Terjerat Cinta CEO Kejam

waktu sudah menunjukan pukul 3 sore waktunya selesai bekerja, tapi aku masih setia berdiam diri di ruangan OB

"Dorrr"

"ka sasa ngagetin aja" protesku

"kamu ngelamun aja si chika, mikirin apa si?"

"aku kangen ibuku ka" ucap ku bohong karena kalau aku jawab dengan tidak ka sasa akan curiga padaku

"sabar yah. Sudah lebih dari tujuh hari berarti kan?"

"ia ka,"

"kamu gak mengunjungi makam beliau, " ujar ka sasa

Dan membuatkan ku seketika tersadar

"belum ka,aku sudah tak lagi mengunjungi makan ibu semenjak aku di rawat kemarin"

"kunjungi saja , mungkin dengan begitu suasana hati kamu lebih baik" saran ka sasa

"kaka benar, terima kasih saran nya"

Aku memutuskan untuk pergi ke makam ibuku, karena masih ada waktu sekitar satu jam sebelum pukul 04 sore karena biasanya kami para petugas kebersihan selalu pulang lebih cepat satu jam dari karyawan lain meskipun kadang bersama karena ada pekerjaan yang belum selesai.

Aku memilih pergi memakai ojek online karena akan lebih cepat sampai agar tak memakan waktu banyak

...****************...

" bu chika kangen, maafin chika yah chika baru datang ke sini lagi, maafin chika yang sudah buat ibu susah, chika sudah bayar lunas hutang hutang ibu pada renternir bahkan chika juga sudah bayar hutang hutang ibu pada para tetangga yang lainnya, bu chika akan menikah hari ini, maapkan chika belum bisa bawa calon suami chika kemari karena berbagai hal lainnya, chika minta restu ibu yah, semoga pernikahan ini adalah pernikahan terakhir yang chika inginkan meskipun chika gak tau apa yang akan terjadi ke depannya bu"

Aku terus bercerita di makam ibu mengenai apa yang aku pikirkan, dulu sewaktu ibu masih hidup aku bakalan terus bercerita menganai kegiatan apa yang hari ini aku lakukan, ibu adalah pendengar setia buat ku.

setelah puas mengeluarkan unek unek dalam diri pada makam ibuku, akhirnya aku memilih bangkit dan berjalan keluar makam, aku memilih menunggu pak rio di pinggir jalan awalnya aku akan kembali ke kantor tapi pak rio malah memilih menjemputku.

Pak rio akhirnya sampai, aku duduk di belakang bersama tuan damian tak ada obrolan apa pun antara kami bertiga aku juga tak ada niat untuk mengeluarkan kata dari mulutku. Aku memilih melihat jendela dan mengingat ke arah mana aku akan pergi.

akhirnya kami sampai di sebuah hotel, tempat yang akan kita gunakan untuk melangsungkan akad nikah, aku seketika terdiam sejenak,

Banyak sekali pertanyaan yang ada di otak ku, ku kira mungkin akan melangsungkan akad nikah di kantor agama tapi ternyata malah di sebuah hotel yang cukup mewah buat ku.

kami di sambut oleh seorang pria beliau mengajak kami untuk ke tempat dimana kita akan menikah, tapi sebelum kesana aku di antar ke sebuat kamar, disana ada beberapa orang yang menyambutku

"selamat sore nona chika, perkenalkan saya luna ternyata anda cantik sekali, saya MUA yang akan menyulap anda menjadi ratu sehari" ujarnya

"selamat sore, apa aku akan di make up" ucapku

"tentu saja, meskipun hanya akad nikah sederhana tapi anda harus tampil Cantik" ucapnya

"kemari lah nona chika, ini adalah asisten saya yang akan memandikan anda terlebih dahulu" ujar luna

aku di bawa oleh para asistennya ke sebuah kamar mandi yang ada di kamar tersebut, kamar mandi yang cukup luas

"biar aku saja, kalian tunggu saja aku di luar" ucapku tentu saja aku malu bila mereka akan memandikan aku

"tidak perlu sungkan nona kami sudah biasa" aku di tarik oleh mereka dan yah akhirnya aku benar benar di mandikan oleh mereka semua , jujur saja aku sangat malu sekali.

Setelah kurang lebih 30 menit akhirnya ritual.mandi pun usai aku tak percaya aku seperti di manjakan tadi.

"siap nona chika?" ucap luna padaku saat aku bercermin aku hanya mengagguk tanda setuju.

hampir 30 menit aku di sulap menjadi ratu sehari. Aku bahkan tak percaya dengan apa yang terjadi pada diriku sekarang

"waw, anda cantik sekali nona, kulit yang putih ini dan mata yang indah tentu saja dengan hidung yang mancung"

"terima kasih, aku tak percaya dengan apa yang ada di depan ku sekarang" ucapku saat melihat cermin

"yang terakhir kita keluarkan kebaya nya"

mereka mengeluarkan satu set kebaya berwarna putih yang sangat indah sekali aku yakin harganya pasti sangat mahal, aku malah menjadi sungkan untuk memakainya

"ayo nona. Tak perlu sungkan anda pantas untuk memakai kebaya mahal ini, ini saya buat hanya untuk anda dan kebaya ini juga akan menjadi milik anda nantinya"

aku hanya mengangguk jujur saja aku tak tau harus bilang apa, karena ini di luar harapan ku. Aku bahkan tak berpikir akan di lakukan seperti ratu.

Mereka membantuku memakai kebaya yang indah ini, bahkan tak lupa sesi foto yang jujur saja tak ada di benak ku lagi, aku seperti di berikan kejutan yang benar benar indah kali ini, aku seperti pengantin pada umum nya, bahkan aku lagi lagi tak hentinya tersenyum aku benar benar melupakan semua beban yang tadi aku pikul, mereka yang ramah membuat ku sangat nyaman,

"terima kasih" ucap ku pada mereka

"sama-sama nona chika, mari kita menuju meja akad nikah" ucapnya

Aku keluar dari kamar menuju sebuah ruangan yang cukup besar, di sana sudah di sulap menjadi tempat akad nikah yang cukup mewah tapi sederhana.

"ayo nona kita masuk ke dalam" bisik luna padaku, jujur aku langsung gugup saat mata semua orang tertuju padaku

"tegap nona, jangan menundung pancarkan senyum di wajah mu" bisik luna lagi aku pun mendengarkan apa luna katakan.

dengan melangkah pelan aku masuk ruangan, menuju meja akad.

"kedua mempelai siap?" tanya pak penghulu dan di angguki oleh aku dan tuan reza

Meskipun aku cukup sedih karena menikah tanpa kehadiran teman teman ku bahkan aku menikah dengan seorang wali karena orangtua ku tak ada .

"Narendra damian Pradipta saya nikahkan anda dengan keyla kiara dengan mas kawin 300 gram logam mulia dan uang sebesar 200 juta rupiah"

"saya terima nikahnya Keyla kiara dengan mas kawin 300 gram logam mulia dan uang 200 juta Dollar" ucap tuan damian dengan satu tarikan nafas

"Sah" ucap pak penghulu dan para tamu

ijab kabul pun usai di lakukan, dan sekarang aku resmi menjadi istri dari tuan damian, aku masih tak percaya dengan apa yang terjadi sekarang, jujur saja meskipun hanya acara sederhana tapi ini adalah impian pernikahan bagi semua wanita karena terselip kemewahan di dalam nya, bahkan aku tak menyangka ada sesi foto dalam pernikahan sederhana ini, ku pikir hanya akan nikah dan semua orang pergi.

Tak banyak tamu yang datang kali ini, bahkan aku tak mengenal mereka mungkin semuanya adalah para teman tuan damian, setelah akad kami makan malam bersama jujur saja aku sedikit canggung dengan susana disini

"makan lah" ucap tuan damian menyerahkan sebuah stik yang sudah ia potong padaku

"terima kasih" ucapku.

Aku memilih memakan makanan yang tuan damian berikan meskipun agak canggung karena aku tak pernah makan makanan mewah ini

Bersambung. . .

Terima kasih yang sudah baca ceritaku

Like, komen, dan vote yah, biar author semangat lagi nulisnya .