NovelToon NovelToon
Scary Night

Scary Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mr Light

Tama adalah seorang kurir pengantar barang yang melihat kejadian mengerikan di depan matanya, pada malam itu iya menyaksikan pembunuh*n yang dilakukan pria bertopeng

Detektif Lee ditugaskan saat itu menyelidiki kasus pembunuh*n berantai tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16 Kaki Tangan

"Apa kau ingin membunuh Anakku?"

Junggi yang tengah menyusun rapi beberapa barang di rak display paling bawah seketika k mendongakkan kepalanya ke atas "kalau begitu tukar saja dengan yang lain" ucapnya seraya melanjutkan menyusun beberapa barang yang masih tertinggal.

"Untung saja aku melihat tanggal kadaluarsanya, anakku bisa mati meminum ini." wanita paruh baya itu menodongkan benda berbentuk kotak itu ke wajah Junggi. Junggi langsung menggeserkan kursi yang berada di belakangnya, seketika kursi itu bergesek dengan lantai yang menimbulkan suara yang sangat nyaring, Junggi menghela nafas kasar lalu berdiri menatap wanita paruh baya itu "kalau begitu beli saja di tempat yang lain."

Wanita paruh baya itu seketika membulatkan matanya "kenapa kau begitu kurang ajar." ucapnya sambil menunjuk dada Junggi. Junggi melirik dadanya, dan menggertakkan gerahamnya "Ck." Junggi berdecak kesal, iya melangkahkan kakinya ke depan wanita itu, yang membuat wanita itu sedikit takut, lalu perlahan melangkah mundur, tangan Junggi meraih benda kotak yang ada di jari wanita itu dan langsung menggigit ujungnya lalu meminumnya.

"Kau memang sudah gila, lebih baik ku cari di toko lain." Ucap wanita paruh baya meninggalkan Junggi yang tengah berdiri di depannya.

Junggi pun menatap kepergian wanita itu sambil memiringkan kepalanya ke kanan dengan minuman yang masih menempel di mulutnya "cari masalah saja" ucapnya sambil membawa kursi yang ada di tangannya kemudian iya letakkan kembali ke gudang, Junggi melihat arloji di tangannya, tiga jam lagi waktu berganti shif, iya kemudian menyeka bajunya yang kotor dengan tangannya kemudian berdiri di meja kasir, melayani beberapa pembeli saat itu.

**

Seseorang menepuk meja dengan satu tangannya "tidak, aku tidak akan mengizinkan mu pergi."

"Please kak Ryu, semua orang dikelasku mengikuti perkemahan" ucap seorang sambil memohon dengan mengusapkan kedua telapak tangannya.

"Itu terlalu berbahaya Jen, kalau kakak bilang tidak ya tidak." jawab detektif Ryu tegas. Jenni pun menghentakkan punggungnya ke kursi dan mendorong kursi itu ke belakang "aku benci sama kakak" sambil mengusap air mata dengan punggung tangannya, dia lun berlari meninggalkan Ryu yang tengah asik melahap makanannya.

Detektir Ryu pun menghabiskan makanannya yang tersisa sedikit lagi, lalu iya bersiap siap pergi ke kantor, memasang jaket kulit dan memakaikan arloji di tangan kirinya,

Iya pun kemudian menaiki motornya, tidak lupa pula dengan kaca mata hitamnya. Hanya lima belas menit perjalanan ke kantornya, dengan sejekap dia pun memasuki arena kantor, berjalan menuju meja kerjanya, matanya melirik ke meja seberang tepat dimana meja detektif Lee berada, "kemana perginya detektif itu" iya menunjuk dengan dagunya, sontak detektif baek yanga da di sebelahnya melihat dan memberitahunya "entahlah, aku belum melihatnya dari pagi, sepertinya iya tidak masuk kantor hari ini."

Detektif Ryu hanya mengangguk sambil memegang batang hidungnya yang terlihat mancung, iya tampak gelisah dengan memutar kurisnya ke kiri dan kekanan hingga membuat rekannya terlihat risih.

"Ada apa denganmu detektif, kau tampak sangat gelisah sekali." Detektif Ryu menghela nafas panjang, "hmmm, entahlah, perasaanku sangat tidak enak sekali."

"Apa kau butuh kopi?" tanya detektif baek kembali.

"tidak usah, aku sudah meminumnya tadi di rumah."

Detektif Ryu kembali memfokuskan dirinya ke layar laptop di depannya, mengetik sebuah kata yang tidak berujung, tidak ada laporan apapun yang iya terima hari itu, kemudia iya mengambil ponselnya yang terletak di atas meja kerjanya mengetikkan suatu pesan untuk adiknya ("jangan coba-coba untuk kabur, kakak akan terus mengawasimu") pesan itu iya layangkan kepada adik perempuannya yang masih duduk di bangku perkuliahan.

Ponsel jenni bergetar

*Drtttt* iya segera meraih ponsel itu di sakunya, seketika mulut dan matanya membulat membaca pesan dari kakaknya

"What? Apa-apaan Sih kak Ryu, gak pengertian banget jadi orang." Iya pun membalas pesan kakaknya ("iya, aku cuma lagi kumpul sama teman-teman.")

Tidak ada yang bisa Jenni lakukan selain menuruti perintah kakaknya, selama ini hanya kakak nya yang membiayai kehidupannya setelah orang tua mereka meninggal, hanya kakaknya yang dia punya, dan terpaksa harus menuruti semua perintahnya.

"Aku gak boleh ikut sama kakak ku." ucap Jenni memelas, "yahhhh" balas dua orang teman Jenni yang lagi duduk di sampingnya,

Salah satu temannya tiba-tiba menepuk meja dan kemudian berdiri, muncul benih-benih ide yang ada di pikirannya "gimana kalau kamu bilang nginap di rumahku." ucapnya mengangkat tangannya seraya mengeluarkan satu jari telunjuknya. Jenni pun menghela nafas panjang "ya gak diizinin lah, yang ada aku malah dikurung di kamar seharian, kamu nih, ada ada aja idenya" ucap Jenni sambil menyeka hidungnya yang terasa dingin saat itu. Jenni pun melihat arloji di tangannya menunjukkan waktu pukul tujuh malam.

"baru jam tujuh, pasti kak Ryu belum pulang, aku malas pulang ke rumah, gak ada orang." ucap Jenni sambil menyandarkan punggungnya ke kursi."

"Ya udah, kita di sini aja dulu Jen, aku ambilin minuman lagi ya." teman Jenni seketika berdiri dari tempat duduknya dan masuk ke dalam Toserba. Terlihat seorang pria baru keluar dari Toserba tersebut, dan menatap kedua wanita yang tengah duduk di lantaran toserba.

"kamu kenal dia jen? Kayaknya dia ngeliatin kamu deh." Jenni hanya mengerutkan keningnya dan mengangkat bahunya.

"minumannya udah dateng." seketika senyuman mereka melebar melihat minuman soju ada di hadapannya.

Jenni hanya meneguk beberapa minuman dan langsung terasa pusing di kepalanya, iya kemudian memijat pelipisnya untuk menghilangkan sakit kepalanya, sementara dua orang teman jenni juga terlihat sudah tidak sadarkan diri, mereka menelpon keluarganya masing-masing untuk datang menjemput, "aiigoo, apa yang dilakukan anak ini." satu persatu teman Jenni di jemput keluarganya, tinggallah Jenni sendiri, iya sedikit sempoyongan namun masih terlihat sadar, iya kemudian mengambil ponsel di sakunya dengan mengirimkan pesan kepada kakaknya untuk menjemputnya, namun tidak ada balasan apapun dari kakaknya, jalanan sudah terasa sangat sepi, ada sepasang bola mata yang mengintai Jenni di balik bangunan, Jenni pun seketika tersadar dan mempercepat langkahnya, tangannya gemetar mencari nama dalam telepon genggamnya, iya mencari-cari nama Ryu dalam kontaknya namun tidak di temukan, nafasnya terasa sesak, iya pun mulai berlari dari tempat itu , sosok pria bertopeng itu dengan kencang mengejar Jenni, sementara Jenni saat itu bersembunyi di balik tembok bangunan, dengan melihat kiri kanan memastikan pria bertopeng tidak mengejarnya, dengan gemetar iya menelepon kakaknya, tapi tidak ada jawaban, air matanya mulai menetes namun iya tahan, sambil meremas telepon genggamnya, iya memicingkan mata, keringat dingin sudah bercucuran di wajahnya.

"aku tau kamu ada disini." ucap seorang pria dengan suara yang sangat berat.

Jenni hanya menahan suaranya agar tempat persembunyiannya tidak di ketahui.

Jenni pun seketika mendongakkan kepalanya ke atas dan "plakk" sebuah benda tumpul mengenai dirinya dan dia pun pingsan di tempat itu.

1
Nurul Fardian
bagus
Mr Light
makasi masukannya, kedepannya akan di perhatikan lagi 🙏
nina_alyno
titik dua akhir dialog jangan sampai lepas
Mr Light
suka banget ceritanya
Joysee Thokchom
Wah, bikin baper!
Diana
cerita ini benar-benar menarik perhatianku. Teruslah menulis, author!
Isabel Hernandez
Cerdik dan mengejutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!