NovelToon NovelToon
Dendam Ratu Abadi

Dendam Ratu Abadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Dendam Kesumat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:47.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rudi Hendrik

Lama mengasingkan diri di Pulau Kesepian membuat Pendekar Tanpa Nyawa tidak tenang. Sebagai legenda tokoh aliran hitam sakti, membuatnya rindu melakukan kejahatan besar di Tanah Jawi.

Karena itulah dia mengangkat budak perempuannya yang bernama Aninda Serunai sebagai murid dan menjadikannya sakti pilih tanding. Racun Mimpi Buruk yang diberikan kepada Aninda membuatnya tidak akan mengenal kematian. Dia pun diberi gelar Ratu Abadi.

Satu-satunya orang yang pernah mengalahkan Pendekar Tanpa Nyawa adalah Prabu Dira Pratakarsa Diwana alias Joko Tenang tanpa melalui pertarungan. Karena itulah, target pertama dari kejahatan yang ingin Pendekar Tanpa Nyawa lakukan melalui tangan Aninda adalah menghancurkan Prabu Dira.

Aninda kemudian membangun kekuatan dengan menaklukkan sejumlah pendekar sakti dan menjadikannya anak buah.

Mampukah Aninda Serunai menghadapi Prabu Dira yang sakti mandraguna? Temukan jawabannya di Sanggana 8 yang berjudul "Dendam Ratu Abadi".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudi Hendrik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Raab 16: Adipati Rempah Alot

*Ratu Abadi (Raab)* 

Adipati Rempah Alot adalah sosok lelaki yang usianya sudah enam puluh tahun lebih satu purnama. Lelaki yang mengenakan blankon dan baju warna perak itu masih terlihat gagah. Dilihat dari cara jalannya yang masih lurus dan tanpa ragu, menunjukkan sang adipati adalah sosok yang aktif berolahraga atau berlatih olah kanuragan. Kumisnya masih hitam dan tebal, sepertinya itu hasil dari seringnya si kumis dicukur di masa muda. Sebagai seorang kepala daerah, Adipati Rempah Alot tidak bersih dari asesoris. Setidaknya ada dua hingga tiga perhiasan emas yang tersemat di anggota tubuhnya.

Jika memerhatikan jari-jari tangan Adipati Rempah Alot, maka tidak akan ditemukan adanya kedua ibu jarinya. Panjang dan berliku ceritanya jika menanyakan pergi ke mana jempol-jempol itu. Karena itulah sang adipati menggunakan jempol kaki saat tanda tangan surat undangan.

Selain Gaban Selangit yang mengawal sang adipati, ada empat prajurit pilihan berbadan tegap dan kekar yang juga mengawal. Prajurit itu bersenjatakan pedang saja. Ada pula seorang lelaki yang jauh lebih muda berpakaian bagus dan lengkap berwarna merah hitam dengan keris terselip miring di perut. Lelaki berkumis tipis segaris itu bernama Wadi Mukso, asisten pribadi atau sekretaris sang adipati. Siapa yang akrab dengan Wadi Mukso, maka akan mudah urusannya sampai ke Adipati, terutama urusan pinjam kepeng.

Jarang ada yang tahu bahwa Wadi Mukso adalah putra tertua sang adipati. Maklum yang lebih popular adalah adiknya karena lebih tampan dan lebih sakti.

Rombongan Adipati Rempah Alot naik ke atas panggung segi tiga. Ketika rombongan naik, tidak semua orang ikut ke tengah panggung, yang lain cukup sebatas pinggir panggung.

Adipati Rempah Alot menghadap ke arah tenda daun pandan. Dia naik ke panggung bukan untuk menari karena tidak ada selendang yang dia bawa, juga bukan untuk bernyanyi karena tidak ada mic yang dia genggam. Adipati ingin mengatakan sesuatu, setidaknya menyampaikan sambutan awal.

Seiring Adipati Rempah Alot naik ke panggung, sejumlah pendekar baru tiba di meja registrasi, termasuk pasangan pendekar tua Kidulang Tuo dan Nini Kuolot, serta keenam murid Perguruan Jarum Gadis.

Cempaka Air pun muncul. Dia ternyata baru usai dari toilet. Sebagai gadis cantik, dia tidak sungkan mencari toilet karena itu salah satu pesona seorang wanita. Jika ingin memesona saat mencari toilet, maka bertanyalah kepada lawan jenis. Itu rumusan Cempaka Air.

Suasana berubah hening. Para hadirin pendekar yang jumlahnya lebih dari empat puluh orang itu, memusatkan perhatiannya kepada sosok Adipati yang sama-sama mereka kenal. Jangan sampai mereka dianggap tidak memerhatikan sehingga mendapat konsekuensi yang buruk, yaitu minimal tidak diberi uang transport saat pulang.

Adipati Rempah Alot sudah menjabat sejak usia muda, hingga kini tidak mati-mati. Tidak ada yang boleh menggantikannya. Itu jabatan seumur mati alias menjabat sampai mati. Kalau dia mati, sudah pasti putranya yang akan mewarisi jabatannya. Maklum para pejabat tinggi era ini masih menganut paham KKN dan sistem dinasti.

“Para pendekar yang aku hormati!”

Itu kalimat awal sapaan sang adipati kepada para tamunya.

“Hormat kami, Gusti Adipati!” balas sekelompok orang yang hadir dengan model dan warna pakaian yang seragam karena itu memang seragam perguruan mereka. Selama sepekan seragamnya sama, ya itu satu-satunya. Mereka adalah murid-murid Perguruan Sembilan Langkah yang datang dipimpin oleh murid tertua yang bernama Pucuk Kerak.

Uniknya, senjata mereka yang bernama “Tongkat Tegak” bisa berdiri di medan apa pun. Jadi ada lima Tongkat Tegak yang berdiri di sisi mereka tanpa dipegang atau ditancapkan.

Balasan dari kelima lelaki itu membuat Adipati Rempah Alot tersenyum kecil seraya mengangguk. Dia menilai hanya orang Perguruan Sembilan Langkah yang sangat sopan, meski itu penilaian subyektif.

Adipati Rempah Alot melanjutkan sambutannya.

“Selamat datang di kediamanku. Aku mengundang kalian karena aku ingin menawarkan kekuasaan kepada kalian, tapi yang mau saja. Dengan memegang kekuasaan, maka harta, wanita atau lelaki dan lainnya akan datang dengan sendirinya. Aku….”

“Gusti Adipati!” panggil seorang pendekar memotong kata-kata Adipati.

Itu membuat Gaban Selangit dan para prajurit kawal sang adipati memandang kepada orang itu dengan mata mendelik, menunjukkan bahwa mereka tidak suka dengan penyelaan itu.

Orang yang menyela tidak lain adalah Kidulang Tuo. Sebagai pendekar tua yang tidak takut lagi dengan setan sekalipun, dia tidak sungkan untuk memotong kata-kata seorang raja pun.

“Kenapa tawaranmu hanya kepada yang mau, bukan kepada pemenang pertarungan yang menurut kain undanganmu kau mengajak kami adu kesaktian?” tanya Kidulang Tuo sebelum Adipati bertanya.

“Biar aku jelaskan, Kidulang,” kata Adipati santun dan ramah. Tidak terpancing emosinya atas tindakan si kakek berselendang kuning itu.

Panggung ini akan menjadi arena tarung bagi kalian untuk membuktikan siapa pendekar tersakti di Kadipaten Rempal. Setiap orang yang bertarung akan mendapatkan hadiah….”

“Waaah! Hahaha!” sorak para pendekar mata hadiah itu gembira, lalu tertawa rendah. Itu membuat Adipati memutus sebentar kata-katanya.

“Hadiah akan dibatalkan jika dia menang dengan cara membunuh. Banyaknya hadiah akan dihitung dari jumlah kemenangannya. Aku jamin, pemenangnya akan pulang sebagai kaya raya. Setelah itu, aku menawarkan siapa pun yang ingin memiliki kekuasaan dengan syarat,” jelas Adipati.

“Apa syaratnya?” tanya Cempaka Air sambil berjalan mendekat ke panggung.

“Nah itu buruan kita,” kata Adi Ronggoloyo saat melihat kemunculan gadis yang mereka cari.

“Tentu syaratnya tidak mudah. Hanya pendekar yang tidak takut mati yang bisa melakukannya. Tapi, itu akan dibahas secara tertutup kepada yang mau saja,” jawab Adipati Rempah Alot.

“Baiiik … baiiik,” uca Cempaka Air.

“Mohon maaf, Gusti,” kata Aji Ronggoloyo. “Bagi kami berdua yang kesaktiannya tidak diragukan lagi, arena tarung kayu seperti ini tidaklah memadai untuk unjuk kesaktian, apalagi harus beradu ilmu dengan orang-orang yang tulangnya sudah keropos dan ototnya sudah lunak.”

Terbeliak para pendekar tua yang hadir. Mereka menatap tajam kepada Dua Pendekar Sombong, menunjukkan bahwa mereka tersinggung mendengar kata-kata yang meremehkan mereka selaku kelompok tua.

Sleeet! Bdruakr!

Tiba-tiba ada ujung selendang kuning yang melesat panjang dari samping ke meja Dua Pendekar Sombong.

Aji dan Adi Ronggoloyo sigap melompat mundur, membiarkan meja kayu mereka hancur menjadi sejumlah serpihan. Makanan mereka yang masih tersisa separuh pun terpental mengudara.

“Hap!” Anak Pengemis sigap melompat. Dia melompat bukan menghindari serangan karena bukan dia yang diserang. Dia melompat hanya untuk menangkap daging paha ayam goreng dengan mulutnya yang masih bergigi lengkap, meski warnanya sudah kuning keemasan.

“Apa yang kau lakukan, Kidulang Tuo?!” bentak Aji Ronggoloyo marah. Dia masih memegang cawan emasnya.

“Ini masa damai. Tidak sopan berbuat rusuh di saat Gusti Adipati bicara!” hardik Adi Ronggoloyo pula. Dia pun memegang cawan emas kesayangannya.

“Tenangkan dulu dirimu, Kidulang!” seru seorang lelaki tua pula, tapi raganya lebih gagah dangan badan yang lebar tapi tidak tinggi. Kakek berkepala botak berjenggot domba itu dikenal bernama Pendekar Gundul Berakar. Pendekar yang mengenalnya sudah tahu apanya yang berakar.

Kidulang Tuo yang menunjukkan wajah marah memandang kepada pendekar sealmamaternya itu.

“Kita bisa menghajarnya nanti di arena tarung. Biarkan dia sombong siang ini, tapi nanti malam kita buat bibirnya tidak bisa sesumbar lagi,” kata Pendekar Gundul Berakar.

“Tertawalah sepuasmu, Pendekar Loyo. Nanti malam aku akan mengincarmu!” ancam Kidulang.

“Hahahak…!” Yang tertawa justru Anak Pengemis sambil makan ayam goreng tangkapannya.

“Para pendekar sekalian. Aku tidak keberatan jika kesaktian kalian sampai menghancurkan panggung, asalkan kalian tidak menghancurkan rumahku,” kata Adipati Rempah Alot menyela pertengkaran para pendekar itu. “Setelah ini, para pendekar bisa berkumpul lagi setelah matahari terbenam. Laga adu sakti akan kita mulai.” (RH) 

1
arumazam
hebat jg pasukan buaya nih
𝐀⃝🥀🦆͜͡🅣🅡🅘🅐ᴳ𝐑🍁🤎 ❣️ˢ⍣⃟
gagal fokus sama nama Kutu Aksoro dan Arjuna Gatal 🤭🤣🤣🤣
𝐀𝐍𝐚ᵏɱเ𝐍𝐚ⓝ𝕘
aku suka Ama tulisan Si Om
" dari saf belakang para penjabat dan pendekar"
( jadi ingat pas sholat jemaah di mesjid.)🥰
𝐀𝐍𝐚ᵏɱเ𝐍𝐚ⓝ𝕘
prajurit yang jujur ...
𝓣𝓜 𝒯ℳ
centeng biru ato centeng dua?
🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
sama saja putus suara, matiii
🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
lah piye, satu bisa jadi dua belas 🤭
DavidS
jiahhh....disebut ternyata
DavidS
untung ga masang pose pas liat demang cantik berstatus janda
DavidS
ky.y jurus.y kentut bsngkai
DavidS
jgn2 ada nama.y yg hati2 dijalan
DavidS
ade.y pasti masuk angin ini om
DavidS
macem2 ya om jenis muka.y anak buah si joko
DavidS
bilang aja om males mikir.y pas gambarin..🤣🤣
DavidS
waduh...harus bnyk punya kepeng itu klo mau perang
😎Zen Kamsider😎
suporter 🙄🤧🤪
😎Zen Kamsider😎
besok "boris keple" om buat nama 😁🤣🤣
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ Khumaira
untungnya si gatal Arjuno yg di sendang walopun seperti buaya patah hati gercep
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ Khumaira
busett namanya unik sekali omm Arjuno gatal 😅
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ Khumaira
lahh ini nih yg gak berbaju ini pasukan buaya Samudera
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!