NovelToon NovelToon
Pesona Teman Papah

Pesona Teman Papah

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / CEO / Beda Usia
Popularitas:57.2k
Nilai: 5
Nama Author: Arasa Aurelia

BOCIL MINGGIR DULU

MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!!!


Rihana seorang gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus kuliah, menolak kenyamanan bekerja di perusahaan keluarga. Ia memilih untuk mengasah kemampuannya sendiri di dunia kerja yang sebenarnya. Tak disangka, lamaran magangnya diterima di sebuah perusahaan multinasional ternama di Kota X.

Kegembiraannya mendadak sirna ketika ia dipertemukan dengan CEO muda dan karismatik perusahaan itu. Pria itulah yang merenggut keperawanannya tepat 3 hari lalu dan berhasil menjadi suaminya tepat 1 hari setelah kejadian itu. Lebih mengejutkan lagi, pria itu adalah teman dekat ayahnya, hanya berselisih lima tahun dari sang ayah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arasa Aurelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Markas Utama Bentala

Tidak membutuhkan waktu lama. Keduanya telah tiba di markas besar milik Bentala.

Wajah Mahendra sudah merah padam melihat anak buahnya tidak ada yang berhasil masuk markas itu.

"Bodoh, kenapa kalian sangat bodoh!" geramnya sembari memukul mobil dinas milik Hans

"Hancurkan kacanya" perintah Mahendra

"Anti peluru tuan" jawab salah satu anggotanya yang bernama J4

"Kalian ini bodoh atau bagaimana? hah?" tanyanya dengan geram

"Tembak beberapa kali pada posisi yang sama!!" lanjutnya dengan nada tinggi

"Baik tuan" jawab J4

~ Pyar

suara pecahan kaca sudah terdengar begitu keras, membuat alarm darurat pada markas itu berbunyi dengan riuh.

Tidak membutuhkan waktu lama, jika sudah ada Mahendra masalah sesulit apapun bisa teratasi termasuk menerobos masuk kedalam markas besar milik Xavier.

"Sebagian berjaga diluar" perintah nya dengan cepat

Markas besar bak istana itu berada didalam hutan, sudah dipastikan jika lokasinya sulit ditemukan. Beruntung sekali Cakrawala bisa menemukannya dengan mudah.

"Dimana posisi Lion?" tanya Mahendra melalui earphone

"Lantai dua tuan" jawab Hans yang berada di belakangnya

Terlihat segerombolan orang berbadan besar sudah menghadang pergerakan mereka. Siapa lagi jika bukan anak buah Xavier.

"Urus mereka, jangan dibuat mati." perintah Mahendra

Dengan langkah mantap kakinya melewati kerumunan anak buahnya yang sedang menyerang anak buah Xavier. Anak buah Xavier tidak ada yang berani menyentuh Mahendra, bahkan meliriknya saja enggan.

Kaki nya dibawa menaiki tangga menuju lantai dua. Terlihat Lion dan Xavier sedang adu pukulan membuat seisi rumah menjadi berantakan.

Lion sudah gemetar hebat ketika ingin menekan pelatuk pada pistolnya.

~Dor dor dor

Peluru berhasil diluncurkan dari pistol milik Lion, namun tidak tepat sasaran. Justru peluru itu meluncur tidak tentu arah dibuatnya. Badanya kembali bergetar hebat, keringat dingin sudah mengucur deras dari tubuhnya.

Mahendra hanya menyaksikannya dari arah tangga, menunggu tindakan selanjutnya yang akan dilakukan Lion.

"X1, selamatkan Leon dan Leana terlebih dahulu. Saya akan mengurus Xavier dan Lion." perintah Mahendra melalui earphone miliknya

"Baik tuan, kami segera keatas" jawabnya dari balik earphone

"Tuan tidak menolongnya?" tanya Hans yang berdiri tepat dibelakang Mahendra

"Biarkan dia mengalahkan rasa traumanya. Saya tidak mau melihatnya trauma seumur hidup." jawabnya enteng

Hans mengangguk paham dengan tindakan yang dilakukan tuanya itu.

Keadaan mulai membalik lagi, posisi Lion sudah terdesak tinggal hitungan detik saja nyawanya bisa melayang.

~Brugh

Pukulan hangat sudah dilayangkan dari arah belakang. Xavier yang melihatnya tampak terkejut dengan kedatangan Mahendra.

"K-kak Mahen?" tanya Xavier

"Kalian berdua ini selalu membuat kepalaku pusing. Sudah lima tahun berlalu tapi kalian masih seperti ini. Sangat kekanak-kanakan. Hentikan semua ini." ucap Mahendra dengan tegas

"Pak mahen, Xavier harus membayar apa yang dia perbuat padaku. Aku ingin dia mati" ucap Lion dengan tertunduk

"Apa otakmu bermasalah Lion? kau membahayakan ratusan anggota Cakrawala hanya karena dendammu pada Xavier." balas Mahendra

"Dan kau Xavier, saya sudah lelah dengan tingkahmu." lanjutnya dengan nada ketus

Xavier dan Lion hanya tertunduk malu mendapati keduanya tidak ada yang dibela oleh Mahendra.

"Letakan senjata kalian" perintah Mahendra dengan suara beratnya

Keduanya memilih pasrah, orang terkuat ini bisa saja langsung membunuh mereka berdua jika mau. Justru Mahendra lebih memilih tenang menghadapi keduanya.

Dengan pasrah keduanya meletakkan senjata yang mereka punya. Badan kekar milik keduanya sudah dipenuhi luka-luka, luka tembak, luka goresan. Dimana-mana sudah berlumuran darah.

"Ingin salah satu dari kalian mati bukan?!" tanyanya lagi

Xavier dan Lion hanya menganggukkan kepalanya tidak berani mengucapkan satu katapun.

"Bertengkar lah dengan tangan kosong. Jika sala satu dari kalian mati. Saya yang bertanggung jawab" perintahnya dengan tegas

"Hanya karena wanita kalian jadi selemah ini. Menurut saya kalian berdua tidak ada bedanya. Seimbang." ucapnya sembari menatap lekat kearah Xavier dan Lion

"Angkat kepala kalian!!" perintahnya lagi

Sontak keduanya langsung menatap mata Mahendra dengan lekat, Mahendra berdiri tepat didepan keduanya.

"Awalnya kalian bersahabat. Lalu Lion membunuh calon istri Xavier setelahnya Xavier yang membunuh istri Lion. Seimbang bukan?" jelasnya dengan suara tegas.

Memang seperti itu adanya. Lion membunuh calon istri Xavier karena mengetahui identitas nya sebagai mafia. Ketua Black Stone yang mengetahui nya langsung menyuruh Lion untuk membunuh Xavier. Bukannya Xavier yang terbunuh justru tembakan nya menyasar pada calon istri Xavier yang bernama Liana.

Setelah kejadian itu keduanya menyimpan dendam, berujung pada pertengkaran yang tiada habisnya.

"Bertengkar lah, saya ingin melihatnya." ucap Mahendra lagi.

Setelahnya, Mahendra meninggalkan keduanya dalam keheningan.

"Awasi mereka, jangan sampai menganggu Lion dan Xavier." perintah Mahendra sembari menunjuk beberapa anak buah Xavier yang masih terjaga.

"Baik tuan" jawab J4 pada tuannya

Hans mengikuti langkah tuanya keluar dari rumah besar bak istana itu.

"Rumit sekali hidup mereka." gumam Hans sembari melangkah kan kakinya di belakang Mahendra

"Mereka sendiri yang membuat hidupnya menjadi rumit." jawab Mahendra

"X1 sudah membawa keduanya pergi?" tanya Mahendra yang sudah berada didalam mobil

"Sudah, mereka dalam perjalan menuju kediaman Pak Prabu. Apa tidak masalah meninggalkan Lion sendirian tuan? bisa saja Xavier menghabisinya dengan bantuan anak buahnya."

"Biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri. Kita hanya perlu melihatnya saja."

"Baiklah tuan"

Mobil Mahendra sudah melaju dengan kecepatan sedang menuju Markas Cakrawala. Bukan ke perusahaan lagi. Pikirannya sangat penat, tempat paling nyaman untuk Mahendra adalah markas Cakrawala.

"Hans, pengawasan untuk calon kepala negara apa sudah diperketat?" tanya Mahendra memecahkan keheningan

"Sudah tuan, beberapa anggota Cakrawala sudah saya tambahkan seperti permintaan anda" Mahendra hanya mengangguk paham menerima jawaban itu.

Merasa bosan dalam perjalanan Mahendra memilih membuka ponsel miliknya. Satu pesan yang membuat Mahendra tersenyum lebar, dari siapa lagi kalau bukan Rihana. Buru-buru Mahendra membuka pesan dari istrinya itu.

Rihana : Hai om, ini nomor Rihana. Aku dapat nomor om dari pengawal bawel om yang namanya aneh itu

Rihana : Om, besok aku udah mulai magang. Baru aja aku liat emailnya dari perusahaan Cakra Buana. Bukan mendadak ya. Tapi emang baru buka email padahal perusahaan itu udah ngirim email dari 3 hari lalu.

Pesan singkat itu dikirim sejak 1 jam lalu, Mahendra sedikit cemberut setelah membacanya

Mahendra : Terus?

Rihana : Aku udah otw ke kota X. Malam ini aku nginep di hotel. Maaf baru ngabarin

1
💝F&N💝
ayo dilanjut.....
dhanyx
lanjut thor...
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga apa,Pasti Xavier datang mau ngerebut Leana kembali.. Sebenarnya apa sih masalah mereka? sampai Prabu nekat banget misahin keluarga kecil Xavier..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Ya ialah Rihana lagi panik-paniknya mikir keluarga,Lha kamu sibuk dengan ena..ena..gimana Rihana gak emo..haiiss..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Pasti Xavier datang bawak pengawal untuk merebut Leana kembali..
Qaisaa Nazarudin
Lha bukannya tadi katanya main tangan ya..🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Oh Xavier suaminya Leana,Berarti tuh bocah anak nya Xavier kan,Jadi Xavier juga berhak dengan anaknya,Apa Xavier begitu kejamnya sampai menyiksa istri dan anaknya?
Qaisaa Nazarudin
Apakah karna ini juga mereka sekeluarga harus hidup terpisah??
Qaisaa Nazarudin
Aneh hubungan keluarga Rihana..🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Modus Mahen berhasil..👏👏👏🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Ketagihan Mahen,Maklum udah lama ngejomblo wkwkwkwk
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Ahen tuh kaya,tampan,manis aja tuh sikap caranya ngelayani Rihana,Kok bisa ngelajang sampai tua gitu,gak mungkin kan dia gak punya pacar?? 🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Lha ku pikir umur ya masih 30-31 gitu, Ternyata udah tue.ya..😂😂
Ripah Ajha
keren sekali🥰
Tutik Lestari
up dong Thor, sy suka karya nya 👍👍
Aleika_mama
untung bacanya pas malem tor/Shy/
Retno Anggiri Milagros Excellent
Rahina masih cemburu ya.. hahaha
Retno Anggiri Milagros Excellent
ga cemburu RIHANA dengan dokter cantiknya?
Retno Anggiri Milagros Excellent
paniknya sang istri nambah rasa cintanya ya.. 🤭😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!