NovelToon NovelToon
Booking Online

Booking Online

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa / PSK
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Amelia berhasil memikat hati seorang pria. Asmara yang menggelora mengantar Amelia pada titik keseriusan sang kekasih. Apakah hubungan mereka berjalan lancar sampai ke jenjang pernikahan? Apalagi setelah pria tersebut mengetahui jika Amelia ternyata seorang wanita panggilan.

Lantas, bagaimana Amelia melewati segala lika-liku kehidupannya? Apakah dia mampu meninggalkan dunia yang sudah membantunya mengobati luka di masa lalu atau justru semakin terjerumus di agensi yang menaunginya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenyataan Pilu

Ketegangan terasa di ruang tamu. Lilis hanya bisa pasrah melihat anak dan cucunya berseteru. Wanita tua itu tidak tahu harus berpihak kepada siapa. Mengingat, kejadian yang menimpa Amel sudah terjadi beberapa tahun yang lalu.

"Amel Sayang. Tahan dirimu, Nak," bujuk Lilis sambil menggenggam tangan Amel dengan erat.

"Biarkan saja, Bu. Aku ingin tahu apa yang ingin diucapkannya," sahut Marini tanpa mengalihkan pandangan dari wajah cantik Amel.

"Baiklah. Mungkin saat ini sudah saatnya ibu tahu bagaimana si bajing4n Yusuf itu di belakang Ibu!" ujar Amel.

"Jaga ucapanmu!" bentak Marini karena tidak terima suaminya disebut bajing4n.

"Aku pergi dari rumah karena suami yang Ibu banggakan itu telah memperkos4ku berkali-kali. Tak hanya itu, dia juga pernah menjualku ke temannya yang bernama Pramono—"

"Cukup!" Marini menginterupsi penjelasan Amel. "Drama apa lagi ini hah?" Marini sepertinya tidak percaya dengan penjelasan putrinya.

"Drama? Apa untungnya aku membuat drama menjijikkan seperti ini? Kalau Ibu tidak percaya silahkan tanya pada pembantu kita dulu. Ibu Farida adalah saksi yang melihatku diseret si bajing4n Yusuf itu ke dalam kamar! Itulah kenapa bu Faridah langsung dipecat. Tak hanya itu, dia juga diancam akan disakiti jika sampai membocorkan semua ini kepada Ibu!"

Luka lama yang tersimpan di hati, kini terbuka kembali. Rekaman kejadian di masa lalu masih tersimpan rapi dalam ingatan. Amel tak melupakan sedikitpun bagaimana awal kehancuran hidupnya dimulai. Suara jerit tangisnya kala itu seakan tak berguna di telinga ayah tirinya. Permohonan yang dilakukan Amel kala itu seakan angin lalu bagi Yusuf. Pria paruh baya itu benar-benar dibutakan oleh hawa nafsu meski pada saat itu penampilan Amel sangat tertutup. Kerudung syar'i nya terbang begitu saja bersama noda yang ditorehkan ayah tirinya.

"Tidak. Ini tidak mungkin! A' Yusuf tidak mungkin melakukan itu! Kamu pasti bohong!" sangkal Marini setelah mendengar dengan detail cerita yang disampaikan Amel. "Bu, semua ini bohong 'kan Bu?" Marini menghampiri Lilis.

"Tidak." Suara Lilis terdengar tegas. "Memang itulah kenyataanya. Kamu dibutakan cinta pria yang menurutmu alim dan berpendidikan itu. Sejak awal aku tidak suka dengan suamimu itu dan sekarang lihatlah hasil kamu membangkang ucapan orang tua. Putrimu yang menjadi korbannya!" ujar Lilis dengan tatapan tajamnya.

Tubuh Marini luruh ke lantai setelah mendengar jawaban ibunya. Napasnya tersengal karena degup jantung yang tak beraturan. Marini hanya bisa ternganga karena kehilangan kata-kata. Dia mencengkram kepalanya yang terasa berat. Rasanya dia tidak mampu mencerna semua ini.

"Coba lihat ini, Bu. Beberapa hari yang lalu aku melihat si kepar4t itu bersama seorang wanita di tempat wisata," ujar Amel seraya menunjukkan video yang tersimpan di ponselnya kepada Marini.

"Astaghfirullah. A' Yusuf!" Marini membekap mulutnya karena tak percaya jika suami yang sangat dipercaya itu banyak melakukan hal gila di belakangnya.

Dunia Marini serasa hancur tak tersisa. Hatinya dihancurkan oleh kenyataan yang diungkap oleh Amel. Suara isak tangisnya terdengar pilu karena rasa sesal yang membelenggu. Marini menggelengkan kepala beberapa kali saat membayangkan bagaimana putrinya dilecehkan dan dijual oleh Yusuf.

"Ya Allah. Dosa apa yang sudah aku perbuat sehingga mendapatkan teguran seperti ini? Selama ini aku sudah salah menilai putriku. Aku salah telah membencinya. Astaghfirullah. Kenapa aku baru tahu sekarang." Marini hanya bisa membatin. "Aku harus menemui bu Farida. Ya, aku harus bicara dengan dia." Marini berdiri dari tempat duduknya sambil mengusap air mata yang membasahi pipi.

"Mau kemana?" tanya Lilis setelah melihat Marini meraih tas dan kunci kendaraanya.

"Aku ingin menemui bu Farida," ujar Marini sambil berjalan keluar dari ruang tamu.

Lilis mencegah putrinya agar tidak berbuat gegabah dan membahayakan orang lain. Akan tetapi Amel justru melarang neneknya itu. Amel ingin Marini mengetahui seperti apa tabiat suami yang sangat dibanggakan itu.

"Biarkan ibu pergi, Nek. Sudah saatnya kegilaan si kep4rat itu terbongkar!" ujar Amel sambil menahan tubuh Lilis.

Sementara itu, Marini tanpa sadar mengendarai motor maticnya dengan kecepatan tinggi. Dia tidak ingat lagi akan keselamatannya karena akal pikiran yang kacau. Satu hal yang pasti, Marini ingin segera sampai di rumah mantan pembantunya dulu. Hingga beberapa puluh menit kemudian, motor matic hitam yang dikendarai Marini sampai di tempat tujuan.

"Assalamualaikum, Bu Farida," panggil Marini sambil mengetuk pintu beberapa kali.

Beberapa detik kemudian, pintu berwarna cokelat itu terbuka lebar. Farida termangu di ambang pintu setelah melihat kehadiran Marini di sana. "Silahkan masuk, Bu," ucap Farida sambil memberikan jalan untuk Marini. Lantas, wanita paruh baya itu mempersilahkan Marini duduk di kursi yang ada di sana.

"Maaf, kalau boleh saya tahu, ada apa Ibu datang ke rumah saya?" tanya Farida seraya menatap Marini dengan lekat.

"Saya hanya ingin memastikan satu hal, Bu. Apa benar A' Yusuf pernah melecehkan Amel?" tanya Marini tanpa basa-basi lagi.

Tentu saja pertanyaan yang disampaikan oleh Marini itu berhasil membuat Farida tercengang. Dia tidak tahu harus menjawab bagaimana karena takut dengan ancaman Yusuf. "Kenapa Ibu baru mencari tahu sekarang?" Farida justru bertanya balik kepada Marini.

"Tolong jawab saja pertanyaan saya, Bu. Apa yang sudah terjadi kepada Amel? Apakah benar Amel dilecehkan A' Yusuf?" cecar Marini dengan tatapan sendu.

"Iya, Bu. Kejadiannya saat neng Amel baru pulang dari pesantren setelah lulus SMA. Saya masih ingat betul, saat itu Ibu sedang mengikuti majlis ta'lim di desa lain. Lalu saya melihat pak Yusuf menyeret neng Amel ke dalam kamar. Saya tidak bisa menolong neng Amel karena saya juga diikat pak Yusuf di tiang yang ada di ruang makan. Mulut saya ditutup dan saya hanya bisa pasrah saat mendengar suara jeritan neng Amel," jelas Farida dengan kepala tertunduk.

"Saya berani bersumpah, Bu. Saya tidak pernah mencuri apapun seperti tuduhan pak Yusuf. Saya dipecat karena bapak takut jika saya membocorkan semua ini. Jujur saya sangat trauma atas kejadian ini."

Tubuh Marini terasa lemas karena kehilangan tenaga. Dia tidak menyangka saja jika selama ini Amel sangat menderita atas kekejaman suaminya. Bahkan, ironisnya dia sendiri lebih percaya dengan alibi yang disampaikan suaminya itu daripada mencari kebenarannya. Nasi sudah menjadi bubur. Harga diri putrinya tidak bisa dikembalikan lagi.

"Terima kasih, Bu, sudah menceritakan semuanya. Saya pamit. Maaf karena sudah menganggu," ucap Marini sebelum beranjak dari tempat duduknya.

"Bu, tolong jangan bawa saya dalam masalah ini. Saya sangat takut dengan bapak. Saya hanya ingin hidup tenang di sini," pinta Farida sambil menatap Marini penuh harap.

"Bu Farida tenang saja. Saya tidak akan melakukan semua itu. Terima kasih atas waktunya, Bu," ucap Marini sambil menggenggam tangan Farida.

Marini hanya bisa menangis saat dalam perjalanan pulang dari rumah Farida. Hatinya benar-benar hancur setelah mendengar penjelasan Farida. Suami yang selama ini sangat dicintainya itu ternyata menyimpan kebusukan.

"Dasar biad4p!" umpat Marini.

1
Bunda dinna
Andra belum tau cerita kelam yg di alami Amel..cinta dan ketulusan Andra yg bisa menolong Amel
Bunda dinna
kok g pernah dapat notif ya..jadi g tau pas update 😑
Eva Wahyuni
Semoga Allah bukakan pintu hati Amel supaya segera meninggalkan dunia kelamnya.. Aamiin.. Semoga Andra lelaki yang tepat untuk Amel, dan bisa menerima Amel dengan masa lalu nya.. semangat Thor 💪💪💪
Titik pujiningdyah: semoga saja mas andra mau menerima ya
total 1 replies
Bunda HB
Bertobat lah amel,apa gk kasian sma 2 org tua di alam kubur.melihat ank nya ber zina trs.org tua mu nangis amel.😢
Titik pujiningdyah: habis ini tobat ya bund
total 1 replies
Bunda dinna
Nyesek bacanya 🥺🥺🥺🥺
Titik pujiningdyah: sedih y bund
total 1 replies
Bunda dinna
Siap2 saja Yusuf jadi samsak napi di sel..
Bonyok
Titik pujiningdyah: kyakny lebih dari bonyok deh bund
total 1 replies
Bunda dinna
Andra pria gentle,,berani meminta restu pada neneknya Amel..
Titik pujiningdyah: 🤩🤩🤩🤩🤩🤩
total 1 replies
Bunda dinna
Amel kalau mau nengok si bapak tiri kenapa g bawa pasukan emak2 gitu..
Pasti mereka bakal suka rela membantu Amel buat kasih pelajaran..
Titik pujiningdyah: sayangnya kagak boleh rame2 nih kalau ke lapas
total 1 replies
Bunda dinna
Amel berhak bahagia bersama Andra..
Semoga Andra bisa membuat Amel terus bahagia dan berharga..
Titik pujiningdyah: ah semoga saja y bund
total 1 replies
Bunda dinna
Serem juga klien mami Sari..
Amel untungnya punya prinsip kuat..
Bunda dinna
Amel malah ketiduran,,nyaman ya Mel ada di samping Andra..
Titik pujiningdyah: dia pasrah aj sama keadaan
Titik pujiningdyah: dia pasrah aj sama keadaan
total 2 replies
Bunda dinna
Andra cerdas,,bisa peka dengan permasalahan Amel.
Kyk sudah rahasia umum kalau sudah berhubungan dengan bapak atau tiri..walau pun ada yg baik juga
Titik pujiningdyah: gk semua bpk tiri jahat. tp yg baik seribu satu
total 1 replies
Bunda dinna
Sedih,,miris banget 🥺🥺🥺🥺
Mardiana Edi
lego obat mujarab d kala jenuh☺️
Mardiana Edi
pengen tau seberapa tulusnya Andra klo udah tau cerita hidup Amel yg menyakitkan apakah bertahan atau menghilang tanpa kabar
Titik pujiningdyah: takutnya menghilang nih😌
total 1 replies
Bunda dinna
Hadeehh..harusnya orang kyk yusuf itu kasih kenangan dulu..minimal di jepit ke pintu dulu..
Bikin kesel,,ibunya Amel sadarnya telat juga..
Miris banget nasib Amel
Titik pujiningdyah: harusnya lebih dari itu
total 1 replies
Bunda dinna
Sumpah ikutan nangis,,sedih bacanya..
Ibunya Amel sudahsalah di awal..fatal akibatnya..
Titik pujiningdyah: terlena bu marini
total 1 replies
Bunda HB
Alhamdulillah skrg udah sadar kesalahan mu bu.demi laki2 biadab ank jdi korban mu bu.alim hya berkedok trnyata tukang judi,lacur,germo.pinter suruh org istifhar.gk tau nya hya Kedok...😦😉😉
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkwkwk enak dong langsung metong nanti
Bunda HB: Klo bisa di penggal jdi 10 thor...😁
total 3 replies
Mardiana Edi
d dunia nyata bnyk wanita" seperti amel bahkan sy punya tmn seperti amel klo mlm jd wanita panggilan klo siang bekerja seperti biasa ..semoga amel dpt lelaki yg bener" mencintai menerima amel dngn segala kekurangannya🙏
Titik pujiningdyah: sama tmnku jg bnyk cuma beda kelas aj sama amel
total 1 replies
Mardiana Edi
yg terlihat tulus blm tentu menerima keadaan kita yg sebenarnya..jaman skrng bnyk yg terlihat tulus ternyata modus..jngn tertipu ya
Titik pujiningdyah: iya nih. lagi musim orang seperti itu.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!