Dari kecil mencintai seorang lelaki hingga dewasa dia selalu mengikuti dan menyatakan cinta nya beberapa kali,tapi pria itu selalu menolak nya dan akhirnya dia berhenti mengejar pria itu karena ucapan nya.
"kau itu ngak tau malu ya,aku ngak suka wanita murahan. Pergi lah ,jangan pernah mengganggu ku lagi. Kalau pun hanya kamu wanita didunia ini,aku juga ngak akan menikah dengan mu. Aku ngak tertarik dengan mu,walaupun kau telanjang didepan ku "
Ucapan itu selalu berdengung di telinga nya, disaat bersamaan juga keluarga nya bangkrut sehingga dia memilih untuk menghentikan cinta pertama nya.
Bagaimana selanjutnya? yuk ,langsung mampir dan tinggalkan jejak 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CP 15
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Jantung Tani berdebar tak menentu,dia tersenyum berdiri disamping tubuh Amara. Dia senang melihat wajah Tama yang masih tampan walaupun dia tau kalau Tama sedang kelelahan,dia pernah mendengar kalau seseorang pasti akan sangat bahagia dan hilang rasa capek nya kalau melihat wajah orang yang dia cintai.
"Selamat datang dirumah, ayo kita masuk. Kami sudah masakan makanan kesukaan kalian berdua " ucap mama nya Tama dengan semangat,sementara Tani hanya bisa diam saja dan menundukkan kepala nya karena mata tama yang melotot ke arah nya saat turun dari mobil tadi .
"Tama....Tani sudah capek masak, kamu harus coba in masakan tani " ucap Amara, dia sudah berjalan masuk ke dalam rumah nya dan menggandeng lengan suami nya.
"Ngak ada yang minta ma....aku juga ngak lapar" jawab Tama dengan ketus
"Tama....jangan seperti itu " bentak papa nya Tama dan tama hanya bisa menghela nafas nya dengan kasar,dia menarik tangan Tani menuju garasi mobil mereka.
"Ngapain kesini ? kamu ngak dengar apa yang aku bilang ?" tanya Tama dengan tatapan tajam nya, Tani hanya bisa diam saja.
"Kau itu ngak tau malu ya,aku ngak suka wanita murahan. Pergi lah ,jangan pernah mengganggu ku lagi. Kalau pun hanya kamu wanita didunia ini,aku juga ngak akan mau menikah dengan mu. Aku ngak tertarik dengan mu,walaupun kau telanjang didepan ku "
Tani terkejut mendengar nya, dia hanya bisa menundukan kepala nya saja tanpa mau melihat wajah marah tama. Hati nya terasa sakit,sesak dan tak tau harus bagaimana lagi. Dirinya ngak menyangka kalau Tama akan mengatakan hal seperti ini pada nya .
"Pergi,jangan ganggu aku lagi dan seperti nya magang mu sudah selesai. Jadi seperti nya kita ngak perlu bertemu lagi kan,kalau pun nanti kau terpilih menjadi salah satu karyawan di perusahaan ku. Jangan pernah menampakan wajah mu didepan ku,aku jijik melihat mu " bisik Tama dan dia langsung pergi masuk kedalam rumah nya .
Tubuh tani menegang, air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya mengalir dengan derasnya. Dia berusaha menetralkan debaran jantung nya hingga akhirnya dia terisak dengan pelan didalam garasi mobil milik Tama yang gelap,dia menghapus air mata nya dan pulang.
Hanya berselang satu rumah, akhirnya Tani sampai didepan rumah nya . Ada mobil polisi dan satu mobil lainnya didepan halaman nya ,membuat Tani mengernyitkan dahi nya cukup dalam .
"Ada apa pak?" tanya Tani pada sekuriti yang berjaga didalam,pria itu menggelengkan kepala nya . Walaupun dia tau apa yang terjadi tapi ngak mungkin dia menjelaskan pada tani ,dia ingin Tani mengetahui nya sendiri.
Air mata di pipi tani sudah tidak ada ,dia berjalan masuk kedalam ruang tamu rumah nya . Disana terlihat mama nya yang duduk di lantai dibawah kaki papa nya ,memegangi paha papa nya yang sudah terlihat kesakitan.
"Papa....ma....ada apa ini ?" tanya Tani,dia mendekati kedua orang tua nya sambil mata nya menatap tiga pria disana dan salah satu nya menggunakan pakaian polisi.
"Kami kasih waktu seminggu untuk berkemas pak,bu. Kalau begitu kami permisi dulu " ucap pria yang memakai kaca mata dan jas yang rapi
Mereka pun pergi,sementara papa nya Tani mulai melotot dan merasa seperti sesak. Tani tidak tau apa yang terjadi ,tapi dia ngak ingin papa nya struk karena dari wajah papa nya sudah mulai miring sedikit .
"Pa....tenang lah,jangan dipikirkan hhmm....kita pasti bisa melewati semua nya. Ada tani dan mama" ucap Tani, dia menangkup wajah papa nya dengan kedua tangan nya sambil tersenyum.
"Kita akan baik baik saja ,jangan memikirkan apa pun. Apa ini mengenai perusahaan? rumah ini ?" tanya Tani dengan lembut,dia tetap mengelus rahang tegas papa nya dan tersenyum.
"Pak Burhan sudah menggelapkan uang,perusahaan papa sudah dialihkan atas nama nya dan semua nya sudah menjadi milik nya termasuk rumah ini. Papa menandatangani nya, tanpa melihat apa itu " jelas mama nya Tani dengan tangisan yang sudah terisak, senggugukan hingga dada nya sesak .
"Kita ngak punya apa apa lagi nak,papa salah karena terlalu percaya pada asisten papa itu. Kita mau tinggal dimana ?" ucap papa nya Tani dan tani hanya menggelengkan kepala nya.
Tani ingat ucapan ibu nya nanda ,kemudian dia tersenyum dan menghapus air mata di pipi papa nya . Menggelengkan kepala nya sebentar dan tetap tersenyum.
"Mungkin semua itu bukan rejeki kita ,biarkan saja diambil oleh pak Burhan pa. Jangan pikirkan apa pun,yang penting papa dan mama sehat . Kita semua sehat,harta bisa dicari " ucap Tani dengan sabar ,walaupun hati nya masih sakit akibat ucapan Tama tapi dia ngak ingin berlarut larut.
Tani juga menganggap kalau Tama mungkin memang bukan jodoh nya ,jadi untuk apa dia menangisi Tama selama nya . Mungkin akan ada pria lain yang sudah di takdirkan akan menjadi pendampingnya nanti.
"Tapi nak,uang tabungan papa juga ngak ada . Semua nya sudah diambil oleh nya, kita ngak punya apa pun kecuali mobil saja " ucap mama nya Tani dan papa tani yang sudah mulai memikirkan hal itu lagi,dia mulai menarik nafas dengan kesusahan .
"Sssstttt.....Jangan pikirkan apa pun pa,tenang lah. Tani punya rumah ,rumah kita. Tani juga sudah mempunyai usaha untuk makan kita bersama,yang penting papa dan mama sehat " ucap Tani yang berusaha menenangkan papa nya .
"Rumah ? Tani ,kamu bicara apa nak ?" tanya mama nya dan papa nya sudah mulai tenang .
"Tani sudah membeli rumah sebulan yang lalu di daerah pinggiran kota,tapi kecil ma pa. Kita akan tinggal disana kalau papa dan mama ngak keberatan, rumah itu tani beli dengan uang tabungan yang selama ini papa dan mama kasih sama tani beberapa bulan lalu" jelas Tani membuat kedua orang tua nya merasa terkejut juga bingung
"Tetangga disana juga baik,walaupun mereka hanya buruh tapi disana saling tolong menolong dan membantu jika ada tetangga yang kesusahan . Tapi apa papa dan mama mau tinggal disana ? Didaerah kumuh karena berbeda sangat jauh dari disini " jelas Tani lagi dan kedua nya langsung menganggukan kepala nya dengan cepat.
"Papa dan mama ngak usah kerja,kita akan menempati rumah yang baru dibangun. Rumah itu agak besar dari rumah yang lainnya,tani juga sudah ada usaha untuk kita. Tiga rumah kontrakan yang ada disamping rumah kita nanti,dari sana lah uang bulanan kita nanti " ucap Tani sambil tersenyum.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘
sehars a tani kasih pelajarn biar ada greget a gitu