Tanpa disadari Bella, anak kembar di dalam rahimnya ternyata punya ayah yang berbeda.
Satu bayinya berayahkan suaminya. Satu bayinya adalah orang tak dia sangka.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Apakah suami Bella mau menerima anak yang bukan darah dagingnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hana_story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16 menjadi asisten
Tak berhasil mendapatkan pekerjaan secara online. Bella memutuskan untuk menjemput bola. Ia akan berkeliling mencari pekerjaan. Apa saja akan ia lakukan walaupun itu pekerjaan rendahan karena ia tidak punya skill atau orang dalam.
Meme capek berjalan. Ia mengulurkan tangannya ke atas pertanda minta digendong. Bella menggendong meme. Da berjalan lagi. Tiba-tiba ia melihat lowongan pekerjaan.
Lowongan.
Dibutuhkan ART untuk menemani orang tua.
Tidak dibutuhkan skill.
Tidak dibutuhkan pengalaman bekerja.
Lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kriteria Bella.
Bella membuat janji temu dengan pemberi pekerjaan.
Sekali lagi ia mengunci Meme di dalam kamar. Tidak ada orang yang bisa ia dititipi Meme. Penghuni kos yang lain ada yang bekerja dan kuliah.
Bella mengenakan pakaian yang sopan. Ia memotong kuku jari tangannya agar rapi. Memoles make up natural.
Di tempat janji temu.
Bella berucap ke resepsionis. “Saya ada janji temu dengan Bapak Calvin.”
“Silakan ke lantai sepuluh. Beliau sudah menunggu.”
Bella naik lift ke lantai sepuluh. Semoga aku diterima.
Bella mengetuk pintu. “Permisi.”
“Silahkan.”
Wawancara berlangsung. Dari wawancara itu Bella akan menjaga seorang ibu yang baru saja mengalami patah tulang. Bella akan menjadi asisten ibu itu. Bella akan bekerja di rumah ibu itu untuk menjaganya selama sakit.
“Berapa gaji yang Anda inginkan?” tanya Calvin.
Ini adalah pertanyaan tricky. Bella bisa saja meminta gaji tinggi tapi ia harus mendapatkan pekerjaan ini tak peduli jumlah gaji yang ia terima.
“Sesuai Bapak saja.”
“Baiklah. Nanti akan saya hubungi lagi.”
Bella lalu pamit pulang.
Bella mampir ke warteg dalam perjalanan pulang. ia membeli nasi bungkus dengan uang lima puluh ribu terakhirnya.
Di kamar kos.
Bella menyuapi Meme dan juga dirinya.
Bella melihat ponselnya ia berharap mendapatkan pekerjaan ini. Tetapi tidak ada pesan masuk.
Mama sepertinya tidak mendapatkan pekerjaan ini. Mama gagal lagi.
Bella melihat cincin emas yang melekat di jarinya. Sepertinya aku harus jual ini.
Saat jam menunjukkan pukul 5 sore, pesan masuk ke ponsel Bella. Dia buru-buru melihatnya. Hanya notifikasi Shopee.Bella melihat Meme yang masih tidur siang. Terdengar suara notifikasi lagi.
Apa dari Shopee lagi?
Ternyata dari pewawancaranya.
Calvin : Anda diterima bekerja. Besok datang ke alamat ini.
Bella berteriak dalam hatinya. Dia senang dia diterima. Tetapi ada satu dilema lagi. Dia tidak bertanya apakah dia diperbolehkan membawa anak kecil saat bekerja karena takut ditolak lagi. Bella akan menginap di rumah itu.
Meme harus kutitipkan ke siapa?
Keesokkan harinya.
“Meme. Maafkan mama.” Bella menaruh Meme ke dalam koper.
“Mama tidak boleh membawa anak kecil.”
Bukan. Bella bukan mau membunuh Meme dengan menaruhnya ke dalam koper dan menenggelamkannya ke sungai. Dia tidak mungkin melakukan tindakan sekeji itu. Meme tidak menangis atau rewel, dengan patuh ia meringkuk di koper.
“Mama butuh pekerjaan ini untuk kita. Meme jangan bersuara ya.” Dengan berat hati Bella harus melakukan ini. Masalah ia akan ketahuan membawa Meme itu urusan nanti.
Meme mengangguk. Sebenarnya Bella merasa berat tetapi hanya pekerjaan ini yang ia dapat. Bella menutup resleting koper. Dia menuju ke rumah tempat ia akan bekerja. Saat memencet bel pintu ia terkejut melihat pria yang berdiri membuka pintu.
JEFFRY SATRIA! Bella melongo. Ia mengucek matanya. Tak percaya jika makhluk Tuhan paling indah ini ada di depannya. Jeffry Satria adalah penyanyi, produser sekaligus aktor yang terkenal. Semua orang mengenalnya.
Jeffry tak kalah terkejutnya. Dia melihat Bella di depan rumahnya. Wanita yang hanya bisa dia cintai dalam diam. Bagaimana perasaan Jeffry saat ini? Jangan ditanya. Perasaannya bercampur aduk. Senang karena bisa bertemu Bella lagi.
Tetapi kenapa Bella menjadi asisten? Bukankah suami Belle itu kaya raya. Apa yang terjadi?
Jeffry ingin bertanya berbagai hal. Tetapi ini hari pertama Bella. Dia akan menunda berbagai pertanyaan di dalam benaknya untuk saat ini.
“Tutup mulutmu. Nanti lalat masuk,” kata Jeffry hendak mengambil koper Bella. Bella menutup mulutnya.
“Saya bisa membawanya sendiri,” tolak Bella. Ada Meme di dalam koper. Bella takut Meme kenapa-kenapa. Akhirnya Jeffry mengambil tas besar yang berisi pakaian yang dibawa Bella.
Jeffry menunjukkan Bella kamarnya.
“Taruh kopermu di sini.” Jeffry meletakkan tas Bella. “Nanti ikuti aku.”
Bella menaruh kopernya yang berisi Meme. Dia lalu mengikuti Jeffry. Meme tunggu sebentar. Mama akan balik ke kamar.
”Yang kamu jaga adalah mamaku,” terang Jeffry.
Bella mengikuti Jeffry menuju kamar sang mama, Victoria. Wanita paruh baya itu masih terlihat cantik walau tanda-tanda penuaan sudah terlihat. Dia duduk di atas ranjang dengan kaki kanan yang di gips.
“Kamu akan menjaga mamaku sampai mama sembuh.”
Bella mengangguk. Job des nya hanya menjadi asisten Victoria.