NovelToon NovelToon
Menjadi Tawanan Manis Untuk Boss Suami

Menjadi Tawanan Manis Untuk Boss Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Diam-Diam Cinta / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: JackRow

Karena terlilit hutang, seorang karyawan rela menyerahkan istrinya sendiri sebagai jaminan pada seorang boss perusahaan demi mendapatkan pinjaman yang jauh lebih besar.

Usia pernikahan Lukas yang menginjak pada angka 7tahun namun tak juga dikaruniai seorang keturunan, membuat lelaki itu perlahan membenci Seruni sang istri! alasan itu pula yang membuat Lukas tega berkhianat dan membuang Seruni di kediaman Panca sebagai asisten rumah tangga.

Ketulusan serta kebaikan Panca yang begitu mencolok di awal pertemuan, akhirnya membuat Seruni terbuai, wanita itu bahkan bersedia menikah dengan Panca setelah bercerai dari Lukas demi bisa membahagiakan Nyonya Arini!

Namun siapa sangka? mental Panca yang berantakan justru membuat Seruni harus kembali jatuh bangun menjalani hubungan rumah tangga barunya.

Akankah Seruni mampu mengendalikan sang majikan dan membebaskan Panca dari bayangan trauma masa lalunya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mas, Panca!

Apa ini Tuhan?? kenapa Seruni tega melakukan hal ini padaku?? dimana harga dirinya sebagai seorang istri?

Tangan Lukas kembali mengayun kasar dan memukul dinding ruangan,

"Jadi dia benar-benar ingin bercerai? aaaaaghh!! baiklah! aku sungguh tak butuh wanita mandul seperti dirimu Seruni!!! lihat saja! kau akan menyesal!!!"

Sherly yang tampak memperhatikan gerak-gerik Lukas dari kejauhan seketika mengernyitkan dahi, wanita itu mengurungkan niatnya untuk mendekati Lukas karena ia telah memahami bahwa Lukas tak mampu dikendalikan saat berada di tengah emosi.

Aku harus memeriksa ponsel Lukas! siapa yang menghubunginya hingga amarah yang ia tampilkan begitu meluap-luap seperti ini?

****

Mempersiapkan hidangan di meja makan dengan begitu cekatan, gerak-gerik Seruni sungguh membius kedua orang manusia yang kini terduduk sembari memainkan sendok juga garpu di tangan.

"Nak! duduk dan makanlah bersama kami!"

"Maaf nenek! tapi -, saya harus segera mempersiapkan kemeja milik mas Panca setelah ini! jadi-, saya akan makan nanti," suara lembut dengan senyum ramah yang tersungging di bibir membuat pesona dari diri Seruni kian terpancar.

Mas Panca?? dia benar-benar mendengar kalimat ku, sebelumnya?

Panca tertunduk demi menyembunyikan senyum tipis di bibir, pria itu juga tampak memainkan garpu meski piring dihadapan nya telah kosong saat Seruni berdiri di samping tubuhnya.

"Begitu kah? kalian akan pergi nanti?" Nyonya Arini kembali bersuara dan menatap Seruni juga Panca secara bergantian, meski Panca masih setia menundukkan kepala.

Kalian?? itu artinya-, aku harus kembali menemani Tuan Panca? astaga!! keributan apalagi yang harus ku hadapi malam ini, Tuhan?

"Honey!! apa yang kau pikirkan?? bukankah kita memang harus pergi untuk mencari sebuah pengikat hubungan?" Panca yang tiba-tiba menarik pinggang rampingnya akhirnya membuat Seruni berakhir duduk pada pangkuan Panca.

"Ee-iya, mas! aku-, aku akan menemanimu pergi untuk malam ini!"

"Apa kau yakin?" bisikan lembut yang sengaja dilakukan Panca seketika membuat netra indah milik Seruni membulat.

"Tuan-,"

"Mas! apa kau lupa?" Panca yang kembali berbisik bahkan sedikit mengendus daun telinganya seketika membuat Seruni terdiam hening.

Pemandangan macam apa ini? kenapa mereka sungguh manis sekali?? benarkah ini Panca cucuku?

Nyonya Arini justru turut salah tingkah karena perilaku pasangan palsu yang kini tengah memainkan drama dihadapannya,

"Aaaaaghh!! sebaiknya nenek masuk ke kamar sekarang!!"

"A-apa?? tidak Nek!"

"Diam lah honey! Nenek memang sedang butuh beristirahat! tubuhnya sudah terlalu renta untuk duduk lama, jadi dia lebih menyukai untuk berbaring di kamar! benar begitu kan nenek?" Panca justru mengeratkan lengan demi bisa menahan Seruni tetap duduk dalam pangkuannya.

"Terserah kau saja Panca!! Nenek memang tak lagi muda! tapi nenek juga tidak se renta yang kau bicarakan!" Nyonya Arini pun akhirnya beranjak dan melangkah meninggalkan area meja makan.

"Apa yang kau lakukan mas?"

"Mmmmm-, bisa kau katakan lagi?" Panca menyunggingkan senyum dengan tatapan berbinar yang terus tertuju pada bibir juga mata Seruni.

"Maksud saya-, kenapa Tuan memperlakukan nenek seperti ini?"

Panca menggelengkan kepala, ia semakin mendekatkan wajah hingga Seruni tak lagi berani menatapnya,

"Panggil diriku sebutan mas Panca! mulai saat ini! bisakah, Runi?"

"Tapi, bukankah itu tidak sopan?" kalimat Seruni tampak terbata dengan wajah yang kian menunduk semakin dalam.

"Aku ini calon suami mu, kenapa harus memikirkan kesopanan? mmmuuuucchhh!!!"

Apa-apaan ini? Tuan Panca? kenapa dia semakin bertingkah dengan seenaknya?

"Akan lebih baik jika dirimu menikmati makanan terlebih dahulu," telapak tangan Panca tampak bergerak kesana-kemari sebelum akhirnya mencoba untuk menyuapkan hidangan pada bibir Seruni.

"Tua-an!"

"Mas Panca!! aku yakin kau bisa mengucapkan hal itu, honey!"

Seruni kembali membeku saat Panca kembali mendaratkan sebuah kecupan-kecupan lembut di dahinya.

Kenapa diriku jadi diam saja seperti ini? Mas Panca? calon suami? haruskah diriku mengikuti alur permainan nya saja? diriku sama sekali tak pernah mendapat perhatian sebesar ini sebelumnya,

Suamiku bahkan keluarga nya-, mereka sama sekali tak pernah menghargai keberadaan ku! tapi di tempat baru ini-, diriku bahkan diperlakukan dengan begitu baik oleh seisi rumah! haruskah aku membuat mimpi baru untuk kali ini?

Suapan dari tangan Panca akhirnya mampu Seruni nikmati dengan segala kerumitan dalam hati juga pikiran, ia memilih untuk hanyut dan mencoba untuk menerima segala perlakuan lembut dari sang majikan.

****

Terduduk dengan tampilan raut wajah tegang, Lukas akhirnya beranjak saat ia mendapati sosok boss besar di perusahaan yang kini melangkah menuju ke arahnya.

Mas Lukas? dia juga disini?

Hati Seruni bergetar saat matanya harus kembali beradu pandang tanpa sengaja dengan lelaki yang masih selalu ia kagumi,

"Tuan Panca-, saya!"

"Duduklah!!"

"Kemari lah honey! aku tak ingin kau menjauh dariku!" Panca menorehkan senyum dan lagi-lagi meraih pinggang Seruni yang tampil memukau dengan balutan dress berwarna ungu.

Seruni!!!! jadi kau benar-benar mengkhianati ku?

"Bagaimana dengan penawaran ku, Lukas?"

"Tuan Panca!! bisakah saya berbicara empat mata dengan Seruni?" Lukas kembali berdiri dan sedikit melangkah lebih dekat dihadapan Panca.

"Berbicara empat mata? bagaimana menurutmu, honey??"

Seruni menghela nafas perlahan sebelum akhirnya mengangguk lemah.

"Baiklah! 5 menit!!! tapi ingat!! jangan berani kau berbuat kasar padanya!! apa kau paham Lukas??" Panca berucap tegas dengan rahang menegang serta tatapan yang penuh dengan intimidasi.

"S-saya mengerti Tuan, Panca!!"

Lukas akhirnya menyambar pergelangan tangan Seruni dan melangkah menuju sudut ruangan.

Kita lihat saja, Lukas! kau pasti akan menyesal!! dan aku bisa benar-benar membebaskan Seruni dari dirimu untuk selamanya!

Panca menyunggingkan senyum dan terus memperhatikan gerak-gerik Lukas yang mulai menampilkan raut wajah panik.

1
Piet Mayong
hai seruni....runi udh berapa lama kamu nikahnya??
kok kayak g ngerti kepribadian suami sendiri sih...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!