangan bisanya cuma ngeles aja. Aku udah cape seharian kerja, masa kamu bales kaya gini? Itu sama aja kamu gak ngehargain usaha aku, Arumi! Gak ngehargain aku, sebagai suami kamu!"

"Bukan gitu, Mas. Cuma ...."

"Kamu tetep mau bantah aku, hah! Masih gak mau nurut sama aku!"

"Iya.. Mas iya.. aku ke pasar..."

Sebelum Arumi menyelesaikan kalimatnya Ibrahim sudah mengakhiri panggilan itu. Sepertinya pria itu benar-benar emosi akibat jawaban Arumi.

Arumi hanya bisa menghela nafas lelah, sikap Ibrahim memang selalu membuatnya harus punya kesabaran ekstra.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu sedikit mengalihkan rasa sesak Arumi. Arumi menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul tiga sore.

Arumi cukup penasaran pada siapa yang bertamu, karena dirinya jarang sekali menerima tamu.

Arumi sedikit mengintip dari balik jendela sebelum membuka pintu. Ia takut kalau yang bertamu ternyata cuma orang yang maksa buat beli obat nyamuk.

Namun setelah melihat siapa yang datang, Arumi bergegas membuka pintu.

"Mama!" Ucap Arumi setelah membuka pintu.

Bu Darmi, Ibu mertua Arumi sudah menyambut dengan berdiri di ambang pintu. Arumi bergegas meraih tangan wanita itu lalu mencium punggung tangannya.

"Mama kenapa gak bilang mau datang? Kalau Mama bilang, Aku kan bisa jemput Mama." Ucap Arumi setelah mempersilahkan Ibu mertuanya masuk.

"Saya gak mau ngerepotin kamu, lagian tadi Mama kesini naik ojek online."

"Oh gitu ya, Mama apa kabar?" tanya Arumi basa-basi.

"Baik." jawab Bu Darmi singkat.

Setelah mendudukkan dirinya di ruang tamu, lalu menyandarkan punggungnya disana untuk melepas lelah setelah menempuh perjalanan cukup jauh.

Wanita paruh baya itu mengedarkan pandangannya menatap sekeliling.

"Gak ada yang berubah ya di rumah ini, padahal Mama udah lama gak kesini." Ucap Bu Darmi tiba-tiba.

"Yang berubah cuma koleksi burung Mas Ibrahim aja Ma, yang makin hari makin bertambah." Jawab Arumi diiringi tawa kecil.

"Kamu emang gak bosan tinggal di rumah ini sendiri?" Tanya Bu Darmi lagi.

"Sebenarnya aku juga bosan sih Ma sediri terus di rumah."

"Coba kalau kamu hamil terus punya anak, pasti rumah ini gak bakal sepi lagi." Ucap Ibu mertuanya itu seketika membuat perasaan Arumi sedikit tercubit.

Selalu saja Arumi yang di salahkan kalau membahas soal anak. Meski tau itu menyakiti perasaan Arumi, tapi Ibu mertuanya itu selalu saja membahas masalah itu setiap dia memiliki kesempatan.

"Aku ambilin minum ya Ma?" Ucap Arumi mencoba menyudahi obrolan masalah anak.

"Iya."

"Mama mau minum apa?"

"Teh tawar aja, Arumi. Tapi yang anget ya."

"Iya Ma."

Arumi segera beranjak menuju dapur untuk membuat minuman sesuai keinginan Ibu mertuanya.

Arumi sedikit merasa lega karena kini ia bisa lepas dari obrolan tak menyenangkan itu.

***

Tak lama setelah kedatangan Ibu mertuanya, suaminya juga pulang dari kantor.

Ibrahim terlihat sangat senang melihat Ibunya yang menyambut sepulang kerja.

Ibrahim memang sosok pria anak mami, hubungan berdua mereka sangatlah dekat.

Kehadiran Arumi seolah hanya butiran debu kalau dua manusia itu sudah bersama.

Setelah Ibrahim selesai membersihkan diri, mereka bertiga menikmati makan malam bersama.

Beruntung Arumi berhasil menghidangkan masakan yang di pesan Ibrahim tadi.

Arumi mendapat ide untuk mencari yang menjual lobster secara online dan bisa dikirim hari itu juga.

Kalau Arumi tak terpikirkan cara itu, entah ucapan menyakitkan apalagi yang akan keluar dari mulut pria itu.

Apalagi sekarang ada Ibu mertuanya yang bisa membuatnya semakin berada di atas angin.

"Mama makan yang banyak ya!" ucap Ibrahim pada Bu Darmi di sela-sela kunyahannya.

"Kamu juga makan yang banyak. Mama lihat sekarang kamu makin kurus. Arumi kayanya gak ngurus kamu dengan baik!"

"Kata siapa! Arumi ngurus aku dengan baik, kok. Masakannya juga enak-enak. Arumi adalah istri terbaik di mataku." jawab Ibrahim seraya mengusap tangan Arumi.

Ibrahim pasti menunjukkan mode malaikat kalau depan Ibunya.

"Syukur deh kalau gitu." Jawab Bu Darmi seraya melirik sini Arumi.

"Ibrahim!" panggilan Bu Darmi membuat Ibrahim menoleh meski tangannya masih sibuk mengupas cangkang lobster.

"Kenapa, Ma?"

Bu Darmi menghentikan aktivitas makannya sejenak lalu menatap Ibrahim dan Arumi bergantian.

"Kalian kapan mau promil lagi? Mama punya firasat kalau kalian mencoba sekali lagi pasti berhasil."

Setelah mendengar ucapan Bu Darmi raut wajah Ibrahim seketika berubah gusar.

Pria itu bahkan sampai menggebrak meja, ia paling kesal kalau ada orang yang mengungkit masalah anak di depannya.

***********

***********

1
ruly
aduh jgn dukung sikap arumi ya kak author
Uthie
Sebenarnya dalam setiap rumah tangga itu selalu ada Ujiannya...
dan jika saling sadar jika pernikahan termasuk dalam hal ibadah kpd Tuhannya, maka seharusnya Memiliki rasa Takut ketika melakukan hal diluar yg dilarang dalam suatu pernikahan itu sendiri....

walau bagaimanapun alasannya, alangkah baiknya jika diselesaikan dulu yg sekiranya sdh rusak...
Jika masih dalam suatu hubungan pernikahan itu sendiri, Jangan coba-coba melakukan hal yg berganjar: Dosa besar !!!!
amaze min1
jangan dilepas dulu arumi nya buat merka menderita dulu baru lepaskan
amaze min1
cinta mereka lg dihias sama setan makanya kelihatan indah nya. coba kalau udh cere dr pasangan masing2 nanti juga ujung2 nya selingkuh lg. selingkuh itu penyakit nggak mudah sembuh nya
ruly
yg salah siapa sih apakah bisa pasangan selingkuh bahagia buat ibrahim mending tinggalin istri model gini
Rohmi Yatun
dasar arumi jalang
Machmudah
gemes jg sm arumi...kyk kegatelan banget jd org....gmnpun salah itu selingkuh...apalg suami org...terserah othor lah
Hendrik Muliadi
Arumi sdh jatuh cinta sama Erlan dan lagi sdh merasakan singkong yg bikin dia puas lagian sikap Erlan betul betul menyayangi Arumi
ruly: sayang ke bini org padahal udah py bini jg apakah dosa
total 1 replies
ruly
buat apa pertahanin istri model gini ibrahim
Talnis Marsy
Arumi oh Arumi..
bodohmu itu lho ,,
Ma Em
Arumi sudah berani berterus terang sama Ibrahim bahwa dia mencintai Erlan tapi kok Ibrahim nya malah baik sama Arumi kalau dulu Ibrahim galak sama Arumi tp skrg dia sdh pasrah
ruly
ini yg gila siapa wajar ibrahim melarang kan arumi masih istri tp buat apa jg mempertahankan istri model gini kl dunia nyata ndak ada kebahagiaan yg dibangun di atas penderitaan org lain ndak mkn pasangan arumi dan erlan bahagia krn mereka pasangan selingkuh
Ma Em
Ibrahim kamu sebenarnya cinta sama Arumi tidak sih kok kadang baik kadang galak sama Arumi dari dulu suka kasar sama Arumi pantas Arumi mencari pria lain Ibrahim seperti punya selingkuhan.
Hendrik Muliadi
👍👍👍
Hafin lubi
aku suka banget sama ceritanya....moga aja Arumi dan erlan segera bersatu
Ma Em
lanjut thor
Ira
Menjijikan ada wanita seperti Arumi..
Rohmi Yatun
naahh bener kan tebakan ku.. 👏👏👏
Ny Yunisugeng
di jebak
💞Aulia Adriani💕
apakah mereka sengaja dijebak Ibrahim/Smug/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!