Linda adalah adik kandung dari Rani. Linda di boyong Rani ke rumahnya untuk melanjutkan pendidikan di kota tempat tinggalnya sekarang.
Rani sudah berkeluarga tapi belum kunjung di karunia anak. Rumah tangga Rani awalnya adem ayem,tapi semenjak kedatangan sang adik suaminya mulai berubah.
Kebohongan demi kebohongan terus suaminya ucapkan untuk menutupi perselingkuhan denga sang adik ipar.
Apakah Linda tega menghancurkan rumah tangga kakaknya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
"Mas Ari." ujar Linda kaget.
"Mau kemana?" tanya Ari semakin mempererat pelukannya dan mengecup lembut bibir Linda. Entah ini kali yang beberapa Ari menciumi bibir sekitarnya yang cantik dan sangat menggoda. Rasanya bibir Linda menjadi candu bagi dirinya. Dan yang lebih gila lagi Linda menikmati setiap sentuhan dari kakak iparnya itu.
"Mas selalu ga tahan lihat bibir kamu,sayang." ujar Ari di telinga gadis itu membuat hadiah itu tersipu membuat Ari semakin gemes.
"Mas." Ami mengalungkan tangannya di leher Ari sambil menatap bola mata Ari.
Ari melihat bibir Linda yang terbuka sedikit langsung mengulum bibir Linda. Linda berusaha mengimbangi Ari,walau ia masih pemula tapi ia belajar banyak dari Ari.
"Mas Ari nakal." lirih Linda saat ciuman panas mereka terlepas karna sudah kehabisan pasokan oksigen.
Mereka berdua tersentak kaget saat mendengar ketukan pintu. Linda lantas turun dari pangkuan Ari dan berjalan menuju pintu utama melihat tamu yang datang.
"Tok...Tok....To...Assalamualaikum. " teriak seorang wanita paruh baya dari arah luar.
"Waalaikumsalam,eh bibik. Kirana siapa?" kekeh Linda saat membukakan pintu dan melihat ART kakaknya yang datang.
Ia bernafas lega untuk tadi si bibik tidak langsung masuk,gimana kalau bibik tadi memergoki mereka? Pasti ia akan mengadu sama kak Rani.
"Maaf non bibik telat karna anak bibik lagi sakit" bibik memberi alasan.
"Ga apa - apa,bik. Ayo masuk." Linda menyuruh bibik masuk kedalam rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya.
"Mari,pak." sapa bibik saat melihat majikan laki - lakinya tengah duduk di ruang tengah. Ari cuma mengangguk tanpa bersuara.
Linda berjalan meninggalkan Ari menuju kamarnya. Ia tidak menyadari bahwa Ari mengikutinya dari belakang. Saat hendak menutup pintu ada tangan yang menahannya membuat Linda menoleh dan langsung melotot.
"Mas mau ngapain?" tanya Linda mwngerinyit.
Ari langsung mendorong tubuh Linda kedalam kamar dan menutup pintu. Ia memeluk pinggang dan mengangkatnya mendudukan diatas pangkalnya.
"Mas jangan seperti ini kalau bibik lihat gimana?"bisik Linda ditelingga Ari.
"Bibik lagu sibuk di dapur,di sini cuma ada kita berdua." ucap Ari dengan suara berat.
Tanpa di komando Linda mengerakkan pinggulnya persis diatas tingkat sakti Ari yang sudah mengeras di bawah sana. Ari berusaha menahan hasrat yang mengelora minta dituntaskan. Ia takut nanti kebablasan walaupun ia sangat menginginkan itu terjadi.
Ari kembali meraup bibir Linda hasratnya sudah di ubun - ubun,tangan Ari menuntun Linda bergoyang diatas tubuhnya.
"Ooh.... sayang." teriak Ari saat milik Linda bergesekan dengan miliknya.
Linda merasakan sensasi yang membuatnya melayang dan meluapkan bahwa ini tidak seharusnya ia lakukan. Tapi nafsu mengalahkan akal sehat.
"Linda,mas ga tahan sayang." Ari berusaha membuka segitiga Linda tapi Linda menahannya.
"Mas aku belum siap." gerak tubuh Linda meliuk - liuk diatas tubuh Ari semakin cepat dan perlahan melemah saat keduanya sama - sama mencapai puncak.
"Terimakasih sayang." Ari mencium pipi gadis cantik yang masih duduk dipangkuan.
"Mas Ari nakal. " ujar Linda tersipu.
"Nakalnya tapi kamu menyukainya kan." goda Ari.
"Rasanya kok bisa begini ya,mas? tanya Linda polos.
"Ada yang lebih nikmat sayang?" ujar Ari mencubit pipi Linda karna gemes.
"Apa."
"Saat kamu tidak memakai apa - apa." Ari meremas gundukan gunung Linda membuat Linda melenguh dan berusaha melepaskan tubuhnya dari kunkungan Ari,ia takut tidak bisa mengontrol dirinya.
knp jadi dendam ke ari?
malah lbh jahat rani, tega sama adiknya sendiri