Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, seorang pria yang sedang kelaparan malah di suguhi pemandangan yang tidak menyenangkan.
Bagaimana kisahnya mari kita ikuti bersama.
Oh iya, ini cerita author yang perdana.. jadi maklumin ya kalau masih belepotan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hum@ira211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mobil Second rasa Baru
Pagi itu setelah kepergian Sonia David pun segera memesan taksi untuk pergi ke Auto99 MOTOR, sebuah dealer mobil papan atas di ibukota, banyak kalangan artis yang berlangganan jual beli mobilnya disana.
David memilih untuk membeli mobil bekas dengan alasan administrasi yang tidak terlalu rumit dan tentunya pajak yang ringan, bahkan terkadang 0%, dibandingkan dengan membeli mobil baru yang proses administrasinya yang memakan waktu lama dan juga ada alasan lain..
Seorang SPG berperawakan tinggi dan langsing dengan wajah yang cantik tentunya, David berkeliling mencari mobil incarannya, ia memilih mobil yang sepintas mirip dengan mobil yang lenyap karena dirampas orang tak dikenal yang tak lain adalah orang suruhan rentenir.
Dengan memilih mobil yang serupa dia berharap agar orang orang di sekitar dia tidak mencurigainya. Ya! Walaupun dia adalah seorang manajer keuangan namun dengan penghasilan sewajarnya maka ia tidak mudah untuk bergonta-ganti mobil sesukanya.
Setelah berkeliling cukup lama akhirnya David menemukan mobil yang sesuai dengan yang ia cari, sang SPG menerangkan spesifikasi dan kondisi unit yang dipilih konsumennya itu.
David dengan seksama memperhatikan si SPG, namun bukan mendengarkan apa yang dikatakannya melainkan memperhatikan gerakan bibir dan lekukan tubuh SPG itu dari atas sampai bawah...
"Waah... boleh juga nih cewek" batin David.. Dasar pria mesum..
"Anda sudah faham Tuan?" tanya SPG membuat David gelagapan.
"aa..... Iya... faham.." jawab David gugup "Boleh aku mencobanya??" tanya David mengalihkan pandangannya..
"Silahkan Tuan.. kuncinya ada didalam" kata SPG itu, senyuman tersungging disudut bibirnya..
"Ok..aku memilih ini.." Kata David beberapa saat kemudian.
"Baik Tuan.. Mari saya bantu proses administrasinya.." kata SPG sambil melempar senyum sedikit nakal.
"Pakai kartu ini ya..." David mengulurkan kartu yang diberi oleh Sonia.
Si SPG menerima kartu itu segera, sesuai harapannya tangan David bermain nakal diatas tangannya yang memegang kartu itu.
"Identitasnya sekalian Tuan, biar segera saya urus"..kata SPG itu dengan nada sedikit menggoda..
"Jangan panggil Tuan, panggil saja David, sesuai namaku cantik.." rayu David sambil menyodorkan KTP nya. Satu tangan memegang tangan gadis itu sedang yang satunya mengelus lengannya.
"Jangan disini David, tak enak dilihat orang.." ucap SPG itu, bagi david ini kesempatan dia untuk mendapatkan nya.
"Baiklah.... Bagaimana kalau nanti aku ajak kau makan siang?" tanya David.
"Ok...tapi saya harus mengurus surat suratnya dulu..." jawab SPG senang.."selain dapat bonus penjualan, pasti dapat bonus lainnya nanti.."pikiran nakalnya beraksi.
Memang dalam kehidupan ini orang baik akan dipertemukan dengan hal hal yang baik, begitu pula sebaliknya, orang orang yang bertabiat jelek biasanya dapat menemukan sesuatu yang jelek pula dengan mudahnya, karena setan pun tahu mana orang yang mudah dijerumuskan ke lubang maksiat dan mana yang tidak bisa digoda dengan mudah.
Seperti yang terjadi saat ini, setelah menyelesaikan administrasinya David pun segera meninggalkan showroom itu dengan mengendari mobil barunya itu, tentunya dengan membawa SPG nya untuk makan siang bersama. Manajer showroom mengijinkan karena ini memang jam makan siang. David pun membawa mobilnya menuju restoran langganannya dan memesan satu tempat khusus seperti biasanya melalui ponsel miliknya.
****
Siang itu Sulastri mengajak Nina untuk makan siang di luar, sesuai kesepakatan mereka mengajak gebetan Nina untuk menemani sekaligus untuk mempererat hubungan mereka. Walaupun pada awalnya pria itu menolak namun dengan alasan jitu Sulastri akhirnya dia mau juga.
Sulastri menjelaskan bahwa setelah makan siang nanti akan ada meeting dengan klien penting di hotel Bidara, jadi dia meminta Nina menyiapkan berkas proposal yang diperlukan untuk presentasi dan mereka memilih restoran yang dekat dengan lokasi meeting.
O'd Resto adalah sebuah restoran modern yang yang menawarkan menu masakan Nusantara dan juga mancanegara, restoran ini juga dilengkapi dengan ruangan VIP untuk pelanggan tertentu dan melayani penginapan sementara bagi tamu yang sekedar melepas lelah dengan tarif per jam.
Suasana disana tidak begitu ramai, mungkin memang belum puncaknya makan siang. Sulastri memilih duduk di meja dekat jendela dengan view taman sekaligus tempat parkir uang sejuk, Nina duduk dihadapannya.
Entah disengaja atau tidak meja itu hanya menempatkan tiga kursi saja, dan kursi yang berjajar dua adalah kursi yang diduduki Nina, secara otomatis ia harus berdampingan dengan gebetannya, membuat hatinya berdebar kencang..
Selagi menunggu pesanan datang mereka mengobrol ringan diselingi canda, namun si pria yang merasa canggung hanya bisa diam mendengarkan dan sekali kali ikut tersenyum..
"Bukankah kamu yang namanya Sandi?" tanya Sulastri memastikan..
Meskipun dia seorang manajer yang tentunya harus mengenal setiap karyawannya namun dia tidak mau salah mengenali orang..
"Betul Bu, saya Sandi, saya baru beberapa minggu lalu bergabung di kantor ibu" Sandi menjelaskan..
"Apa saya terlihat seperti ibu ibu... hahaha...?"tanya Sulastri sambil tertawa membuat Sandi salah tingkah. Nina pun ikutan tertawa
Bagi Sandi meskipun umur Sulastri masih muda, mungkin lebih muda darinya bagaimana pun dia adalah bos nya yang harus dihormati, salah satunya dengan panggilan ibu, pikirnya.
"Maaf Bu, ...eh Non,." jawab Sandi gugup.
" Nah... Itu boleh lah, jadi kelihatan lebih muda dengernya heheeh.." lagi lagi pecah tawa kecil Sulastri dan Nina.. Sementara Sandi hanya tersenyum tak berani lebih dari itu..
"Sandi... Ini diluar kantor..ngga usah sungkan.. Basa basinya nanti aja.." Sulastri menggoda Sandi..
" Kamu kenal Nina dimana?" tanya Sulastri kemudian
"Di pestamu malam itu Las,.. Dia yang mengajaku dansa.." kali ini yang menjawab Nina..
"Oh...pantesan kayak pernah lihat, tapi dimana...gitu" Sulastri coba mengingat ingat sebentar.
"Tapi kenapa kamu ikut diundang? Bukannya kakek mengundang orang orang khusus yah?" tanya Sulastri heran
"Tadinya saya seorang manajer juga, tapi karena sesuatu hal saya dipindahkan ke cabang yang Nona pimpin, dan diundang kesana untuk ikut merayakan pengangkatanmu Non.." Sandi menjelaskan.
"Oh .. Okey..menarik.. Tapi kamu merasa ada yang salah padamu?" tanya Sulastri ingin tahu banyak.
"Mengenai itu saya tidak bisa berbuat banyak Non, saya dituduh tapi tak bisa menunjukan bukti pembelaan saya, tapi karena kebaikan kakek Nona saya hanya dicopot jabatan saya dan dipindahkan jadi karyawan biasa di kantor Nona " jawab Sandi panjang lebar.
Nina hanya mendengarkan sedangkab Sulastri mengangguk-anggukkan kepalanya mencoba mencerna apa yang disampaikan oleh Sandi, karyawan barunya.
Tak selang berapa lama seorang waiters membawakan pesanan mereka dan menyajikannya di meja, ia pun dengan ramah mempersilahkan kepada pelanggannya itu untuk menikmati hidangannya.
Baru saja Sulastri mulai menyantap makanannya sudut matanya melihat sesuatu di area parkiran. Disana sebuah mobil Pajero sport baru saja mengambil parkir, seorang pria yang tak asing baginya baru saja keluar dari balik kemudi dan segera membukakan pintu penumpang.
Yang membuat darah Sulastri berdesir, pria yang dikenalnya itu menuntun turun seorang gadis muda yang berbodi seksi dan langsung menggandengnya masuk ke restoran, tapi anehnya begitu masuk ke dalam mereka tidak mengambil tempat duduk di sekitaran Sulastri berada meskipun banyak kursi kosong, mereka terus masuk ke arah dalam resto diantar oleh seorang waiters yang kelihatan sudah mengenalinya.
Siapakah pria yang dilihat Sulastri?? Mengapa Sulastri terlihat begitu geram melihatnya?
Jawabanya ada di episode selanjutnya...
nantikan kelanjutannya ya gaes... Jangan lupa di like dong..biar semangat terus nulisnya. Terimakasih.