Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Seperti hari biasanya, hari ini Bilqis memiliki jadwal operasi untuk pengangkatan sel kanker ganas. Tim yang ikut sudah bersiap begitu juga dengan Bilqis dan sang asisten nya Desi.
"sudah siap semuanya "ucap Bilqis sebagai ketua tim
"siap dok" kompak rekannya
"baik, karena ini merupakan operasi besar, jadi sebelum memulai kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing agar kerja keras kita hari ini berjalan lancar dan tanpa hambatan. berdoa mulai" lalu mereka memulai doa dan setelah itu mereka langsung menuju tempat masing masing.
dengan konsentrasi tinggi, begitulah cara kerja Bilqis. tidak banyak bicara dan langsung bekerja dengan serius. begitu pun dengan rekannya yang lain.
***
ditempat berbeda, saat ini keadaan nya begitu mencekam. ruang rapat yang semula tenang menjadi lebih tegang ketika sang pemimpin sedang dalam kondisi hati yang kacau mengakibatkan wajahnya terlihat menyeramkan dan aura nya dingin.
"apa yang kalian lakukan sehingga hasil pekerjaan kalian seperti ini.. ini sangat buruk" teriaknya
"saya tidak mau tahu sebelum makan siang ini semua revisi ulang. jika masih ada kesalahan semua dari divisi pemasaran saya pecat" teriak nya lagi
"maaf pak, tapi semua sudah sesuai dengan yang kemarin bapak setujui" jawab maneger pemasaran yang memberanikan diri tapi dengan kepala menunduk takut dan tubuh bergetar
"saya tidak mau tau, semua di revisi ulang. jika tidak kalian tahu akibatnya. rapat selesai" ucapnya tegas lalu meninggalkan ruang rapat dengan wajah yang masih menyeramkan menurut karyawan nya.
"pak Ari kenapa sih, kemarin ini sudah disetujui oleh beliau. tapi sekarang harus di revisi ulang." heran karyawan A
"suasana nya tadi sungguh membuat ruangan terasa dingin dan mencekam. mungkin suasana hati pak Ari sedang tidak baik" jawab yang lain
"kalian jangan bergosip, nanti kedengaran beliau bisa bisa dipecat.. sudah sana balik ke ruangan dan kerjakan pekerjaan kita karena nanti setelah jam makan siang harus diserahkan kepada pak Ari" lerai kepala maneger pemasaran
semua yang berada di ruang rapat kembali ke ruangan mereka masing-masing untuk memulai pekerjaan.
***
"lucas, saya mau lihat laporan dari kantor cabang di Australia" perintahnya
"baik pak, saya akan ambilkan berkasnya sebentar" ucap Lucas sopan dan langsung keruangan nya untuk mengambil berkas yang diperlukan
tak lama lucas datang kembali dan membawa berkas tersebut dan langsung memberikan kepada Ari
"baik, kamu boleh pergi" ucap Ari setelah mendapatkan berkasnya
setelah kepergian lucas, Ari langsung memijat pelipisnya dan menghela nafas berat
"sangat sulit untuk menghubungi kamu Bilqis, apa sebegitu benci kamu kepadaku arghhhh" teriak Ari frustasi sebab sejak kemarin dia selalu menghubungi ponsel Bilqis tapi selalu tidak bisa dan ketika ingin menemui di rumah sakit Bilqis selalu menghindar.
sekian lama berperang dengan pikirannya, Ari meraih ponselnya yang ada di meja kerjanya lalu menghubungi seseorang.
"hallo" ucap Ari ketika panggilan tersambung
^^^"ngapain, tumben nelpon duluan, pasti ada apa apa ini kan"^^^
"bisa kita ketemu, gue lagi pusing banget. kita ketemu di tempat biasa"
^^^"gue lagi sibuk banget ini, gak bisa nanti malam apa"^^^
"huh, ya sudah nanti malam kita ketemu dan ajak yang lain"
^^^"siap bos"^^^
Ari langsung mengakhiri panggilan nya dan langsung pergi keluar, karena saat ini hatinya sedang tidak baik baik saja jadi tidak dapat berkonsentrasi untuk bekerja. sebelum melangkah keluar dia lebih dulu mengabari Lucas
"lucas, kosongkan jadwal saya seminggu ini, dan tangani semua pekerjaan. hasil rapat tadi kau periksa lagi. jika sudah benar silahkan kamu setujui. saya mau keluar dulu mungkin akan langsung pulang ke rumah nanti." ucapnya langsung
"baik pak" pasrah lucas karena bigboss sudah memerintahkan seperti itu terpaksa lucas akan bekerja lembur untuk menggantikan pekerjaan bos nya yang sedang galau
lalu Ari langsung pergi keluar dari perusahaan menuju suatu tempat.
***
operasi berjalan lancar, meski hampir memakan waktu 5 jam lamanya karena pasien sempat kritis. meski begitu Bilqis dan tim tetap optimis dan penuh keyakinan untuk menyelamatkan nyawa pasien tersebut.
saat ini Bilqis sedang duduk di kursi yang berada di ruang operasi dengan sesekali menyeka keringat di dahinya.
"Alhamdulillah akhirnya" ucapnya
"selamat dok, operasi hari ini berjalan lancar" ucap dokter yang juga dalam tim tersebut
"iya dok, selamat juga. keluarga pasien sudah di beri kabar kan. dan segera pasien di pindahkan ke ICU untuk memastikan kondisi nya setelah operasi. jika sudah stabil silahkan pindahkan ke ruang inapnya. saya permisi ke ruangan saya dulu dok." ucap Bilqis tersenyum dan melangkah menuju ruangan nya di ikuti oleh Desi
sesampainya di ruangan. Bilqis lalu merebahkan tubuhnya di sofa yang ada di situ di ikuti oleh Desi
"dokter mau saya pesankan makanan dan minuman" tanya Desi
"boleh, tapi kamu harus makan juga temani saya" ucap Bilqis dengan mata terpejam
"iya lah, masa aku cuma lihat kamu makan doang" jawab Desi lalu memesan makanan lewat telpon yang langsung tersambung ke kantin rumah sakit
"kamu kenapa akhir-akhir ini seperti banyak pikiran" tanya Desi setelah duduk kembali di sofa sebelah Bilqis
"Ari Des, Ari kembali membuka luka yang udah susah payah aku lupakan. kemarin pas acara Bela Ari kembali mengingat kejadian itu. aku benci Ari Des. tapi dia bilang dia mencintai ku.. aku bodo banget kan kemarin udah maafin dia" ucap Bilqis
"heh maafin orang itu gak salah, yang salah tuh kalo kamu gak mau maafin orang.. Ari mungkin tulus minta maaf dan tidak bermaksud untuk membuka luka lama. kamu aja yang baperan menganggap Ari seperti itu. jika aku lihat ini ya sejak kalian baikan kemarin Ari terlihat begitu bahagia dan tulus sama kamu.. mungkin memang dia sekarang sudah berubah. coba kamu jelasin ke aku di bagian mana dia mencoba mengungkit kisah itu. gak ada kan.. berarti kamu yang baperan" ucap Desi langsung membuat Bilqis terdiam
"kamu masih ada rasa sama Ari memangnya" tanya Desi setelah melihat Bilqis hanya diam
"ya enggak lah.. jangan ngaco" jawab Bilqis
"ya udah lupain masa lalu.. mulai masa depan.. maafin luka lama itu. katanya ingin berdamai dengan masa lalu agar hati tenang. tapi apa kok kamu jadi gak konsisten gitu. kasih Ari kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya dulu. mungkin dulu juga dia ada alasannya, dan tadi kamu bilang apa,? dia bilang dia mencintai kamu kan.. di mata dia tulus gak ngomong gitu" tanya Desi serius
"gak tahu, aku saat itu udah gak mikir apa apa, hanya aku meluapkan apa yang aku rasa selama ini. mungkin karena provokasi sela kemarin.. kamu ingatkan waktu kita beli hadiah, saat itu aku gak sengaja ketemu sela dan sela mengatakan sesuatu yang membuat aku kembali ingat dengan kejadian itu lalu ketika Ari ngajak aku ngmong aku langsung tersulut emosi." jelas Bilqis
"ih pantas aja, kamu ini loh udah dewasa masih aja kek remaja labil, heran aku tuh. kok bisa dapat gelar dokter jenius" keluh Desi
"ya udah lah, kamu pikirin lagi mana yang baik untuk semuanya. jangan sampai kamu jadi kayak gini terus.. muka kusut kek baju kotor" ejek Desi
"kamu kok perasaan dari tadi dukung Ari terus ya" tanya bilqis dengan menyipitkan matanya
"aku gak dukung siapa siapa. aku hanya meluruskan yang salah. kamu udah dewasa, kita udah dewasa harusnya kita lebih dulu memikirkan sebelum bertindak. aku tahu dulu Ari begitu menyakiti mu dan membuat kamu begitu kecewa. tapi apa salahnya mulai memaafkan masa lalu. kamu pernah ngomong gitu ke aku, Agnes sama bela kemarin tentang berdamai dengan masa lalu. tapi sekarang kamu yang gak lakuin." jelas Desi
"ya udah aku mau ke toilet dulu, kamu pikirin baik baik.. bila perlu sholat biar hati tenang" ucap Desi lalu meninggalkan Bilqis yang masih terdiam.