The Awakening God Shiva Of Slaughter

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Llyode melanjutkan perjalanannya dengan tenang dan sangat lancar, itu mungkin karena keberadaan Monyet Bertanduk yang selalu memandu ia untuk keluar dari dalam hutan.

Monyet Bertanduk melompat-lompat dari atas pohon sambil menyerukan suaranya agar para monster tidak berani mendekat.

Yah walaupun ada yang berani mendekat tentu saja akan langsung di bunuh olehnya dan Llyode pun mendapatkan sebuah jiwa tanpa perlu membunuhnya dengan tangannya sendiri.

"Haha berguna juga punya pemandu alami yang sudah terbiasa dengan hutan.." ucap Llyode tertawa senang.

"Hmphh..!*

"Apa kamu sudah melupakan aku, Llyode?!" ucap Lucy.

"Oh benar aku lupa" ucap Llyode yang semakin membuat Lucy kesal.

Monyet Bertanduk pun menoleh ke arah Lucy sambil tersenyum yang penuh ejekan.

Saat mereka berseteru Llyode memerintahkan Monn untuk mencari hewan buruan untuk di makan.

Dengan gesit Monn melompat-lompat mencari hewan apapun yang bisa di makan. Sedangkan Llyode sendiri menyiapkan bahan-bahannya dan peralatan masak.

'Untung saja di toko sistem tersedia kompor dan segala peralatan masak lainnya' pikir Llyode.

Lucy hanya memperhatikannya saja karena ia tidak tahu dengan barang-barang aneh tersebut.

"Sebenarnya apa itu semua?" tanya Llyode.

'ini..? Alat-alat masak canggih" ucap Llyode.

Saat menjelaskan setiap peralatan, Monn telah kembali sambil membaca beberapa hewan buruan. Di antaranya kelinci, rusa, burung dan ikan-ikan yang cukup besar.

"Mantap! Kamu hebat berburu juga ternyata.." ucap Llyode.

"Uukk.. ak.."

"Iyaa hebat sekali, ini cukup untuk beberapa hari ke depan" ucap Llyode sambil mengelus-elus kepala Monn.

Setelah itu Llyode memasak sebisanya dengan beberapa resep yang dulu pernah ia baca di internet.

***

"Hebat sekali dia bisa menjinakkan Monyet Bertanduk yang kategorinya sangat kuat.. jangankan menjinakkannya, setelah melihatnya tidak mati pun sungguh suatu keberuntungan bagi orang-orang yang menemuinya"

"Dan ia entah mengapa seperti terbiasa hidup di alam liar, kalau untuk elf sih itu sudah pasti hal yang lumrah.. tapi ini seorang manusia masih muda lagi"

"Sepertinya benar adanya apa yang di katakan master.. ia bukanlah seorang pemuda biasa"

"Harap berhati-hati agar kita tidak menyinggung dia, walaupun dia tahu keberadaan kita sampai saat ini ia tidak mempermasalahkannya yang berarti ia tahu bahwa kita bukanlah musuhnya"

Dari kejauhan Llyode seakan-akan memperhatikan mereka semua, namun ia hanya tersenyum dan menawarinya makanan.

Seketika itu juga mereka langsung turun dan menyapa Llyode.

"Salam tuan muda, perkenalkan kami adalah Four Knife.."

"Kami sedang menjalankan tugas yaitu menjaga anda dan memastikan tidak ada ancaman tersembunyi untuk anda" ucap mereka semua berlutut memberi hormat.

"Oh yah tidak masalah, terimakasih sebelumnya" ucap Llyode dengan tenang sambil memasukkan potongan daging yang telah matang ke mulutnya.

"Siap tuan, maafkan kami baru menyapa anda sekarang karena alasan tertentu" ucap mereka.

"Sudah kubilang tidak masalah, lanjutkan saja apa tugas kalian tidak perlu memperdulikan hal-hal formal" ucap Llyode sambil memberikan beberapa potongan daging dan menyuruh mereka untuk kembali.

Setelah itu mereka pun langsung menghilang lagi dalam sekejap dalam lebatnya hutan.

"Akhirnya mereka tahu sopan santun juga, kupikir mereka akan terus bersembunyi sampai kita keluar dari hutan" ucap Lucy mendengus kesal.

"Hahaha sudah-sudah tidak perlu di pikirkan.. lagipula itu karena tugas mereka juga" ucap Llyode.

"Tapi..!"

"Sudah makan cepat kalau tidak kehabisan oleh Monn" ucap Llyode sambil menunjuk ke Monyet Bertanduk yang telah memegang 4 potong daging di setiap tangan nya.

"Ahhh...! Monyet sialan itu benar-benar.." ucap Lucy kesal melihatnya.

"Hahahaha" Llyode hanya bisa tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

Setelah menghabiskan banyak waktu karena hal-hal yang tidak terduga, akhirnya Llyode berhasil keluar dari hutan ia telah sebuah kota yang cukup besar namun kecil jika dibandingkan dengan kota sebelumnya.

Kota Goulo nama dari kota tersebut terpampang jelas di depan pintu masuknya.

Seperti biasa sebelum masuk Llyode diperlukan memverifikasi data diri serta biaya masuk sebanyak 1 koin emas per orangnya.

Sedangkan untuk Monn, ia telah berubah ke bentuk hewan monyet biasa dengan cara menghilangkan tanduknya.

'Hewan dengan level tinggi memang bisa di andalkan' ucap Llyode dalam hatinya.

Tidak lama Llyode diperkenankan untuk masuk ke dalam kota, instruktur setiap bangunannya benar-benar elegan namun tidak terlalu kuno juga.

"Kita cari penginapan terlebih dahulu untuk beberapa hari ke depan, setelah itu baru kita bicarakan agenda kita" ucap Llyode.

Lucy pun hanya mengangguk dan pergi mengikuti Llyode dari belakang.

Oh ya sebelumnya Lucy telah menyamarkan kembali wajahnya ke seperti semula agar tidak ada masalah kedepannya.

Setelah itu Llyode menemukan penginapan serta restoran dalam satu bangunan, ia kemudian memerintahkan Lucy serta Monn untuk selalu memasang telinga mereka untuk mendapatkan informasi apapun tentang kota ini.

Namun mereka tidak mendapatkan informasi penting apapun, hanya sedikit informasi tentang konflik antara sebagian kecil kelompok serta Sekte Phoenix yang berkuasa disana.

'Haishh mengapa kalau ada masalah selalu saja terdengar nama Sekte Phoenix? Apa mereka benar-benar tidak bisa menyaring murid-murid yang akan mendaftar dengan benar?' ucap Llyode dalam hatinya.

"Cari tahu informasi apapun tentang sekte Phoenix di kota ini, jangan sampai terlewat satu detail kecil pun!" ucap Llyode memerintahkan Monn.

Monn dengan cepat langsung pergi dari pundak Lucy dan menghilang entah kemana.

"Hahhh... Sialan, seharusnya ku terima saja apa misi sistem sebelumnya" ucap Llyode.

'Tapi menjalani kehidupan low profil tidak ada salahnya juga'

[Sepertinya mulai sekarang tidak bisa lagi tuan, karena segel yang menahan aura serta level anda telah terlepas sehingga siapapun dapat merasakan aura kengerian yang berasal dari anda]

[Coba perhatikan sekitar anda tuan]

Llyode pun menoleh ke kanan dan kirinya, yah benar saja semua orang yang ada di sana tidak berani menatapnya ataupun mendekati nya.

'Apapun yang terjadi tekan sebisa mungkin aura yang keluar dari tubuhku dan sembunyikan levelku' ucap Llyode.

[Paling tidak sistem hanya bisa menyamarkan tingkat level nya saja tuan]

[Untuk aura sistem akan ditekan sebisa mungkin agar tidak terasa terlalu pekat]

"Bagus"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...