NovelToon NovelToon
Godaan Suami Tetangga

Godaan Suami Tetangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Tukar Pasangan
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: rishalin

Arumi Khoerunisa, seorang wanita yatim piatu yang peristri oleh seorang pria yang selalu saja menghina dirinya saat dia melakukan kesalahan sedikit saja.
Tapi kehidupan seketika berubah setelah kehadiran tetangga baru yang rumahnya tepat disampingnya.

Seperti apakah perubahan kehidupan baru Arumi setelah bertemu tetangga baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Percuma aja, Ma!"

"Percuma gimana maksud kamu? Gak ada salahnya kan kalau kalian terus mencoba!"

Ibrahim tak langsung menjawab ucapan Bu Darmi, ia mencoba menetralkan emosinya terlebih dulu.

"Aku udah lelah, Ma!"

"Lelah kenapa?"

"Ya lelah aja. Aku lelah terus usaha sama terus berharap. Tapi tetep aja, gak ada hasil. Arumi tetep aja gak hamil.. hamil. Kayanya, kami emang gak bakal bisa punya anak." Jawab Ibrahim.

"Jangan ngomong kaya gitu, Ibrahim! Kamu tau, anak temen Mama. Mereka juga sama kaya kalian. Udah lama nikah tapi gak hamil-hamil. Tapi tanpa di duga ternyata akhirnya punya anak juga." Ucap Bu Darmi menjelaskan.

"Tapi kita beda, Ma!" Ibrahim kembali menjawab.

"Bedanya apa, Ibra?"

"Kayanya Arumi yang gak subur, Ma!"

Arumi yang sejak tadi diam saja seketika tersentak kaget setelah mendengar ucapan Ibrahim.

Ia tak menyangka kalau suaminya akan semudah itu bicara seperti itu pada Ibunya.

Kedua netra Arumi seketika berkaca-kaca, ia berusaha menahan air matanya agar tak luruh di hadapan mereka. Ia tak mau mereka menganggap dirinya lemah.

Bu Darmi menoleh sejenak pada Arumi, ia tampak masih mencerna apa yang di ucapkan anaknya barusan.

Arumi tak tau apakah Ibu mertuanya itu percaya atau tidak pada ucapan Ibrahim.

"Gimana kalau kamu poligami aja, Ibrahim." ucap Bu Darmi tiba-tiba.

Ucapan Bu Darmi membuat sepasang suami istri itu terkejut.

Arumi bahkan tak menyangka kalau Ibu mertuanya ternyata menelan ucapan Ibrahim mentah-mentah.

"Apa maksud Mama?"

"Kamu nikah lagi biar bisa punya keturunan."

"Maksud Mama, aku harus mendua dari Arumi, gitu?"

Bu Darmi menganggukan kepalanya yakin.

"Gak Ma... Aku gak mau ... Aku gak mau poligami. Aku cuma cinta sama Arumi, aku gak mungkin nikah sama wanita lain." Jawaban Ibrahim membuat Arumi sedikit bernafas lega.

Arumi berpikir walau suami sering main tangan dan berkata kasar, tapi ia yakin kalau suaminya hanya mencintai dirinya dan tak mungkin berpaling pada perempuan lain.

"Tapi cuma itu cara satu-satunya, Ibra. Kamu harus punya anak, Mama juga mau cepet-cepet gendong cucu. Mama mau ngerasain gimana rasanya jadi seorang Nenek, Ibra. Kalau kamu mau, Mama bisa kenalin kamu sama anak temen-temen Mama. Kamu tinggal pilih aja yang cocok sama kamu. Kamu bisa dapet perempuan yang lebih seksi dari Arumi. Masih banyak perempuan sempurna di luar sana. Kalian bisa nikah nanti, terus punya anak sesuai keinginan kamu sama Mama." Jawab Bu Darmi.

"Kayanya Arumi juga gak masalah kalau kamu mau poligami. Iya kan Arumi?" Bu Darmi kembali menoleh pada Arumi.

Arumi tak bergeming, ia tak menyangka Ibu mertuanya bertanya seperti itu pada sesama wanita.

Bukannya sebagai sesama wanita seharusnya dia juga tau seperti apa rasanya jadi Arumi.

"Arumi gak mungkin setuju gitu aja, Ma." Jawab Ibrahim membela.

"Gak ada perempuan yang ikhlas suaminya menikah lagi. Sama halnya dengan Arumi."

Setelah mendengar jawaban Ibrahim raut wajah Bu Darmi seketika berubah kesal.

"Kalau perempuan itu sempurna sih gak masalah. Tapi, kalau perempuannya gak sempurna kaya Arumi, dia harus ikhlas nerima keadaan, masih mending kamu gak ninggalin dia."

"Ma, tolong jaga bicara Mama." sentak Ibrahim.

Tapi sepertinya amarah Ibrahim sama sekali tak dihiraukan oleh Bu Darmi.

Wanita paruh baya itu justru mengalihkan tatapannya pada Arumi.

"Arumi!" Ucap Bu Darmi kerus.

"Seharusnya kamu tau diri. Tau kalau kamu punya kekurangan. Kamu gak usah jadi perempuan yang egois. Kamu itu gak bisa punya anak, jadi terima aja kalau Ibrahim mau poligami! Karena dia juga mau punya anak!"

"Cukup, Ma!" lagi-lagi Ibrahim membela Arumi.

Sementara Arumi masih diam tak bergeming sama sekali, semua kata-kata yang hendak ia ucapkan seolah tercekat di tenggorokan.

Ucapan Ibu mertuanya benar-benar melukai perasaannya, apalagi saat Bu Darmi mengatakan kalau dirinya tak bisa memiliki anak.

Arumi yang sejak tadi berusaha agar tak menangis akhirnya terisak juga.

Brakkk!!!

Arumi seketika menggebrak meja lalu segera bangkit.

"Aku selesai makan, aku duluan ke kamar." Ucap Arumi sebelum beranjak meninggalkan meja makan.

Arumi melangkah kasar meninggalkan Bu Darmi dan Ibrahim yang masih duduk di meja makan.

Ia membuka pintu kamar lalu menutupnya dengan kencang sampai membuat Ibrahim dan Bu Darmi tersentak kaget.

***

Arumi menghempas tubuhnya ke atas ranjang lalu meneruskan isak tangisnya disana.

Perasaan kini hancur berkeping-keping, ternyata orang yang selama ini ia sanjung, menorehkan luka di hatinya sampai sesakit ini.

Apalagi sebagai sesama perempuan seharusnya dia bisa tau seperti apa rasanya berada di posisi Arumi.

Arumi bangkit dari atas ranjang lalu membuka laci nakas, ia meraih sebuah amplop berwarna putih yang menjadi rahasia terbesarnya selama beberapa tahun ini.

Entah kenapa Arumi jadi teringat pada amplop ini, yang isinya menunjukkan hasil tes kesuburan Ibrahim dan Arumi.

Sebuah fakta yang mengatakan kalau sebenarnya Ibrahim lah yang tak subur.

Ingin sekali Arumi melempar amplop itu ke wajah Ibu dan anak yang sudah menganggapnya wanita tak sempurna.

Arumi ingin sekali mengatakan siapa yang sebenarnya tak sempurna di sini.

Namun, ternyata Arumi bukan wanita yang tega menyakiti perasaan suaminya.

Ia sengaja menyembunyikan rahasia ini rapat-rapat, karena tak ingin melihat Ibrahim terpuruk atas kenyataan pahit ini.

Meski Ibrahim bukan suami yang sempurna, tapi Arumi menyayanginya lebih dari apapun. Ia tetap akan menerima kekurangan Ibrahim.

Meski dirinya harus rela tak bisa merasakan rasanya menjadi seorang Ibu.

Arumi menatap lekat amplop putih dengan logo rumah sakit itu.

Arumi mendapat amplop itu saat mereka melakukan pemeriksaan dirumah sakit sekitar tiga tahun lalu.

Beruntung saat itu bukan Ibrahim yang menerima amplop itu, karena Ibrahim tengah mendapat panggilan dari kantor.

Jadi, Arumi bisa menyembunyikan hal ini dengan mengatakan kalau hasil pemeriksaan itu menyatakan kalau mereka berdua baik-baik saja.

Arumi terpaksa berbohong demi kesehatan mental suaminya.

"Arumi!" panggilan Ibrahim membuat Arumi seketika terhenyak.

Arumi dengan cepat mengembalikan amplop itu ketempat sebelumnya.

"Arumi, kamu baik-baik aja kan?" Ibrahim memasuki kamar lalu melangkah menghampiri Arumi.

Pria itu kini bersimpuh di hadapan Arumi yang tengah duduk ditepi ranjang lalu Ibrahim mengusap lembut pipi Arumi

"Arumi!" Ucap Ibrahim lembut.

"Omongan Mama gak usah kamu ambil hati ya!! Mungkin Mama cuma kena pengaruh dari orang luar."

Arumi hanya merespon ucapan Ibrahim dengan menganggukkan kepalanya.

"Arumi!" Ucap Ibrahim lagi seraya mengusap lembut puncak kepala Arumi.

"Mas gak bakal nikah lagi, kok. Kamu gak usah cemas. Mas cintanya cuma sama kamu, gak mungkin cinta sama yang lain."

"Beneran, Mas?" tanya Arumi penuh harap.

"Iya, beneran. Mas janji sama kamu."

Arumi yang tersentuh oleh ucapan Ibrahim, segera berhambur memeluk Ibrahim. Tangisnya kembali tumpah di dada bidang suaminya.

***

Keesokan harinya,

"Mama yakin gak mau di anter Mas Ibrahim?" tanya Arumi saat ia dan Ibrahim mengantar Bu Darmi yang hendak pulang ke teras rumah.

"Mending aku anter aja ya, Ma. Dari pada ojek online." Ucap Ibrahim yang terlihat tak tega membiarkan Mamanya pulang tanpa di antar olehnya.

"Gak usah! Nanti kamu telat berangkat ke kantor." tolak Bu Darmi.

"Gak bakal telat kok, Ma. Nanti Ibra ngebut aja bawa mobilnya."

"Itu yang bikin Mama gak mau. Udah gak papa Mama pulang sendiri aja." ucap Ibu Darmi yang tetap pada pendiriannya.

Wanita paruh baya itu kini melangkah ke halaman rumah lalu duduk di belakang ojek online yang dari tadi sudah menunggunya.

Setelah ojek online itu berlalu pergi membawa Bu Darmi pergi menjauh, Ibrahim meraih pinggang Arumi lalu mengajaknya masuk.

"Masuk yuk!" Ucap Ibrahim seraya merangkul pinggang Arumi lalu membawanya masuk ke dalam rumah.

Setelah Ibrahim menutup pintu lalu dengan cepat menguncinya.

Arumi yang sudah melangkah lebih dulu dibuat terkejut oleh Ibrahim yang tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang.

************

************

1
Ma Em
Aku setuju kalau Arumi sama Erlan daripada sama Ibrahim lelaki yg tdk punya pendirian sebentar baik sebentar galak plin plan orangnya
dynda
buat ibrahim selingkuh sama erika thor
dynda
ibrahmin coba selingkuh sama istri erlan thor
Ma Em
Ibrahim ini kadang baik kadang sadis banget sama Arumi sampai pukul Arumi , coba selidiki Ibrahim beneran punya selingkuhan
💞Aulia Adriani💕
recommended
ReogKhentir
Waduh...... Arumi kelihatannya keceplosan bicara ini bisa bahaya nanti........ pasti Rika berpikir keras dengan maksud dari menjadi obyek foto atas ucapan Arumi tadi
ReogKhentir
Pasti kepala atas bawanya Ibrahim pusing berat karena lagi tanggung 😁😁😁
Rohmi Yatun
arumi kok gitu.. jgn nambah mslh buat diri sdri... selesai kan semuanya baru melangkah .. biarpun gk ngapa2in tp pandangan orang lain yg melihat pasti beda.. apalgi kalo pasangannya yg melihat..
lanjut Thor.. double up dong🙏👍👍
ReogKhentir
Ibrahim bukan suami yang baik Arumi kenapa masih tetap bertahan dengannya....... sudah sering berbuat KDRT pula selama hidup berumah tangga bersamanya, sudah tinggalkan saja
Ma Em
Aku benci banget sama si Ibrahim kok sama istrinya galak banget apa saja yg dilakukan Arumi dimata Ibrahim itu selalu salah ga ada benarnya sdh Arumi tinggalkan saja suami macam Ibrahim itu.
Vajar Tri
ehm gawat ini rumput tetangga lebih hijau kaya nya 😅😅😅😅
ReogKhentir
Ibrahim mananya saja yang bagus kelakuan sama tingkah laku sama persis seperti kewan binatang..... sudah mandul berlaga lagi mau nikah sama perempuan lain
ReogKhentir
Tebar pesona mulai dilakukan Erlan pada Arumi........ semakin lama Arumi pasti luluh juga hatinya pada Erlan
ReogKhentir
Belum tahu saja ibu Darmi kalau anaknya Ibrahim yang ternyata mandu...... bergaya ingin menikahkan dengan anak teman dekatnya
Ma Em
Arumi kalau Ibrahim sampai poligami mending kamu cerai saja untuk apa mencintai kalau hanya untuk disakiti.
Ma Em
Kenapa Arumi masih mau memaafkan Ibrahim meskipun itu suaminya karena sehabis menganiaya Arumi dia minta maaf tapi diulang lagi dan lagi semoga Arumi segera sadar bahwa lelaki itu bkn hanya Ibrahim seorang didunia ini sdh tinggalkan saja Ibrahim
Vajar Tri
Ibrahim,, jangan salahkan Arumi jika nanti berpaling ya .....jangan marah ma 🤭🤭
Vajar Tri
arumi pergi dari sana 🥹🥹🥹🥹
Vajar Tri
sadis Ibrahim.... 🫢🫢🫢
Vajar Tri
Ibrahim nama doank plus kelakuan minus 😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!