Dikhianati demi kata bakti dan keturunan setelah apa yang sudah Alena dan Aris lalui selama lebih dari sepuluh tahun membuat Alena jatuh terpuruk tapi Alena mencoba bertahan setelah Aris berjanji akan berlaku adil dan akan bisa seperti dulu lagi.
Tak cukup sampai disitu sikap istri kedua Aris yang mulai menampakan wajah aslinya membuat Alena semakin pesimis jika rumah tangganya bisa terselamatkan.
Dan saat Alena ingin berjuang kenyataan pahit pun harus Alena telan dimana dirinya mengidap alzheimer yang menambah ujian yang harus Alena lewati.
Akan kah Alena bisa kembali bahagia bersama Aris atau malah Alena akan menyerah dan memilih mundur dari pernikahan yang coba iya pertahankan sekuat tenaga.
Ikuti kisah Alena yang mencoba berjuang dan bertahan demi cinta dan pernikahan suami yang sangat iya cintai dan apakah perjuangan Alena akan berbuah manis atau hanya akan memberi luka yang mendalam di hati Alena ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baru Terasa
Seorang laki laki sejati yang di lihat adalah tentang pendiriannya dan ucapannya tapi tak jarang laki laki akan lemah jika sudah di hadapkan dengan bakti pada orang tuanya terutama ibu.
Dan itu lah yang sedang terjadi pada Aris dimana iya kembali lemah saat melihat tatapan ibunya yang sangat takut jika Erika benar benar melakukan ancaman yang iya ucapkan.
" kamu dengar apa yang ibu katakan Ris ? Jangan pergi dari ruangan ini " ucap Bu Gendhis yang berhasil menghentikan langkah Aris yang bahkan sudah membuka pintu ruang rawat Zahwa.
" kenapa kalian berdua begitu egois ? " tanya Aris yang merasa sesak di tekan seperti itu oleh Erika dan juga ibunya.
" baiklah, Aris tak akan pergi kemanapun "
" apa kalian puas ?" tanya Aris yang memilih duduk di sofa sudut jauh dari Erika dan juga Bu Gendhis.
Suasana kamar Zahwa seketika hening setelah Aris mengatakan hal itu, Bu Gendhis bukannya tak sadar dengan apa yang iya katakan dan lakukan pada Alena tapi tanpa Aris sadari Erika terus saja menemukan Bu Gendhis untuk bisa menyingkirkan Alena dari hidup Aris agar Zahwa tetap bersama mereka.
Cahaya mentari pagi mulai menyinari bumi di tambah suara burung kicau menambah pagi terasa begitu hangat berhasil mengusik tidur Alena yang hanya berteman kan sepi.
" selamat pagi Alena, selamat pagi sayang dan selamat pagi dunia ku yang baru " ucap Alena sambil merentangkan tangannya menyambut pagi baru dengan status yang baru dalam hidupnya.
" baiklah Alena, hari ini adalah awal hidupmu yang baru sebagai seorang janda sekaligus calon ibu yang memiliki penyakit alzheimer, ayo kita sama sama bangkit dan mulai menata hidup agar tak ada lagi kesedihan karena mulai saat ini hanya akan ada kebahagiaan " ucap Alena meyakinkan dirinya sendiri.
Ya Alena sudah mencari banyak informasi tentang penyakit yang iya idap dan juga gejala gejala yang akan timbul seiring berjalannya waktu, dan karena hal itu setelah keluar dari rumah ini Alena akan mencari toko buku yang menjual agenda untuknya sebagai pengingat hal hal yang akan iya lakukan dan lalui mulai saat ini.
Drrttt drrttt drrttt
" mas Aris ? kenapa mas Aris menghubungi ku sepagi ini ?" tanya Alena saat melihat jika Aris lah yang menghubunginya sepagi ini.
" halo mas, ada apa ?" tanya Alena yang tak ingin marah ataupun tak mengangkat sambungan telepon dari Aris meski saat ini status mereka berdua sudah berbeda.
" sayang, apa kamu baik baik saja ?" tanya Aris yang hingga saat ini masih memanggil Alena dengan panggilan sayang.
" maaf mas tapi sebaiknya jangan memanggil Alena dengan panggilan seperti itu lagi " ucap Alena yang tak sanggup melanjutkan ucapannya.
" apa kamu benar benar yakin ingin berpisah dari mas ?"
" apa kamu tak kasihan pada anak kita jika saat iya lahir nanti, dia harus kehilangan sosok ayah yang bahkan belum pernah iya lihat " ucap Aris mencoba menggoyahkan pendirian Alena.
" lalu Alena harus apa ? Apa Alena harus rela menjadi istri pertama yang tersisih karena perlakuan ibu dan juga istri mas yang lain ?"
" apa mas pikir Alena tak akan bisa hidup tanpa mas dan tanpa semua fasilitas yang pernah mas berikan pada Alena ? "
" jika itu yang mas pikirkan mas tenang saja, Alena tak selemah yang mas bayangkan "
" Alena akan berusaha mencukupi setiap kebutuhan Alena dan kebutuhan anak Alena nanti tanpa harus mengemis pada mantan suami yang sudah memiliki kehidupan nya sendiri dengan keluarga yang baru saja terbongkar " ucap Alena yang dengan lantang mengatakan jika dirinya bisa hidup tanpa bantuan dari Aris mantan suaminya.
" kenapa kamu begitu sombong ? Kamu bukan lagi Alena yang aku kenal, Alena yang ku kenal dan ku cintai adalah wanita lembut yang bahkan tak pernah menyombongkan apapun pada orang lain " ucap Aris yang merasa jika Alena kini sudah berubah.
" bukan Alena yang berubah mas "
" tapi mas dan ibu Gendhis yang membuat Alena harus bisa berpikir seperti sekarang ini " ucap Alena yang kini mentalnya harus bisa setangguh karang yang harus siap di terjang ombak karena Alena sadar bagaimana pandangan orang tentang status yang iya miliki saat ini.
" lebih baik mas fokus pada rumah tangga mas dengan Erika dan permudah lah proses perceraian kita dan biarkan Alena dan anak ini hidup tenang " ucap Alena yang berhasil membuat Aris terdiam tanpa bisa berkata kata lagi.
Alena pun memilih menutup sambungan teleponnya setelah merasa tak ada lagi yang harus iya bicarakan dengan Aris yang kini sudah menjadi masa lalunya.
" ayo sayang kita bersiap dan kita akan pergi dari rumah ini dan meninggalkan semua kenangan tentang ayah yang tak akan pernah bisa bersama kita lagi " ucap Alena sambil mengusap lembut perutnya seolah janin yang ada dalam rahimnya bisa mendengar apa yang iya katakan.
Setelah siap dengan langkah yang Alena ambil, Alena pun kini keluar dari rumahnya dengan Aris yang mungkin setelah ini akan menjadi tempat tinggal Aris dan istrinya yang lain.
Lain halnya dengan Aris yang langsung bergegas menuju rumahnya bersama Alena meski awalnya Aris akan membeli sarapan untuk dirinya dan juga istri dan ibunya.
" kenapa mas merasa jika kamu akan pergi jauh meninggalkan mas untuk selamanya " ucap Aris yang merasa ada yang Alena tutupi dari dirinya.
Hingga tak butuh waktu lama Aris pun sampai di rumah yang iya tempati dengan Alena selama pernikahan mereka, tapi kecurigaan nya semakin menjadi saat melihat rumahnya yang terlihat sepi bahkan cenderung sunyi seolah tak ada kehidupan di dalamnya.
" tidak tidak, jangan bilang Alena sudah meninggalkan rumah ini tapi kenapa harus sepagi ini ? " tebak Aris yang kini sedang berusaha membuka pintu rumah yang memang masih terkunci.
" apa mungkin Alena sudah pergi ke toko nya ?" tanya Aris kembali menduga duga jika Alena ada di tokonya dan tak ingin kehilangan kesempatan untuk bisa bertemu dengan Alena Aris pun bergegas menuju toko yang memang Alena yang merintis semuanya.
Tapi siapa sangka jika toko yang Aris tuju bahkan masih tutup meski Mita sudah berada di depan toko milik Alena.
" Mita kenapa toko nya belum buka ? Apa ibu belum datang ?" tanya Aris berharap Alena memang belum datang.
" ibu tidak akan datang lagi ke toko ini pak, dan saya di perintahkan ibu untuk memberikan kunci toko ini pada bapak " ucap Mita seperti pesan yang Alena sampaikan padanya semalam.
" apa ibu cerita kemana iya akan pergi ?" tanya Aris yang benar benar kehilangan Alena.
" saya tidak tau pak, tapi andai saya tau kemana ibu pergi saya tak akan pernah memberitahu pada bapak dimana ibu tinggal"
" maaf jika apa yang saya katakan terkesan kasar tapi jika memang bapak masih memiliki rasa untuk ibu walau hanya sedikit, biarkan ibu bahagia sebelum bapak menyesal nantinya " ucap Mita yang sangat tau apa yang terjadi pada Alena.
" maksud kamu apa ? Apa yang bisa membuat saya menyesal ? Katakan Mita apa yang tidak saya ketahui tapi kamu tau ? "
✍️✍️✍️ apa Mita memang tau penyakit yang Alena idap ? Dan apa mungkin Mita akan memberitahu pada Aris kondisi Alena saat ini ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘