NovelToon NovelToon
Hilal Untuk Halal

Hilal Untuk Halal

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: emha albana

Kisah cinta Halalillah dan Hilal dimulai dari sebuah rumah tahfidz, mereka memilih menjadi Volunteer, dan itu bukanlah keputusan yang mudah, berani menggadaikan masa muda dan mimpinya pilihan yang amat berat.

Menjaga dan mendidik para penghafal qur'an menjadi sebuah amanah yang berat, begitu juga ujian cinta yang dialami Halal dan Hilal, bukan sampai disitu, kehadiran Mahab dan Isfanah menjadi sebuah pilihan yang berat bagi Hilal dan Halal, siapa yang akhirnya saling memiliki, dan bagaimana perjuangan mereka mempertahankan cinta dan persahabatan serta ujian dan cobaan mengabdikan diri di sebuah rumah tahfidz?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emha albana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjemput Mimpi

Matahari pagi berlomba memasukin sinarnya yang nyaris tak ada sela, di kampung padat penduduk, kendaraan bermotor saling bersinggungan mencari jalan, beberapa pelajar dari berbagai tingkatan terlihat melintas di jalan sempit, tak ada lagi kicau burung yang telah digantikan suara klakson dan knalpot, lain pintu lain masalah, lain atap berbeda cerita, setiap rumah tangga berbeda keributan pagi-nya.

Halal dengan santainya mencuci gerobak, merapihkan setiap barang-barang yang letaknya tak beraturan, dan mengemas beberapa barang untuk di jual, setelah rampung barulah ia merapihkan rumah, mandi, lalu bersiap menuju sekolah.

Rizka jauh sehabis subuh ia sudah mencuci pakaian yang numpuk di laundry sebelum si pemilik datang, sudah jarang ia ke laundry, sesekali saja itu pun kalo Mas Prayitno si pemilik keteter cucian yang menggunung, baru menghubungi Rizka, setelah memasukan pakaian ke dalam mesin cuci, ia memilah dan memasukan ke dalam bak, biar nanti mas Prayitno yang menjemur dan menyetrika, setelah rampung ia pun bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Hari ini penerimaan Ijazah dan perpisahan, dari sekian banyaknya rangkaian acara, ada saat-saat yang dinanti, yah, saat staf pengajar mengumumkan siswa lulusan terbaik tahun ini.

"Kini saatnya kami mengumumkan sepuluh nama siswa dengan lulusan terbaik, Di urutan Sepuluh, jatuh kepada murid kami bernama Budi Setiadi, di urutan ke Sembilan diraih oleh Nada Mustika, sedangan di urutan Delapan ada Dimas Setyo, di nomor urut Ketujuh ada Lastri, untuk diposisi Keenam ditempati oleh Abrar Ramdhani, di posisi ke Lima di raih oleh anak didik kami bernama Miftahul Hasanah, di posisi ke Empat diraih oleh Adiba dan di posisi ke Tiga Rizka Gandhi Putri, dan di posisi ke Dua oleh Albert Kartasasmita sedangkan diposisi pertama diraih oleeeeeh Halalillah." Usai sudah Siti Khofifah mengumumkan sepuluh besar siswa terbaik, nama yang dipanggil menaiki panggung, dan beberapa bingkisan serta hadiah diberikan.

"Dan untuk murid yang ingin mengikuti pengayaan perguruan tinggi silahkan sehabis ini untuk mendaftarkan diri ke Rosita yah." Ucap Khofifah mengumumkan registrasi pendalaman materi untuk yang mau ke perguruan tinggi negeri.

"Riz, kamu daftar nggak?!"

"Aku bingung Lal, takut putus di tengah jalan."

"Aduh Rizka ini kuliah bukan pacaran, pake putus di tengah jalan, udah bismillah aja." Halal menuntun tangan Rizka untuk mendaftarkan ke pedalaman materi untuk PTN.

Mereka pun mendaftarkan diri untuk program pengayaan dan ujian PTN.

"Biaya administrasinya Delapan Ratus Ribu yah?!" Ucap Bu Rosita.

"Tuh Lal biaya lagi, uang darimana kita?!"

"Rizka sayaaaang, jangan khawatirkan rezeki mu esok, biarlah Allah yang cukupkan, bukannya hari ini Allah sudah cukupkan kita sampai kebayar untuk ijazah dan perpisahan."

"Iya juga sih!"

"Perempuan walau nantinya urusan dapur, kasur dan sumur, setidaknya ada ilmu yang bisa menjadi penolong kita, sayang sudah beriman masa tidak berilmu, lagi juga capek-capek Ibu Kartini memperjuangkan pendidikan untuk perempuan, kita nggak hargai."

"Yaudah deh."

"Duuuuh! Bisa nggak sih kamu apa-apa jangan pake deh, terkesan terpaksa banget." Halal kesel.

"Iya..Lal...Iya..."

"Nah gitu dong, sama masa depan jangan ragu."

Halal sudah seperti kakak dan juga sebagai sahabat Rizka begitu cerewet untuk urusan pendidikan dan usaha.

"Bismilah aja dulu."

Mereka mendaftarkan diri untuk ke perguruan tinggi.

"Bu, saya dan Rizka mau daftar, taaaa...tapi Bu, administrasinya nyusul, boleh yah?"

"Lal, untuk tiga besar itu gratis nggak usah pake biaya, Rizka kan ke tiga bukan?!" Tegas Bu Ros.

"Iya Bu."

Halal berbisik ke Rizka," tuh kan gratis jadinya!"

"Alhamdulillah Lal."

"Niat buruk aja ada jalan, apa lagi niat baik Rizka cantik."

Rizka pun tersenyum dan berkurang beban mereka.

"Sehabis ini kita scan ijazah dan aku mau coba daftar beasiswa di Universitas Islam Madinah, kamu mau coba?!"

"Aduh Halal, di negeri sendiri aja kita susah bagaimana di negeri orang yang kita nggak kenal!"

"Rasulullah aja Hijrah masa kita nggak mau coba."

"Kamu aja lah yah, aku di kampus dalem negeri aja."

"Utlubul ilma walau bisshin."

"Aku tetep di sini aja Lal, kamu aja yah yang ke Madina."

"Oke deh."

Kali ini Halal tidak bisa memaksa keinginannya dan membiarkan Rizka menentukan pilihan hidupnya.

Halal mulai menyusun rencana, ia memperdalam bahasa Arab, serta menghafalkan kembali Al-Qur'an sebagai syarat untuk masuk ke Madina Islamic University.

Walau ia tidak tahu bagaimana nasib selanjutnya, ia hanya menunaikan impian dan mimpi-nya.

"Ya Allah aku titipkan semua harapan hanya pada Mu." Gumam Halal.

Memang bukanlah keputusan yang mudah bagi Halal untuk mencoba dan memaksimalkan cita-cita nya untuk mempelajari Alquran dan Islam, walau entah akan jadi apa nantinya.

...****************...

Hilal hanya singgah sebentar di Rumah Tahfidz, hanya mengecek kembali kebutuhan mingguan yayasan.

"Mil, saya sudah transfer untuk kebutuhan dan operasional mingguan, minta laporan Minggu lalu ya."

"Ya Pak."

"Saya lanjut urus kerjaan lain dulu."

"Tumben Pak, biasanya lama, heem nggak ada yang ditunggu yah?!"

"Satu itu, kedua memang ada urusan lai, klo Nggak diurus nanti nggak bisa biayain Yayasan."

"Iya Pak, kemarin ada tambahan lagi murid Tahfidz dan yatim."

"Iya, lumayan operasional nambah."

"Sebulan sudah tidak cukup kalo cuma 300 juta-an."

Hilal menghentikan aktifitasnya dan memikirkan untuk kelangsungan Yayasan.

"Itu lah, harus makin keras usaha saya, cari-cari peluang lain. Untuk donasi ada yang masuk Mil?!"

"Kan sejak bapak bilang untuk stop donasi, yah Mila tutup pak, padahal banyak yang mau donasi."

"Yaudah buka aja dulu Mil, sambil saya mikirin pendapatan lain."

"Kalo itu perintah bapak saya saya jalankan."

"Saya jalan dulu yah, takut kesiangan urus yang lain."

"Ya Pak."

Hilal keluar dari Yayasan, di luar sudah menunggu sebuah mobil yang Minggu Hilal dari kejauhan.

"Ikutin mobil itu pak." Perintah Mama Fida yang memakai jasa taksi.

Mama Fida sendiri mengikuti Hilal dan memastikan kalau anaknya itu tidak menemui Halal. Hilal melajukan kendaraannya ke arah usaha dia yang lain.

Merasa aman, dan Hilal tidak pergi kemana-mana selain tempat usahanya, dengan berat hati Fida menemui Hilal yang mulai meeting dengan beberapa karyawan lainnya.

Fida menunggu sampai ia selesai menyelesaikan tugas, setelah beberapa karyawan sudah meninggalkan ruang rapat.

"Mau sampai kapan kamu tidak kembali ke rumah?!"

"Sampai Mama tidak menuntut Hilal untuk menikah dengan Vika."

"Tidak bisa keputusan Mamah sudah bulat, Vika anak yang baik dan keluarga yang baik, bukan itu yang agama pinta, kenapa kamu melanggar dan tidak mendengarkan Mama, daripada kamu mencari yang nggak jelas."

Hilal hanya tertunduk dan menahan emosi nya, mengingat yang ia hadapi adalah Ibu-nya sendiri.

1
larasatiayu
mampir dong pls ke sholeh tanpa jilbab
Kim
iyalah,,,,karena Madrasah pertama seorang anak adalah Ibu,,,,jadi kita wajib menuntut ilmu
Kim
karena kesehatan adalah nikmat yg tiada tara
Kim
semakin banyak saingan pak Hilal
Kim
ayo ak Hilal,jangan sampai kalah start,,,keburu Halal di halalin orang nih🤭🤭🤭
Kim
jangan memaksakan kehendak bu,mungkin anda yg melahirkan,tapi Hilal juga punya pilihan sendiri,selama itu baik anda jadi orang tua wajib mendukung dan mendo'akan
Kim
bagus,,,,,jangan hiraukan ortu nya pak Hilal,,,,
Kim
gagal ungkapin perasaan deh,,,sabar dulu pak Hilal
Kim
nggk gitu juga bu konsep nya jadi orang tua
Kim
punya hak apa anda menghina mereka,,,,
Kim
apkah cerita ini terinspirasi dari kisah nyata kaka Author?🤔🤔🤔
Kim: wowwww,,,,salut buat adik kaka
i.g : emhaalbana: Kisah adik saya bernama Azizahtudzahra
total 2 replies
Supatmiah Winda
usaha travel umroh tapi ko kejar" cowok y
i.g : emhaalbana: Abinya kak, kalo Vika Butik
total 1 replies
Kim
ada yg lagi misi cari jodoh🤭🤭🤭
Kim
semoga saja bertemu,,,,

kalo kita pandai bersyukur,apapun yg Alloh kasih,akan terasa nikmat
Kim
kalian benar" 👍👍👍👍
kefakiran tidak menjadikan kalian kufur nikmat
Kim
bakalan ada kisah cinta yg rumit & menguras air mata
Kim
semoga Halal & Hilal
Rizk & iskandar🥰🥰
Kim
gerutuan papa Amrul mewakili suami" yg ada di dunia nyata
Kim
setuju sama Papah
Kim
pal Hilal gercep amat,semoga berjodoh sama Halal y pak🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!