Karena kedua orang tuanya penyuntik dana terbesar di kampusnya, Lexa pun menjalani masa pendidikannya dengan sesuka hatinya. Gadis yang memiliki nama lengkap Clara Lexa Viviana ini kerap sekali membuat ulah dan membuat kedua orang tuanya pusing menghadapinya. Karena tak tahan mendapatkan laporan terus menerus dari pihak kampus dan Orang-orang, kedua orang tua Lexa pun memilih menjodohkan Lexa dengan Elvin Zayyan Bagaskara yang tak lain ialah anak dari sahabatnya sekaligus dosen terkiller di kampus Lexa.
Elvin yang terlahir sebagai anak pertama memiliki watak yang keras dan tegas. Bahkan para adik dan keluarganya segan terhadapnya disebabkan dirinya yang sangat berwibawa dan dewasa. Selain berprofesi sebagai dosen, Elvin juga berprofesi sebagai direktur utama di perusahaan keluarganya. Apakah Elvin mampu menghadapi Lexa yang terlahir sebagai anak bungsu dan anak perempuan satu-satunya yang selalu di manja oleh keluarganya? Yuk ikuti terus kisahnya.
Cerita ini 100% Munir fiksi📌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jannah sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Sudah," ucap Elvin sembari menatap Lexa dengan tatapan kasih sayang.
"Makasih Mas," ucap Lexa sembari tersenyum manja. Ia sengaja melakukan itu untuk membuat Monica kesal dan menunjukkan jika ia adalah istri dari seorang Elvin.
Rasain tuh! Jangan mentang-mentang kita sepupu dan sangat dekat, kakak bisa sesuka hatinya menyukai milikku! Aku ini bukan gadis bodoh kali yang bisa berfikir positif pada Bibit-bibit pelakor seperti kakak. Tak akan aku biarkan kakak mempunyai kesempatan untuk mendekati suamiku! Batin Lexa dengan tatapan datarnya yang menyimpan banyak kekesalan pada Monica.
"Pa, Ma, Malam ini Elvin dan Lexa pindah ke rumah baru kami ya," ucap Elvin tiba-tiba membuat Lexa menatapnya dengan tatapan tak percaya.
"Terserah kalian saja Nak. Papa tidak punya hak lagi mengatur Lexa, karena Lexa sekarang sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawabmu. Bawalah dia kemanapun kamu pergi," jawab Hendrik sembari tersenyum membuat Elvin senang mendengarnya. Sandra menganggukkan kepalanya sebab setuju dengan apa yang dikatakan Hendrik suaminya.
"Nggak," ucap Lexa tiba-tiba membuat semua orang terkejut. Lexa yang menjadi bahan perhatian pun tersenyum canggung.
"Hehe, maaf. Maksudnya jangan sekarang pindahnya. Lexa masih ingin berada di sini apalagi ada kak Monica. Boleh ya Mas kita menginap seminggu lagi di sini," ucap Lexa memperlihatkan mata kucingnya. Ia terlihat sangat handal dalam hal rayu merayu.
Sok imut banget sih! Batin Monica merasa tak suka Lexa mencari perhatian pada semua orang terutama mencari perhatian Elvin.
"Baiklah Sayang," ucap Elvin membuat Lexa semakin senang sebab Elvin memanggilnya dengan sebutan sayang. Ia melirik Monica sekilas dengan senyum kemenangannya seakan menunjukkan pada Monica jika Elvin sangat mencintainya.
"Ah, manis banget,,, Mama senang deh melihat Anak menantu Mama hidup rukun dan penuh cinta seperti ini," ucap Sandra lalu memeluk lengan Hendrik karena saking bahagianya.
Di bawa meja tangan Monica terlihat terkepal erat seakan tengah melampiaskan kekesalannya. Ia sangat tidak menyukai momen dimana semua orang menjadikan Lexa sangat spesial.
"Syukurlah kalian menerima pernikahan ini. Papa sangat senang dan tidak salah menjodohkan kalian," ucap Hendrik membuat Elvin dan Lexa tersenyum manis padanya.
Ternyata mereka menikah karena hasil perjodohan. Aku nggak menyangka ya, aku kira mereka menikah karena saling cinta. Aku masih punya kesempatan mendekati Elvin karena cepat atau lambat aku yakin mereka akan berpisah. Maaf Lexa, kakak sangat tertarik dengan suamimu itu. Kakak nggak bisa membayangkan gimana rasanya bercinta dengannya. Sean kau memberitahu infomasi setengah-setengah padaku. Awas ya aku akan membalas mu! Batin Monica kesal namun tetap merasa senang mengetahui fakta tentang pernikahan Elvin dan Lexa.
Waktu makan malam pun berlalu, semua orang satu persatu berpamitan untuk pergi ke kamarnya. Elvin yang sangat gerah segera pergi ke kamar Lexa dan membersihkan dirinya. Lexa yang belum mengantuk memilih tetap berada di ruang keluarga berkumpul dengan para kakaknya sembari menonton film.
Lexa memakan cemilan di tangannya dengan kaki yang terlipat. Ia terlihat sangat santai tanpa memperdulikan Elvin suaminya. Lexa merasa bahwa hidupnya tetap berjalan lancar walaupun sudah menikah. Sandra yang baru saja mengambil minum terlihat menginjakkan kakinya di ruang keluarga. Sandra menghampiri Lexa lalu memberikan ceramahnya seperti biasanya.
"Sayang, kenapa kamu di sini?" Tanya Sandra membuat semua orang yang berada di saja memperhatikannya.
"Lexa lagi nonton Ma," jawab Lexa dengan santainya sebab ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun.
"Lexa, kamu harus menyusul suamimu ke kamar. Ini sudah jam sepuluh. Ayo cepat tidur!" ucap Sandra dengan tegas membuat Lexa menghela nafas beratnya lalu mengikuti keinginan Sandra. Tanpa sadar Monica tersenyum tipis lantaran senang Lexa sih anak manja di marahi oleh Sandra.
"Jangan bersedih begitu Lexa, besok kita masih punya waktu untuk nonton bersama. Iya kan Tante?" ucap Monica sengaja memanas-manasi Lexa yang memasang wajah kesalnya.
"Benar sekali sayang," ucap Sandra menyahuti ucapan Monica.
Lexa yang kesal kini bertambah kesal pada kakak sepupunya itu. Karena tak ingin berlama-lama di sana dan mendapatkan ceramah lebih banyak lagi, Lexa pun dengan terpaksa pergi ke kamarnya.
Di dalam kamarnya terlihat Elvin sudah membaringkan setengah tubuhnya dengan punggung yang bersandar di dinding ranjang. Mata tajam pria itu beralih dari tabletnya memperhatikannya Lexa yang masuk ke kamar dengan wajah badmood.
"Kenapa sayang?" Tanya Elvin menetapkan panggilannya pada Lexa.
"Nggak apa-apa sayang, eh," jawab Lexa tanpa menatap Elvin lalu terkejut dengan apa yang baru saja ia katanya. "Maksudnya nggak apa-apa Mas," ucap Lexa membuat Elvin menarik kedua sudut bibirnya dan menciptakan senyum tipis yang mempesona.
"Sayang, Aku rindu,,," ucap Lexa tiba-tiba membuat Elvin membelalakkan matanya tak percaya dengan apa yang dia dengar. Bahkan kini Lexa memeluknya dengan erat.
"Sayang,,," ucap Lexa lalu menyerang Elvin dengan cara mendaratkan satu ciuman di wajah Elvin. Walaupun cuma hanya satu ciuman, namun hal itu berlangsung lama karena Lexa menekan bibirnya di rahang tegas Elvin.
Di depan kamar Elvin terlihat Monica meremas tangannya dengan mata yang menatap kesal melihat kegiatan Lexa dan Elvin melalui celah pintu yang sedikit terbuka. Inilah alasan kenapa tiba-tiba Lexa bersikap agresif bahkan dengan tak tau malunya menyerang Elvin.
"Awas ya!" gumam Monica dengan gemas lalu pergi ke kamar tamu yang berada di lantai yang sama dengan kamar Lexa.
Merasa Monica sudah tidak berada di depan kamarnya, Lexa pun menghentikan kegiatannya dan bangkit dari tubuh Elvin.
Elvin yang sudah terpancing memegang tangan Lexa seakan tak ingin melepaskannya.
Lexa yang di tahan reflek menatap Elvin yang menatapnya dengan tatapan yang sangat dalam. Dari tatapan itu Lexa bisa menebak jika Elvin menginginkan sesuatu darinya.
"Mau kemana kamu?" Tanya Elvin membuat Lexa menaikan satu alisnya dengan wajah yang tak semanis seperti saat menggoda Elvin.
"Mau tidurlah Mas, apalagi?" ucap Lexa tanpa berdosanya dengan panggilan kembali seperti di awal tanpa embel-embel sayang.
"Nggak, kamu harus bertanggung jawab," ucap Elvin dengan tatapan seriusnya membuat Lexa bergidik ngeri.
"Ih Mas, apaan sih! Aku cuma becanda tau," ucap Lexa berusaha mencari alasan tanpa memberitahu niatnya yang ingin memanasi Monica.
"Nggak, kamu harus bertanggung jawab." Elvin terlihat memasang wajah menuntutnya pada Elvin.
"Awas Mas, aku nggak mau!" Tolak Lexa dengan mentah-mentah. Ia benar-benar belum mau memberikan kehormatannya pada Elvin.
Elvin yang tak bisa menahan dirinya lagi langsung menyerang Lexa namun hal itu tak bertahan lama ketika keduanya mendengar suara deheman. Elvin maupun Lexa menolehkan wajah ke arah pintu.
"Lain kali jangan lupa kunci pintu, nanti ada kucing masuk," ucap Sean tersenyum tipis lalu pergi ke kamarnya. Lexa yang malu langsung mendorong tubuh Elvin hingga terbanting di ranjang. Ia dengan cepat berlari menutup pintu lalu menguncinya.
Good Job thor🖤