Apa yang akan dilakukan Cassandra untuk mendekati Bosnya yang sangat Pemarah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Girsang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bosku yang super Tantrum
"Alex, aku perlu ngobrol" Alina memasuki ruangan Alexander tampa sopan.
Cassandra dan Alex kaget dengan kedatangan Alina yang secara tiba-tiba. Tidak ada sopan santun. Memasuki ruang kerja di waktu kerja.Tapi memang sudah kebiasaan Alina dari awal.
"Cassandra hubungi satpam sekarang!" Ucap Alex datar.
Cassandra buru-buru memanggil Satpam melalui telepon, Dilihatnya muka Alexander sudah memerah. setelah selesai menelvob satpam. Cassandra tak ingin juga masuk dalam masalah percintaan Bosnya.
"Maaf Pak Alex, saya izin keluar" Cassandra tidak ingin ikut campur lagi, apalagi keadaan sepertinya sudah semakin mendesak,
"Tidak perlu Cassandra, biar Alina yang keluar,"
"Alex, nggak bisa gitu dong. Aku ini pacar kamu bahkan calon istri kamu! kamu gak boleh egois lex" Alina marah tidak terima pengusiran Alex.
Selang beberapa menit Satpam yang bertugas Dua orang menghampiri ruangan Alex.
"APA KALIAN BERDUA INGIN DIPECAT HAH! SIAPA YANG MENGIZINKAN ALINA MASUK? TARIK DAN BAWA KELUAR" Teriak Alex.
Dua satpam itu menarik paksa Alina, mereka tidak mau kehilangan pekerjaan. Apalagi masih diperusahaan ini gaji terbilang besar diantara perusahaan yang lain.
"Alex! Aku ingin bicara. AKU GAK MAU PUTUS BAHKAN KITA AKAN MENIKAH" teriak Alina di sela-sela tarikan kedua satpam tersebut.
Banyak karyawan berbondong-bondong, Apalagi Ria cukup heran melihat kejadian itu. Ria mengikuti Alina sampai kebawah.
Dia penasaran dengan apa yang terjadi diruangan itu.
"Lepasin saya ahk" Alina menghentakkan kedua tangan satpam itu sampai terlepas.
Dua satpam itu pergi meninggalkan Alina.
"Kamu kenapa bisa ditarik seperti itu Alina? Apa yang terjadi?" Ria mendekati Alina.
"Ntahlah Ria, aku juga pusing. Alex memutuskan hubungan kami sepihak, padahal aku ingin serius dengannya" Alina memutarkan fakta, agar Ria bersimpati dengannya.
"Alex selingkuh dengan sekretarisnya, Minggu kemarin aku lihat mereka yang menjemput Om dan Tante Mayang, Kenapa kamu gak diajak Alina? Harusnya kamu yang lebih berhak disitu."
"Aku juga tidak tahu Ri, aku sibuk kerja sampai minggu. Aku juga gak tau kedatangan Om dan tante Mayang, Sakit sekali jadi aku Ria, kenapa Alex setega itu." Alina menangis membuat Ria merasa kasihan.
Ria memeluk Alina sangat lembut. Ria tidak menyukai Cassandra dan lebih menyukai Alina. Mungkin karna mereka berdua sesama Iblis jadi nyatu aja.
"Yang sabar yah Alina, kita bisa ngasih perhitungan ke Cassandra dan Alex. Aku juga tidak menyukai Cassandra."
Cassandra dari tadi hanya diam di kursinya, tidak banyak berkas yang dia kerjakan. Bahkan Jadwal meeting dan pertemuan juga kosong.
Cassandra hanya memainkan Mouse komputer bahkan kalau jenuh dia main game di komputer.
Dilihatnya Alex masih sibuk dengan komputernya.
"Mau kopi gak pak?" Cassandra mencoba memecahkan keheningan.
Tidak ada jawaban dari Atasannya membuat Cassandra kembali duduk.
Cassandra memutar otak cara membuat ulah agar dia tidak merasa kesepian.
*Bagaimana dengan diriku, jika nanti kau bersamaaaa diaaa, kau buat hatiku semakin hancur, tuk hatiku yang sulit melupakanmu uuuu*
Bruakkk...
"BISA GAK SIH KAMU GAK USAH NYANYI CASSANDRA, UDAH SUARA FALS TIDAK NYAMBUNG LAGI DENGAN NOT NYA" Alex menepuk meja dengan kuat.
"Astaga Tuhan! Bisa gak sih suaranya dipelanin aja pak? kalau gak mau dengar Bapak keluar aja." Cassandra berbicara sambil menempelkan kembali handset ke telinganya.
Siapapun gak bakalan ada yang betah mendengar suara Cassandra yang sangat Fals, seperti suara
Moon Ga-young di true beauty.
Alexander menarik tangan Cassandra keluar ke lantai dua. Alexander mengumpulkan semua karyawan yang ada di perusahaan itu.
Setelah berkumpul, Alexander menyuruh Cassandra bernyanyi.
Aldo yang melihat situasi itu menolak. Dia yang sudah hapal suara sahabatnya itu menolak keras, namun apa boleh buat semuanya terjadi sudah.
Cassandra dengan senang hati bernyanyi.
"Bagaaimanaaa dengan diriku hooooo"
Semua karyawan yang sudah standby disitu berlari keruangan masing-masing, tidak ada yang bersedia mendengarkan suara Cassandra.
Bahkan Alex sendiri sudah pergi dari situ. kini tinggal Cassandra seorang, Aldo menggeleng-gelengkan kepalanya merasa kecewa dengan suara sahabatnya. Bahkan dia mengeluarkan airmatanya.
Untung langsung di Lap pake tisue oleh Pak Deri. Mereka berdua berpelukan.
.
.
.
.
Alina dan Kevin kembali melakukan hubungan intim lagi. sepertinya tidak ada rasa penyesalan atau sakit hati dialami oleh Alina.
Dia mencintai Alex, tapi Nafsunya melebihi segalanya. Mungkin bisa jadi di bilang Hyper.
"Bagaimana kalau kita menjalin sepasang kekasih Alina? kita bisa membalaskan sakit hatimu dan aku menghancurkan Alex"
"Aku tidak mau Kevin. Sudah berapa kali aku bilang bahwa kita hanyalah sebatas ranjang tidak lebih" Ucap Alina setelah mereka selesai melakukan nya.
"Aku ingin menikah dengannya"
"Hahah... Aku jadi Alex pasti langsung menolak Alina. Bagaimana kalau dia tahu kamu sudah tidak perawan hah! apalagi terakhir kali dia melihatmu bergandengan tangan denganku. Sekarang aja dia sudah menolakmu" Ujar Kevin sambil menghisap rokoknya.
Alina menatap Kevin dengan garang, Alina tidak Terima pernyataan Kevin itu. Dia merasa bahwa Alex masih mencintai nya. Hanya saja Alex gengsinya ketinggian.
Selama ini Alina tidak pernah terbesit untuk membuka hatinya untuk kevin hanya saja, Kevin memiliki kelebihan dibandingkan Alex yaitu bisa memuaskan nya diranjang.
Alina bergegas mengambil pakaiannya dan pergi kekamar mandi. Kevin tersenyum sinis. Dia mengambil CCTV mini yang diletakkan di pot mini tampa diketahui Alina.
Sudah lama Kevin menyukai Alina. Namun dulu Alina langsung menerima Alex menjadi kekasihnya. Hampir 10 tahun juga Kevin menunggu Alina setelah kepergian Alex melanjutkan kuliahnya diluar negri. Disitulah awal pendekatan Alina dengan Kevin.
Awalnya Kevin kecewa disaat Alina mengatakan hubungan mereka hanya sebatas ranjang. Akhirnya mau tidak mau Kevin mengalah.
"Aku pulang dulu Kev. Aku tidak bisa menginap malam ini" Ucap Alina setelah keluar dari kamar mandi.
Alina bergegas menaiki mobilnya dan menuju Apartement Alex.
Setelah sampai dilihatnya Apartement Alex masih kosong.
Rasa kecewanya, akhirnya Alina pulang ke rumahnya.
"Dimana aku taruh buku Jadwal meeting untuk besok? Apa ketinggalan dikantor" Ucap Cassandra setelah selesai mandi. Cassandra berencana mengecek berkas yang akan Dia dan Alex bawa besok.
Dicek nya berulang kali, bahkan dia kembali mengecek Jok motornya kosong.
Cassandra mengambil Jaketnya, Dia berencana untuk kembali ke kantor, Karna buku itu sangat penting tidak hanya buku jadwal meeting,Didalam masih banyak rahasia- rahasia dirinya juga mengenai Pak Alex.
"Jangan sampai ada yang melihat atau bahkan kalaupun jatuh jangan jatuh dikantor. Ya ampun bisa hancur karirku" Ucap Cassandra sambil memaki dirinya yang suka teledor.
"Pak mau tutup yah?" Ucap Cassandra setelah memarkirkan motornya.
"Belum neng, kenapa gitu yah" Ujar pak satpam ramah.
"Gak ada pak, makasih. saya mau naik! permisi pak"
Cassandra berlari cepat, dia akan mengecek mejanya. Itulah hal yang pertama dilakukan.
"Bisa bahaya kalau Pak Alex melihatnya." ucapnya sambil bergegas naik ke atas.
sabar n semangat