Trauma masih saja datang menghampirinya, bahkan ini sudah 7 tahun yang lalu Sihyun masih belum bisa melupakan kejadian mengerikan yang terjadi pada dirinya saat itu.
Sesekali dia ingin melakukan cara untuk balas dendam namun tak tahu cara memulainya. ketika suatu hari dia mengetahui bahwa bos di perusahaannya adalah suami temannya. Terlintas dalam pikiran Sihyun untuk melakukan balas dendam lewat suami temannya.
Bagaimana kisahnya....?
Simak saja langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurmaMuezzaKhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Baek Jiho
Di ruang meeting.
"Saya tertarik untuk bekerjasama dengan perusahaan anda, tuan Kim."
"Terima kasih, saya harap kedepannya kita akan selalu berhubungan baik dan kerjasama kita akan berkembang pesat." Ucapnya dengan penuh keyakinan.
Setelah selesai meeting.. Taejun tidak langsung keluar dari ruangan, dia memejamkan matanya sejenak sambil memijit pelipisnya.
"Pak presdir, apa anda tidak papa?" Ucap Yejun berdiri di samping Taejun.
Taejun pun langsung membuka matanya. "Hm, aku baik-baik saja, hanya saja kepalaku sedikit pening."
"Eh..? Bukankah di sana ada nyonya Jiyun? Seharusnya anda senang kan..?" Tanyanya.
"Ck.!"
Taejun berdecak kesal saat mendengar ucapan Yejun, dia bukan tak senang akan kehadiran sang isteri, namun entah kenapa dirinya saat inu merasa kosong.
Drrrrkkk.
"Aku mau ke rumah sakit dulu." Beranjak dari duduknya.
"Haaa? Mau apa, pak? Apa anda punya penyakit?" Tanya Yejun dengan ekspresi kagetnya.
Mata Taejun langsung mendelik kesal, dia sampai berpikir, kenapa dia harus punya sekretaris bodoh seperti Kang Yejun.
"Astaga!! Kau membuatku semakin pusing, sekretaris Kang. Aku kesana mau melihat kondisi manajer Kim." Pekiknya.
"Eh, manajer Kim baik-baik saja kan? Terus, ngapain anda kesana?" Tanyanya lagi.
Merasa geram dengan Kang Yejun yang selalu banyak tanya, Taejun pun menggebrak meja dengan wajah dinginnya.
Braaakh.
"Yakkk, kenapa kau banyak tanya sekali!! Kau urus saja kantor, aku mau menjenguknya sekarang. Dan ya... Jangan sampai isteriku tahu." Ucapnya di akhir menekan kata.
"A-apa? Tapi--
"Aku akan memberimu uang, satu jam 10 juta." Ucapnya meyakinkan.
Mata Yejun langsung berbinar mendengar jumlah uang yang cukup besar, dia pun langsung mengangguk cepat. "Siap, pak. Silahkan anda pergi saja, biar pekerjaan saya atasi sendiri."
"Oke, bila isteriku bangun mencariku, katakan saja kalau aku ada meeting di luar." Ucapnya sambil merapihkan bajunya lalu pergi.
Yejun menatap punggung Taejun yang semakin jauh. 'Sepertinya ada yang berbeda dari pak presdir, tumben banget perhatian pada pegawainya?' Batinnya heran.
*****
Di tempat lain.
Draaap.. Draaap... Draaap..
Seseorang nampak sedang berlari cepat di koridor rumah sakit, seseorang tersebut juga menatap beberapa pintu ruangan yang dia tuju.
"Ah, ini dia."
Ceklek.
Pintu ruangan pun terbuka. Terlihat di mana seorang pasien wanita nampak sedang tertidur lelap di atas brangkar.
"Lee Sihyuuuuun!!" Pekiknya berteriak.
Saat itu juga Sihyun langsung membuka matanya dengan ekspresi terkejut. "Yakkk kenapa kau berteriak segala Baek Jiho!!"
Ya, seseorang itu adalah Baek Jiho, teman Sihyun dari SMA. Mereka mulai akrab dan menjadi teman sejak kejadian dimana Sihyun di tolong oleh Jiho saat terjadinya penyiksaan yang di lakukan Jiyun.
"Are you ok?" Tanya Jiho dengan wajah cemasnya menghampiri Sihyun.
Sihyun mengangguk pelan sambil berbaring di brangkar. "Ya, operasiku berjalan lancar, aku baik-baik saja."
"Kau di tinggal 1 tahun saja sudah dalam keadaan begini, apalagi kalau di tinggal menikah olehku." Celetuknya.
Mendengar itu, Sihyun langsung memutar bola mata malasnya, sikap bercanda dan narsis Baek Jiho sudah biasa baginya.
"Jiho, lain kali jangan panggil marga asliku, aku tidak ingin sampai mereka tahu." Ucapnya tegas.
"Ah, sorry.. Aku lupa. Oh iya, aku membawa oleh-oleh untukmu." Menunjukan sesuatu dari tas miliknya.
Srettt.
"Eh, a-apa ini?" Ucapnya terkejut.
"Aku membelikanmu gelang persahabatan, satu punyaku dan satu lagi punyamu."
Dengan tersenyum Sihyun pun menerima pemberian tersebut. "Terima kasih, Jihoku yang imut."
"Yeah, santai saj--
Ceklek
"Manajer Kim..?"
To be continue.
DIRGAHAYU INDONESIAKU🇲🇨
