NovelToon NovelToon
BadBoy

BadBoy

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Persahabatan / Mata Batin / Bad Boy
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ladysti

Fathan Antonio cowok berandal berparas rupawan, tinggi 180, berat badan 67, berkulit putih, mata coklat dan hidung yang mancung.

Anak kepala sekolah Ahmad Antonio di SMA Negeri 1 xyz. Pria paruh baya itu dikenal sebagai guru yang ramah, murah senyum dan berjiwa muda.

Fathan atau panggilan akrabnya Atan adalah anak pertama dari lima bersaudara, anak kedua bernama Haikal Antonio, ketiga Bagas Antonio, keempat Putri Ayu Antonio dan yang terakhir Adinda Dewi Antonio.

Dengan ibunya Saras wati Antonio, mereka memanggilnya mama Sara.

Jiwa bebas Atan yang selalu penasaran dengan segala hal, membuatnya brutal tak terkendali. Mulai dari kenakalan remaja, wanita, kekuasaan, dan bahkan dunia gaib pun turut membuatnya penasaran.

Atan juga selalu berpindah sekolah ke sekolah lain dengan alasan yang sama, kalau ga tawuran, balapan liar, ketahuan ngerokok, konsumsi miras dan yang terakhir karena wanita.

Meskipun banyak yang tau jika Atan Sibad boy ini berandal, dia tetap hormat pada orang tua

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ladysti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dongeng

"Rumah ini boleh juga" ucap Atan manggut-manggut.

"Tinggal renovasi atasnya doang" ucap Fahri.

Atan mengelilingi bangunan itu dengan seksama, sedangkan Fahri menunggu didepan bangunan. Sebenernya ia sedikit merinding dengan bangunan tua itu, Atan dengan beraninya berkeliling tanpa rasa takut.

Meskipun tempat itu ramai, dekat sekolah dan kampus tapi tak menutup kengerian yang mencekam pada bangunan tersebut.

Atan sudah puas berkeliling dan melihat kondisi bangunan menghampiri Fahri.

"Oke, besok kita mulai" jawab Atan.

"Sekarang kita ngamen dulu, kasian Ria nunggu di taman" ucap Fahri.

"Eh, iya. Buruan deh!" Atan dan Fahri pun bergegas menuju tempat ria.

"Hwaaa... Aaa" tangi pria kecil itu menjadi-jadi.

Kebetulan ria ada didekat sana, namun tangis dori semakin menjadi.

"Hai adik kecil, kenapa menangis? Nama kamu siapa?" Tanya Atan setelah sampai.

"Dori, hiks .. Mama pergi ga tau kemana" jawab dori disela tangisnya.

"Oh, dori terpisah dari mama? Dori tinggal disekitar sini?" Tanya Atan.

"Tidak, rumah kita jauh, aku tidak tau jalan.. hwaaaaaa!!" Ucap dori yang kemudian ia menangis lebih keras.

"Nih, kakak ada cokelat buat dori saja. Tapi dori harus janji ga boleh nangis lagi. Ya" bujuk Fahri.

Dori setuju dan ia pun terdiam dari tangisnya, "kalian hebat deh bisa taklukkin anak ini, rumahnya di komplek sebelah. Gue hafal karena sering main kesini" ucap ria.

"Oh, gitu. Baiklah kita jaga dia sampai orang tuanya datang" ucap Fahri.

"Adek mau denger cerita kancil yang nakal?" Bujuk Atan.

"Kancil? Nakal?" Beo dori. Dia memegang masih kecil dan masih berusia empat tahun.

"Iya, mau dengar?" Ucap Fahri.

"Iya.. iya..." Dori kembali bersemangat.

Ketiganya ber-tos ria, saat pria kecil itu mulai terhibur.

"Oke, kakak akan bercerita. Dengar ya..." Ucap Fahri.

"Pada suatu hari si kancil sedang asyik berkeliling di dalam hutan sendirian, tanpa ia sadari ternyata ia tersesat dan sampai di ladang perkebunan milik Pak Tani"

"Di perkebunan tersebut banyak sekali mentimun yang sudah siap untuk dipanen oleh pak tani"

"Saat pertama kali melihat kebun mentimun tersebut, kancil hanya ingin melihat-lihat saja. Tapi, rasa lelah setelah sepanjang hari berjalan menyusuri hutan membuat dirinya menjadi lapar dan haus sehingga membuat ia untuk memakan salah satu timun milik pak tani"

"Awalnya cuma ingin makan satu karena rasa lapar dan hausnya itu, tapi ternyata mentimun milik pak tani itu rasanya enak sekali, membuat si kancil menjadi khilaf memakan semua timun yang ada di perkebunan pak tani."

"Masih ada sebagian timun yang sengaja kancil tidak makan, karena ia berfikir bisa dimakan untuk keesokan harinya. Dan ia pun kembali ke hutan dengan kondisi perut kenyang dan hati gembira bisa memakan mentimun sepuasnya"

"Hari telah sore, pak tani yang setiap hari mengecek perkebunannya terkejut, karena sebagian besar timun yang ditanamnya ludes"

"Pak tani juga menemukan jejak mentimun yang terdapat bekas gigitan binatang. Ia langsung berfikir, bahwa mentimun yang pak tani tanam di kebun di curi oleh binatang"

"Pak Tani langsung membuat sebuah jebakan berupa orang-orangan sawah yang dilumuri dengan getah karet"

"Setelah keesokan harinya kancil datang lagi ke kebun mentimun milik pak tani, dari kejauhan si kancil melihat seperti ada seseorang di dalam kebun, tapi ia tidak merasa takut karena si kancil yang cerdik itu berfikir manusia tidak diam seperti itu. Setelah semakin dekat, ternyata benar dugaan kancil, kalau itu hanya sebuah orang-orangan sawah"

"Karena merasa sangat bangga akan dirinya yang tidak bisa ditipu dengan benda semacam itu, kancil pun ingin merusak orang-orangan sawah tersebut"

"Ketika ia mencoba merusaknya, ternyata getah karet yang ada di orang-orangan sawah tersebut menempel di seluruh badan kancil sehingga membuat dirinya menjadi lengket dan tidak bisa bergerak"

"Belum sempat mencuri timun pak tani kancil malah terkena perangkap milik pak tani"

"Si kancil terus berusaha agar bisa bergerak dan melepaskan dirinya dari getah karet tersebut, namun hingga sore hari tiba usahanya tetap gagal. Pak tani pun datang ke kebun timunnya dan melihat kancil yang terkena jebakannya"

"Owh, ternyata selama ini yang memakan dan mencuri timun saya kamu toh cil!" Kata pak tani sambil membawa kancil ke rumahnya"

"Sesampainya di rumah, kancil pun di masukkan ke dalam kandang dan tidak bisa berkutik kemana-mana"

"Kancil merasa sangat menyesal karena telah mencuri timun pak tani. Nasi telah menjadi bubur, kancil pun harus merasakan akibat dari perbuatannya tersebut"

"Selesai"

"Dari cerita kakak ini, dori bisa mengambil pelajaran, bahwa kita tidak boleh mengambil barang atau makanan milik orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada pemiliknya, kamu mengerti dori??" Ucap Atan.

"Loh, dia tertidur!" Seru ria.

"jam segini guys.. mana mak nya ga nongol, gue sampai bawa lima lagu" keluh Atan.

"Kita anter aja gimana?" Ucap ria.

"Boleh deh ayo!" Sahut Atan.

"Padahal ga begitu ramai, bagaimana bisa terpisahkan seperti ini" keluh Fahri.

"Jangan terlalu menyalahkan orang tuanya saja, dori memang anak yang aktif dan memang sering tiba-tiba menghilang dari pandangan orangtuanya" jelas Ria.

"Lo bijak banget, dewasa sejak dini" kagum Fahri.

"Halah... Dewasa bukan ditentukan dari usia ri" ucap Atan ikut sok bijak.

"Kalau gue punya anak sableng begitu gue kurungin aja, ngapain repot-repot keluar rumah" ucap Fahri.

"Uh... Amit-amit" sambung Fahri lagi.

"Jangan jauh-jauh mikirnya, ntar nyasar" sahut Ria.

"Menurut gue sih, kalau memang belum siap punya anak secara mental, mending jangan dulu. Gue pernah lihat nyokap gue sendiri stress menghadapi adek adek gue yang kadang nakal. Dan nyokap gue bukan seorang ibu yang penuh kesabaran" ucap Atan tiba-tiba curhat.

"Gue setuju sama lo, gue juga berfikir begitu meskipun sekarang masih SMA gue juga mikirin gimana takdir gue. Yang jelas kita gak akan tau apa yang akan terjadi dimasa depan" ucap Ria.

"Kenapa jadi mellow sih" sahut Fahri.

"Ahahaha...."

Ketiganya pun tertawa riang tanpa beban.

Sambil menuju tempat kediaman bocah itu, mereka berjalan.

****

"Mamaaakk!!" Seru dori.

"Kamu dari mana saja to le, emak cari kemana-mana malah ngilang" tanya ibu dori

"Makasih nak, maaf ga bisa kasih masuk. Sudah malam" ucap ibu dori pada ketiga remaja itu.

Atan, Ria dan Fahri pun mengangguk saja.

Kemudian wanita tua dan dori masuk kedalam rumah nya.

"Itu emaknya?" Tanya Fahri.

"Iya, kenapa? Gak sesuai ya?" Tanya ria.

Mamanya dori memang sudah sangat tua, malah seperti cucu dari pada anaknya.

"Gue juga penasaran,tapi ga berani nanyain. Ada sih gosip, ibu kandungnya pergi gitu aja dan akhirnya beliau yang rawat" terang ria.

"Oh, gitu.. ya udah deh lo pulang aja ya. Nanti kalau cafe gue direnovasi gue minta tolong buat lo bantuin gue" ucap Atan.

"Oke, bye Atan... Bye Fahri..." Ria melambaikan tangan dan pergi kearah berlawanan.

Karena rumah ria perbatasan komplek tersebut

Bersambung...

1
Isti Nasa
jadi nostalgia Jaman sekolah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!