Bijak dalam membaca😊
❗HANYA HALUAN AUTHOR, DAN NOVEL INI TIDAK MENGENAL AGAMA APAPUN❗
"Ahh..! " pekik Reqy sambil membuang jutaan kecebong ke dalam kantung pengamannya di dalam sana. Setelah itu bergegas mengeluarkan uang warna merah dari pouch bagnya dan mengusir wanita itu.
Reqy Sebanan adalah seorang duda matang, berusia 38 tahun yang dipecundangi oleh istri yang sangat dicintainya 10 tahun yang lalu. Reqy tahu istrinya mendesah di bawah kungkungan laki-laki lain, tapi dia tak bisa melakukan apapun.
Cinta yang teramat dalam membuat Reqy membiarkan dan memendamnya dalam hati, sampai talak itu jatuh ketika istri yang dicintainya berani menampar putra mereka.
Hingga Reqy dipertemukan dengan daun muda 19 tahun dari desa yang membuatnya kelimpungan.
Bagaimana kisah hot duda satu ini?
Ikuti ceritanya
by : Roro Halus
❗DILARANG PLAGIAT ❗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Terbuai
Tanpa Nia sadari Eja sudah memposisikan Elangnya tepat di depan jalan lahir anaknya, tanya melepas pergerakan tangannya.
'Ini nikmat sekali, Apa boleh aku tergiur dan egois malam ini, apa boleh Tuhan!' batin Nia.
Namun saat Eja memegang Elangnya yang sudah sangat siap tempur di antara kedua kaki Nia itu harus berhenti karena Nia duduk dengan susah payah karena perutnya yang sudah membesar.
"Hosh ... Hosh ... M—mas Eja, maafkan Nia ...." kata Nia sambil memegang kedua pipi Eja.
"N—nia?" jawab Eja sambil melepaskan tangannya dan memegang tangan Nia di pipinya.
"Aku tidak akan menolak, Mas, karena mas Eja suami aku. Tapi apa mas yakin mau menyirami tumbuhan dari benih orang lain?" tanya Nia menyadarkan Eja.
Nia ingin Eja memberi keputusan saat sadar tanpa dipengaruhi hasratnya.
"M—maaf aku di lupakan hasrat, Nia, maafkan aku!" jawab Eja pelan dan menunduk.
Eja tetaplah Eja!
Laki-laki baik yang selama ini menjaga Nia!
Dia tidak akan tega melukai perasaan Nia, karena Eja tau jika Nia akan terluka jika dia melanjutkan keinginannya ini.
Terpaksa!
Eja harus menahan dan melupakan hasratnya yang sudah melambung!
Namun, pemandangan itu membuat Nia tak tega!
Selama ini seluruh aib Nia dijaga oleh suaminya sampai mengorbankan dirinya. Menerimanya apa adanya walaupun Nia telah kehilangan kesucian dan mengandung benih orang lain.
Menjadi pahlawan tanpa sayap sampai detik ini, bahkan jika tidak ada Eja mungkin Nia berakhir tragis dengan bunuh diri.
Yah, Nia sempat berusaha bunuh diri saat mengetahui sedang hamil saat dirinya berhasil menata hidup kembali dan sudah masuk kuliah.
Nia dilanda kebingungan sesaat, tapi melihat wajah murung Eja membuat Nia merasa bersalah, seluruh tubuhnya pun telah menjadi hak suaminya bukan lagi milik Rio.
"Kenapa minta maaf? hanya tidak boleh menyirami. Jadi keluarkan di luar. Bagaimana?" jawab Nia sambil tersenyum.
Entah naluri dari mana, entah rasa sepeti apa, balas budi atau rasa sayang ataukah kewajiban!
Nia kemudian bergerak untuk turun dari ranjangnya dan menarik tangan suaminya untuk duduk di tepi ranjang.
Tanpa diduga, Nia pun duduk bertumpu pada dengkulnya dan mulai memanjakan si elang dengan bibirnya tipisnya. Memainkan lidah dan juga menyesap sampai pangkal si elang membuat Eja kelimpungan.
Eja yang mendapat serangan tak terduga pun sontak memajukan tubuhnya hingga di pucuk karena khawatir perut besar Nia akan mengenai ranjang.
"N—nia, terus sayang! enak!" racau Eja.
"N—niaaa ... Nikmat sayangku, Ohhh!" racau Eja tak terkendali karena nikmat tiada tara.
Deg!
Berbeda dengan Eja yang hilang pikiran karena kenikmatan yang Nia berikan, Nia justru tiba-tiba mengingat milik Rio!
Padahal jelas- jelas, saat ini yang sedang Nia layani adalah suaminya, Eja.
"Ayo sayang, sekarang! Uhhh ...." kata Eja sambil menarik istrinya.
Namun Nia yang ditarik tidak mau melepaskan belitan lidahnya pada elang itu, dan terus menyapu lembut elang yang berdiri kokoh itu.
Eja memegang kepala istrinya yang mempercepat gerakannya untuk di tarik karena dia merasakan sesuatu yang mendesak keluar.
"Arghhhhh ... Niaaaa!" pekik Eja mencapai puncak ketinggiannya sambil mengerang karena Nia yang ditarik kepalanya justru memperdalam belitannya dan menyesap habis benih elang hingga terasa linu.
Cklek!
Tiba-tiba kamar Nia terbuka dan menampilkan sang mommy di ambang pintu melihat kearah pasangan yang masih dalam posisi yang sama dan keadaan puncak-puncaknya.
"Mom! Ini Ejah!" jawab Eja yang bersusah payah mengeluarkan suara biasa.
Eja menahan kepala Nia yang akan mendongak dan memeluk kepala itu agar tidak melihat mommy, Eja yakin Nia pasti sangat malu.
"Hish ... Makanya kalau pulang itu kasih tau orang rumah! Mommy kira ada yang jahatin Nia! Keras kali suara kalian! ada Rasty, jadi pelan-pelanlah. Nia juga sedang hamil!" omel Mommy kemudian menutup pintu kamar mereka.
"Ihhh mas! maluu!" rengek Nia karena malu..
"Salah Mommy sayang, Kenapa buka kamar pasangan suami istri!" jawab Eja santai sambil mengambil pinggang Nia untuk dituntun berdiri dan memeluk perut Nia.
Posisi Eja yang duduk dan Nia berdiri membuat perut besar itu pas di wajah Eja.
"Muachhh ... Hallo baby girl, Daddy! Baik-baik ya, disana. Apa? Apa baby? Oh Mommy kamu minta dilanjutkan?" kata Eja seolah berbicara dengan baby yang ada di dalam perut menggoda Nia dan mencairkan ketegangan Nia.
Plak!
Tangan Nia spontak mendarat dengan renyah di pundak suaminya!
"Hiss ... Bilang aja, Mas yang mau!" jawab Nia tersipu.
Nia selalu bahagia didekat Eja, karena tutur katanya yang manis dan penyayang membuat Nia merasa disayangi.
"Babynya sayang yang bicara, bukan aku." kata Eja bercanda.
"Lanjutkan, Mas! Selesaikan hasratmu!" kata Nia kembali menawarkan diri pada suaminya.
"Wahh ... Siap, Sayang!" jawab Eja langsung ikut berdiri di hadapan Nia, sontak membuat Nia tersenyum.
Eja kemudian menuntun Nia menuju ranjang bayi yang masih baru itu dan menumpukan atas dadanya tepatnya di ketiak pada bantalan empuk pembatas kayu ranjang baby.
Kedua tangan Nia diarahkan pada kayu di pembatas satunya, posisi Nia saat ini sudah menungging lurus seperti saat senam hamil.
"Nikmatilah sayangku! mendesahlah sekencang mungkin!" bisik Eja setelah memastikan posisi Nia nyaman karena sedang hamil.
Kemudian Eja menuju pintu dan mengunci pintunya terlebih dahulu. Setelah itu memposisikan elangnya memasuki sangkarnya dari belakang.
Nafas tertahan Eja yang berusaha memasuki sangkar Nia.
"M—mas!" rintih Nia.
'Kenapa masih semvit sekali, Nia kan sudah pernah melakukannya sekali. Uhhhh ... Gak papa walaupun bukan pertama tapi nikmat sekali!' batin Eja.
Eja terus mencoba memasuki sangkar elangnya yang masih sangat rapat itu.
"Nia!" pekik Eja saat elangnya sudah mendekam di sarangnya.
'Nikmat sekali! Ahhhh ... Kenapa tidak sama dengan wanita yang biasa aku tiduri ya, pijatan sangkarnya luar biasa!' batin Eja.
Kemudian Eja mulai mengaduk-aduk sangkar elangnya, mencari ketinggian di angkasanya untuk menggapai nirwana.
Konstan!
Mereka berpeluh bersama hingga gerakan itu semakin cepat dan mereka sampai di ketinggian mereka, tak lupa Eja membuang benih berharganya di punggung Nia.
"Hosh ... Hosh ... Hosh." nafas mereka berkejaran setelah mendapatkan puncak mereka masing-masing.
Eja kemudian menuntun istrinya berdiri dan menggendongnya menuju peraduan mereka. Eja memeluk tubuh penuh keringat istrinya dalam dekapan hangatnya.
"Terima kasih sayang. I love you!" bisikan cinta Eja sematkan di telinga sang istri yang mulai memejamkan mata menuju damai mimpi.
Dengan senyum memenuhi wajah kedua sudah bibir, kedua insan itu mengarungi mimpi bersama. Meninggalkan raga yang penuh keringat dan aroma percintaan.
Aroma khas!
Eja tak melepas Nia sedikitpun karena kebahagiaan yang luar biasa dia rasakan, setelah pernikahan yang sudah jalan lima bulan, ini kali pertama Eja menyentuh Nia.
Baru kali ini Eja mengarungi samudra luas dan ketinggian tiada tara bersama istri yang dia kagumi sejak sekolah dasar.
Bahagia menyeruak dalam hati Eja karena akhirnya dia memiliki istrinya sepenuhnya.
Meninggalkan dua insan yang selesai bergumul dalam selimut penuh kebahagiaan itu, Mommy yang beberapa saat tadi keluar dari kamar Eja mengelus dadanya kuat-kuat kemudian pergi ke kamarnya.
'Benar-benar turunan daddynya, Jiwa muda bergelora ya! Bisa-bisanya suaranya nyaring! Bagaimana kalau Rasty yang bangun! Eja astaga!' batin Mommy meracau.
Mommy mengambil kerjas dan menuliskan disana
[DILARANG MEMBUKA PINTU, PASANGAN SUAMI ISTRI MELEPAS RINDU] , kemudian di tempel oleh Mommy di pintu kamar Eja.
"Aduh suaranya! Dikecilin kenapa sih!" gerutu mommy sambil meninggalkan kamar Eja.
Bersambung.....
mommy jail bener🤣