Mila tidak menyangka dengan kehidupan nya setelah kepergian kedua orang tuanya karena kecelakaan. Karena keadaan ia menerima tawaran dari seorang pria untuk menikah dengan perjanjian namun saling menguntungkan.
Setelah menikah, banyak hal yang tidak terduga terjadi.
Apakah Mila dapat bertahan dengan pernikahannya ? jawabannya ada di Novel Married By Agreement..
Selamat membaca semua.. 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Pak Dewa Calling...
Mila : " Halo Pak "
Dewa : " Saya tunggu di parkiran "
Mila : " Iya "
Klik
Sambungan telepon di putus.
" Ar Gue duluan gak apa-apa ? " ucap Mila kepada Ara.
" Ok Mil.. Gak apa-apa, Lo udah ditunggu Pak Dewa ya " balas Ara, ia belum bosan masih terus menggoda sahabatnya.
" Hmmmm.... " Mila tidak menjawab ia hanya tersenyum sambil membulatkan matanya.
Mila berjalan keluar kelas, lalu keluar gedung B, para mahasiswa sudah tidak begitu banyak karena hanya kelas Mila dan kelas adik tingkatnya yang ada kuliah sampai sore.
Ia terus berjalan menuju parkiran mobil, sesampainya di parkiran, Mila sudah melihat mobil Dewa terparkir disana.
Mila melihat ke kanan dan ke kiri juga depan dan belakang, khawatir ada Mahasiswa atau Mahasiswi yang melihatnya, Dewa sengaja memarkirkan mobil agak jauh, tidak di parkiran mobil khusus Direktur pada umumnya.
Ia sudah tahu apa yang diinginkan Mila.
Mila berjalan menuju mobil Dewa, ia langsung masuk kedalam mobil langsung menutup pintunya kembali.
Mila menghembuskan nafasnya. Dewa memperhatikan Mila cukup lama.
" Kenapa kamu ? Liat setan ? " tanya Dewa.
" Ini lingkungan kampus Mas Dewa.. Kalau ada yang liat gimana ? Udah cukup kegaduhan kemarin, jangan di tambah lagi " ucap Mila.
" Tapi kan dosen, staf mereka hampir semua tahu kalau kita sudah menikah, bahkan mereka pun datang kan ke resepsi pernikahan kita " balas Dewa santai.
Mila terdiam, memang benar apa yang diucapkan Dewa.
" Saya sih tidak yakin 100 persen kalau pernikahan kita bakal tertutupi sempurna, yang terpenting Tasya.. Atau wanita-wanita lain yang mengejar-ngejar saya, akan mundur teratur setelah mengetahui saya menikah " susul Dewa tersenyum.
" Pede banget banyak di kejar-kejar cewek " gumam Mila namun masih dapat di dengar oleh Dewa.
" Memang begitu kenyataannya kan ? Itu tugas kamu Mil " susul Dewa lagi.
" Ya.. Ini tugas saya untuk menghalau wanita-wanita menggemaskan itu "
" Good " Dewa mengacungkan jempolna.
" Oke kita pulang "
Dewa sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Mila, ia menarik sabuk pengaman lalu memasangkan nya.
Mila sudah hampir kaget, ia kira Dewa akan melakukan sesuatu diluar pikirannya.
Dewa menyalakan mesin mobil nya, mobil melaju meninggalkan kawasan kampus, beruntung kaca mobil Dewa gelap sehingga tidak akan terlihat dari luar.
***
Dalam perjalanan Mila teringat ia harus bekerja ke kedai, ia melihat arloji di pergelangan tangannya menunjukkan pukul setengah lima sore.
" Pak... Eh Mas.. "
" Hmm " Dewa menoleh ke arah Mila.
" Saya harus bekerja ke kedai, tapi ini sudah setengah lima sore, belum ijin lagi ke Kak Anna " ucap Mila.
" Kamu ijin ke saya aja gak apa-apa " balas Dewa.
" Gak bisa dong Mas "
" Kenapa gak bisa, kedai itu kan milik saya " susul Dewa.
Mila menghembuskan nafasnya kasar, ia kembali menyenderkan tubuhnya ke senderan jok mobil. Ia memperhatikan jalan di hadapan nya.
Tiba-tiba lamunannya dibuyarkan oleh suara dering telepon dari ponselnya.
Mila langsung membuka tas nya, mengambil ponsel dari dalam tasnya lalu melihat siapa yang menghubungi nya.
Tante Bertha
Gumam Mila. Dewa yang dapat mendengar gumaman Mila sekilas menoleh ke arahnya.
" Halo tante.. "
" ............ "
" Apa ? Mmh.... " Mila sekilas menoleh ke arah suaminya.
" Bukankah Mas Dewa sudah mengirimkan untuk jatah tante dan Tari kemarin " susul Mila ia kembali menoleh ke arah Dewa.
Dewa yang penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh Mila dan Tantenya, ia berinisiatif untuk meminggirkan mobilnya terlebih dahulu.
" Iya tan .. " jawab Mila lesu.
Mila memutuskan sambungan telepon nya.
" Kenapa ? " tanya Dewa.
" Mmh... nggak Mas, nggak apa-apa " jawab Mila.
" Kamu jangan bohong Mil, jangan menyembunyikan sesuatu dari saya, lama-lama juga saya pasti tahu " balas Dewa.
" Hmm... Gak mesti semua urusan pribadiku Mas Dewa tahu kan ? Lagipula kita menikah karena .... "
" Iya tapi kita menikah sah, saya suami kamu dan saya perlu tahu "
Mila terdiam.
" Kenapa ? Tante kamu ? " tanya Dewa lagi.
Mila mengangguk.
" Ada apa ? " Dewa kembali bertanya.
" Mmh.... Dia.. Nggak deh " ucap Mila menghentikan ucapannya.
" Ada apa ? " Dewa terus saja bertanya tanpa henti.
" Mmh.. Tante Bertha minta tambahan uang Mas, katanya kemarin jatah dari kamu kurang " ucap Mila ragu.
" Hmm.. Ya udah saya kirim lagi " balas Dewa.
" Jaangaaann Mas... " susul Mila.
" Kenapa ? "
" Gak usah Mas, minggu depan saya gajian, saya udah bilang kok, minggu depan di tambah "
" Udah Mil.. tenang saya urus " ucap Dewa kembali melajukan mobilnya.
" Nanti saya ganti ya Mas, kalo saya gajian " balas Mila.
" Ya terserah kamu lah " susul Dewa santai.
🌼🌼🌼
Jangan lupa untuk selalu dukung author dengan vote like dan komennya ya ❤️
semoga DEWA peka dengan keadaan MILLA
lanjut thor ttp semangat 💪💪💪❤❤❤