Namira Syahra kembali dipertemukan dengan anak yang 6 tahun lalu dia serahkan pada pria yang sudah membayarnya untuk memberikan nya seorang keturunan karena istrinya dinyatakan mandul.
Karena keterbatasan ekonomi dan dililit begitu banyak hutang,akhirnya Namira pun menerima tawaran dari seorang pengusaha sukses bernama Abraham Adhijaya untuk mengandung anaknya.
Dan setelah 6 tahun berlalu,Namira kembali bertemu dengan Darren.Putra yang 6 tahun lalu dia lahirkan lalu dia serahkan kepada ayah kandungnya.
Namira kembali dipertemukan dengan putranya dalam keadaan yang tidak baik baik saja.Darren mengalami siksaan secara verbal dan non verbal oleh wanita yang selama ini dianggap ibu oleh anak itu.
Akankah Namira diam saja dan membiarkan putranya menerima semua siksaan dari ibu sambung nya??
Atau,akankah Namira kembali memperjuangkan agar anaknya kembali kedalam pelukkan nya??
Yukkk simak kisahnya disini...
🌸.Jadwal up :
🌸.Selasa
🌸.Kamis
🌸.Sabtu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.Makan Malam
Abra menatap takjub pada putranya yang saat ini tengah makan dengan lahap dengan wajah yang ceria.
Ini pertama kalinya Abra melihat wajah ceria Darren dan cara makan sang anak yang begitu terlihat begitu lahap.
Seakan begitu menikmati menu makan hari ini. Padahal menu yang disediakan begitu sederahana, sangat jauh dengan menu makanan yang selalu dia minta disediakan dirumah nya demi mencukupi gizi yang dibutuhkan oleh putra nya selama masa pertumbuhan anak itu.
Namun, Darren seperti begitu enggan memakan makanan sehat,nikmt dan mahal itu. Setiap makan bersama tidak jarang Darren meninggalkan meja makan di saat makanan yang ada di piring nya masih tersisa banyak.
Namun saat ini, Darren begitu terlihat lahap dan menikmati menu makanan yang ada dirpiring nya. Padahal menu itu sangat teramat sederhana.
Dimeja makan hanya ada menu makanan ayam goreng,capcay sayur,telur dadar dan juga sop buah sebagai pelengkap.
Namuan hal itu sederhana itu mampu membuat wajah seorang Darren Adhijaya yang biasa nya terlukis wajah jutek,dingin dan datar kini wajah itu terus menampilkan tersenyuman dengan wajah yang ceria.
"Ternyata, ikatan batin jauh lebih kuat dari apapun. Bahkan hal sederhana seperti ini pun bisa membuat nya terus tersenyum. Sepertinya, keputusan ku mengsahkan pernikahan kami adalah keputusan yang sangat tepat." gumam Abra sembari menikmati makanan yang hari ini ternyata di masak langsung oleh tangan Namira.
Beberapa waktu yang lalu....
Sepeninggalan Abra, Namira yang bingung akan melakukan apa. Akhirnya pergi kedapur dan melihat kesibukan yang dilakukan oleh Mbok Inah, art yang sudah bertahun tahun lamanya dipekerjakan oleh Abra.
"Lagi sibuk ya Mbok? Ada yang bisa aku bantu?"tanya Namir saat sudah dekat dengan Mbok Inah.
"Eh non, tidak usah non. Biar si Mbok saja, lebih baik non istirahat nanti tuan muda marah kalau tahu tamu nya malah mengerjakan pekerjaan yang harusnya kamu lakukan," tolak Mbok Inah halus.
Namun Namira adalah orang yang ngeyelan dan tidak mau dicegah. Hingga akhirnya Mbok Inah pun mengalah dan membiarkan wanita muda itu melakukan apa yang dia mau disana.
"Nggak apa apa Mbok, biar saya yang masak. Darren sangat suka masakan saya, jadi untuk malam ini biar saya yang masak," jawab Namira yang membuat Mbok Inah akhirnya membiarkan saja Namira memakai dapur nya.
Setelah beberapa saat akhinyaNamaira pun sudah menyelesaikan acara masak masak nya. Dan hal itu tentu saja membuat MBok Inah kagum dengan wanita yang masih sibuk berkutat didapur itu.
Mbok Inah tidak menyangka jika teman yang dibawa majikan nya itu begitu piawai saat berkutat dengan alat alat dapur.
Padahal dari penampilan nya, Namira seperti wanita yang jangankan masak, sepertinya menyambangi dapur saja tidak pernah.
Namun pikiran nya seketika menghilang saat melihat sendiri jika Namira mampu menyelesaikan beberapa menu makanan dalam waktu yang singkat.
"Wah, si non. Jago masak juga ternyata, kirain si Mbok non wanita yang anti dapur," ujar nya memuji hasil tangan Namira.
"Saya sudah bisa masak sejak saya masih SMP Mbok, jadi sudah terbiasa," jawab Namira merasa malu saat dapat pujian dari orang lain.
Usai merampungkan semua nya, Namira pun mulai menyiapkan makan malam yang akan dilakukan nya untuk pertama kalinya bersama dengan Abra dan juga Darren.
Jujur, Namira begitu tegang saat akan memangil ayah dan anak itu. Pasalnya, ini pertama kalinya mereka akan makan dalam satu meja bersama.
Akhirnya, usai merampungkan semuanya Namira pun mulai memanggil Darren untuk pergi ke meja makan.
Namun sebelum itu, Namira menyuruh bocah kecil itu untuk memanggil sang ayah untuk makan malam bersama.
...****************...
"*Hai, Othor kembali nih. Semoga tidak benci ya karena sudah seminggu ini Othor bener bener dibuat sibuk dengan dunia nyata dan mengabaikan kalian semua.
Semoga tidak benci dan masih setia untuk melanjutkan kisah Abra dan Ibu guru Nami ini,"
.......
...🌸 Happy Reading 🌸*...