Salibury High School diramaikan dengan kedatangan murid yang baru pindah dari Surabaya. Awalnya gadis itu hanya dihebohkan dengan parasnya yg cantik tapi lama kelamaan gadis itu selalu digosipkan karna kenakaln nya dan selalu menjadi buronan ketos salibury high school. Awalnya gadis itu tertarik cowok cuek dan dingin disekolah barunya itu, Sampai di satu kejadian dimana dia tau bahwa cowok yang ia idamkan ternyata ketos di sekolahnya itu. Karna gadis itu adalah gadis yang nakal jadi selama sekolah di salibury high school itu dia selalu terlambat, ia kira cowok yang sering menghukumnya lewat bawahan nya itu bukan cowok cuek itu yang membuat ia kesal pada ketua osis itu.
Kepo kan sama kelanjuta nya keduanya bakalan benci jadi cinta apa bakalan jadi musuh bubuyutan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim_Eya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
what about Yura
"Kalian udah siapin semuanya kan"
"Udah kok vin, tinggal bagian konsumsi aja" ujar angga
"Oke kalau gitu rapatnya selesai kalian boleh balik kekelas" sahut garvin
Dikelas yura masih aja mellow entah kenapa hatinya masih terasa sakit.
"Ra dari pada lo ngegalau mending ke kantin yuk, mumpung lagi jamkos nih" ajak alleta yang tak tega melihat yura merenung.
"Ayo let's go" sahut yura dia langsung dari kursinya dan mereka pun berjalan menuju kantin
Saat mereka ingin kekantin seseorang memanggil yura dan sontak mereka berdua menoleh kearah tersebut.
"Yura.."
"Kalian berdua mau kemana" ujar pria itu
"Gue sama alleta mau kekantin soalnya lagi jamkos nih ka" sahut yura
"Gue ikut boleh nanti gue yang teraktir deh"
Yura dan alleta saling pandang dan mengajak brian untuk gabung bersamanya kekantin. Mereka pun memesan lumayan banyak makanan entah jiwa apa yang merasuki yura.
"Ra yakin lo bisa habisin ini makanan?" Tanya brian
"Bisa kok, kenapa lo ga bisa bayarin makanan gue ka" sahut yura yang sedang menikmati makanan yang dia pesan.
Entah apa yang merasuki jiwa yura sampai dia memesan begitu banyak makanan, bukan karena dia memanfaatkan brian memang beberapa hari ini yura tak berselera makan.
"Udah ka brian biarin aja, soalnya dia beberapa hari ini jarang makan" cetuluk alleta
Brian pun hanya menatap yura dengan lembut menurutnya yura sangat cantik dan lucu, brian menyeka makanan yang menempel dipipi yura sontak yura langsung terdiam dengan sikap manis brian.
"Sorry ra ada bekas makanan dipipi lo"
"Thank you ka" sahut yura
Tampak garvin melihat pemandangan yang membuat dia terasa panas, dia pun menghampiri meja mereka. "Ngapain disini" cetuk garvin dengan dingin
"Ck, ada kaktus" cetus yura dengan sinis
"Lo ga liat kita lagi apa hah! Emangnya kita lagi joget-joget" ujar yura dengan nada sinis dia pun kembali menjadi dirinya yang dulu.
"Ini belum istirahat" cetus garvin yang datar suasana di kantin pun sangat dingin karena garvin menatap mereka sangat serius dan tajam.
Sontak yura berdiri dari kursinya menggebrak meja tak terlalu keras wajah cantik dia mulai kesal "lo mau hukum kita, jadi apa hukuman lo" tantang yura dan garvin pun hanya menaikan sebelah alisnya.
Mereka bertiga pun berdiri dilapangan dan hormat bendera sampai bel istirahat bunyi.
"Ck, sok keren"
"Sok tegas"
"Sok paling dihormati"
"Dasar kaktus"
"Gue benci sama lo" gerutu yura dengan kesal
Brian dan alleta hanya tertawa dengan ocehan yura karena sangat lucu disaat ada garvin dia tak mengerutu sama sekali. Garvin pun hanya melihat yura dari kejauhan dan brian tiba-tiba mengelap keringat dikeningnya yura, sontak banyak siswa-siswi yang menggoda mereka berdua.
'Uh so sweet banget ka brian'
'Mereka berdua cocok sih ka brian gentelman'
'Mau dong dilap keringetnya ka'
Bel istirahat pun sudah bunyi, mereka pun menyudahi hukumannya yura meminta alleta duluan kekelas karena harus pergi ketoilet.
Tiba-tiba garvin menarik lengan yura dan membawamya ketaman belakang "lepasin gue" sentak yura yang coba melepaskan tangannya dari garvin
Dan garvin pun berhenti ditaman dia langsung menatap tajam kearah yura, yang membuat gadis itu merasa takut.
"A-apa lo liatin gue kaya gitu"
Garvin masih menatap tajam yura dia sama sekali tak mengucapkan satu kata pun, saat yura hendak pergi garvin menahan tangan yura.
"Apaan sih lepasin tangan gue" sentak yura dengan keras
"Lo bolos buat ketemu sama brian" cetus garvin dengan datar
"Bukan urusan lo, urusin aja cewe yang dijodohin sama bokap elo! ngapain ikut campur sama urusan gue" cetus yura dengan sinis dia pun mengentakkan tangan nya agar lepas dari garvin, dan dia pun pergi meninggalkan garvin disana sendiri.
Garvin hanya menatap yura dari belakang dia tau yura marah dengannya, karena sikap dia akhir-akhir ini namun garvin benar-benar tak bisa berpikir jernih karena disisi lain mansion itu banyak kenangan dia bersama dengan mamanya dan dia pun nyaman bersama yura.
"Brian tunggu"
"Mau lo apa?" Tanya brian dengan sinis
"Kok selera lo rendah banget sih, harusnya setelah putus dari gue lo cari yang selevel sama kaya gue bukan malah deketin si cewe korea kawe"
"Kenapa lo cemburu kalau gue deketin yura? Inget ya clar lo yang minta putus dari gue gara-gara lo milih garvin lebih famous dari gue" cetuk brian yang sedikit kesal dengan ucapan clarissa
"Dan buat lo ga usah ikut campur dengan urusan gue!" Bentak brian dia pun pergi meninggal clarissa
Dan clarissa pun mengepalkan tangannya karena kesal dengan yura, pria yang dia sukai lebih milihnya ditambah juga brian mantannya yang pernah menjalin hubungannya selama 2tahun lamanya.
"Awas aja lo ra, gue bakal kasih lo perhitungan lebih dari ini" gumam clarissa dengan marah
~o0o~
Seusai pulang sekolah yura pun mampir ketoko kue dia pun membeli beberapa brownise untuk teman nonton drama korea, saat dia sedang memilih brownise tiba-tiba seorang wanita paruh bayah menyapainya.
"Yura.."
"Lo tante riana ada sini juga" ujar yura dengan senyum
"Iya nih, kamu beli apa sayang"
"Yura beli brownise tan stok buat teman nonton drama korea" sahut yura sambil tertawa
"Tante sendirian caca mana?"
"Caca lagi dirumah kapan-kapan main ya kerumah tante ra, oh iya tante boleh simpan nomor telpon kamu tidak"
"Boleh tan" yura pun memberikan nomor telponnya ke mama riana dan tak lupa dia membayar kue yang dia beli lalu yura berpamitan dengan mama riana.
"Tan yura duluan ya, salam buat caca" ujar yura sambil mencium punggung tangan mama riana
"Iya sayang kamu hati-hati"
Yura pun keluar dari toko kue tersebut dia melihat seseorang yang menurut dia tak nampak asing dan benar itu garvin sedang berboncengan dengan maudy. Maudy pun memeluk pinggang garvin dengan erat seketika garvin menoleh kearah kiri dia melihat yura sedang berdiri diparkiran toko kue. 'Itu yura bukan' batin garvin masih memperhatikan kearah dimana yura masih berdiri.
Yura pun langsung masuk kedalam taxi online yang dia pesan tadi, didalam taxi yura hanya diam dan ingin sekali mengumpatin garvin dengan kasar karena hatinya benar-benar sakit akan sikap garvin.
'Sialan emang si kaktus'
'Dasar buaya'
'Aaaa.. shibal' batin yura yang mengumpatin garvin didalam hatinya.
Sesampai nya dirumah yura pun masuk kedalam rumah, dia pun berteriak "Shibal syekkiya" teriak yura yang membuat nenek siska terkejut.
Nenek siska pun memukul kepala yura dan membuat yura kesakitan.
"Aduh nek sakit" rintih yura sambil memegangi kepalanya
"Kamu ini dateng-dateng malah mengumpat kasar" sentak nenek siska
"Maaf nek kirain nenek ga ada dirumah" sahut yura dengan mencium neneknya dan dia pun berlari kekamarnya, ia pun tak lupa menaruh brownise nya dikulkas.
