NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyesalan Mirza

Beberapa menit setelah Kemal pergi bersama Erkan. Pintu kembali terbuka lebar. Haira yang sedang menyisir rambut terpaksa menoleh, menatap gerangan yang berdiri di ambang pintu. Senyum merekah menyambut suaminya pulang. 

Beberapa hari ini Mirza memberikan kenyamanan untuk Haira dan Kemal. Sikapnya yang manis mampu mengalihkan dunia Haira. Lupa dengan penderitaan yang bertahun-tahun meliputinya.

"Katanya mau langsung ke tambang? Kenapa balik lagi?" 

Haira melanjutkan aktivitasnya tanpa ingin menghampiri Mirza. Masih malu-malu untuk menunjukkan cintanya.

"Aku mau bicara sama kamu. Ini penting." Suara Mirza terdengar dingin membuat Haira terkejut. Senyumnya meredup. Ia meletakkan sisir nya dengan pelan. Menatap wajah pias Mirza dari pantulan cermin. 

"Bicara apa?" tanya Haira membalikkan tubuh. Dadanya mulai bergemuruh saat Mirza semakin mendekat. 

Mirza mengeluarkan lembaran kertas yang sudah hampir robek. Menjewernya di depan Haira. "Apa ini? Kenapa kamu bilang kalau daddy nya Kemal sudah meninggal?" Menunjuk-nunjuk kertas yang sudah kusut. Itu adalah bukti yang membuat Haira tak bisa mengelak lagi.

Mirza tak bisa membendung emosinya. Ia membentak Haira hingga sang empu menciut. Beberapa alat make up yang ada di meja jatuh saat tangan Haira mencoba untuk mencari pegangan. Air matanya lolos. Tatapan Mirza sudah mencakup semuanya tentang apa yang ingin dipertanyakan. Seakan saat itu terulang kembali di mana Mirza selalu bersikap kasar padanya. Sering merendahkan dan memukulnya.

"Seharusnya kamu jujur padaku, Ra." Suara mirza mulai lirih, namun masih bernada menyalahkan. Ia menjambak rambutnya. Beberapa kali memukul dinding hingga tangannya memar. 

"Kenapa kamu membawanya pergi dan hidup menderita?" ucapan Mirza terus memojokkan dan menyalahkan Haira. Dan seolah-olah membenarkan diri sendiri tanpa mempedulikan Haira yang lebih tersakiti dengan keadaan itu.

Haira mengusap air matanya lalu menghampiri Mirza. Menarik lengan pria itu hingga keduanya saling tatap. 

"Apa kamu bilang? Membawanya pergi dan hidup menderita? Kamu tidak pernah mengharapkan kehadirannya, Za. Bagaimana bisa aku tetap bertahan hidup di samping kamu. Bahkan aku mendengar sendiri kalau kamu tidak ingin punya anak dari rahimku. Aku hanya pembunuh dan tidak pantas mendapatkan tempat yang layak. Aku tidak pantas dicintai, apalagi melahirkan keturunan Glora. Aku bukan Nona Lunara yang cantik dan terpandang. Dan sampai kapanpun aku tidak akan bisa sebanding dengannya, apalagi menjadi istri yang sesungguhnya untuk kamu." 

"Hamil Kemal adalah bencana terbesar dalam hidupku. Aku hanya punya dua pilihan, kehilangan dia atau pergi jauh dari keluargaku." Haira mengusap air matanya yang terus membanjiri pipinya. 

Mirza membuka bibir, namun langsung ditahan oleh Haira yang belum menuntaskan isi hatinya. 

"Kita menikah karena kamu ingin balas dendam atas kematian Nona Lunara. Kamu menganggapku seonggok sampah yang bisa dilempar kemana saja, bahkan sedikitpun tak ada pembelaan saat sepupumu itu terus menghinaku. Aku hanya bisa menerima semuanya. Aku menggantungkan nasib pada kebaikanmu. Tapi apa, aku tidak mendapatkan apa-apa selain luka."

"Terkadang aku juga iri dengan mereka yang hidup di bawah lindungan suaminya. Disayang dan dimanjakan, bisa mengutarakan keluh kesahnya setiap hari, sedangkan aku hanya bisa bermimpi mendapatkan laki-laki yang mau menerimaku dan Kemal. Hidupku hancur saat kamu merenggut satu-satunya harta yang aku punya." Haira menunjuk dada Mirza. Meluapkan semua isi hatinya yang selama ini terpendam. 

Mirza diam bagian patung hidup, hanya bisa mencerna setiap untaian kata yang meluncur dari bibir Haira. Sekujur tubuhnya terasa nyeri bagaikan terkena tancapan seribu pisau. 

"Seandainya semua ini terjadi padamu, aku yakin, kamu belum tentu bisa hidup dalam sebuah tekanan yang menyakitkan. Aku juga ingin bahagia tanpa dihantui rasa  bersalah. Kamu tidak pernah memberiku kesempatan untuk menjelaskan semuanya tentang kejadian malam itu. 

Suara Haira semakin pelan. 

"Jika kamu memang tidak mengharapkan aku dan Kemal, biarkan kami pergi dan mencari kehidupan sendiri. Aku lelah untuk menangis."

Mirza meraih tubuh Haira lalu mendekapnya. Mencium pucuk kepala wanita itu dengan lembut. Memberikan kehangatan yang pasti dirindukan Haira. 

"Maafkan aku, maafkan aku," bisik Mirza kemudian. 

Mirza mengangkat tubuh Haira yang nampak lemas, lalu membaringkannya diatas ranjang.

"Aku tidak akan membiarkanmu menangis lagi."

Tak ada jawaban, hanya terdengar sisa isakan yang membuat hati Mirza ikut tersayat. Ia mendekap erat tubuh Haira dari samping. Membiarkan wanita itu memejamkan mata untuk mengurai rasa sedihnya.

Maafkan aku. Kamu dan Kemal tidak akan menderita lagi. Kalian akan hidup bahagia bersamaku. Di rumah kita.

Di sisi lain

Warga kampung yang biasanya memandang Kemal sebelah mata itu kini nampak ramah. Mereka melambaikan tangan ke arah Kemal yang berada di dalam mobil mewah yang melaju pelan.

Mobil berhenti tak jauh dari kerumunan warga. Kemal langsung turun sambil memeluk mobil tank besar. Ia menghampiri Toni yang sedang bermain dengan Irfan dan beberapa teman lainnya.

"Hai Toni, aku punya mainan baru, Daddy yang belikan."

Toni hanya diam menundukkan kepala. Ia teringat dengan ucapan sang ibu yang menyuruhnya bersikap baik pada Kemal.

"Ini, aku pinjemin. Di mobil masih banyak."

Kemal meletakkan mobil mainannya itu di depan Toni, lalu mengambilnya lagi dari mobil.

Mata Toni terpana melihat mainan milik Kemal. Ia tak berani menyentuhnya. Meskipun Kemal mengajaknya main, tetap saja ia takut pada Erkan yang terus menatapnya.

Tak hanya fokus pada mainan Kemal, Toni juga terus melirik baju yang dipakai bocah itu. Penampilanmya berubah drastis semenjak pergi dari rumah kumuhnya.

"Ini untuk kamu." Kemal memberikan sebuah mobil-mobilan pada Toni yang langsung di terima bocah itu. Lalu memberikan pada yag lainnya juga.

"Daddy ku punya banyak uang. Dia bisa membelikan apa saja. Kata Daddy, aku dan mommy mau diajak pulang naik pesawat. Apa kamu mau ikut?" Jiwa polos nya ingin pamer pada semua orang tentang jati dirinya yang selama ini terpendam.

Erkan tersenyum tipis mendengar ucapan Kemal. Ia tak menyangka, Mirza mempunyai malaikat kecil yang sangat lucu dan menggemaskan.

Toni menggeleng tanpa suara. Ia tak berani mengucap sepatah katapun dan memilih diam.

Setelah puas bermain dengan Toni, Kemal berlari ke arah lahan kosong yang ada di samping rumahnya. Tak sengaja tubuh mungilnya menabrak benda keras hingga membuatnya terjatuh.

Kemal segera berlindung di belakang Erkan. Ia takut orang itu membentak dan menyuruhnya pergi.

"Tuan muda kenapa?" tanya Erkan bingung, menatap wajah Kemal yang nampak pucat.

Bocah itu menggeleng. Melirik ke arah mandor yang ada di belakang Erkan. Dan itu sudah memberikan sebuah isyarat bagi sang sekretaris.

"Tidak akan ada yang berani mengusir Tuan muda dari sini. Karena sekarang tambang batu bara ini milik Tuan muda." Erkan mengatakan dengan lantang.

"Beneran, Paman?" tanya Kemal memastikan.

Erkan mengangguk dan tersenyum.

1
Emi Kurniahendarto
Luar biasa
Emi Kurniahendarto
Lumayan
Desy Julia Sary
Biasa
Anggun Peratiwi
Luar biasa
Cis Siu
ohhhj
Cis Siu
ntar bucin
Hardinik Akbari
aku suka ceritanya.....beda dr yg lainnya.....👍👍👍
Vera Nova
Kecewa
Vera Nova
Buruk
Katherina Ajawaila
enak kan Mirza istri melahirkan dia yg kontraksi kerja sama yg bagus🥰
Katherina Ajawaila
sama aku juga kaget seblak
Katherina Ajawaila
Dasar laki2 burungnya di rantai aja trus pakai gembok
Katherina Ajawaila
bego ngk bisa kontrol diri, masa ngk curiga kalau mantan dtng dan nawarin. kopi. 😎
Katherina Ajawaila
lunara nama nya juga mantan yg nongtot ngk tersalurkan, gitu lah apa juga di halalkan. takut karatan kali🥸
Katherina Ajawaila
ade ngk tau di untung. sadar diri. oooiiii🥸
Katherina Ajawaila
Mirza keren sekali tembak, jadi 3 bocil. 🥰
Katherina Ajawaila
kel bahagia, ade kk akur saling menguatkan. asal jgn ada pelakor yg ngk jelas☺
Katherina Ajawaila
gitu harus tegas dgn para mantan yg ngk jelas😊
Katherina Ajawaila
kapok Mirza, mantan di ksh hati ya pasti minta mempelo
Katherina Ajawaila
Mirza ko bego ya demen cari masalah, bikin yg baca sebel😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!