Menjadi Tawanan Manis Untuk Boss Suami

Menjadi Tawanan Manis Untuk Boss Suami

Sebuah Pertanyaan Yang Membingungkan,

Suara deru mesin mobil yang terhenti seketika membuat seorang wanita beranjak dan dengan cepat mencabut kabel setrika dari stop kontak, Seruni melangkah lebar menuju pintu utama dari kediaman mewah yang telah hampir tiga Minggu ini ia tempati.

Tuan Panca?? dia sudah kembali? tapi dimana mas Lukas?

Seruni tampak celingukan sebelum akhirnya tertunduk di samping pintu ruangan.

"Kenapa berdiri disini?"

"Tuan, Anda sudah kembali?"

"Begitulah! tak begitu banyak pekerjaan di kantor, jadi aku memutuskan untuk kembali ke rumah lebih awal!" Panca berucap tegas dengan tatapan dalam yang tertuju pada mata sang lawan bicara.

"Tuan-, maaf! apa suami saya masih belum juga kembali dari luar kota? mas Lukas sempat berkata, bahwa Tuan hanya membutuhkan tenaga saya di rumah ini selama dua Minggu bukan? tapi sekarang-, ini bahkan sudah hampir tiga Minggu, kenapa mas Lukas tak kunjung menjemput saya?" Seruni berucap lemah dihadapan sang majikan.

Apa dia sama sekali tak mengetahui perihal perangai suaminya? atau Lukas memang sengaja membodohi wanita ini?

Panca membuang nafas kasar, pria berhidung mancung dengan tubuh tinggi tegap itu tampak melonggarkan dasi sembari memperhatikan wajah Seruni yang kini mengambil alih tas kerja dari genggaman tangannya.

"Tetap lah tinggal disini! selama Lukas belum menjemput mu-, aku melarang mu untuk pergi kemanapun!"

"Tapi-, apa Tuan tahu kemana suami saya pergi? saya mencoba menghubungi nomor ponselnya, tapi dia sama sekali tak menjawab panggilan saya," Seruni berucap lembut dengan raut wajah sendu.

Kenapa wanita sebaik dirimu harus memiliki suami brengsek sepertinya, Runi?

Panca membeku untuk sesaat, pria itu mengalihkan pandangan sebelum akhirnya kembali membuka suara,

"Jangan mencemaskan apapun! suami mu pasti baik-baik saja! sepertinya memang ada tambahan proyek yang harus ia pantau di daerah Moluccas! mungkin dia akan kembali Minggu depan."

"Begitu kah? syukurlah-, setidaknya Tuan memberikan informasi pada saya! terima kasih, Tuan Panca!"

Senyum indah dengan wajah berbinar yang kembali terlampir di paras ayu Seruni seketika membuat Panca hanyut, pria itu memalingkan wajah saat senyum tipis turut menghiasi bibirnya.

"Apa kau telah menyediakan air hangat untukku?"

"Itu-, saya akan menyiapkannya kembali! sepertinya yang tadi sudah dingin! apa Tuan ingin menikmati teh hangat setelah membersihkan diri?"

"Tentu-, aku ingin kau menyiapkan teh herbal yang sempat kau tawarkan saat pertama kali kau tiba di rumah ini, Runi " kalimat Panca terdengar lembut mendayu, pria itu turut melangkah bahkan mengekor pada langkah sang asisten rumah tangga menuju ruangan pribadi miliknya.

Seruni mengangguk dengan senyum, wanita itu bahkan dengan cekatan membukakan pintu kamar sang majikan dan meletakkan tas kerja milik Panca di tempat biasa.

Dia sungguh wanita yang telaten, perhatian, lembut juga cantik!

Panca merebahkan diri, ia memperhatikan gerak-gerik Seruni yang kini mengayunkan kaki menuju kamar mandi.

Tak berselang lama,

Seruni kembali nampak muncul, ia melangkah menuju lemari besar berwarna cream yang terletak di tengah-tengah ruangan, Panca yang semula merebahkan diri pun akhirnya memilih duduk sembari mencuri pandang pada Seruni yang kini nampak sibuk memeriksa beberapa deretan pakaian.

"Apa Tuan bersedia mengenakan piyama?" wanita itu kembali berbicara sembari menenteng sepasang hanger dengan pakaian panjang yang menggantung.

Bagaimana bisa Lukas memperistri wanita seperti ini? apa dia di jodohkan? atau dia benar-benar hanya ingin bermain-main dengan pernikahan nya sendiri?

"Tuan Panca!?"

"Ee-iya?? aku mendengar mu,"

"Jadi bagaimana menurut Tuan?"

"Menurut ku???" Panca menggaruk pelipis sembari melayangkan tatapan kebingungan, pria itu kembali menatap netra indah Seruni sebelum akhirnya ia kembali bersuara,

"Kau seorang istri yang sempurna, Runi! apalagi?"

"A-apa??" kini giliran Seruni yang justru kebingungan atas pernyataan Panca.

"I-iya!! menurut ku! kau merupakan istri yang sempurna! selain cantik kau-," tak sempat melanjutkan kalimat, Panca kembali dibuat bungkam karena Seruni menyerobot ucapan nya.

"Tuan Panca! apa Anda yakin mendengar kalimat pertanyaan yang saya sampaikan pada Tuan sebelumnya??"

"Kalimat pertanyaan-,? eee-iitu? sebenarnya aku-," Panca berucap gagap saat Seruni menampilkan raut wajah kesal.

"Tuan bersedia mengenakan piyama atau tidak?? jika tidak, maka saya akan menyiapkan t-shirt hitam seperti biasa yang Tuan kenakan!"

Apa? dia bertanya tentang pakaian yang akan ku kenakan? astaga Panca!!! apa yang kau lakukan?? dia pasti merasa tidak nyaman sekarang!!! kau ini bodoh sekali!!

"Tuan!"

"Apapun! asal dirimu yang menyiapkan-, aku akan memakainya!" Panca tersenyum canggung pria itu kembali merebahkan diri dan menyembunyikan wajahnya dibawah bantal.

Ada apa dengan Tuan? apa pekerjaan di kantor begitu membebani pikiran nya? apa hal itu juga yang membuat mas Lukas selalu sibuk bekerja? tapi aku merindukanmu mas Lukas, kapan kau akan muncul dan membawaku pergi dari rumah ini?

******

"Aaaaaaghh!! baby!! kau selalu membuatku mabuk kepayang!!!"

"Apa kau yakin?" Sherly mendorong dada Lukas dan menghindari kecupan sang lelaki pujaan.

"Kenapa kau bertanya seperti itu, Sherly? aku mencintaimu! aku bahkan rela melakukan apapun demi bisa tetap mempertahankan hubungan ini dengan mu, hmmmm??" Lukas kembali melumat bibir Sherly dengan rakus.

"Mmmmmpphhh!!! Lukas!! aku ingin kau segera menceraikan istri mu yang kuno itu!! aku sungguh tak lagi bisa membendung rasa cemburu saat dia terus mencoba menghubungi mu! itu sungguh membuatku kesal baby!!" Sherly merengek, bahkan memukul pundak Lukas dengan memanyunkan bibir.

"Sherly-, aku-,"

"Lihatlah! kau belum juga bisa merelakan nya bukan?" Sherly seketika beranjak, wanita itu tampak membenahi kancing kemeja yang sempat acak-acakan.

"Bukan seperti itu baby!! aku hanya menunggu waktu yang tepat!! aku pasti akan menceraikan Seruni untuk mu! tapi aku mohon! beri aku waktu! aku mohon padamu baby!" jemari Lukas kembali menyusup dan membuat kancing dari pakaian Sherly kembali terbuka dengan semakin lebar.

"Aaaaw-wwh!! Lukas!! kau telah berjanji padaku! jadi aku mohon, kau harus tetap bersamaku apapun yang terjadi!! aku tak ingin jika sampai gadis tolol itu merebut hatimu, Lukas!"

"Itu tidak akan pernah terjadi, baby! aku hanya mempertahankan pernikahan dengan Seruni karena kakek! kau bahkan tahu sendiri bahwa ibu juga tak begitu bahagia karena memiliki menantu seorang wanita sepertinya, bukan?" Lukas terkekeh, ia mendekap tubuh Sherly hingga wanita itu semakin merapatkan tubuh dengan dirinya.

"Jadi ibu benar-benar tak menyukai pernikahan kalian dari awal? astaga! hal itu bukan omong kosong belaka ternyata? oh baby!! I love you!!" Sherly turut menyeringai, jemarinya kini turut sibuk membongkar pakaian yang melekat pada tubuhnya saat Lukas terus memberikan rangsangan pada area sensitif yang terletak diantara kedua kakinya.

Pergumulan panas pun terjadi, kedua insan yang sama-sama tak tahu diri itu kembali hanyut dalam permainan liar yang mereka selalu mereka geluti.

*****

"Duduk dan makan lah terlebih dahulu-, Runi! kau terlalu giat dalam membereskan segala pekerjaan! aku tak ingin jika sampai kau jatuh sakit hanya karena terlambat mengkonsumsi hidangan!"

Panca meletakkan sendok juga garpu, pria berhidung mancung itu lagi-lagi sibuk memperhatikan Seruni yang masih mondar-mandir di sekitar dapur juga meja makan.

"Tuan makan lah terlebih dahulu, saya bisa makan setelah ini!"

Seruni yang terus fokus memilih serta memasukkan beberapa perabot kering ke dalam lemari dapur seketika membuat Panca beranjak, entah apa maksudnya namun pria itu justru berdiri berlawanan arah demi bisa melihat wajah Seruni dari dekat.

Apa lebih baik diriku berkata jujur padanya? tapi apa dia akan mempercayai ku?

"Apa Tuan membutuhkan sesuatu?" Seruni yang menyadari kehadiran Panca di samping tubuhnya seketika melontarkan pertanyaan.

"Aku-, aku ingin kau tinggal lebih lama disini Seruni! aku membutuhkan dirimu-,"

Terpopuler

Comments

Piet Mayong

Piet Mayong

hai seruni....runi udh berapa lama kamu nikahnya??
kok kayak g ngerti kepribadian suami sendiri sih...

2024-08-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!