NovelToon NovelToon
Conqueror : Menguasai Dunia Dengan Gacha

Conqueror : Menguasai Dunia Dengan Gacha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Dunia Lain / Raja Tentara/Dewa Perang / Fantasi Isekai / Summon
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: RizSlide

Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.

Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.

Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.

Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HUBUNGAN YANG MEMANAS

"Kau, beraninya kau berkata seperti itu padaku..!!" teriak Orly

"Kenapa..? Kau terlebih dulu memperlakukan ku dengan tidak hormat dan bahkan mengancam kami dengan pasukanmu, bersikaplah hormat pada seseorang jika kau ingin di hormati.." kataku

"Orly tenangkan dirimu.." kata Oben berusaha membujuk Orly

Ardan kini hanya diam, dia seperti merasa sudah melakukan sesuatu yang salah. Berbeda dengan Orly yang tetap dengan sikapnya itu seolah dirinya tidak melakukan kesalahan apapun.

Saint apanya dengan sikap dan prilaku seperti itu. Sekarang aku jadi sedikit meragukan Gereja..

"Saat ini kau berada di tempat kami, jangan berfikir kau bisa keluar dari tempat ini dengan mudah setelah perbuatanmu pada kami.." kata Orly dengan nada tegas

"Begini kah cara gereja memperlakukan orang lain..?" tanyaku

"Beraninya kau mempertanyakan itu..!!" teriak Orly padaku

Itu membuat Luna dan Yui sedikit kesal, kini sudah tidak ada lagi senyuman di wajah mereka, hanya ada tatapan yang tajam dan kesiapan untuk bertarung yang terlihat di wajah mereka.

Ardan dan Oben sepertinya menyadari kalau dua wanita di belakangku ini bukan orang sembarangan. Mereka lebih memilih diam dengan bersikap tenang dan tidak memperkeruh suasana, berbeda dengan Orly yang justru di butakan oleh amarahnya.

"Kami adalah Gereja Suci yang di perintah oleh sang dewi untuk menjaga dunia ini, beraninya kau mengatakan hal seperti itu..!!" sambung Orly dengan nada tinggi

"Begitu ya, Gereja Suci, tapi sikapmu itu tidak mencerminkan bagaimana seharusnya seorang yang di panggil Saint bersikap.." kataku

"Nak, berhenti merendahkan gereja dan Saint Orly, dia adalah orang yang di sebut sebagai utusan sang Dewi Ashra.." ucap Ardan padaku dengan tenang

Oben mencoba menenangkan Orly dengan berkata..

"Orly, ini tidak seperti dirimu, tenanglah.." katanya

Aku tersenyum lalu berkata..

"Yang aku tahu, utusan sang dewi adalah ras yang disebut ras Angel. Apa kau seorang Angels nona..?" tanyaku dengan tenang

"Tahu apa kau tentang itu, orang2 menyebutku sebagai utusan Dewi Ashra karena kontribusi dan dedikasi ku pada gereja selama ini. Dan kau berani2nya mempertanyakan itu.." kata Orly dengan wajah kesal

"Orang2 menganggapmu utusan tidak menjadikan mu sebagai utusan nona, itu hanya pandangan orang2 terhadapmu. Dan yang aku tahu, seorang utusan harusnya bersikap bijaksana pada setiap keadaan.." kataku

"Berhenti mengguruiku seolah kau tahu seperti apa utusan itu dan bagaimana dia bersikap.." ucap ya semakin kesal

Ardan dan Oben tidak berani ikut campur dalam obrolan ini, itu mungkin pengetahuan mereka tentang seorang utusan tidak begitu dalam..

"Tentu saja aku tahu.." kataku

"Beraninya kau..!!" teriak Orly kepadaku

"Ksatria, tangkap mereka.." perintahnya

Mendengar itu Luna dan Yui tidak lagi bisa menerima perlakuan Orly padaku seperti itu. Mereka pun menunjukan identitas mereka yang sebenarnya.

Luna dengan sayap besar berwarna putih bersih di punggungnya langsung mekar dan Yui dengan telinga dan sembilan ekor rubah putihnya membuat semua HolyKnight langsung bersujud dan bersimpuh penuh ketakutan dan bergemetar.

Selama ini belum pernah ada utusan yang menunjukan dirinya ke dunia, hanya ada catatan kuno tentang wujud dan ciri2 tentang mereka.

Disisi lain ada seorang ras Sacred Beast yang dianggap mahluk suci oleh para Beastfolk dan yang berada dihadapan mereka adalah yang tertinggi yaitu Nine TailedFox/Rubah Ekor Sembilan yang telah berevolusi ketubuh manusia nya..

Wajah Ardan sampai terbelalak karena terkejut dengan apa yang dia lihat di hadapan matanya. Oben bahkan sampai berlutut dengan penuh hormat, itu karena Oben adalah seorang penganut setia ajaran gereja.

Dan Orly, ya..

Tentu saja dia kehilangan kata2 dengan wajah ketakutan dan juga tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.

"Aku tidak mengharapkan hal seperti ini terjadi, tapi kalian memaksa kedua wanita ini sampai batas kesabaran mereka habis. Jadi jangan salahkan aku kalau mereka murka dan menghancurkan bangunan dan kota ini sekaligus.." kataku

Mendengar itu Ardan langsung angkat bicara..

"T-tolong tunggu sebentar, k-kami minta maaf atas sikap kami. K-kami tidak tahu kalau wanita di belakang mu adalah seorang utusan yang sebenarnya dan juga seorang Sacred Beast.." ucap Ardan dengan naga bergetar

"Kami mohon, beri kami pengampunan mu wahai sang utusan.." kata Oben sambil terus bersujud

Mendengar perkataan mereka Luna dan Yui yang sejak awal hanya diam pun akhirnya angkat bicara..

"Sejak awal aku masih diam meski kalian tidak menghormati tuanku, tapi aku tidak akan diam ketika kalian berniat melukai tuan yang aku layani.." ucap Luna dengan nada tegas

"Hmm sayang sekali, master datang kesini untuk berdiplomasi dengan negara kalian, tapi kalian malah meludah kepadanya.." ucap Yui dengan santai

"T-tidak, k-kami tidak tahu niat itu. D-dan kami akui kami salah, t-tolong beri kami kesempatan.." ucap Ardan

Oben mengangkat kepalanya dan memandangku..

"Tuan Roy, tolong maafkan kesalahan kami, kami tidak bermaksud begitu padamu.." ucap Oben

"Tuan Oben, diantara kalian bertiga, hanya kau yang tetap netral dan tidak mengatakan hal buruk padaku. Aku akan memberi pengecualian padamu. Aku akan mengirim bawahanku untuk menjemputmu di negara Kaluna dilain hari, kita akan bicarakan tentang diplomasinya di waktu dan kesempatan lain.." kataku

"Terima kasih tuan Roy, saya akan menantikan hari itu tiba.." ucap Oben

Aku memandang Luna lalu berkata..

"Luna, sudah lupakan mereka dan ayo kita pulang.." kataku

"Baik tuan.." jawab Luna dengan lembut

"T-tunggu tuan Roy, a-ada yang ingin ku bicarakan dengan anda.." ucap Ardan

"Kesempatan mu untuk berbicara sudah habis, jangan membuat kami bertindak karena sikap tidak sopanmu pada masterku sebelumnya.." kata Yui dengan nada dingin

Aku menyentuh pundak Yui sambil tersenyum dan berkata..

"Yui.. Sudahlah, ini sudah cukup.." kataku

"Baik master.." jawab Yui dengan lebut dan penuh hormat

"Tuan Ardan, mungkin diantara kita ada sedikit kesalahpahaman, aku akan memikirkan lagi tentang hubungan diplomasi dengan negaramu. Tapi jika kau ingin berkunjung ke menara kami, aku tidak keberatan. Kami akan menyambutmu disana.." kataku dengan tenang

"T-terima kasih, tentu.. Tentu aku akan berkunjung kesana.." jawab Ardan dengan masih sedikit bergetar

"Baiklah, kalu begitu kami permisi dulu.." kataku

Aku, Luna dan Yui pun berbalik hendak meninggalkan ruangan itu, baru tiga langkah kami melangkahkan kaki tiba2..

"Tunggu Nona Luna, tolong dengar penjelasanku.." ucap Orly berusaha menghentikan kami

Ah sial.. Cari mati ini sih..

Sektika semua kaca di ruangan ini pecah, muncul sebuah tekanan yang sangat kuat menekan tubuh setiap orang di ruangan ini kecuali aku dan Yui.

Ardan dan Oben sampai tidak mampu untuk berdiri meskipun mereka orang yang sangat kuat dan bersimpuh dilantai. Para HolyKnight yang awalnya bersimpuh pun semuanya pingsan menerima tekanan yang begitu besar.

Aku tahu ini adalah perbuatan Luna yang marah dan mengeluarkan energi intimidasinya yang sangat kuat, bahkan sampai membuat tembok2 ruangan mulai retak. Aku langsung menghentikan Luna dengan menyentuh dan mengusap lengannya.

Seketika tekanannya menghilang..

Orly, Ardan dan Oben langsung berdiri diatas kaki mereka dengan wajah panik dan terkejut merasakan kekuatan dahsyat hanya dari intimidasi yang di keluarkan Luna yang bahkan mampu memecahkan semua kaca dan membuat tembok retak.

"Kau itu cari mati atau apa..? Nama miliknya itu adalah pemberian master Roy untuk Luna, tidak sembarang orang boleh memanggilnya dengan nama itu, terlebih kau sudah bersikap tidak sopan pada master Roy.." ujar Yui

Mendengar itu Orly berkeringat dan semakin tidak tahu harus berkata apa, dia benar2 sudah menghancurkan semua yang dia miliki dengan sikapnya sendiri.

"Sudahlah, yo kita pergi dari sini. Sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan.." kataku

"Baik tuan.." jawab Luna

"Kalau begitu mari kita gunakan Teleportasi.." kata Yui

Aku hanya mengangguk padanya..

Seketika kami menghilang dari hadapan ketiga orang itu dengan sihir Teleportasi.

Kini Ardan dan Oben semuanya terdiam dan kembali memikirkan tentang bagaimana kedepannya mereka harus bertindak.

Meski Oben dijanjikan akan di jemput untuk melakukan diplomasi di menara utama, tetap saja dia harus menebus segala yang terjadi hari ini nanti.

Sementara itu, Ardan yang sempat sedikit bersitegang dengan Roy hanya diizinkan mengunjungi menara utama. Itu perlakuan berbeda dengan yang Oben terima, namun itu masuk akal karena Oben sama sekali tidak menyinggung Roy.

Sudah jelas kalau pria bernama Roy dan Conqueror memiliki kekuatan yang tidak dapat di bandingkan dengan siapapun di dunia ini, bagaimanapun Granbell harus memiliki hubungan baik dengan mereka sebelum sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Berbeda dengan Ardan dan Oben..

Orly tidak tahu bagaimana menghadapi petinggi gereja lainnya setelah apa yang terjadi barusan, tidak hanya menyinggung pemimpin dan organisasi yang memiliki kekuatan besar. Dia juga sudah menyinggung seorang utusan, itu seperti akhir dari hidupnya sudah di pastikan. Hanya penyesalan dan rasa takut yang kini ada di hatinya.

...*****...

Beberapa hari setelah itu..

Aku sedang di ruang kerjaku dan memastikan semua manajemen menara berjalan dengan baik2 saja. Aku mendengar suara pintu terbuka, ternyata itu adalah Venera dan Shane yang datang menemuiku..

"Yahoo, apa kau rindu padaku master..?" tanya Venera dengan ceria

"Oh kalian sudah kembali.." kataku

"Iya master.." jawab Shane

"Terima kasih untuk kerja keras kalian.." kataku

Shane hanya menjawab dengan mengangguk dan senyumnya yang manis..

"Ku dengar ada kejadian seru ketika kau datang ke Kerajaan Seren, apa benar begitu master..?" tanya Venera

"Oh itu, benar ada sedikit masalah ketika kami disana .." kataku

Aku pun menceritakan pada Venera dan Shane tentang apa yamg terjadi ketika kami bertemu perwakilan tiga negara di kerajaan Seren..

"Saint apanya? Dia lebih seperti orang biasa yang mudah marah bagiku.." ucap Shane dengan ekspresi tenang

"Pantes aja pas aku menyebrang dari benua iblis melalui kerajaan Granbell aku dengar rumor kalau ada utusan di organisasi kita.." kata Venera sambil mencubit dagunya

"Ya, sepertinya rumor itu sudah tersebar luas.. Di kalangan penduduk benua tengah.." kataku

"Lalu apa master benar akan mengadakan pertemuan dengan Kaluna disini..?" tanya Venera

"Aku masih belum memikirkan itu, terlebih kita juga masih belum siap dari segi pembangunan dan hal2 lainnya.." kataku

Pembangunan kota di gerbang menara masih belum siap, aku berencana membuat kereta cepat bertenaga sihir yang akan menghubungkan menara dan negara2 lain. Selain itu infrastruktur di lantai 100 juga belum mulai di bangun karena kami masih kekurangan penduduk dan tenaga kerja.

Aku bisa saja menggunakan semua penduduk dan pekerja dari kartu gacha, tapi aku rasa itu tidak akan bagus jika semuanya berasal dari Gacha, tapi aku juga membutuhkan orang2 asli dari dunia ini..

"Master, kenapa kau ngelamun.." tanya Venera

"Ah maaf, aku sedang memikirkan pembangunan yang harus kita lakukan, kita kekurangan orang untuk tenaga kerja.." kataku

"Tenaga kerja ya, bagaimana kalau kita membeli budak.." ucap Shane memberi saran

"Hei, apa kau mau membuat master jadi raja harem..?" ucap Venera dengan sedikit kesal

"Hadeeh, bukan budak untuk itu Venera, budak itu untuk menjadikan mereka sebagai penduduk menara dan mereka bisa hidup bebas di dalam menara meskipun mereka budak.." kata Shane menjelaskan

"Oh gitu, kukira kau mau membuat master menjadi raja harem, hehe.." ucap Venera dengan tingkah lucunya

"Aku juga tidak punya niat seperti itu Venera.." kataku

"Hehe aku hanya bercanda master.." jawab Venera

"Lalu bagaimana dengan idemu tentang budak itu Shane.." tanyaku

Shane menjelaskan padaku untuk membeli budak secara besar2an, lalu membawa mereka ke menara untuk di jadikan warga yang tinggal dan hidup di dalam menara kami.

Usulannya cukup bagus dan dapat ku terima dengan baik, aku akan membahas itu dengan yang lainnya di kemudian hari..

...*****...

Sore harinya aku sedang berlatih berpedang di bantu oleh Nizar, akhir2 ini aku cukup tertarik dengan berpedang dan meminta Nizar membantuku berlatih ketika dia sedang luang.

"Kau sudah menguasai dasar2 nya master, tapi gerakanmu masih terlalu kaku.." kata Nizar

"Mau gimana lagi, di duniaku yang dulu tidak ada perang dan semua sudah di kendalikan teknologi kau tahu.." kataku

"Iya juga, aku sudah mendengar cerita itu dari Luna, aku cukup tertarik sih, tapi aku juga tidak terlalu paham dengan penjelasan Luna saat itu hehe.." kata Nizar sambil menggaruk kepalanya

"Contohnya kendaraan yang kita gunakan di dalam menara ini.." kataku

"Oh mobil dan truk itu ya.." kata Nizar

"Benar, itu juga salah satu teknologi dari duniaku.." kataku

"Kau benar master, mobil dan truk itu benar2 sangat efisien untuk sekedar berpergian, membawa barang atau mobilitas pasukan.." kata Nizar

"Benar, saat ini Melika dan Nira sedang mengerjakan teknologi2 lainnya yang aku bawa dari duniaku sebelumnya.." kataku

"Benarkah master..? Aku tidak sabar melihat seperti apa itu.." kata Nizar dengan antusias

"Nanti kau juga pasti akan tahu, awalnya teknologi ini hanya akan di gunakan untuk keperluan didalam menara dan pasukan jadi kau juga akan menggunakannya Nizar.." kataku

"Hehe baik master.." katanya dengan santai

Nizar memiliki sifat yang tidak jauh dengan Ram dan Venera yang santai dan ceria, karena itu aku bisa berbicara dengan santai padanya.

Tiba2 pandanganku teralihkan ketika melihat seorang Maid sedang mengobrol dengan sangat akrab bersama seorang prajurit kami di gerbang istana. Namun ketika menyadari ku mereka langsung membungkuk memberi hormat lalu melanjutkan pekerjaan mereka masing2..

"Mereka ya.." ucap Nizar

"Sebagai penjaga istana aku tahu betul semua prajurit dan maid yang bekerja disini. Mereka memang semakin dekat akhir2 ini.." sambungnya

"Yang benar..? Apa mereka saling jatuh cinta..?" tanyaku

"Emangnya kau tidak tahu..?" kata Nizar balik bertanya padaku

"Tahu..? Tahu soal apa..?" kataku bertanya balik

Entah kenapa pembicaraan kami hanya saling bertanya tanpa ada jawaban. Itu membuat kami tertawa menyadari kebodohan kami sendiri..

Yah setidaknya di kastil ini aku bisa tertawa dan melakukan apapun yang aku inginkan bersama para servant ku yang setia. Karena di luar kastil, sebisa mungkin aku harus menunjukan wibawa dan kepemimpinanku pada semua orang disekitarku.

1
Mas Alif
jangan pakek rp lah kau pikir jaman modern
Mas Alif
mas bro jangan ada unsur religius nya lah
Mas Alif
pelancong nya mending di ganti petualang kan ni novel tema nya jaman pedang dan sihir bukan jaman modern
Mas Alif
bro kalok nominal uang mending kayak gini 25.000 ketimbang nulis nya 25rb/jt biar engak pusing tapi saran ku mending pakai koin emas,perak, perunggu aja biar simpel
Interesting... Cerita menarik + fresh
Slide: Terima kasih.. /Pray/
total 1 replies
Queen Za 👠
Jarang ada tema kayak gini nih,
support deh buat authornya
Slide: terima kasih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!