Kejadian diluar nalar, Ilmu supranatural, penindasan, bahkan percintaan bergolak secara bersamaan.
Apa yang harus aku pilih disaat hatiku sendiri begitu mendidih ingin membunuh seseorang?? Cinta? Atau Pembalasan??
Pengalaman yang bahkan tidak pernah terpikirkan untuk hadir dalam pikiran dan jiwa ku. Apakah kau ingin masuk ke dalam nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 16. Ada Apa Dengannya?
Seseorang itu... sedang berjalan dari kejauhan sambil terus menatapku....
Jaraknya semakin dekat dan akhirnya dia sampai dan berdiri tepat di dihadapanku.
"Elly". ujarnya membuyarkan kesadaranku yang sedang tenggelam dalam kenyamanan.
??!!!!!!!!!
Akupun langsung terbelalak dan melihat kearahnya sambil terkejut
"Pak Erie??!". ujarku terkejut.
Aku benar" tidak menyangka dia ada disini.!
"Kenapa kau sendirian disini? Boleh aku duduk? ". ujarnya
Aku benar" keheranan saat itu. Sekaligus bertanya" . Bagaimanapun, ini adalah Mr. Erie yang terkenal disekolah itu! .
Aku tidak percaya beberapa hari ini dia terus inisiatif mendatangiku bahkan mengajak ku berbincang!
"Silahkan". sahutku. "Kenapa bapak ada disini?". ujarku lanjut bertanya
"Hanya kebetulan lewat saja". ujarnya sambil sedikit tersenyum kedepan kemudian meminum kopi buck yang dia bawa saat itu.
Tch. Siapa yang percaya. gumamku dalam hati
"Apa bapak kemari untuk menanyakan hal itu lagi? ". ujarku serius dan dingin
"Tidak ko. Aku hanya ingin mengobrol saja". ujarnya sambil menoleh ke arahku.
Sial, apa maksudnya??. Dan kenapa juga dia jadi tiba" seperti ini?!. Bahkan kalau tidak salah.. Tadi dia terlihat... sedikit tersenyum??! Dan sempat" nya mengatakan kalimat barusan?? Apa yang terjadi denganya??!
Jangan" sekarang dia yang kerasukan setan.?!.
Pikiranku berisik sekali waktu itu. Jadi akupun hanya diam saja tanpa menanggapi apapun. Bahkan aku memalingkan muka darinya. Aku tidak tau apa yang harus ku katakan.
"Elly. Apa kau juga suka tempat ini? ".ujarnya kembali bertanya sambil menyenderkan badan nya di kursi
"Ya". jawabku dingin tanpa menoleh sedikitpun
"Aku juga terkadang diam sendirian disini saat sudah jam pulang sekolah. Aku baru kembali kerumah pada malam harinya". ujarnya lagi
Ha? Yang benar saja?! . Lalu kenapa di mengatakan ini padaku??. Aku menatap heran ke arahnya.
Dia pun ikut menoleh dan berkata. "Hey jangan melihatku seperti itu. Ekspresimu itu sangat jelas sekali". ucapnya seraya tersenyum.
SIALLL diaa baru saja tersenyum kepadaku secara terang"an??! . Ini benar" pertama kalinya melihat dia melalukan itu.!
"Sebenarnya... Apa maksud bapak". ujarku
Dia hanya tersenyum lalu berkata.
"Aku akan menunggumu pukul 16.00 sore nanti. Jangan lupa ya". ujarnya lagi seraya berdiri dan bersiap pergi.
Saat akan melangkahkan kaki nya dia tiba berhenti dan menoleh ke arahku.
"Oh ya, jangan panggil aku Pak lagi. Panggil Erie saja. Setidaknya tidak didepan orang lain. Aku lebih suka itu". ucapnya tiba" seraya tersenyum dan berlalu pergi.
Aku sangat terkejut dengan apa yang baru saja dia katakan sampai tiba berkata apa". Aku melihatnya berjalan pergi sambil terus terdiam keheranan. Apa yang terjadi??!.
\=\=\=\=\=
TENG.... TENG.... TENG....
Tak beberapa lama bel sekolah pun berbunyi. Akupun beranjak pergi untuk kembali ke kelas.
Aihh sekarang waktunya pelajaran olahraga. Malas sekali rasanya. Rasanya aku ingin lanjut duduk dan melamun saja. gumamku dalam hati
Semua siswa dan siswi pun mulai berganti baju termasuk aku. Saat semuanya sudah selesai kami langsung pergi ke lapangan.
Sepertinya hari ini kami akan bermain basket. Karna aku melihat sudah ada beberapa bola basket yang diletakan di lapangan.
Setelah pemanasan, guru menyuruh kami untuk membentuk group sebanyak 2 orang. Dan harus berpasangan. Pria dan wanita.
Sial. pikirku. Aku paling tidak suka kegiatan membentuk group seperti ini. Apalagi dengan orang" yang kubenci.!
Saat aku sedang menggerutu dengan pikiranku tiba" ada seseorang yang menghampiri dan menyapaku.
"Elly. Maukah kau satu group denganku?". ujar salah seorang siswa laki".
Aku mengangkat kepalaku dan melihat. Itu Glen!. Dia salah satu siswa yang sangat tampan di kelas ku. Tapi tetap saja, aku juga membencinya!
Intinya semua orang di kelasku meskipun tidak semuanya bermain fisik dan menghina tapi sisanya tetap abai dan masa bodoh dengan semua perlakuan dan penindasan yang dilakukan padaku oleh siswa lainya.
Jadi tidak ada yang perlu ku perlakukan baik diantara mereka semua. Meskipun aku sudah tau alasanya, tapi manusia selalu punya pilihan. Dan itulah pilihan mereka.
Kulihat Glen tersenyum sambil menyodorkan tangan nya padaku.
"Aku keluar.". ucapku tiba" sambil bebalik dan bersiap pergi.
"Elly, kau akan kehilangan nilai jika kau tidak mengikuti olahraga kali ini". ujar guru olahraga saat itu
"Aku tidak peduli". sahutku sambil beranjak pergi
"Elly. Tunggu! ". ujar Glen tiba"
Dia memegang pergelangan tangaku untuk menghentikan ku pergi dari lapangan.
"lepaskan". ucapku sambil menatap tajam kearahnya. Lalu menghempaskan tangan nya dan berlalu pergi.
Saat itu semuanya terdiam. Tidak ada siswa yang berbicara satupun.
"Aihh sudahlah. Kalau begitu kalian lanjutkan saja. Glen, kau cari orang lain saja". ujar guru olahraga memecahkan hening
Saat itu Glen hanya terdiam, sedikit menundukan kepalanya seraya mengerutkan kening. Dia seperti termenung oleh sesuatu.
Bagaimanapun ini pasti pertama kalinya baginya diperlakukan seperti itu.
\=\=\=\=
Saat itu aku pergi ke toilet untuk mencuci muka agar pikiran ku sedikit lebih dingin.
"Ahhh banyak sekali makhluk yang ada disini". ujarku saat sudah masuk toilet.
*....Noona....*
Ha? Apa yang baru saja makhluk itu katakan??!
Hah sudahlah. Aku sedang jengkel hari hari ini. Aku malas mempedulikan hal itu.
Setelah keluar dari toilet aku pergi ke kelas untuk mengambil botol minum.
Akupun duduk sebentar di kursi ku sambil melamun panjang. Pusing sekali rasanya. Hati dan pikiranku benar" lelah dengan ini semua.
Semua orang di kelas ini benar" seperti mempermainkan hidupku saja. Sebelumnya menindas ku tanpa toleransi apapun. Sekarang mereka malah bersikap baik seperti anjing penjilat. Aku benar" jijik dengan sikap seperti ini. Ini benar" membuatku semakin kesal.
Apalagi mengingat perlakuan mereka dulu padaku. Jangankan ingin menerima keramahan mereka sekarang, aku bahkan ingin tiba" membunuh orang tiba" bersikap ramah ini.
Aku terus memikirkan ini sambil menelungkupkan kepalaku diatas meja. Tak terasa akupun tertidur disana.
Saat sedang tertidur lelap, kudengar samar" suara langkah kaki mendekatiku..
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
