[Peringatan!! Judul Novel Tidak Sesuai Dengan Isi Ceritanya]
Tumbuhnya Tujuh Buah Surgawi sejak sekian lama berhasil menggemparkan dunia persilatan.
Tujuh Buah Surgawi bukanlah buah biasa, siapapun yang memakan walau hanya salah satu dari ketujuhnya maka dia akan menjadi pendekar yang tak tertandingi.
Sehingga tidak mengherankan jika buah itu tumbuh banyak pendekar yang menginginkannya, perebutan hingga saling membunuh dan membantai bukanlah sesuatu yang asing.
Zhou Yuan adalah salah satu pemakan Buah Surgawi kedelapan yang tidak dicatat dalam sejarah, buah kedelapan itu dinamai buah kematian, sesaat ia hendak memakannya banyak orang yang menginginkannya hingga suatu ketika Zhou Yuan harus di kepung oleh banyak pendekar yang membuatnya terbunuh.
Sebelum kematiannya, Zhou Yuan memakan Buah Kematian, buah itu membuat Zhou Yuan berengkarnasi setelah seratus tahun kematiannya. Zhou Yuan berniat membalaskan dendam kematiannya di kehidupan pertamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 15 — Perasaan Cinta
Xiao Rou kemudian bertanya sesuatu lagi perihal yang dirasakan hatinya pada saat bersama Zhou Yuan, dia bingung dan entah kenapa jantungnya selalu berdebar ketika dekat dengan pemuda itu.
Gadis itu beranggapan bahwa dirinya mungkin sedang sakit dan ini berkaitan dengan Zhou Yuan.
"Mungkin itu perasaan cinta..." Zhou Yuan menjawabnya dengan canggung. Ia tidak menduga Xiao Rou akan bertanya hal sensitif seperti itu padanya.
"Cinta? Apa itu?"
Zhou Yuan menggaruk telinganya, ia tidak memahami bagaimana Xiao Rou jadi tidak mengerti perasaan emosinya sendiri atau mungkin karena gadis itu baru merasakan perasaan cinta pertama kalinya.
"Ehm, jadi begini... Cinta itu ketika Nona Xiao menyukai seorang laki-laki lebih dari sekedar teman, sulit menjelaskan perasaan cinta dengan kata-kata tapi yang pasti Nona Xiao akan merasa senang ketika melihatnya, selalu memikirkannya setiap waktu, cinta akan membuat Nona Xiao selalu ingin bertemu dan ingin bersamanya setiap saat..."
Zhou Yuan belum berpengalaman soal asmara di kehidupan pertama meski mental umurnya telah berusia empat puluh tahun lebih, tapi sebagai orang yang mentalnya telah dewasa setidaknya ia mengerti perasaan cinta itu secara umum.
Zhou Yuan melihat gadis itu masih sedikit tidak memahami mengenai penjelasannya tetapi Zhou Yuan tidak mau menerangkan hal itu lebih jauh.
"Nona Xiao sebaiknya kau bertanya hal ini pada Kakekmu, dia pasti lebih mengerti soal cinta daripada aku."
Zhou Yuan yakin saat tiba waktunya gadis itu mengerti kata cinta, ia mungkin akan malu dan menyesali telah bertanya hal tersebut padanya.
Saat situasi mendadak canggung, beruntung seorang pelayan mendatangi keduanya.
"Tuan Muda, maaf mengganggu sebelumnya... Ketua Keluarga sudah pulang dari perjalanan dan kini memanggil Tuan Muda untuk menghadap."
Zhou Yuan mengangguk pelan, ia akan pergi ke sana. Zhou Yuan kemudian berpamitan pada Xiao Rou.
"Nona Xiao, kita akan bertemu besok lagi."
"Baik Gu-... Maksudku Saudara Yuan."
Zhou Yuan tersenyum sebelum berbalik dan melambaikan tangannya.
Xiao Rou melihat tubuh Zhou Yuan semakin menjauh sebelum akhirnya menghilang, Xiao Rou memegang dadanya, terasa jantungnya kini berdebar lebih cepat.
"Cinta ya?"
Secara tidak sadar senyuman terukir di bibir Xiao Rou, meski gadis itu kurang mengerti penjelasan arti cinta tetapi perkataan Zhou Yuan sebelumnya memang benar, ia selalu merasa senang ketika melihat Zhou Yuan dan memikirkannya setiap saat. Xiao Rou bahkan secara diam-diam selalu menanti Zhou Yuan setiap paginya.
***
Zhou Yuan memberikan hormatnya di depan singgasana Zhou Bing, disana hanya mereka berdua yang ada.
Zhou Yuan sudah mendengar bahwa kakeknya itu telah pergi ke suatu tempat selama dua bulan terakhir ini, sebab itu kepemimpinan di serahkan pada ayahnya selama beberapa waktu.
"Ketua, Yuan memberi hormat padamu..." Zhou Yuan menyatukan tangannya dengan posisi berlutut.
"Yuan'er sudah kakek bilang kau tidak perlu formal seperti itu. Kemari lah ada yang ingin Kakek berikan padamu..." Zhou Bing tersenyum dengan lembut.
Zhou Yuan mengangguk lalu berjalan mendekat ke arah kakeknya, tampak Zhou Bing sedang berusaha menyembunyikan sesuatu.
"Yuan'er, seberapa kuat tingkatanmu menjadi seorang pendekar sekarang?"
"Kekuatanku belum bertambah semenjak aku membuka gerbang dantian, Kakek, aku masih berada di tingkat pendekar Alam Perunggu Tahap 1."
"Hm, kau benar dan tentu saja karena Kakek belum pernah memberikan sumberdaya padamu..." Zhou Bing tertawa kecil sebelum kemudian mengeluarkan kantong kulit cukup besar di balik jubahnya lalu diberikan pada cucunya itu "Coba buka ini, mungkin kau akan suka?"
Zhou Yuan mengangguk lalu membuka kantong kulit itu sebelum matanya tiba-tiba melebar diikuti tarikan nafas yang dalam.
"Kakek, ini..."
Zhou Yuan tidak bisa berkata-kata saat melihat kantong kulit tersebut berisi pil sumberdaya yang berharga untuk peningkatan beladirinya.
"Kakek, apakah ini semua untukku?" Zhou Yuan bertanya dengan sedikit terbata-bata.
"Hm, memang kau pikir ini untuk siapa lagi." Zhou Bing mencubit pipi Zhou Yuan dengan gemas.
Zhou Yuan tersenyum lebar, ia tak menduga akan diberi sumberdaya sebanyak ini dengan gratis, dengan pemahamannya di kehidupan pertama tidak sulit baginya menerobos ke tingkatan selanjutnya dengan pil sebanyak ini.
Zhou Yuan tidak lupa berterima kasih pada Zhou Bing, segera ia berlari kecil dan langsung pergi menuju rumahnya.
Zhou Bing yang melihat tingkah cucunya itu tertawa kecil, ia memang sengaja membeli pil banyak-banyak untuk cucunya tersebut.
Biarpun sangat mahal dan menguras kantong uangnya hal tersebut akan sebanding ketika Zhou Yuan tumbuh menjadi sosok pendekar yang kuat.
"Jika Yuan'er tumbuh dengan baik, mungkin dia akan menjadi sosok yang terkenal di dunia persilatan..." Zhou Bing tersenyum, ia merasa bangga dengan lahirnya Zhou Yuan di keluarganya.
Disisi yang berbeda, yang pertama-tama Zhou Yuan lalukan adalah melihat jenis pil-pil pemberian kakeknya, bukan hanya jumlahnya sangat melimpah tetapi setiap pil yang diberikan kakeknya itu merupakan pil berkualitas tinggi.
Zhou Yuan yakin untuk membeli pil sebanyak ini memerlukan uang yang tidak sedikit.
"Pil Mata Emas, Pil Embun Salju, mereka berguna untuk mempercepat pembentukan lingkaran tenaga dalamku..." Zhou Yuan sangat antusias saat mengenal beberapa pil tersebut.
Zhou Yuan paling membutuhkan pil untuk peningkatan jumlah tenaga dalamnya, bagaimanapun, penempaan fisik membutuhkan banyak sekali tenaga dalam saat prosesnya.
Setelah memilah dan memilih, Zhou Yuan mulai mengonsumsi pil-pil tersebut kedalam tubuhnya satu persatu sebelum mencoba memurnikannya.
Zhou Yuan duduk bersila di atas tempat tidur dengan konsentrasi yang amat tinggi, setiap pil butuh waktu beberapa jam untuk pemurnian.
Setidaknya ia membutuhkan waktu dua jam hingga tubuh Zhou Yuan berhasil menyerap khasiat pil tersebut, bukan hanya membantu pembentukan tenaga dalam saja tapi ada beberapa pil yang berguna untuk organ fisik lainnya.
'Aku tidak menduga ini akan menjadi sedikit lebih mudah...' Zhou Yuan tersenyum dengan lebar.
Seingatnya pembentukan tenaga dalam cukup sulit dilakukan tetapi sekarang justru Zhou Yuan dapat melakukannya dalam sekali percobaan.
Zhou Yuan berpikir hal ini disebabkan karena Tubuh Raja Langitnya.
Zhou Yuan kemudian menelan pil lainnya sebelum mulai berkonsentrasi kembali, malam itu Zhou Yuan menghabiskan waktunya bermeditasi.
Dibeberapa minggu setelah diberi sumberdaya, Zhou Yuan akhirnya memilih untuk menerobos ke tingkatan selanjutnya.
"Ini... Kenapa bisa?!"
Tiba-tiba Zhou Yuan merasakan ada sensasi ganjil sesudah menerobos, seharusnya saat ini dia telah berada di tingkat pendekar Alam Perunggu Tahap 2 namun yang dirasakannya justru berbeda.
Ketika penerobos itu terjadi justru kekuatan Zhou Yuan lebih kuat dari sekedar pendekar Alam Perunggu Tahap 2 biasa, persisnya kekuatannya telah melompat ke tingkatan pendekar yang berada di Alam Perunggu Tahap 6.
"Ini... Kenapa aku langsung naik ke Tahap 6? Bukankah seharusnya aku naik ke Tahap 2?" Zhou Yuan tidak bisa menahan rasa keterkejutannya.
Satu hal yang terlintas di pikirannya yaitu dikarena tubuhnya yang istimewa, sepertinya tenaga dalam Yin membuat Zhou Yuan menjadi sosok pendekar yang istimewa juga.