hidup dengan tekanan dan di cintai oleh kakak angkat sendiri membuat Vanya hanya bisa pasrah, dan menerimanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengejar karir
Waktu terus berputar, kak vano kini benar benar telah masuk, ke dunia bisnis, yang lambat laut nama nya pun mulai banyak di bicarakan di kalanga, pebisnis,
Kak vano menjadi salah satu pebisnis muda yang mempunyai, sepak terjang yang sudah mulai di perhitungkan.
Masih dengan sikap posesif nya dalam kesibukan nya kak vano masih selalu, mengatur ku dan selalu meng klaim diriku adalah milik nya, tak ku ambil pusing karna aku belum kepikiran untuk pacaran lagi, aku ingin fokus pada karir ku terlebih dahulu,
Dan semenjak saat itu, aku tidak lagi merasakan debaran jantungku terhadap pria lain,
Namun ku akui, kika untuk kak vano, aku selalu merasa senang jika di spesial kan,
Namun tak seorang pun menyadari di rumah itu, tentang sikap kak vano terhadap ku, mereka selalu menganggap nya wajar ketika kak vano mulai bersikap gemas padaku,
Kak vano memang, pintar melihat situasi, dia akan berlaku sama terhadap vania dan diriku jika di halayak umum, namun jika sudah berduaan kak vano mulai, berlaku seolah aku adalah kekasih nya.
Jujur aku terkadang takut, takut dengan kenyataan jika orang tau ini, aku akan menjadi orang yang akan di salah kan.
Seperti sekarang, aku di paksa untuk kekamar nya, dengan alasan mengantar susu yang di titip kan bibi untuk nya melalui aku,
"Tok tok tok,, kak, panggil ku,
"Masuk, ucap kak vano dari dalam, sebenar nya, aku sudah mulai deg degan, pasti kali ini ada aja kelakuan nya yang seakan selalu ingin megurung ku dalam kamar ini,
"Ini susu pesenan kak vano, ujarku,
Sedangkan kak vano masih serius menatap ke arah, leptop nya dengan kacamata kerja nya,
Sungguh perfect,
Tanpa menunngu jawaban aku meletak kan segelas susu hangat di meja samping tempat tidur,
Aku tersenyum dalam hati karna sudah over thinking terlebih dahulu, nyatanya kak vano malah tidak peduli dan cuek terhadap ku,
Sudahlah kalau begitu Itu malah bagus, aku segera hendak bergegas saat tanganku sudah memegang handle pintu entah sejak kapan kak fana sudah berdiri dan sudah berada di belakang,
"Mau ke mana buru-buru amat ujarnya,
Sontak membuat aku tersingkat karena sangat kaget, Aku tidak menyangka kalau kak vano sudah berada di belakang,
"Mau tidur lah ini udah malam jawabku pura pura santai,
"Yakin,, kata kak vano.
Aku mengangguk karena aku memang ingin segera tidur, tapi kak vano malah menarikku ke dudukan nya aku di tempat tidur nya,
" kak,, aku mau ke kamar aja, ujar ku,
Namun kak vano malah merebah kan kepalanya di kedua pahaku,
Gini aja dulu sebentar, aku rindu kamu vanya,
Mulai besok kamu akan sibuk dengan kerjaan mu, aku pun begitu,
Tangan kak vano membelai pipiku dengan lembut,
"Vanya,, aku akan bilang sama papa, jika aku ingin menikahi mu,!
" udah lah kak, berhenti membuat masalah, kakak pasti tau sendiri apa yang skan terjadi, ucap ku sambil tersenyum masam, dan menoyor hidung kak vano dengan pelan,
"Kalau aku bisa meyakin kan papa, apa kamu bersedia menjadi istriku, kini kak vano beralih menggenggam tangan ku dan di ciuminya,
"Entahlah aku belum memikirkan itu,
"Kamu tidak sedang jatuh cinta pada orang lain kan ujar kak vano kembali menatap mataku seolah tatapannya tidak rela jika aku mengatakan iya,
"Enggak aku belum jatuh cinta pada siapapun jawabku sambil melengos menghindari tatapan kak vano,
"Padaku juga'! Ucap kak vano lagi,
"Kak,, udah ah,,nggak lucu, kita ini saudara sampai kapanpun tetap saudara kak jangan aneh aneh deh, memangnya Bianca itu mau di kemanain, kataku mengingatkan kak vano kalau dia kini tengah dekat dengan Bianca yang seorang super model, terkenal.
Kak vano kembali diam tapi sorot matanya terus menatapku dengan banyak harapan,
"Kak ayo bangun,, itu susunya diminum keburu dingin kata aku mengingatkan kembali dengan susu yang aku bawa,
"Aku mau ke kamar, mau tidur, kata ku
Tiba-tiba saja kak bangun dan merengkuh ku dari belakang, "aku tidak rela jika sampai kamu dimiliki oleh orang lain Vanya kata kak vano sambil mencium rambut ku,
"Udah ah, makin tambah ngaco aja, ujarku sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan kak vano,
Aku segera beranjak dan buru buru membuka pintu, meninggalkan kamar kak vano dengan segera,
Aku kembali ke kamarku dan kau kunci pintu serapat mungkin,
Setiap kali kak vano berlaku seperti itu Aku selalu menjadi senam jantung, antara gugup dan was was,
Aku tidak lagi memikirkan nya aku segera tidur karna besok hari pertama aku masuk kerja,
**
Pukul 6:30,.aku sudah rapi dengan pakaian kantorku, karena ini hari pertamanya aku dan Vania masuk ke kantor,
Aku memilih menjadi desainer karena sesuai dengan kemampuanku sedangkan Vania dia ditempatkan se bagian manajer di bagian personality,
"Hari ini papa sendiri yang akan memperkenalkan kalian berdua di kantor kata papa saat kami sudah di meja makan,
Untuk sarapan pagi, kita semua memang tidak pernah absen, itu sudah menjadi rutinitas wajib di keluarga ini,
" kalian berangkat duluan, aku masih ada meting di luar pagi ini, kata kak vano,
It's oke kita akan berangkat bertiga kata papa pada kami,
"Aku tersenyum begitu pula dengan vania yang sudah siap dengan baju formal nya,
Sedangkan aku, tentu saja aku di bebaskan dengan peraturan tentang ber penampilan, karna aku akan jadi seorang designer yang akan merancang baju baju untuk masa depan,
Dan akan menciptakan tren tren di masa masa mendatang,
Pagi ini aku ikut mobil papa, sedangkan vania dia memilih membawa mobil nya sendiri,
Saat di perjalanan, papa mengajak ku ngobrol,
"Vanya, apa kamu sudah punya pacar,kata papa padaku, "kenapa gak di kenalin pada papa,?
"Gak ada pa,! aku masih ingin fokus dengan karirku, jawab ku,
Papa hanya terlihat mengangguk mengerti,
"Ta sudah, fokus saja dulu, bayak kok laki laki yang ngantri untuk melamarmu, cuman papa tidak mau buru buru saja mengambil calon menantu, dia harus benar benar bisa menjaga putri papa, ucap papa sambil mencium kepalaku, karna kami duduk berdampingan,
"Makasih pah, sudah membawaku sampai disini, aku tidak tau dengan apa aku bisa membalas nya,!
"Gak papa sayang,papa memang benar benar sayang sama kalian semua,
Jadilah anak yang baik dan patuh sama papah, karna pasti rencana terbaik yang papa siap kan untuk kalian, ujar papa masih mengelus kepalaku,
Kalian yang papa maksud adalah Kami semua aku Vania dan kak vano.
Benar kata papa apapun yang papa lakukan pasti yang terbaik untuk kami,
Sedangkan untuk masalah jodoh sebenarnya papa memberi hak kepada kita untuk memilih pasangan kita masing-masing papa tidak pernah menuntut apapun dari kami tentangku hubungan yang kami jalin,
Namun sampai detik ini aku belum bisa mendapatkan seseorang yang aku cintai,
Karena selama kak vano ada di sampingku dia selalu menjadi bayang-bayang dan tidak akan pernah membiarkanku jatuh cinta pada orang lain.
"Yuk turun ujar papah saat kami sudah sampai,
Aku berjalan di belakang papa dengan satu orang asisten lagi,
Tentu saja papa masih sangat disegani di sini karena jabatan papa seorang komisaris pemegang kekuasaan tertinggi di perusahaan keluarga, wakau sudah tidak lagi aktif di kantor tapi papa masih memantau dari tempat lain perkembangan nya,
"Selamat siang pak,! be berapa staf terlihat menyambut kedatangan papa, dan aku di belakang nya,
Pagi itu, aku di per kenal kan oleh papa sebagai putrinya dan sebagian sudah tau itu,
Tapi tentu saja aku harus berjuang keras agar bisa hasil kerjaku menjadi yang terbaik.