NovelToon NovelToon
(BUKAN) ORANG KETIGA

(BUKAN) ORANG KETIGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?

Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.

Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.

Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.

'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -

'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 14

Eden beranjak dari duduknya, duduk tepat disamping Eve yang sejak tadi memperhatikan nya. 

" Buka mulutnya, Aaaa. " ucap Eden mengangkat sendok di mangkok Eve tepat hadapan wajahnya Eve. 

" Ck, ngapain sih! gue bisa sendiri. " Eve hendak mengambil sendok dihadapan nya namun Eden menepis tangan Eve. 

" Aku aja, buka mulutnya cepat. " perintah Eden. 

Dengan ragu Eve membuka mulutnya pelan dan Eden menyuapkan nya. Setelah 3 kali suapan tidak ada tanda-tanda kalau Eve merasa mual atau muntah. 

" Bagaimana? merasa mual? " tanya Eden hendak menyuapkan lagi. 

" G-gak. " Jawab Eve sedikit gugup dan malu saat wajah mereka cukup dekat seperti ini. 

" Berarti Dede nya, mau disuapi sama Daddy-nya. " ucap Eden bangga. 

" Mana ada! kebetulan aja kali. " ucap Eve mengelak. 

" Terima kenyataan aja susah banget Mbak. " ucap Eden terkekeh pelan. 

" Sini, gue bisa sendiri. " ucap Eve mengambil sendok ditangan Eden menyuapkan sendiri makanannya. 

Baru 2 suap Eve memakan nya sendiri wanita itu menghentikan nya sebentar. ditatap Eden yang memperhatikan nya sejak tadi. 

" Ada apa? " tanya Eden yang mulai cemas. 

" Mual. " ucap Eve menutup mulutnya sedikit berlari menuju wastafel dapur. 

Eden menyusul Eve dari belakang lelaki itu mengurut tengkuk dan mengelus punggung Eve pelan penuh kelembutan. 

HUEK....

HUEK....

HUEK...

HUEK...

HUEK....

Eve membasuh mulutnya setelah dirasa mualnya mereda. 

" Jangan disini, nanti lo jijik. " ucap Eve lirih wanita itu memejamkan matanya sebentar. 

Eden tidak mengatakan apapun, lelaki itu mendekap Eve dalam pelukan nya menyandarkan kepala Eve di bahu nya. 

" Masih mual? " tanya Eden yang senantiasa mengusap punggung wanita itu. 

" Masih sedikit, cuman pusing aja. " ucap Eve. 

" Mau lanjut makan lagi? atau mau tidur siang aja? " tanya Eden. 

" Gue bisa sendiri, lo lanjutin makan aja. " ucap Eve tersadar dari kenyataan nya bahwa lelaki dihadapannya suami orang. 

" Aku tanya, mau makan atau mau ke kamar. " tanya Eden kukuh. 

" Gak us- " 

" Makan atau kamar? " tanya Eden sedikit tajam. 

" Huh! kamar, gue mau tidur sebentar. " ucap Eve mengalah. 

Eden langsung menggendong tubuh Eve tanpa beban sedangkan yang digendong tampak syok dan kaget. 

" Heh! turunin gue, gue bisa sendiri. " pekik Eve. 

" Lo aja mau pingsan kalau gak gue peluk. " jawab Eden. 

" Berisik deh lo. " dengus Eve memberontak dalam dekapan Eden mau tidak mau Eden menurunkan Eve dalam gendongan nya. 

" Mau ngapain? " hardik Eve saat Eden ingin ikut masuk kedalam kamarnya. 

" Mau masuk. " jawab Eden santai. 

" Gak-gak! pulang sana lo, gue mau tidur siang. " usir Eve. 

" Gue cuman mau lihat lo benar-benar tidur di kasur. " ucap Eden kukuh. 

" Ck, gak perlu juga nanti lo khilaf! sana pergi. " usir Eve mendorong-dorong kecil tubuh Eden setelah berhasil menjauhkan nya dari depan pintu kamar Eve menutup pintu kamarnya dari dalam. 

BLAM....

Eden menghela nafas sesaat. 

" Aku pulang dulu. " ucap Eden pamit lelaki itu. 

" Oh ya, Mbak Sonia gak akan pulang 1 minggu kedepan. " ucap Eden baru ingat. 

KLEK...

" Kemana dia? " tanya Eve menyembulkan kepalanya dari dalam kamar. 

" Katanya perjalanan bisnis, selama gak ada Mbak Sonia aku yang bakal jagain kamu. " ucap Eden. 

" Gue gak butuh dirawat sama bocah kayak lo. " ucap Eve menutup pintu kamarnya kembali. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

SORE HARINYA PUKUL 16.00

Eve tampak sibuk memasukan lembar demi lembar pakaian nya kedalam koper, ya wanita hamil itu memutuskan untuk pergi dari apartemen Sonia alasan yang simpel Eve gak mau membebani Sonia terutama ia tidak ingin Sonia tahu siapa ayah dari bayinya. 

Eve juga menghindari Eden yang gencar meminta persetujuan nya untuk menikah. Eve tidak mau! 

Eve menuliskan sesuatu didalam note yang ia tempelkan di kamar Sonia, Eve tahu kalau Eden tidak akan curiga terhadap kamar kakaknya sendiri.

Untuk urusan resign kerja, Eve sudah menuliskan nya di Email tinggal menunggu persetujuan pihak HRD saja ia sudah dinyatakan bukan lagi karyawan kantor. untung saja teman nya mau mewakilkan surat resign nya itupun dengan alasan yang harus masuk akal bagi Eve berikan. 

TOK...

TOK...

TOK...

Eve menatap horor pintu apartemen, Wanita itu hanya takut kalau sampai kepergok semisal Eden yang datang di jam sekarang pasalnya jam kerja satu jam lagi akan berakhir.

" Siapa. " tanya Eve melihat layar monitor dari dalam. "

" Saya Asisten Tuan Eden. " ucap Jeri. 

KLEK...

" Ada apa Pak Jeri. " tanya Eve hanya menyembulkan kepalanya saja lantaran wanita itu sudah memakai pakaian bagus untuk pergi.

" Nona, baik-baik saja? apa nona sakit? " tanya Jeri. 

" Ah, gak kok kenapa Pak? " tanya Eve. 

" Wajah Nona sedikit pucat apa saya boleh masuk? " tanya Jeri. 

 " Gue baik-baik aja kok, soalnya gue baru habis pel lantai jadi masih agak basah gitu. " ucap Eve mencari alasan. 

" Ah ya maaf kalau saya agak lancang Nona. " ucap Jeri. 

" Pak Jeri kesini ada apa ya ? " tanya Eve. 

" Saya diberi tugas Tuan Eden mengecek kondisi Nona saja. " ucap Jeri memberitahu maksud dan niatan nya. 

" Oh, saya gak apa-apa kok Pak Jeri bisa pulang sekarang. " ucap Eve. 

" Kalau gitu saya pulang dulu Nona Eve. " ucap Jeri. 

" Oh ya, Tuan Eden akan berkunjung kemari satu jam lagi Nona. " ucap Jeri. 

" Oh ya. " jawab Eve seadanya. 

Dirasa Jeri sudah benar-benar pergi dari sana, buru-buru Eve melepaskan daster lapisan yang dikenakan nya, wanita itu memakai kaos panjang jaket serta celana levis karet untungnya Jeri tidak terlalu meneliti pakaian nya sampai kaki karena Daster yang dikenakan nya berlawanan dengan celana Jeans. 

Saat Eve berdiri menunggu taksi yang dirinya pesan diseberang gedung apartemen. tidak lama taksi datang setelah 20 menit berlalu. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, jam sudah menunjukan pukul 17.00 petang. kurang dari setengah jam langit akan menunjukkan sunset indahnya. 

Eden yang memang berniat pulang lebih awal dari jam biasa kerjanya, lelaki muda itu terlalu khawatir dan cemas terhadap Eve yang bisa saja melakukan hal-hal diluar nalar nya kalau dia telat sedikit saja. 

" Tuan mau pulang sekarang? " tanya Jeri melihat kehadiran bosnya keluar dari ruangan nya. 

" Oh ya Om Jer, gue pulang duluan ya. letakan saja berkas-berkasnya di atas meja. " ucap Eden. 

" Mau ketempat Mbak Eve. " tanya Jeri. 

" Iya, gue khawatir sama dia. " ucap Eden. 

" Hati-hati dijalan Tuan. " ucap Jeri. 

" Ya, Om. " ucap Eden. 

APARTEMEN.

Eden memperhatikan bawaan bingkisan nya terdapat 3 kantong plastik berisikan Martabak Asin, Martabak Manis, Cilor dan Siomay. 

Biasanya ibu hamil suka makan-makanan bermicin terutama makanan pinggir jalan yang dijual abang-abang. sebab itulah Eden membelinya berniat menaikkan mood ibu hamil. 

TOK...

TOK...

TOK...

" MBAK EVE! " panggil Eden. 

TINGTUNG...

TINGTUNG...

TINGTUNG...

" MBAK? MBAK EVE INI GUE! EDEN!!!! " teriak Eden sembari mengetuk dan menekan Bel tanpa henti. 

Masih tidak ada sahutan dari dalam atau sekedar suara berisik pertanda pergerakan tidak ada, perasaan Eden mulai tidak enak saat ini. 

" Mencurigakan. " batin Eden. 

Lelaki itu menekan angka demi angka di sensor pintu apartemen. 

TIN..

TIN...

TIN...

TIN...

KLEK.....

1
Siti Yadi
wah..pdhl kesalahan eden yerlalu besar tapi semudah itu termaafkan/Smug/
Evitha Junaedy
cakep ni kgk nunggu lama langsung duda langsung eks duda...
Evitha Junaedy
aku suka akhirnya up jg
Jaleha 88
ditunggu lanjutannya ya..
Evitha Junaedy
s Eden bs y d boongin ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!